NovelToon NovelToon
Revenge Took Me To Hell

Revenge Took Me To Hell

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:100
Nilai: 5
Nama Author: nerissa ningrum

Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging


"Kamu jatuh hati pada orang salah"

Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berharap Sendirian

"sebenarnya kakak masih ingin ngobrol banyak sama kamu karena rasanya sudah lama juga gak ketemu, cuma kerjaan kakak lagi banyak" ucap Al

"aku juga harus ke kantor kak, karena nanti siang ada dinas keluar kota untuk dua hari" balas Danica

"ya ampun kantor kamu dzalim banget Danica " ujar Al membuat Danica mengernyitkan dahinya heran akan tanggapan Al

"kok kakak bilangnya begitu " tanya Danica

"ya itu kamu harus dinas keluar kota, padahal sudah berhari-hari kamu lembur kerja kan itu dzalim namanya " jelas Al akan pendapatnya mengenai perusahaan tempat Danica bekerja

Dania terkekeh, tak tahu saja alasan di balik Danica yang sering pulang telat dan beralasan lembur "kakak gak tahu saja kalau aku belajar untuk menjadi lebih dekat dengan kakak, aku berharap bisa dekat dengan kakak tanpa banyak kendala tapi sayangnya aku berharap sendirian jadi aku tidak bisa menjelaskan ke kakak alasan sebenarnya aku sering pulang telat " batin Danica

"mereka tidak dzalim kakak, aku bekerja dan mereka membayarnya, lagi pula aku harus banyak menabung untuk kepulanganku saat ulang tahun mommy nanti " ucap Danica meluruskan

Al menyipitkan matanya ke arah Danica "apa perlu kakak pinjami uang biar kamu gak terlalu bekerja keras " Al mencoba menawarkan bantuan untuk Danica

"tidak perlu kak, ini ulang tahun mommy ku jadi aku ingin memberikan dia hadiah hasil jerih payahku dalam bekerja berbulan-bulan selama aku jauh darinya " tolak Danica dengan halus

"baiklah Danica kakak tidak akan bicara lagi, karena ini sudah makin siang" Al dan Danica beriringan masuk ke dalam lift

"kakak antar ke tempat kerjamu ya" ucap Al

"emang kakak gak repot, katanya buru-buru " tanya Danica

"enggak kok Danica, masih sempat jika harus mengantarmu ke kantor sebelum ke kantor kakak" balas Al

"ya sudah aku terima niat baik kakak" balas Danica

***

"hati-hati selama di perjalanan nanti ya " ucap Al

"iya kak, terima kasih " Danica segera pamit turun dan menyempatkan melambaikan tangannya pada Al yang sudah melajukan mobilnya

Danica segera masuk ke dalam perusahaan setelah melihat mobil Al sudah benar-benar menjauh, dan tanpa Danica sadari ada sepasang mata yang melihat interaksi Danica di mana Danica melambaikan tangannya ke arah mobil yang menjauh dengan senyumannya, senyuman yang selalu bisa memporak-porandakan hati pria yang sedang menatap tak suka ke arah reaksi Danica

"siapa yang mengantar Danica " celetuk pria itu dengan wajah kesalnya

"mana ku tahu, kenapa gak tuan Lionel tanya langsung " tanya Bara pada sosok Lionel syang sedang bersungut-sungut kesal karena melihat Danica di antar seseorang menggunakan mobil

Lionel memberikan tatapan tajamnya pada Bara "gimana caranya aku bertanya Bara, aku saja tidak memiliki hubungan apapun dengan Danica" kesal Lionel akan usul yang di berikan oleh Bara

"bertanya tentang sesuatu hal yang ada di depan mata kita bukan berarti kita harus memilihi hubungan yang spesial tuan, gunakan lah kepintaran anda untuk hal ini bukan hanya untuk memecahkan masalah dalam soal matematika ataupun masalah mencari uang" ucap Bara dengan kesal karena masalah percintaan Lionel begitu awam dan sulit untuk memunculkan ide

"terus bertanyanya gimana " tanya Lionel dengan wajah polosnya

Dengan kesal Bara mengejar langkah Danica meninggalkan Lionel yang masih menunggu jawaban Bara

"hei Bara" teriak Lionel mengejar langkah Bara yang sudah berjalan lebih dulu menghampiri Danica

"Danica tunggu" teriak Bara meminta Danica untuk menunggu pintu lift agar tidak tertutup

Biarpun bingung Danica tetap menahan pintu lift agar tidak tertutup "Terima kasih Danica " Bara mengucapkan terima kasih karena Danica mau menahan pintu lift agar tidak tertutup diikuti Lionel yang juga menyusul mengucapkan terima kasih saat Lionel sudah masuk dalam lift

walaupun dalam hati Lionel bingung sendiri kenapa Bara memilih masuk ke dalam lift karyawan padahal lift khusus petinggi perusahaan kan ada

"kok tuan Bara sama tuan Lionel masuk ke dalam lift ini, bukannya lift khusus petinggi perusahaan ada ya" tanya Danica dengan wajah polosnya

"ah itu karena pas kebetulan lihat lift nya kosong dan cuma ada kamu, lumayan lah buat menyingkat waktu, kan kalau pakai lift khusus para petinggi tetap harus menunggu bukan " balas Bara dengan terlihat setenang mungkin

"iya juga sih tuan, kalau pakai lift khusus kan tetap harus menunggu " Danica merasa penjelasan Bara ada benarnya

"oh ya Danica" panggil Bara membuat Danica menoleh ke arah Bara

"ada apa tuan " tanya Danica

"tadi saya papasan sama kamu turun pas kamu datang, dan saya sempat lihat kamu turun dari mobil, boleh tahu itu siapa, soalnya setahu saya kamu gak punya sanak saudara ataupun memiliki mobil pribadi " Bara bertanya dengan senatural mungkin membuat Lionel cukup terkejut dengan keahlian Bara

"oh itu tadi tetangga di tempat tinggal saya, kebetulan kami ketemu di lift apartemen karena dia mau kerja juga jadi dia ngajak bareng dan saya mau dong kan lumayan hemat waktu agar tidak jalan kaki " kekeh Danica

"loh kamu ke kantor dengan jalan kaki " Lionel begitu terkejut mendengar hal itu

"iya tuan, soalnya apartemen saya dekat sini kok " balas Danica

"berarti kamu tinggal di apartemen L.S" Lionel rasa hanya itu apartemen terdekat dari kantornya dan bisa di tempuh dengan berjalan kaki

"iya tuan, saya tinggal di sana " balas Danica

Lionel tersenyum simpul mendengar alamat tempat tinggal Danica "aku harus ngomong sama kak Al buat kasih salah satu unit apartemen miliknya untukku agar aku bisa terus berdekatan dengan Danica " Lionel punya salah satu cadangan ide untuk mendekati Danica nantinya

"oh ya Danica, kamu jadi kan dinas ke Malang sama Dody " pertanyaan Bara membuat Lionel makin mengembangkan senyumnya

"jadi tuan, ini niatnya mau urus surat dinasnya dan nanti sore mau berangkat " balas Danica

"kebetulan nanti saya sama tuan Lionel mau ke Malang, mending kamu ikut kami saja, lumayan kan hemat pengeluaran kantor " Bara menawarkan tumpangan pada Danica membuat Lionel makin mengembangkan senyumnya

"tapi saya sudah pesan tiketnya tuan" sesal Danica

"hei Danica, sekarang itu ada metode refund kalau kita gak jadi pesan tiket sebelumnya, kamu pesannya lewat ponsel kan " tanya Bara yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Danica

"coba kemarikan ponsel kamu " Bara meminta ponsel Danica dan Danica tentu langsung menyerahkannya

"kamu ikut saya ke ruangan tuan Lionel dulu ya " ucap Bara ketika pintu lift terbuka di lantai tempat kerja Danica

"iya tuan" Danica pasrah saja mengikuti langkah Bara sampai di lantai ruangan kerja Lionel dan Bara

Bara sempat berdiri sebentar saat di depan pintu lift untuk mengerjakan sesuatu di ponsel Danica "kamu pakai uang kamu dulu buat pesan tiketnya ya " tanya Bara

"iya tuan, ini rencananya mau kasih bukti pembayaran buat minta ganti uangnya " balas Danica

"ini sudah beres Danica " Bara menyerahkan kembali ponsel Danica "uangnya juga sudah kembali ke rekening kamu, coba cek dulu uangnya benar atau tidak " ucap Bara

Danica langsung mengecek rekeningnya yang tersambung ke dalam ponselnya " sudah masuk tuan, terima kasih banyak ya tuan, boleh kan minta ajarin sebentar " tanya Danica

"boleh " Bara langsung mengajarkan Danica bagaimana mengurus pengembalian uang tiket yang sudah di pesan "gimana ngerti Danica " tanya Bara

"iya tuan, terima kasih " balas Danica

"ya sudah kamu bilang sama Dody nanti bersiap di jam 4 sore ya karena kita mau berangkat di jam itu " ucap Bara

"iya tuan terima kasih, saya permisi dulu " dengan wajah riangnya Danica masuk ke dalam pintu lift kembali untuk ke ruangan kerjanya

Lionel menoleh ke arah Bara dengan tatapan takjubnya "aku akan kasih kamu bonus besar Bara " ucap Lionel mengacungkan kedua jempolnya untuk Bara

"saya maunya yang besar loh tuan" ucap Bara tak mau rugi

"gampang itu" balas Lionel dengan senyum lebarnya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!