Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.
Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.
Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)
Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
𖤓HAPPY READING𖤓
"Aduh... ngapain juga sih harus ada dedemit." gerutu Samy sambil memasukan barang-barang ke kamar.
"Yaudah sih, toh kata pak Beni gak ganggu kita." balas Alvin sambil memasukan baju-baju ke lemari.
"Aku mau tidur di kasur bawah!" celetuk Farhan sehabis dari kamar mandi.
"Sok ngatur, kamu tidur di kasur atas aja." sahut Alvin dengan menampilkan tatapan menjengkelkan.
"Gak mau pokoknya aku mau yang dibawah." Farhan juga tak mau kalah ketika Alvin mulai meledek nya.
"Udah-udah perkara kasurnya aja ribut, ayo kita keluar beli makan, di dekat sini tadi kan ada tukang batagor kita makan itu aja." sambung Akara sambil memakai topi.
"Oke! kayanya enak tuh, udah lama juga gak makan batagor." Farhan menimpali sambil berlalu duluan.
"Main ninggalin aja tuh anak, oh iya Mbak Lastri bakal datang ke sini kan??" tanya Alvin pada Akara.
"Iya, makanya kita kumpulnya di tukang batagor aja." jawab Akara sambil mengunci pintu kamar.
cekrek!
cekrek!
Mereka bertiga pun menyusul Farhan yang sudah berada di lantai bawah dengan menuruni tangga.
"Ngobrol sama siapa tuh Farhan." gumam Alvin penasaran ketika melihat Farhan mengobrol dengan 3 orang lelaki yang sedang memasak indomi dan kopi.
"Han!" seru Samy, ketika Farhan menoleh ketiga lelaki tadi pun ikut menoleh.
"Kenalin teman-teman saya." Farhan pun mengenalkan, Akhirnya mereka berbincang-bincang sebentar di dapur.
"Saya Adit, ini kedua sahabat saya ada Indra dan juga Doni." mereka pun saling bertegur sapa dan menanyakan asal usul masing-masing.
"Owh, kalian dari kota F ternyata." monolog Alvin. "Iya, kami ngekos disini karena kosannya murah, lagi pula cukup dekat dengan kampus jadi tidak perlu biaya banyak untuk transportasi." balas Indra.
"Owh iya, pasti pak Beni udah ngasih tahu iya tentang tempat ini kaya gimana." ujar Adit yang membuat semua orang menatapnya.
"Udah, emang di sini angker banget iya? sampai kalian liat penampakan juga gak??" tanya Farhan spontan.
"Kalau liat penampakkan sih gak bang, amit-amit lah. Tapi iya cuma itu suara-suara doang." jawab Adit.
"Hehehe, iya emang murah pasti adalah penunggunya." ucap Farhan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hihihi pantas murah ternyata banyak dedemitnya." celetuk Alvin.
"Iya bener, tapi mau gimana lagi, kita cuma anak rantau yang mau menempuh pendidikan jadi kuat kuatin aja." ujar Adit,
Doni nambahin lagi. "sama kalau abang ketemu sama bapak kos, jangan terlalu liatin dia iya bang, serem tuh bapak kosnya, dia emang gak suka di liatin orang bawaanya marahan terus."
"Emang bapak kosnya kenapa? soalnya dari awal kita telponan sama ibu kosnya doang gak tahu tuh kita ada bapak kos di sini, emang yang mana sih." tanya Samy.
"Ada bang! pokonya mereka tinggal di rumah depan, persis di depan kosan ini." jawab Doni.
"Biasanya sih bapak kosnya datang pagi-pagi, buat bersih-bersih taman dan nyiramin tanaman-tanaman yang ada di sini, cuma ya gitu bapaknya gak ramah gak suka di sapa, jadi kalau ketemu iya berlagak gak liat aja dari pada kena semprot" sambung Indra.
Yaudah habis ngobrol-ngobrol, akhirnya Akara dan yang lainnya memutuskan pergi keluar sekarang.
-
-
Kira-kira bapak kosnya segalak apa sih❓❓
Mohon dukungannya 🙏🙏🤗🤗
See you again😘😍
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea