NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Muda Amnesia

Pengasuh Tuan Muda Amnesia

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / CEO Amnesia / Pengasuh
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

"Mbak, aku mau beli mainan, boleeeh?"
Seorang pria dewasa yang ditemukannya terbangun dan tiba-tiba merengek sepeti seorang anak kecil. Luaticia atau Lulu sungguh bingung dibuatnya.

Selama sebulan merawat pria itu, akhirnya dia mendapat informasi bahwa sebuah keluarga mencari keberadaan putra mereka yang ciri-ciri nya sama persis dengan pria yang dia temukan.

"Ngaak mau, aku nggak mau di sini. Aku mau pulang sama Mbak aja!" pekik pria itu lantang sambil menggenggam erat baju Lulu.

"Nak, maafkan kami. Tapi Nak, kami mohon, jadilah pengasuhnya."

Jeeeeng

Sampai kapan Lulu akan mengasuh tuan muda tersebut?

Akankah sang Tuan Muda segera kembali normal dan apa misteri dibalik hilang ingatan sang Tuan Muda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Suka 24

"Opa, Oma, tolong bantu Ditrian dan Lulu bersiap. Cepat!!"

Entah sejak kapan Vindra berubah dari seorang chef menjadi seorang atlet lari. Pemuda itu pekerjaannya setiap datang ke rumah opa dan omanya selalu saja dengan nafas yang terengah-engah seolah baru saja menyelesaikan lari marathon.

"Apalagi Vindra?" tanya Drake kepada sang cucu.

"Ughh gawat deh pokoknya. Saat ini di perusahaan sedang sangat kacau. Nanti Vindra sambil jelasin ke Opa, sekarang please, turutin dulu apa yang Vindra katakan tadi,"sahut Vindra sambil mengibas-ngibaskan tangannya agar ada angin yang berhembus.

Dhea dan Drake pun mengikuti apa yang diinginkan oleh sang cucu. Mereka berdua menarik Luaticia dan Ditrian yang sedang belajar bersama ke kamar masing-masing.

Tak lama Vindra menyusul Drake yang ada di kamar Ditrian dan mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di perusahaan. Ya Vindra baru saja kembali dari perusahaan dan dia sangat mengetahui kekacauan yang ada di sana.

"Tapi apa Ditrian udah bisa ngelakuinnya? Opa khawatir Vin, Opa takut kalau sikap kekanak-kanakan Ditrian nanti keluar saat di sana,"ucap Drake dengan penuh rasa risau. Bagaimana tidak, jika ditotal baru satu minggu ini Ditrian belajar untuk menjadi dirinya. Drake sungguh tidak menyangka bahwa hari dimana Ditrian 'tampil' akan datang secepat ini.

"Kita pikirkan nanti saja Opa, sekarang ini yang penting Ditrian harus segera datang ke perusahaan sebelum tambah kacau. Kita udah nggak bisa nahan Ditrian lebih lama lagi,"jawab Vindra sambil mengusap wajahnya kasar. Dia sendiri tidak yakin bahwa Ditrian bisa 'bermain' dengan baik. Namun Ditrian saat ini benar-benar harus muncul.

Disaat dua orang itu berbicara serius, Ditrian sendiri yang tengah didandani oleh Drake hanya mengerutkan alisnya. Dia tahu bahwa sepertinya akan bermain, tapi tetap saja dirinya masih belum mengerti.

"Nah selesai,"ucap Drake saat memakainkan dasi sebagai sentuhan terakhir. Setelan jas berwana hitam, kemeja putih dan dasi hitam, sudah sangat sempurna dengan postur tubuh Ditrian yang tingginya 190cm. Ini memang tampilan asli dari seorang Ditrian Jananta Adiwitama.

"Nah Didit, dengerin aku ya. Nanti ... ."

Vindra menjelaskan apa saja yang akan dilakukan oleh Vindra. Tidak hanya itu, Vindra bahkan menyetelkan sebuah film anime. Anime yang berkatikan dengan film mata-mata, tentu saja Vindra memutar saat pas di adegan si tokoh utama melakukan misi.

"Oke Didit paham,"ucap Ditrian sambil menggenggamkan kedua tangannya tanda dia bersemangat untuk melakukan perannya.

"Tapi jangan lupa, kamu nggak boleh nyebut dirimu sendiri dengan Didit. Pake kata aku aja, ngerti?" ucap Vindra mengoreksi panggilan Ditrian terhadap dirinya sendiri.

"Oke oke, aku mengerti Vindra. Mari berangkat,"sahut Ditrian.

Degh!

Seketika itu juga dada Drake dan Vindra berdebar hebat mendengar gaya bicara Ditrian dan juga sikapnya. Seolah Ditrian yang lama sudah kembali. Namun ketika mata Ditrian berbinar saat melihat Luaticia, keduanya pun paham bahwa Ditrian masih lah seorang Didit.

"Haaah, kupikir beneran Ditrian,"gumam Vindra.

"Mbak Lulu ... cantik banget. Waaah Didit eh aku sampai pangling lho,"puji Ditrian kepada Lulu yang juga baru selesai bersiap dibantu dengan Dhea.

Lulu mengenakan setelan celana panjang dan blazer berwarna cream. Rambut panjang Lulu yang sampai punggung dan ikal di bagian bawahnya di tata sedemikian rupa sehingga nampak lebih rapi. Sebuah jepit rambut dipakaian di satu sisi saja yakni sebelah kanan. Dan tak lupa, make up tipis diapikasikan ke wajahnya.

Luaticia yang pada dasarnya memang sudah cantik alami terlihat lebih segar dengan lipstik warna merah muda.

"Iya kamu cantik sekali, sayang,"ucap Dhea memuji Luaticia.

"Nah sekarang kalian berdua ikut aku. Lulu, nanti di perjalanan aku jelasin ya apa yang harus kamu lakuin,"timpal Vindra.

Luaticia menganggukkan kepalanya paham. Meski belum sepenuhnya tahu apa yang harus dilakukan, akan tetapi dia tahu bahwa hari ini adalah harinya dia menjadi 'dalang' bagi Ditrian.

"Kak, bentar aku mau menemui Nenek dulu, boleh?" pinta Luaticia kepada Vindra.

"Tentu dong, aku tunggu di mobil,"sahut Vindra sambil menggandeng Ditrian untuk pergi ke mobil lebih dulu.

Luaticia berjalan cepat menuju ke tempat sang nenek berada. Nek Asih sudah tua, sehingga kesehatannya semakin hari semakin menurun saja. Usia Nek Asih sudah lebih dari 80 tahun, jadi memang sudah tidak aneh jika mudah lelah.

"Nek, lagi apa?" tanya Luaticia saat memasuki kamar Nek Asih.

"Baru aja Nenek makan buah, ada apa Lu?" jawab Nek Asih sambil tersenyum lebar.

"Nek doain ya, hari ini aku mau bantu Didit buat ngadepin banyak orang. Semua Didit nggak ketahuan kalau lagi sakit,"ucap Luaticia. Gadis itu meraih tangan Nek Asih. Ia mengusap tangan keriput milik satu-satunya keluarganya itu. Dalam hati Luaticia sangat sedih, tangan yang sudah keriput itu menadakan bahwa sang nenek benar-benar sudah hidup dengan lama. Akan tetapi Luaticia ingin serakah, dia ingin neneknya tetap ada bersamanya lebih lama lagi.

"Iya, nenek doain semoga kamu dan Didit berhasil ya. Ya udah buruan berangkat, pasti udah ditungguin. Oh iya, kamu cantik sayang. Ternyata cucu nenek beneran cantik. Semoga berhasil ya,"kata Nek Asih. Ia balik mengusap tangan sang cucu.

Luaticia hanya mengangguk, dia lalu begegas menuju ke tempat Ditrian dan Vindra berada.

Mereka bertiga pergi menuju perusahaan. Sepanjang perjalanan, Luaticia mendengarkan semua permasalahan yang terjadi di perusahaan. Entahlah, tiba-tiba Luaticia merasa kesal saat mendengar bahwa Ditrian dikecam untuk mundur dari posisinya.

"Ingat Dit, kamu harus punya ekpresi dingin dan marah. Seorang mata-mata harus bisa berperan dengan baik di depan orang-orang yang belum jelas musuh atau kawan,"ucap Vindra mengingatkan Ditrian.

"Iya aku tahu,"jawab Ditrian dengan tegas.

Baik VIndra maupun Luaticia sebanarnya sama-sama khawatir tentang kemampuan Ditrian di hari pertama 'pertunjukan' ini. Tapi tak banyak yang bisa mereka lakukan selain memunculkan sosok Ditrian sekarang.

Ckiiit

Akhirnya mobil mereka sampai juga di depan pintu lobi perusahaan. Seorang satpam berlari mendekat, matanya nampak berbinar karena tahu bahwa itu adalah mobil sang tuan.

Klaak

"Selamat datang, Pak,"sapanya dengan senyum lebar.

Hmmm

Hanya itu jawaban yang Ditrian berikan. Vindra sedikit terkejut, karena memang sperti itu cara Ditrian menjawab sapaan orang-orang.

Ketiganya berjalan cepat menuju ke lantai dimana ruang rapat berada. Beberapa orang menyapa dan juga Nela. Vindra berbisik tentang siapa Nela, dan Ditrian langsung paham. Ia juga mendegarkan laporan Nela dengan ekspresi datar.

"Kerja bagus, Nel,"ucap Ditrian ketika sudah sampai di depan pintu ruang rapat.

Semua mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Lalu dengan kedua tangannya, Ditrian membuka pintu ruang rapat.

Semua orang tentu sangat terkejut melihat sosok Ditrian yang ada di depan mereka sekarang ini.

"Ada apa ini? Apakah kalian sungguh tidak sabar menanti kepulanganku?"

"Di-ditrian?

"B-bos!!!"

Reneta terkejut, Oland memekik ketika melihat sang tuan. Bahkan dia berlari dan memeluk Ditrian dengan erat. Vindra berbisik tentang Oland, dan Ditrian pun paham.

"Lepas, kamu ini,"ucap Ditrian.

"Huhuhu, aku kira Bos sudah tidak sayang denganku,"ucap Oland benar-benar sambil berlinang air mata.

"Ditrian, aah syukurlah kamu sudah kembali. Aku benar-benar sangat menunggumu, aku beneran, aah beneran nggak bisa berkata-kata."

Kali ini yang berbicara adalah Steven. Wajahnya menunjukkan rasa senang ketika melihat sang teman kembali. Namun Ditrian merasa tidak suka. Dia bahkan secara terang-terangan mengerutkan kedua alisnya kepada Steven.

"Aku nggak suka dia," batin Ditrian.

TBC

1
Miss Typo
sukurin tuh musuh dlm selimut si Steven gak berhasil menduduki tmpt nya Ditrian.
semoga Didit ngomong ke keluarga pas di rumah, apa yg dirasakan ke Steven tadi
dewi rofiqoh
Steven kecewa 🤣🤣🤣🤣kasihan deh kamu gagal jadi CEO
Dew666
💎💎💎💎💎
Nanin Rahayu
lanjut thorr
Ema
next ka othor
GiZaNyA
dihhh si Steven... keki bener Ditrian muncul.. 🤣🤣🤣
Eni Istiarsi
kolaborasi Vindra,Ditrian dan Luaticia dibantu Oland mungkin bisa menghempaskan Steven dengan segala tipu dayanya
🍁𝐌𝐈❣️💋🅇'🄼🄰🅂-🅈🅆👻ᴸᴷ: hanya Oland yang bisa dipercaya mungkin bisa jaga rahasia klo dikasih tau Ditrian amnesia pasti bantu selidiki juga
total 1 replies
Dew666
🔥🏆🍒
Rita
👍👍👍👍👍👍firasatmu ngga salah
Rita
akhirnya muncul
Rita
acting nya👍👍👍
Pawon Ana
entah kenapa aku justru berfikir ditrian ini sebenarnya tidak amnesia, dia hny bersandiwara untuk membongkar dalang dari kecelakaan nya😔
🍁𝐌𝐈❣️💋🅇'🄼🄰🅂-🅈🅆👻ᴸᴷ
nah filling kamuu udah bner dia jahat musuh dalam selimut yang bergelar sahabat tapi nikung dari belakang walaupun sifat kekanakan tapi jiwa pemimpin yang kuat dengan seringnya datang ke kantor mungkin sedikit demi sedikit akan mengembalikan ingatan Ditrian
Eni Istiarsi
alam bawah sadar Ditrian bisa mendeteksi mana yang tulus dan tidak
Miss Typo
benar dit, karna Steven yg di kata sahabat mu itu musuh dlm selimut, soga Didit ngomong sama Vindra dan Drake apa yg di rasakan nya
Dewi kunti
semoga Didit.........
Dewi kunti
keuangan dong
Esther Lestari
Betul Dit, jangan suka sama Steven. Dia jahat Dit, dia teman dan musuhmu
dewi rofiqoh
Feeling kamu benar dit, Steven adalah musuh dalam selimutmu
marie_shitie💤💤
🤮🤮🤮🤮🤮 busuk dan munafik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!