NovelToon NovelToon
MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Angst / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Marina, wanita dewasa yang usianya menjelang 50 tahun. Telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk keluarganya. Demi kesuksesan suami serta kedua anaknya, Marina rela mengorbankan impiannya menjadi penulis, dan fokus menjadi ibu rumah tangga selama 32 tahun pernikahannya dengan Johan.

Tapi ternyata, pengorbanannya tak cukup berarti di mata suami dan anak-anaknya. Marina hanya dianggap wanita tak berguna, karena ia tak pernah menjadi wanita karir.

Anak-anaknya hanya menganggap dirinya sebagai tempat untuk mendapatkan pertolongan secara cuma-cuma.

Suatu waktu, Marina tanpa sengaja memergoki Johan bersama seorang wanita di dalam mobilnya, belakangan Marina menyadari bahwa wanita itu bukanlah teman biasa, melainkan madunya sendiri!

Akankah Marina mempertahankan pernikahannya dengan Johan?

Ini adalah waktunya Marina untuk bangkit dan mengejar kembali mimpinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#14

#14

Mobil Farida berhenti tepat di depan rumah Marina. Bukan Marina hendak pulang, tapi ia hendak berkemas, serta mengambil berkas-berkas penting yang akan ia gunakan untuk mengurus perceraian. 

Tak ada bukti fisik yang menunjukkan perselingkuhan dan pernikahan kedua Johan, namun keyakinan dan tekad Marina sudah bulat. Ia tak akan mau lagi diinjak serta di rendahkan oleh Johan.

Marina akan berdiri dengan kepala tegak, tanpa mengharap penghormatan dari orang yang tak mau menghargai keberadaannya. 

Sementara Marina menyiapkan berkas yang ia perlukan, Farida menatap sekeliling ruangan. Rumah itu cukup besar, namun seisi rumah begitu rapi dan tertata, sungguh menakjubkan karena Marina mengerjakannya sendiri tanpa bantuan ART. 

Marina bahkan kesulitan menemukan koper yang layak, karena sejak kedua orang tuanya meninggal ia tak pernah bepergian. 

Sesekali adik laki-lakinya yang datang berkunjung, karena kini mereka hanya berdua tanpa kehadiran orang tua. Jadi Marina selalu berusaha menjaga silaturahmi mereka agar tetap hangat. 

“Ambil saja camilan, minum, atau apa saja yang bisa membuatmu nyaman.” Marina mempersilahkan Farida melakukan apapun yang disukainya selagi menunggunya bersiap. 

“Hmmm tenang saja, akan kuhabiskan semua yang bisa kumakan,” jawab Farida sambil mencari-cari makanan yang bisa ia santap selagi menunggu. 

“Cepatlah, sebelum aku memecahkan pigura foto milik Johan ini!” Farida begitu mual melihat banyak foto-foto Johan di dinding, namun hanya ada satu foto Marina, yakni foto usang pernikahan mereka. 

“Kenapa?” sahut Marina. 

“Aku mual melihat wajahnya, sok keren, sok kaya, mengatakan istrinya membosankan. Padahal dia pun sama saja, bahkan kelakuannya menjijikkan!” Farida mengatakan semua rasa dongkol yang bersarang di dadanya. 

Jika dulu ada yang berkata demikian, Marina pasti berang dan menghajar orang tersebut. Tapi hari ini Marina sungguh bahagia, karena ada orang lain yang memaki calon mantan suaminya. 

Satu jam kemudian, Marina pun menyelesaikan keperluannya, dokumen penting untuk keperluan gugatan perceraian sudah ia bawa serta. 

Sementara surat tanah, rumah, serta dokumen kepemilikan aset lainnya sudah ia amankan, tetap di rumah tersebut, tapi bisa dipastikan baik Johan ataupun anak-anaknya sekalipun tak akan berhasil menemukannya. Karena hanya Marina yang mengenal rumah tersebut dengan baik, sementara Johan dan anak-anaknya hanya datang dan pergi sesuka hati. 

“Sudah siap memulai langkah baru?” tanya Farida memastikan kesiapan Marina. 

Dan wanita berpakaian kasual itu mengangguk yakin. “Sangat siap.” 

Keduanya tertawa bahagia ketika menutup pintu depan, Farida membantu Marina membawa koper berukuran sedang, karena Marina tak memiliki banyak barang pribadi selain pakaian. Bahkan perhiasan pun tak seberapa, itu pun perhiasan dengan model lama hadiah Johan ketika Marina melahirkan anak laki-laki untuknya. 

Ketika Marina dan Farida sibuk memasukkan koper ke dalam mobil, sebuah mobil yang sangat Marina kenal berhenti di depan pagar. 

Sonia turun lebih dulu, wajahnya puas penuh kemenangan, karena akhirnya ia berhasil menguasai Johan untuk dirinya sendiri. Namun di depan Johan ia tetap bertingkah seperti wanita baik yang lemah. 

“Tuh kan, Mas, Aku bilang juga apa, sudah pasti wanita itu mengambil barang-barang berharga di rumahmu,” kata Sonia dengan yakin. 

Johan pun segera terprovokasi, hingga ia pun mendekat ke arah Marina, bermaksud menggeledah dua koper yang siap masuk ke mobil. 

“Apa yang Kamu lakukan, Johan!” desis Marina dengan amarah yang tak terbaca. 

“Tentu saja memeriksa isi kopermu, siapa tahu Kamu membawa lari semua uangku.” Kembali Johan menuding, keserakahan membuatnya lupa, bahwa ia tak perna menyimpan uang atau benda berharga di rumah, kecuali uang belanja Marina sehari-hari. 

Marina tertawa miris. “Masih bisa Kamu mengatakan itu? Tega mengatakan itu? Sekarang Aku tanya, berapa Uang yang kamu berikan padaku tiap bulan? Aku selalu mensyukuri berapapun jumlah uang yang Kamu berikan, aku kelola dengan baik uang yang pas-pasan itu, hingga bisa mencukupi kebutuhan Kita sehari-hari, bahkan anak-anak bisa kuliah dan tak pernah kekurangan.” 

Johan tertegun, ia tak menampik hal itu, namun gengsi dan buta rasa karena tak mau dianggap lemah oleh Marina, membuat Johan tetap bersikap angkuh seperti biasa. 

Marina sama sekali tak mengeluarkan air mata kala mengatakan isi hatinya, kini ia sadar, air matanya terlalu berharga jika hanya dihambur-hamburkan demi menangisi pria seperti Johan. 

“Tapi, tak sedikitpun kamu melihat sisi baikku, yang kamu lihat hanya Aku yang selalu memakai pakaian ala kadarnya di rumah, tak pernah berdandan layaknya wanita pada umumnya, Aku terlalu membosankan, hingga Kamu malu membawaku ke acara yang diadakan perusahaan tempatmu bekerja.” 

Farida menghampiri Marina, ia tak bersuara karena merasa ini bukan wilayahnya untuk ikut campur. Sebaliknya, ia sibuk mengingat-ingat siapa Sonia, karena ia merasa familiar dengan istri muda Johan tersebut. 

“Mas, jangan bilang Kamu terpengaruh kata-kata Marina, ingat Mas! Wanita itu pasti berencana mengambil semua harta kekayaanmu.” Kembali Sonia berkata tanpa rasa malu sedikitpun. 

Tak hanya Farida yang menjadi penonton, pelan-pelan para tetangga mulai berdatangan, pada awalnya mereka hanya jadi menonton, namun lama kelamaan mereka mulai menyimpulkan, bahkan menatap Sonia dengan tatapan penuh cibiran. 

“Ah, simpanan rupanya.”

“Tapi gayanya kayak ratu penguasa.” 

“Ratu penguasa, penguasa alam ghoib.”

“Ternyata ya matre juga.” 

“Dasar tak tahu malu.”

Begitulah beberapa omongan tetangga yang sepintas terdengar di telinga Marina. 

Tak ingin berlama-lama, dan sebelum suasana semakin memanas, Johan mendorong tubuh Marina dan Farida, hingga kedua wanita itu menepi. Dengan kalap, bahkan tanpa rasa malu sedikitpun Johan membuka koper serta mengacak-acak seluruh isinya. 

“Sudah puas! Asal Kamu tahu, Mas. Selain pakaian dan barang-barang pribadiku, Aku tak membawa apapun keluar dari rumah ini. Jika tak percaya silahkan periksa.”

“Mas, periksa sekali lagi!” Sonia kembali memerintah. 

“Aaahh … akhirnya Aku ingat siapa Kamu.” tanpa aba-aba Farida menjambak rambut Sonia. “Lama tak bertemu denganmu, rupanya kelakuanmu masih sama menjijikan seperti dulu.” 

“Memang, kebiasaan lama sulit hilang, dulu Kamu menggoda Suamiku, hingga Dia melupakan istrinya yang rela jadi babu di negeri orang, bahkan anaknya terlantar tak bisa makan dengan layak. Sekarang Kamu juga menggoda suami Marina.” Dengan suara lantang, Farida membeberkan aib Sonia, karena dulu wanita itulah yang menjadi perusak rumah tangganya. 

Namun Johan yang tak tega melihat istrinya kesakitan, segera menghempaskan tangan Farida dari rambut Sonia. 

Sonia meringis kesakitan sembari mengusap kepalanya yang berdenyut nyeri

Pyar! 

“Aaaww … “ Sonia kembali menjerit kaget, ketika sebuah telur mendarat di rambutnya. Bau amis, seketika menyebar. Wanita itu menatap nyalang wajah orang yang melempar telur ke arahnya. 

“Apa yang Kamu lakukan!?” Sonia menjerit sekeras-kerasnya, ia sungguh marah karena tak menyangka akan menghadapi situasi seperti saat ini. 

“Masih bagus Aku melemparmu dengan telur,” jawab bu Juju dengan suara lantang, “seharusnya kotoran ayamnya Aku lempar sekalian ke wajahmu.” 

Sonia meradang marah, niatnya hanya memprovokasi Johan agar merampas rumah yang kini di tempati Marina. Namun tanpa diduga ia mendapatkan sambutan luar biasa dari para tetangga. 

1
Astrid valleria.s.
sabar tuan gusman..marina masih sibuk buat sambal....nanti ya...pasti dibalas 🤣🤭ayo othor moon balas tuh
Nar Sih
sabarr tuan gusman jgn galau wanita yg hrp membls chat mu msih sibuk ,dan gugup ,tenang sja pasti klau marina udah longar di jwb tuh wa mu ,semagatt ya tuan gusman💪👍
Akbar Razaq
Klo ternyata Tuan Gusmannya yg bucin duluan di jamin suksesmu tak kan lama mbak Rina 😆
Pendukungmu gak kaleng kaleng.
retiijmg retiijmg
sabar pak gusman lg jatuh cintrong.
bnr jodoh tak kan kemana.
nanti ke hati bapak kok.hehehehehehe
FT. Zira
bawang baik bawang jahat yg gimana ini mi?/Facepalm/
FT. Zira: buat masakan kalo pilih salah satu mana sedep Mi/Sweat/
moon: tim yang mana kau

tim bawang merah atau bawang putih /Joyful/
total 2 replies
Hafizah Aressha R
sabat tuan gusman..
Anjellita
sabar ya tuan gusman,marina lagi sibuk bikin sambel
mungkin nanti malam wa nya di balas sebelum bobok,biar tuan gusman tambah galau sampai kebawa mimpi🤣
Esther Lestari
Marina nya masih sibuk tuan Gusman....sabar ya😄
Siti Siti Saadah
aku berharapnya yuan Guzman bosnya silly John
Astrid valleria.s.
semangat double up thor👍vote meluncur+🌹🌹🌹 bertaburan 💪💪
Astrid valleria.s.: asiap😘😘😘😘
moon: karena hari libur biasanya sepoi-sepoi, jadi kalo libur up 1 babb aja, insyaallah besok 2 babb /Ok/
total 3 replies
Astrid valleria.s.
asikkk kode nich tuan gusman... kangen marina...ayo Thor..dekatkan mereka😀
Patrick Khan
cie cie.. pesan nya kyk taun 90 an ya.. apa kabar datar bgt😂😂😂
Patrick Khan: .. hehehe.. jd inget jaman2 dulu tarik ulur.. pdhl udah cinta tp ngetes dulu😅
moon: dih, kan jual mahal dulu, biar gak keliatan amad modusnya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Yayuk Bunda Idza
" baik mas ulat bulu " 🤣🤣🤣🤣🤣
Yayuk Bunda Idza
kalo sama Bu Marina apa mungkin bisa punya baby ya Thor?? Weh q dah kepo aja padahal mereka pdkt aja belum
moon: selama seorang wanita masih dagang bulan, itu sebuah pertanda bahwa rahimnya masih subur, tak peduli berapapun usia mereka.
total 1 replies
Yayuk Bunda Idza
nikmati sayur SOP mentah pak Johan wkwkwk....
Yayuk Bunda Idza
habis tu baru nyadar si iga udah jadi arang wkwkwk....
Yayuk Bunda Idza
weleh Thor jadi ingat film tersohor nya "ada bawang baik ada bawang jahat, ada aja othor ni....hahaha
bawang jahatna ya si Sonia
Aan
Apa kabar perceraianmu, smg lancar jaya
Ma Em
Semoga perceraian Marina dgn Johan cepat selesai agar Marina bisa cepat menikah dgn tuan Gusman.
Aan
hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha
aku ngakak bukan cuma senyum2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!