NovelToon NovelToon
Aku Masih Perawan

Aku Masih Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Fazry Fazriyah

Rahmadhani gadis yang menikah setelah ia lama berpacaran dengan kakak kelas saat mereka SMA bernama Vino Subagyo Dua bulan pernikahan mereka Rahma tidak menemukan kebahagiaan dalam pernikahannya, mertuanya yang suka ikut ikutan dengan urusan pernikahan mereka berdua. Dan suami yang mulai berubah dari perangai dan sikapnya. Hingga akhirnya Rahma sering bertengkar dengan ibu mertuanya yang selalu memojokkan dirinya karena sang suami tidak pernah betah di rumah.

Rahma pun akhirnya memutuskan untuk mengambil peputusan dalam menyikapi polemik dalam rumah tangganya, sampai akhirnya Rahma menemukan kejangalan pada snag suami.


Lalu bagaimanakah kisah rumah tangga Rahma dan Fino? apakah Rahma akan mempertahankan rumah tangga nya atau ia akan menyerah dengan apa yang terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazry Fazriyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

"Bikinin Cucu"

Detak jam dinding begitu terdengar sepasang suami istri masih terlelap dalm tidurnya. Sayup sayup mata yang tadi berat untuk di buka, perlahan menyesuaikan pandangannya saat kedua mata itu terbuka bersamaan. Tangan Rahma meraba seseorang yang sepertinya semalam tidur bersama dengan nya, namun setelah tangannya memegang sesuatu ia menoleh ke arah sisi kirinya dan ternyata hanya sebuah guling yang menemaninya.

Rahma menghela nafas nya yang berat, entah pikirannya masih menerawang ke alam bawah sadar atau memang ini kenyataannya. Tangan kananya menekan tombol untuk menyalakan lampu, hingga terlihatlah apa yang ada di dalam isi kamar, matanya tertuju pada seseorang yang sedang tidur di atas sofa berwarna putih.

Rahma menyingkap selimut yang sudah membawanya dalam kehangatan. Ia merapihkan tempat tidur yang sudah meninggalkan bekas kusut di tempat yang ia tiduri tadi. Kakinya melangkah kepada sosok laki laki yang selalu ada dalam hatinya.

"Kak!" Panggil Rahma saat ia mendekat pada laki laki yang melipat kedua tangannya di atas dada. Vino tak bergeming dengan panggilan sang istri.

"Kak, kak Vino!" Panggil Rahma sekali lagi, kali ini ia memberanikan diri untuk menyentuh tangan Vino dengan lembut. Vino menggeliat dan malah memiringkan tubuhnya membelakangi Rahma.

"Kak sudah shubuh. Ayo bangun, kita sholat shubuh." Ucap Rahma, dimana Vino langsung duduk hingga membuat Rahma sontak kaget.

"Ahhh, ngapain sih gangguin aku tidur... kalau kamu mau sholat, sholat aja gak usah bangunin aku!" Ucap Vino dengan suara keras yang membuat Rahma membeku seketika.

Vino berjalan dan hanya pindah tempat ke kasur lalu ia melanjutkan mimpinya tanpa menghiraukan sang istri yang kaget akan sikapnya.

Rahma membuang nafas kasar, hatinya merasa sakit atas perlakuan sang suami yang kali ini sedikit kasar kepadanya. Rahma akhirnya tak berani lagi mengusik Vino yang melanjutkan mimpinya di kasur empuk. Hingga Rahma berjalan ke arah kamar mandi saat dirinya sudah mengambil baju ganti untuk ia bawa ke kamar mandi.

Hati Rahma masih berkecamuk dengan apa yang ia alami tadi, lalu ia ingat kembali saat kali pertama dirinya pun membangun Vino saat di hotel kala itu. Rahma membiarkan air keran mengisi bathtub dimana tangan Rahma meraih sikat gigi yang akan ia beri pasta gigi. Namun pikirannya mengingat setiap kejadian yang selama tiga bulan ini ia alami.

Tak butuh waktu lama untuk Rahma mandi hingga saat dirinya ke laur kamar mandi terdengarlah suara azan shubuh yang berkumandang.

Rahma menatap wajah laki laki yang ia cintai masih terlelap dalam mimpi. Hingga ia meraih mukena dan ia hamparan sajadah berwarna biru ke lantai. Ia ingin mengadukan semuanya kepada sang pemilik cinta dan kehidupan. Walau dalam hatinya mengira ia akan merasa bahagia ketika ia menikah dengan laki laki yang sudah lama ia cintai dalam hidupnya.

.

.

.

Di dapur bi Sarni sedang menyiapkan untuk sarapan yang akan ia buat, namun tangannya yang sedang mencuci udang basah terhenti ketika mendengar sapaan dari Rahma, yang datang menghampiri nya.

"Pagi, bi Sarni!" Sapa Rahma yang sudah terbiasa menyiapkan sarapan untuk keluarga Nugraha.

"Loh, kok non Rahma ke dapur... kan ada den Vino, non!" Tanya bi Sarni yang dirinya memang sengaja pagi pagi sudah di dapur untuk membuat sarapan. Karena ia berpikir setelah Vino pulang pasti Rahma tidak akan membuat sarapan lagi, yang dipastikan Rahma akan menemai sang suami di kamar, apalagi Vino meninggalkan nya selama dua bulan lamanya.

Namanya pengantin baru pasti akan melepas rindu hingga bermalas malasan bersama suami itu hal yang wajar, menurut bi Sarni.

"Kak Vino masih tidur, bi. Masa iya Rahma tidur lagi... udah bibi kerjain tugas yang lain aja, biar sarapan Rahma yang masak ya, Bi." Ucap Rahma dimana ia sudah meraih efron berwarna merah kotak kotak yang ia kenakan saat ini.

"Bi Sarni mana kopi buat saya?" Teriak papah Nugraha yang ada di ruang meja makan. Sedang kan bi Sarni sudah pergi ke bagian laundry untuk melanjutkan pekerjaannya.

Rahma yang mendengar teriakan sang papah mertua langsung menyalakan kompor untuk memasak air panas lalu menyiapkan cangkir kopi yang akan ia masukan kopi kesukaan sang papah mertua, dimana ia sudah mengetahui setiap takaran kopi dan gula yang biasa sang papah mertua santap setiap paginya.

Beberapa menit kemudian Rahma sudah membawa secangkir kopi untuk papah mertua, serta susu segar hangat untuk mamah mertua. Rahma berjalan menuju meja makan Nugraha yang sedang asik membaca koran tak melihat siapa yang menyajikan kopi untuknya.

Kopi pun Rahma letakan di meja makan persis di hadapan sang mertua. "Terimakasih ya, Bi." Ucap Nugraha yang matanya fokus ke lembaran koran yang ia baca.

"Pah, ini susu untuk mamah Amara" ucap Rahma dan tersenyum saat dirinya di kira bi Sarni oleh sang papah mertua.

"Loh... papah kira bi Sarni... ternyata kamu Rahma... terima kasih ya kopinya." Ucap Nugraha yang melipat koran lalu ia letakan di atas meja. "Vino mana?... kok kamu malah di dapur bukannya nemenin Vino di kamar." Nugraha menarik cangkir kopi yang sudah ada di hadapannya.

"Kak Vino masih tidur, pah... ngapain Rahma di kamar, pah. Mending di dapur bantuin bi Sarni." Jawab Rahma yang hendak berjalan menuju dapur kembali.

"Rahma!" Panggil Nugraha, saat itu juga kaki Rahma terhenti karena mendengar panggilan sang papah mertua.

"Iya, pah... kenapa kopinya kemanisan ya, pah?" Tanya Rahma yang berbalik badan lalu berjalan ke arah Nugraha.

"Sini, duduk!" Kata Nugraha sambil menarik satu kursi meja makan.

Rahma patuh mengikuti instruksi sang papah mertua.

"Kamu sudah papah anggap seperti anak sendiri... kamu ditinggal Vino cukup lama, dua bulan lamanya... apa salahnya kalau kamu nemenin suami kamu di kamar... pagi pagi jangan kamu sibuk di dapur, itu sudah tugasnya bi Sarni... kan papah pingin cepet punya cucu dari kamu sama Vino." Ucap Nugraha yang membuat Rahma yang tadinya menunduk hingga menatap wajah sang papah mertua ketika mendengar kata kata cucu dari bibir sang papah mertua.

Deg

Jantung Rahma seakan berhenti berdetak saat mendengar ucapan sang mertua yang menuntut ingin cepat punya cucu dari dirinya dan Vino. Rahma terdiam bingung harus menjawab apa, tidak mungkin juga kan dia bercerita kepada sang mertua kalau dirinya belum disentuh oleh Vino dengan lebih jelasnya ia belum seutuhnya menjadi istri Vino, karena sudah masuk tiga bulan pernikahan mereka, Vino belum sama sekali menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami.

Rahma hanyalah istri yang mungkin sulit menuntut hal demikian, bila sang suami saja tidak memberikan nafkah batin kepadanya. Rahma sedang mencari kata kata yang pas untuk menjawab perkataan sang mertua.

"Iya, pah... tapi_" Belum juga Rahma melanjutkan perkataannya tapi Nugraha sudah memotongnya.

"Sudah sekarang kamu ke atas, biarin urusan dapur bi Sarni yang ngerjain... papah kan pernah muda kaya kalian, dan papah tau gimana rasanya kalau masih pengantin baru." Nugraha meraih nampan yang ada di tangan Rahma dan meletakkannya di atas meja. "Sudah sana, bikinin papah cucu yang cantik dan ganteng ganteng kaya kakeknya." Kelakar Nugraha yang membuat Rahma tersenyum, dan Rahma pun pergi ke atas.

.

.

.

Rahma naik ke atas dengan perasaan yang tak menentu, ia bingung apa yang mau ia kerjakan saat di dalam kamar. Yang ada ia hanya bisa berdiam diri atau cukup memandangi wajah sang suami.

Rahma menghela nafas panjang, akan kah dia yang harus memulai duluan. Tapi dipikir pikir lagi mungkin dia bisa menemukan jawab ketika ia mencari pencarian di internet yang bisa menemukan ide untuk pasangan suami istri. Rahma memikirkan hal itu sampai sampai ia tidak sadar kalau ia sudah tiba di lantai dua.

Saat Rahma akan menuju kamarnya Amara yang baru selesai di ruang gym sembari menyeka keringatnya memanggil Rahma.

"Eh Rahma, ngapain kamu pagi pagi malah ke kamar lagi?" Teriak Amara dimana Rahma mengentikan tangannya ketika ia akan membuka pintu. "Udah bikin sarapan belum?" Tanya nya lagi yang berjalan ke arah Rahma.

Rahma berdiri di depan pintu kamarnya langsung berbalik badan. "Rahma sudah buatkan susu segar buat mamah dna kopi untuk papah... saat Rahma mau buat sarapan, papah meminta Rahma untuk di kamar saja." Jawab Rahma dengan melihat ke arah sang mamah mertua.

"Oooh, enak bener hidup kamu ya... pagi pagi bukannya ngerjain kerjaan rumah, malah mau enak enakan tidur lagi... emangnya kamu siapa, seenaknya bermalas malasan? HAH?" Amara melempar handuk bekas dirinya ke hadapan Rahma, hingga Rahma terkaget.

Amara pergi berjalan menuruni tangga setelah ia mengambil handuk ditangan Rahma yang tadi ia lempar k wajah Rahma. Rahma yang sudah tidak kaget lagi akan sikap sang mamah mertua akhirnya masuk ke dalam kamar dimana ia melihat Vino yang sedang duduk di tepian tempat tidur.

"Kamu kenapa sih seneng banget bikin mamah kesel... selama aku pergi apa kamu biki mamah marah marah terus?" Tanya Vino yang tiba tiba memberikan pertanyaan itu kepada Rahma yang membuat Rahma yang sedang berjalan ke arahnya terdiam.

"Kakak sudah bangun? mau Nia buatin susu panas?" Rahma bukannya menjawab pertanyaan Vino tapi ia malah balik bertanya kepada sang suami.

Vino berjalan ke arah Rahma, saat ia ada di hadapan Rahma Vino memegang kedua lengan Rahma dengan penekanan. "Bukannya jawab pertanyaan aku, kamu malah nawarin aku susu... aku tadi dengar kalau mamah marah marah sama kamu, Nia. Kenapa sih kamu gak nurut sama mamah aja, biar mamah gak marah marahin kamu terus."

Kata Vino yang melihat Rahma menunduk saat ia ahal bicara sehingga Vino menarik dagu Rahma hingga Rahma menatap wajah sang suami dengan begitu dekat.

"A_aku... aku gak pernah mau cari ribut sama mamah Amara, kak... cuma... cuma_." Jawab Rahma yang terbata bata karena jantungnya sangat berdebar saat ini.

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
mending Yazid blg aja sm kk kia biar rahma bisa di lindungin jg,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
fazry_fazriyah
Jangan lupa tinggalkan jejak like n subscribe nya ya temen3

aku butuh dukungan kalian... tebarkan mawar indah kalian... terima kasih😘💕
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
apa itu Yazid yg menolong rahma
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
mending kamu trus terang rahma sm keluarga mu tentang Vino,,biar kamu ada yg melindunginya,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
jgn takut rahma,, lawan trus si Vino jgn lemah,, lanjut thor
Apriyanti
apa jgn² vino gay ya thor
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
mau aja kamu di bohongin trus rahma,, terlalu bucin jd percaya aja Vino blg apapun,, lanjut thor
Apriyanti
rahma begitu mudah nya terperdaya oleh rayuan Vino,, pdhl jelas² Vino gak mencintai nya
Apriyanti
KLO aku JD Rahma mending udahan aja mnta cerai, percuma bersuami tp KY gak punya suami di masa Uda nikah brp bln blom jg di tidurin malah asyik gandeng cewe Laen,, Uda tinggalin mnta cerai biar si vino tau rasa bikin vino menyesal,, lanjut thor 🙏
fazry_fazriyah: kasian ya bun jadi Rahma...

semoga Rahma mendapatkan kebahagiaan nya ya bun
total 1 replies
Apriyanti
terlalu lemah bgt si kamu Nia,, harus nya kamu ceritain aja kelakuan vino SM papah mertua mu,,jgn die aja JD gak dihargai kan,, lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
bener KY nya Maureen cewek nya vino,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
bener KY nya vino cm terpaksa menikahi Rahma,, munkin benar vino ke Amrik cm berdua SM Maureen,, MK nya gak ngajak Rahma,, lanjut thor 🙏🥰
Apriyanti: blom update LG ya Thor🙏
Apriyanti: ok Thor👍💪😘🙏
total 3 replies
Apriyanti
KY nya vino cm pura² aja baik dan sayang SM Rahma,,masih penasaran ada rahasia apa SM vino
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti: ok Thor👍🙏💪😘
fazry_fazriyah: terus ikuti ceritanya ya, bun...

semoga selalu setia
total 2 replies
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
lanjut thor
Medeia
kak, paragraf ini terlalu panjang. bisa di jadikan 2 paragraf agar lebih bagus dan pembaca jadi ga cape duluan lihatnya. untuk keseluruhan bagus, tinggal tanda bacanya aja.
semangat terus thor /Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!