NovelToon NovelToon
Tubuh Empat Unsur

Tubuh Empat Unsur

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Raja Tentara/Dewa Perang / Penyeberangan Dunia Lain / Ilmu Kanuragan
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nopugho

windu pamungkas adalah seorang pria yang menanggung kutukan akibat kesalahan leluhur nya.
dalam perjalanannya dia ditemani kekasih nya ayu Kinasih, mengarungi dunia persilatan sekaligus menyempurnakan kekuatan empat unsur dalam tubuh nya...
mampukah windu pamungkas menghadapi tekanan, musuh yg belum diketahuinya ditambah sebuah organisasi misterius yang selalu membuat kekacauan di dunia persilatan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopugho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sergapan di wanua kali gawe

"Kisanak! Aku sedang ada keperluan penting. Harap sudi memberi jalan...," ujar pemuda itu, ketika kudanya telah tenang kembali.

Klabang Geni mendengus dingin di balik topi capingnya.

"Kaukah Windu Pamungkas?" Tanya laki-laki bercaping itu dengan nada dingin.

"Kalau ya, kenapa, Dan kalau bukan, kenapa?" pemuda itu malah balik bertanya dengan nada enteng.

"Persetan dengan jawabanmu Aku yakin, kau pasti Windu Pamungkas!"

"Nah! Kalau itu maumu, ya sudah. Maaf, aku ada keperluan lain. Aku tidak bisa berlama-lama karena ada urusan yang amat penting!" jawab pemuda berbaju rompi kuning gading yang memang windu pamungkas.

"Urusan penting, Ha ha ha...! Apakah tentang mustika itu..."!"

Windu jadi terkejut. Hatinya agak heran juga, mengapa orang itu tahu kalau Windu membawa sesuatu. Matanya seketika memandang tajam ke arah penghadangnya. Lalu bibirnya tersenyum kecil.

"Agaknya mustika ini begitu berarti, karena banyak orang yang menginginkan nya?" gumam Windu, seperti untuk dirinya sendiri.

"Berikan padaku. Dan kau boleh melanjutkan perjalanan!" dengus orang bertopi caping itu lantang.

"Kisanak! Mustika yang kau inginkan, ada padaku. Dan tidak akan kuberikan pada siapa pun sampai ke tangan orang yang berhak. Jika kau memaksa, terserah!" sahut Windu, tenang.

"Ha ha ha....! murid pedang malaikat yang amat termashur! Jangan coba-coba menggertak si Klabang Geni, Kau boleh mampus di tanganku jika itu yang diinginkan!"

"Yeaaa...!"

Sring!

Mendadak Klabang Geni melempar topi capingnya, hingga melesat kencang ke arah Windu. Namun dengan gerakan cepat Windu melompat gesit dari punggung kudanya. Maka dia sempat menepuk pantat kudanya hingga meringkik keras, langsung berlari kencang. Dan dalam keadaan masih di udara, Windu menghantam caping yang melayang ke arahnya.

Bros! Kepalan tangan windu menembus topi caping itu yang dihantamnya. Lalu dengan pengerahan ilmu meringankan tubuhnya yang sangat sempurna. windu melesat cepat. Dan tahu-tahu dia telah duduk kembali di punggung kudanya yang belum berlari jauh.

"Kurang ajar...!"

Klabang Geni menggeram penuh amarah. Tubuhnya langsung berkelebat cepat, mengejar Windu yang masih berada dalam jarak jangkauannya. Sehingga Klabang Geni mencabut golok, menyerang Windu.

"Huh! Yeaaa...!"

Terpaksa windu melompat tinggi, langsung berputaran di udara menghindari serangan. Dan begitu kedua kakinya menjejak tanah, tubuhnya langsung berkelebat mengelilingi Klabang Geni dalam pengerahan jurus “langkah Malaikat”. Untuk sesaat, Klabang Geni dibuat terkejut, karena melihat seolah-olah windu jadi berjumlah banyak Setan.

Klabang Geni memaki Langsung dilepaskannya satu pukulan jarak jauh ke arah salah satu bayangan windu.

Glar!

"Hup! Hiyaaat...!"

Pukulan Klabang Geni hanya menghantam tempat kosong, sehingga membuat tanah yang terhantam berlubang. Dan bumi pun bergetar seperti dilanda gempa. Karena yang dihantam Klabang Geni hanyalah bayangan semu Windu Pamungkas. Dan tiba-tiba saja windu melenting ke udara, mempergunakan jurus “Naga Menyambar Langit”. Dan ketika tubuhnya meluruk turun, Windu merubah jurusnya menjadi “Pukulan amarah Naga”.

"Heh!"

Klabang Geni tersentak kaget ketika melihat perubahan jurus yang dilakukan pemuda itu. Untuk sesaat hatinya bergetar. Namun dengan menguatkan diri, dia menggeram. Langsung dipapaknya tangan Windu Pamungkas yang mengarah ke kepalanya.

Plak!

"Akh!"

Klabang Geni makin tersentak, ketika tangannya membentur tangan Windu yang telah berubah merah bagai bara, akibat pengerahan jurus “pukulan amarah Naga” yang disertai pengerahan tenaga dalam tinggi. Tubuhnya sampai terjajar beberapa langkah dengan tangan terasa panas bagai terbakar. Dan belum juga hilang keterkejutannya, Windu telah kembali berkelebat ke arahnya dengan pukulan mautnya. Begitu cepat gerakannya. Sehingga"

Plak!

"Aaa"!"

Klabang Geni hanya mampu menjerit tertahan begitu pukulan windu mendarat di kepalanya. Tubuhnya kontan terjungkal di tanah dengan kepala retak, setelah menggelepar sesaat, nyawanya lepas dari raga. Darah tampak terus mengucur menggenangi wajahnya.

windu berdiri tegak, mengawasi lawannya yang kini terbujur kaku Kemudian, dia melompat ke punggung kudanya dan berlalu dari tempat ini.

***

Malam ini terasa hening. Namun, di luar sana serangga seperti tak henti hentinya bernyanyi, mengiringi satu atau dua orang yang lalu lalang. Wanua Kali Gawe ini memang tidak begitu ramai. Paling-paling penduduknya hanya sekitar puluhan orang.

Sementara di dalam salah satu kamar di sebuah rumah pakuwon ini, seorang pemuda tampak tengah berbaring sambil menghela napas panjang Dipan yang ditidurinya berderak-derak. Dinding ruangan ini pun tidak begitu bagus, karena di sana sini terlihat bolong-bolong. Udara terasa pengap berhawa lembab. Namun hanya itulah satu-satunya yang bisa digunakan untuk melewati malam ini. karena sebenarnya penginapan desa ini memang sudah penuh. Untung saja tadi si Pemilik Rumah berbaik hati padanya.

Belum lama pemuda berbaju rompi kuning gading itu rebah, tiba-tiba tersentak bangun. Pendengaran nya seketika di pertajam. Dia memang mendengar jejak langkah yang amat ringan, mendekati ruangan dari arah luar. Langsung tubuhnya dirapatkan ke dinding, persis dekat pintu masuk.

Hieee Ringkik kuda yang tertambat di luar terdengar keras. Lalu...

"Hiiih!"

Bros!

Mendadak saja dua bayangan hitam menerobos dinding ruangan dengan keras. Untung saja pemuda tampan berbaju rompi kuning gading yang tak lain windu pamungkas itu bertindak cepat. Dia segera melompat keluar menerobos dinding bilik. Dan belum juga dia bersiap dua sosok tubuh berpakaian serba hitam telah meluruk ke arahnya dengan senjata terhunus.

'Yeaaa...!"

"Hup!"

Windu pamungkas cepat menundukkan kepala sambil meliukkan tubuhnya sedikit untuk menghindari dua tebasan senjata yang melesat ke arahnya.

"Yeaaat!"

Sementara dua bayangan hitam yang tadi gagal menyergapnya di dalam ruangan, kini telah muncul kembali. Mereka terus menyerang saat Windu baru saja menghindari serangan. Dengan gerakan cepat Windu memiringkan tubuhnya, dan terus berputar. Dan seketika itu pula tangannya menghantam pergelangan tangan salah seorang lawannya. Bersamaan dengan itu pula kaki kirinya menyambar ke dada lawannya yang satu.

Plak! Dukk!

"Aaakh!"

Senjata salah seorang kontan terlepas dari genggaman. Malah pergelangan tangannya yang memegang senjata tadi langsung remuk. Sementara yang seorang lagi terjungkal mencium tanah.

"Heaaat...!"

Sementara dua orang berseragam hitam yang lain terus merangsek windu tanpa mempedulikan kawan-kawannya yang merintih kesakitan. Seketika Windu melenting mendahului dengan gerakan amat gesit.

Wuuut!

Senjata golok salah seorang laki-laki berpakaian serba hitam hanya menyambar angin kosong di bawah telapak kaki Windu. Setelah berputaran dua kali, tubuh windu meluruk deras, melepaskan pukulan ke dada lawannya yang terdekat.

Begkh!

"Aaakh!"

Kembali terdengar pekik kesakitan ketika pukulan Windu telak bersarang di dada satu lawannya. Tubuh orang itu kontan ambruk di tanah dengan tulang dada remuk. Dan begitu mendarat di tanah, kaki kanannya pada saat yang bersamaan menghajar lawannya yang seorang lagi.

Begkh!

"Ugkh!"

Kontan saja orang itu terjungkal ke tanah, ambruk tak bangun-bangun lagi. Begitu kerasnya tendangan windu pamungkas, sehingga tulang leher orang itu patah.

1
Wak Jon
Lumayan🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝
Wak Jon
🆘️🆘️🆘️🆘️🆘️🆘️🆘️
Wak Jon
Hehehe...,murid sableng bin tengik
Anyelir
Kak yang "dinda galuh bla bla" itu bukannya di awal harusnya gini "Dinda Galuh bla bla" atau aku salah ya?
NOPUGHO: siap kak makasih 🙏🙏
Anyelir: Oke kak, semangat menulis/Smile//Determined/
total 3 replies
Muchtar Albantani
Luar biasa
NOPUGHO: makasih kak... mohon support nya🙏
total 1 replies
Muchtar Albantani
Lumayan
momoy
semangat Thor semakin buat penasaran cerita nya 🙏🙏🙏
momoy
semangat Thor makin keren cerita nya 🙏🙏🙏🥰🥰
momoy
ijin nanya Thor knp sesekali tersebut nama Rangga sementara MC nya bernama windu pamungkas 🙏🙏🙏
NOPUGHO: maaf typo kak
total 1 replies
momoy
semangat Thor 🙏🙏🙏
Wahyu Martono
mirip dengan cerita Prabu Sabrang Damar dr Kerajaan Malwageni
NOPUGHO: mungkin ada kemiripan kak, tapi sekuel cerita sedikit berbeda
total 1 replies
momoy
keren Thor, semoga lancar update nya trs 🤭🤭🙏🙏
momoy
keren Thor 🙏🙏🙏 tetap semangat dlm berkarya
NOPUGHO: terima kasih kak ..
total 1 replies
momoy
lanjut Thor
NOPUGHO: siap kak
total 1 replies
momoy
ahhh terlalu ceroboh,punya dimensi mata naga di sia siain 🤔🤔🤔
momoy
ijin nanya Thor,knp gak di masukin aja itu kotak ke dimensi Naga,keliatan nya terlalu ceroboh 🤔🤔🤔
NOPUGHO: rencana nya mau di bikin kaya gitu kak, tp kalau terlalu mudah semua perjalanan nya bakal ngebosenin kak....🙏
total 1 replies
momoy
ijin Thor sedikit aneh di chapter ini windu kan kebal dari segala racun kok bisa terkena racun malah begini jadi aneh cerita nya
NOPUGHO: windu memang kebal racun kak, tp tentu harus kita buat proses pengeluaran racun kak🙏, kalo windu kebal semua nya, JD g ada lawan dong si windu 😅🙏🙏
terima kasih support nya kak
total 1 replies
momoy
keren Thor 🙏🙏🙏 kalo setiap fight ada ending nya otomatis makin kece badai 🙏🙏🙏
momoy
ijin Thor cuma saran aja kalo di adegan fight jgn di hilangkan langsung mati tanpa ada cerita tarung nya,jgn sampai terjadi seperti di chapter sebelumnya, seperti kematian raja darsa Arya, terus anggota rampok kuning berserta ketua nya🙏🙏🙏
NOPUGHO: typo kak .. akan diperbaiki 🙏
NOPUGHO: ok siap 🙏🙏
total 2 replies
momoy
maaf Thor kalo dari cerita chapter sebelumnya windu sedang fight Ama ketua rampok tp kok gak di jelaskan udah mati aja para perampok nya,tolong jgn buat cerita yg gak ada ujung nya, maaf cuma saran aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!