Floretta Ace Zuriel tak menyangka jika diri nya akan menjadi seorang ibu di umur 26 tahun, yang bahkan tidak tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung.
Kehidupan nya berubah 180 dari yang suka party tiba-tiba menjadi seorang ibu yang telaten.
Bagaimana keseruan cerita nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Setelah melalui perjalanan yang panjang Edward pun sampai di New York dan langsung menuju mansion orang tua nya.
Karena keadaan sudah malam, Edward pun langsung masuk ke kamar nya untuk mandi. Edward memilih untuk berendam dan merileks kan tubuh nya yang kaku.
"Kalau seandai nya dia hamil anak ku kenapa tidak mencari ku untuk bertanggung jawab" ucap Edward sembari mendongakan kepala nya ke atas.
Pikiran Edward seolah di penuhi oleh nama Floretta yang terus melayang-layang.
"Sexy dan wangi tubuh mu masih sama" ucap Edward dengan senyum yang terulas di pipi nya saat membayangkan bibir dan juga wangi tubuh Flo walaupun terhalang meja.
Bayangan malam itu terulang kembali di pikiran Edward sehingga membuat nya tersiksa sendiri.
"Sial, baru saja membayangkan , joni ku sudah bereaksi" gumam Edward.
*
*
Di waktu siang ini Flo sudah menyelesaikan pekerjaan nya lebih cepat, supaya bisa makan siang bersama dengan Elia agar kejadian kemarin tidak terulang kembali.
"Flo, kamu kamu jadi makan siang di luar? Bagaimana dengan pumping mu bukan nya tadi kau bilang dada pun sangat penuh" kata Elia memastikan.
"Hmmm, ini sedang aku lakukan El" balas Flo sembari memperlihatkan alat pumping yang menempel pada dada Flo.
"Woww, apa tidak sakit Flo?" Elia dengan wajah penasaran nya.
"Tidak, kalau meletak kan nya pas" kata Flo sembari memasukan asi yang sudah penuh di botol ke dalam plastik khusus asi.
Selama proses pumping, Elia mengawasi sekitar agar tidak ada yang melihat Flo. Jika ada yang melihat sudah pasti menjadi bahan gosip yang menggemparkan.
Dua puluh menit kemudian Flo dan Elia keluar dari ruang nya untuk makan siang karena ibu anak satu itu sudah sangat kelaparan setelah kegiatan pumping nya.
"Steak 1 dan strawberry jus 1" kata Elia pada pelayan yang sedang mencatatan pesanan mereka.
"Hmmm, samain aja El" timpal Flo karena malas mencari menu.
Pelayan pun langsung mencatat lagi dan pergi menyiapkan pesanan mereka.
"Hakh ! Jadi Gio juga tahu kalau kamu hamil dan sudah melahirkan?" tanya Elia tidak percaya.
Flo hanya mengangguk kepala nya.
"Lalu, apa yang akan kamu lakukan setelah ini?"
"Aku sudah merencanakan akan pergi ke rumah nenek di Australia, dan mencoba lembaran baru disana" jawab Flo dengan wajah yang sendu.
"Apa kamu yakin? Apa ini karena Mr. X itu?"
"Aku hanya takut, dia tiba-tiba datang dan mengambil anak ku secara paksa, aku tidak siap dengan itu El" kata Flo.
"Bagaimana dia bisa tahu kamu mengandung anak nya, sedangkan kamu tidak meninggalkan jejak apapun pada kejadian malam itu" kata Elia.
"Hmmmm, aku hanya berjaga-jaga saja El, sebelum dia datang mencari ku .. Aku sudah pergi lebih dulu" cap Flo.
Perbincangan mereka terputus karena makanan sudah datang dan tersaji di meja mereka dengan pesanan yang sama.
"Jangan terlalu di pikirkan Flo, aku yakin Mr. X bukan orang Singapur. Karena kalian bertemu hanya di hotel saja, hari biasa nya tidak pernah bertemu bukan" tutur Elia seolah menenangkan Flo.
"Terimakasih El sudah menjadi penguatku selama ini" kata Flo lalu memeluk sahabat nya.
"Iya sudah, ayok masuk. Ini sudah mau jam 1" ajak Elia.
Mereka pun kembali ke kantor karena jam istirahat sudah selesai , saat akan masuk ke dalam lift . tiba-tiba ada yang memanggil Flo dengan berteriak.
"Flo, Tunggu" Karena nama nya di panggil, Flo pun menghentikan langkah nya dan melihat ke arah yang memanggil nya.
"Kenapa Ren?" tanya Flo.
PLAK
Tamparan keras mendarat di pipi Flo secara mendadak, membuat Flo terhuyung kebelakang.
"Dasar wanita penggoda, jangan merasa sok cantik " kata Rena yang sudah tersulut emosi.
"Apa maksud mu? Siapa yang menggoda?"
"Gio itu calon suami ku, kami akan menikah beberapa bulan lagi. Lalu apa maksud mu masih menghubungi Gio?" teriak Rena , sehingga banyak yang berhenti melihat keributan mereka.
"Akun tidak sudi menggoda pacar mu itu Rena, lagi pula yang terus menghubungi ku itu laki-laki sialan mu itu, cocok lah kalian berdua sama" balas Flo lalu menarik Elia masuk ke dalam Lift.
"Brengsek kamu Flo, aku belum selesai bicara" teriak Rena saat Flo meninggalkan nya.
"Pergi kalian, ngapain ngeliatin aku " ucap Rena pada staf yang mengerumuni diri nya.
