Pintu Rahasia Dua Dunia
"Lulu besok free ga?" tanya Sintia teman kuliah nya.
"Ga, sin. gue mau liat rumah orang tua gue di andara dulu." ucap gadis cantik itu dengan menolak ajakan teman sekelas nya.
"Loh, orang tua Lo kan udah meninggal lu?"
"Iya, gue pengen kesana, sekalian ingin berkunjung ke makam mereka."
"Gue ikut sedih denger nya lu. kalau ada apa apa telepon dan kabarin gue ya, jangan sedih, gue tau Lo pasti kuat." ucap sintia yang berusaha menyemangati sahabat nya itu.
Lulu nirwana, gadis berparas cantik yang saat ini duduk di bangku kuliahan. dengan semester 4 yang saat ini membuat nya tengah sibuk untuk cepat cepat lulus, dari universitas Indonesia.
Gadis berparas cantik itu sudah lama yatim piatu, sebab kedua orang tua nya meninggal dalam perjalanan bisnis ke luar negri. Lulu ditinggalkan bersama dengan si mbok dan penjaga rumah. Kehidupan Lulu begitu mewah, tapi tetep saja sepi. saat ini dia tinggal di apartemen mewah nya, yang dekat dengan universitas.
sesekali dia akan pulang ke rumah orang tua nya untuk mengenang masa masa dimana orang tua nya masih hidup. keceriaan gadis itu hilang saat mereka meninggalkan nya sendirian. walaupun harta nya berlimpah, tapi tak bisa mengembalikan senyum nya yang indah saat dimana masih ada papa dan mama nya.
Lulu memiliki ciri khas yang unik, mata coklat yang begitu indah, rambut coklat yang menawan dan selalu di Curly. Dan juga kulit putih yang begitu bersih, membuat nya banyak disukai oleh para pemuda.
Dia juga termasuk salah satu primadona di kampus, banyak sekali yang mengagumi nya secara diam diam.
Setelah selesai jam kelas nya, dia beranjak menuju ke parkiran mobil sport nya itu. Sambil terus berjalan dia sesekali melirik kanan dan kiri saat beberapa pemuda menggoda nya.
"Cantik banget sih teh."
"bidadari uyy...
"Neng Lulu, mau ga sama AA."
Sedangkan lulu tak perduli sedikit pun dengan mereka, baginya selama dia tak di gangguin secara fisik tak masalah, dan tak perduli juga dengan orang orang di kampus ini.
"Gue balik dulu ya sin, hati hati lo saat disana."
"Iya, Lo juga sin....gue pamit dulu."
"Jangan ngebut." teriak Sintia dengan heboh nya.
Sedangkan lulu hanya terkekeh kecil melihat tingkah random teman seangkatan nya itu. dia dan juga Sintia sudah berteman sejak masa SMA. Jadinya sudah tau kebiasaan masing masing antara kedua nya.
Banyak sekali yang iri dengan kehidupan Lulu yang begitu mewah, mereka dengan berbondong bondong untuk berteman dengan gadis itu, sebab ingin mencari popularitas.
Sampai di rumah bertingkat 3 itu, Lulu turun dengan perasaan sesak di dada nya. sudah lama sekali dia tak pulang ke sini. Karena kalau kesini dia selalu ingin menangis, sebab selalu mengingat orang tua nya.
Menjadi anak tunggal membuat Lulu tak memiliki siapa siapa, selalu kesepian, tak ada teman mengobrol. Bahkan dia selalu membawa si mbok nya untuk menemani nya kemanapun.
Hari ini, si mbok tak ikut, karena sedang tak enak badan. Jadinya lulu sendiri yang pulang kesini untuk mengunjungi makam orang tuanya.
Dia memakai gamis hitam dengan selendang hitam di kepala nya, dan memakai kaca mata untuk menutupi silau matahari yang saat ini sedang menyengat.
Dengan membawa sebotol air dan bunga membuat Lulu melangkah menuju ke tempat area pemakaman.
"Assalamualaikum mah, pah."
Berhubung makam papa dan mama nya bersebelahan, dia mulai membersihkan kedua makam nya secara bergantian, dan tak lupa memanjatkan doa nya.
"Aku kangen sama kalian. sudah hampir 5 tahun, kalian pergi dari sisi ku. bagaimana kabar mama dan papa, kenapa kalian tak mengajak ku!"
"Kalian datang ke mimpi adek ya mah, pah. Adek kangen sama kalian." ucap nya sambil meneteskan air mata nya.
Setelah memanjatkan doa, Lulu bersiap siap untuk pulang kerumah orang tua nya. dan mengecek kondisi yang ada disana.
Dia sengaja tak menjual nya, sebab di tempat itu banyak sekali kenangan, jadinya dia akan terus mengabadikan rumah itu walaupun dia sudah menikah nantinya.
"ceklek....
Pintu terbuka, dan masih tercium wangi lavender di dalam kamar kedua orang tuanya. Memang selalu ada yang mengurus rumah ini, bibi yang bertugas akan pulang sore hari setelah selesai mengerjakan dan membersihkan area tempat ruangan yang kotor
Pertama kali masuk, terdapat Poto bingkai keluarga nya, wajah nya disana terlihat begitu bahagia. senyum nya yang lebar, bahkan tawa nya yang begitu nyaring membuat nya Meneteskan air mata. saat mengingat momen momen tersebut.
Dia beranjak melihat ke sekitaran lemari, dan pintu kamar mandi untuk mengecek apakah masih bagus atau ada yang rusak.
"masih sangat bagus rumah ini mah, pah. Tapi kalian malah meninggalkan nya seperti ini."
"Cklek....
"Loh, apa ini.. Kenapa ada pintu lagi?" gumam nya yang merasa kaget
Dia terheran heran menatap pintu yang berada di balik lemari, bahkan dia sangat kaget saat lemari orang tua nya bisa dibuka dan menampilkan sebuah pintu rahasia.
"Ini pintu apa... Kok serem sih?"
"Apa ini tempat brangkas mama dan papa ya. Tapi kok beda dengan pintu lainnya?"
"Apa mama memiliki pintu rahasia ya, tapi kok bisa ada disini sih."
Dengan langkah ragu, dia mencoba menetralkan perasaan nya. melangkah kan kaki nya menuju ke pintu tersebut.
Dia mencoba menarik handle pintu nya, tetapi tak bisa sebab pintu tersebut dikunci.
"Kok dikunci ya, terus kunci nya dimana?" gumam nya yang melihat ke sekeliling tempat itu, untuk mencari kunci di pintu rahasia tersebut.
Dia beranjak ke area kaca rias, dan melihat laci orang tua nya untuk mencari kunci pintu tersebut. Namun nihil, tak ada satu pun kunci yang cocok dengan pintu itu.
Dia melamun karena merasa lelah berdiri, dengan duduk di tempat tidur tak sengaja tangan nya memegang sebuah kotak kayu yang berada di bawah bantal.
"Loh... Apa ini?"
"Eh... Kota kayu... kok bisa disini, dan apa isi nya ya?"
"Eh... Kunci, ini serius cuman kunci?"
"eh apani, mantra kuno, apa ini ya, kok kayak tulisan Jawa ada sastra ya?"
dengan perlahan dia membuka kotak tersebut, dan mengambil kunci beserta mantra kuno tersebut.
Dia saat ini berdiri di depan pintu rahasia itu, dengan membaca kertas di dalam isi kotak kayu tadi kemudian dia mencoba menempelkan kuncinya.
"Tirta lumaksita kang dumunung ing bumi
Artinya( air suci yang mengalir yang bersemayam di bumi).
Cklek....
Pintu berhasil terbuka, membuat Lulu kaget dan melongo seketika.
"Ini... Serius?" gumam nya dengan tatapan tak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Dede Mila
mampir
2025-04-10
0