NovelToon NovelToon
Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Pembantu Somplak Mr. Arrogant

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Pembantu
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Clara Alaysya mahasiswi cantik dan pintar yang harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidupnya. Clara terkenal dengan sikap keras kepala dan juga cerobohnya.

Suatu hari Clara mengalami kesialan yang sangat lengkap. Clara di pecat dari pekerjaannya dan juga terancam di keluarkan dari kampus karna telat membayar uang semester.

Hingga akhirnya dia mendapat tawaran bekerja di istana pengusaha ternama yang terkenal arrogant. Di tambah lagi pertemuan mereka yang sangat aneh membuat keduanya saling membenci satu sama lain.

"Kenapa ada pria kulkas seperti dia di dunia ini?" Clara Alaysya.

"Semua wanita sama saja! mereka tidak pernah menghargai cinta yang tulus. Mereka hanya menghargai harta dan tahta saja" Rafi Alexander

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 06

Karna tidak bisa mengelak akhirnya Rafi memilih untuk pasrah. Dia menuruti keinginan mamanya untuk bertemu dengan putri dari keluarga Rudolf. Tapi, jangan lupa dengan wajah cemberut Rafi yang terus menghiasi wajahnya di sepanjang jalan.

"Sayang! Kamu jangan cemberut gitu dong. Nanti bisa bisa kamu kelihatan jauh lebih tua dari papa" ucap Ria tersenyum mengoda Rafi.

"Tidak apa apa, biarpun aku tua jika aku punya uang banyak pasti para wanita akan terus mengejarku" ucap Rafi cuek.

"Tidak semua wanita sama seperti Githa, Sayang"

"Bagi Rafi mereka semua sama saja. Aku yakin wanita yang mama kenalkan kepadaku pasti sama saja dengan Githa"

"Putri dari keluarga Rudolf berbeda, Sayang. Dia seorang model terkenal bahkan dia baru pulang dari luar negri untuk melakukan pemotretan di sana"

"Terserah mama! Bagi Rafi mereka semua sama saja"

"Mama akan buktikan mereka tidak sama"

"Terserah mama" ucap Rafi cuek lalu kembali menatap ke arah kaca jendela mobil.

Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di restoran yang mereka tuju. Rafi keluar dari mobilnya dengan wajah cemberut sehingga membuat Ria pusing melihat kelakuan anaknya yang satu itu.

"Hai, Jeng! Maaf, pasti kalian sudah menunggu lama" ucap Ria langsung memeluk teman arisannya itu.

"Tidak, Jeng! Kami baru saja datang" ucap Nyonya Rudolf ramah.

"Tuan Alexander tidak ikut?" ucap Rudolf tidak melihat keberadaan rekan bisnisnya itu.

"Itu dia sudah datang. Maklum saja dia selalu sibuk dengan kantornya" ucap Ria melihat Arif datang mendekati mereka.

"Maaf menunggu lama!" ucap Arfif duduk di samping Ria.

"Tidak apa apa! Kami juga baru datang. Oh ia, kenalkan ini Kania putri tertua kami" ucap Rudolf memperkenalkan putrinya.

"Hai, Om, Tante!" ucap Kania tersenyum ramah.

"Dan ini Rania putri kedua kami" ucap Rudolf memperkenalkan putrinya Rania.

"Hai, Om, Tante!" ucap Rania tersenyum ramah sambil melirik Rafi.

"Bukankah dia pria yang mengantar wanita miskin itu tadi pagi?" batin Rania mengingat dengan jelas wajah Rafi.

"Perkenalkan dia Rafi putra kami" ucap Ria memperkenalkan Rafi.

Mendengar ucapan sang mama Rafi hanya tersenyum kecil. Senyuman yang sangat tipis tapi membuat aura ketampanannya semakin terpancar. Kania langsung menatap Rafi dengan penuh kekaguman. Tak segan sengan dia mencoba mengoda Rafi sehingga membuat Rafi semakin muak melihatnya.

Selama di acara makan malam Rafi memilih untuk diam sambil memainkan ponselnya. Dia tidak memperdulikan Kania yang terus mencari perhatian darinya. Melihat sikap Rafi yang secara terang terang tidak memperdulikan Kania membuat Ria langsung pusing.

"Bagaimana apa kalian mau pacaran dulu atau langsung menikah?" ucap Rudolf terus terang.

"Langsung menikah saja, Ded" ucap Kania tanpa rasa malu.

"Bagaimana, Raf?" ucap Ria menatap Rafi.

"Terserah mama saja" ucap Rafi pasrah.

Mendengar ucapan Rafi yang menerima perjodohan ini Kania langsung tersenyum bahagia. Tidak segan segan dia memengang tangan Rafi di depan semua orang. Dengan cepat Rafi menarik tangannya lalu mengelapnya dengan tissu.

"Lihat saja! Akan aku buat kau mundur sendiri" batin Rafi menatap sinis Kania.

Setelah selesai berbincang bincang Ria dan Arif pamit undur diri. Setelah sampai di mobil, kedua pasangan paru baya itu menatap Rafi bingung. Mereka berpikir kenapa tiba tiba menerima perjodohan ini tanpa ada penolakan sedikit'pun.

Tapi, Ria memilih untuk diam sebelum Rafi berubah pikiran. Dia mencoba mengatur acara pertunangan Rafi dan Kania yang akan di lakukan dua minggu lagi. Setelah sampai di mensionnya Rafi langsung menuju kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di sana.

Rafi mencoba memejamkan matanya tapi dia tetap saja tidak bisa tidur. Bayangan Clara yang sedang berhias di kaca mobilnya terus terbayang di pikirannya. Walaupun Clara selalu membuatnya pusing tujuh keliling tapi ntah mengapa dia merasa ada getaran yang berbeda saat berdekatan dengan Clara.

Rafi mencoba menepis semua pikiran pikirannya tentang Clara sambil mengacak acak rambutnya frustasi. Dia mencoba mengambil air mineral untuk menghilangkan stresnya.

"Sial! Pakai kosong lagi" ucap Rafi kesal ketika botol air mineral yang ada di meja kamarnya kosong.

Mau tidak mau Rafi harus turun ke dapur untuk mengambil air minum. Tapi, saat dia ingin ke dapur dia melihat keadaan lampu dapur yang sedang hidup. Penasaran siapa yang sedang berada di dapur di malam malam seperti ini Rafi mencoba mengintip untuk memastikannya.

Tiba tiba senyuman di wajah Rafi melingkar indah, ketika melihat Clara sedang makan mie instant sambil memainkan ponselnya di dapur seorang diri. Bukan senyuman bahagia tapi senyuman penuh kelicikan.

Rafi mencoba pergi ke sekring listrik mension itu lalu mematikan lampu dapur. Membayangkan wajah Clara yang ketakutan tiba tiba ide jahil Rafi kembali meronta ronta. Dia mematikan dan menghidupkan lampu dapur berkali kali. Setelah itu dia berjalan menuju dapur untuk memastikan jika Clara masih ada di sana.

"Kemana gadis tenggil itu" batin Rafi ketika melihat meja makan kosong dan hanya meningalkan mangkok mie Clara.

"Kenapa lampunya mati" batin Rafi ketika lampu dapur tiba tiba mati.

"Allahu Akbar!" teriak Rafi melompat karna terkejut melihat Clara yang datang dengan cahaya senter di wajahnya tidak lupa dengan rambutnya yang acak acakan.

"Buahahah...." Clara langsung tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Rafi yang ketakutan.

"Kau!" ucap Rafi mengepalkan tangannya geram melihat kelakuan Clara yang mengerjainya.

Niat hati ingin menakut nakuti Clara malah dia yang ketakutan sendiri. Rafi mencoba mengatur jantungnya yang berdetak tidak beraturan dan duduk di kursi. Clara yang merasa bersalah ketika melihat wajah pucat Rafi mencoba mengambil segelas air dan memberikannya kepadanya.

"Ini minumlah!" ucap Clara tersenyum manis.

"Hem!" dehem Rafi merampas gelas yang ada di tangan Clara lalu menengaknya sampai habis.

"Maaf!" ucap Clara memayunkan bibirnya lalu duduk di depan Rafi.

"Hem!" dehem Rafi menatap mangkok mie Clara yang masih terisi penuh.

Tidak menunggu persetujuan dari Clara, Rafi langsung merampas mangkok mie itu lalu melahapnya dengan rakusnya

"Tuan itu mie saya" ucap Clara menarik mangkok mienya.

"Kamu masak lagi" ucap Rafi memukul pelan tangan Clara.

"Tapi itu mie saya, Tuan"

"Ini mension mension siapa?"

"Mension, Tuan"

"Yang ada di dalam mension ini barang siapa?"

"Barang, Tuan"

"Jadi mie ini mie siapa?"

"Mie, Tuan"

"Nah tumben kamu pinter" ucap Rafi tersenyum kecil lalu kembali menyantap mie itu.

Mendengar ucapan Rafi, Clara hanya diam pasrah sambil memayunkan bibirnya. Dia menatap Rafi yang sedang melahap mie buatannya dengan rakusnya. Rafi yang melihat wajah polos Clara tiba tiba merasa tidak enak dengan Clara yang terus menatapnya

"Kamu tadi masak mienya berapa bungkus?" ucap Rafi menatap mie di mangkonya masih ada.

"Dua bungkus!" ucap Clara polos.

"Pantas saja aku sudah kenyang. Ini untukmu, makanlah" ucap Rafi memberikan mangkok mie di tangannya.

"Terima kasih" ucap Clara tersenyum manis lalu menyantap mie pemberian Rafi dengan lahapnya.

"Ini air minum untukmu!"

"Terima kasih, Tuan. Tumben tuan baik, lagi kesambet setan mana?" ucap Clara dengan polosnya sehingga membuat Rafi menatapnya tajam.

"Maaf, Tuan. Tuan memang yang paling tampan dan juga baik hati"

Bersambung....

1
Mia Sagitarius
kayaknya bagus juga untuk di simak..
Eka Yuni
Luar biasa
I Dw Ny Manasamadhi
ini endak jelas mnama orangnya,,kadang-kadang di Ganti-Ganti Oautornya anjing
I Dw Ny Manasamadhi
emeh,,andalan sekali,,,Minuman di campur obat perangsang,,,Dia yang bagi minuman masa sia yang kena,Bodoh atau apa si penulis sialan ini,,,endak ada yang baca setelah ini Goblok,,
Aghitsna Agis
ini yg benarnya gibran apa dirga yg tdr sm.kania.jgn bkn bingung
Ruk Mini
seneng y Bahagia smua..tq thorr d tunggu karya2 mu lgi
Agustina Kusuma Dewi
jengkel q..knp coba ga pernah ada kata maaf..
apa kata maaf itu, menurunkan derajat kaum adam..
otak kerdil..
subhanallah.. apa susahnya mengakui.. takut dibully
Kusmia Mia
ceritane mentok gitu2 terus....debat suamiistri terus gensi2an terus diulang2
Kusmia Mia
nulis nama tokoh masih bellepotan keliru2....
sebelum di ip dak diteliti dulu
Zana Putri Zakhira
Biasa
Zana Putri Zakhira
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
Sakura Karenina
wkwk
£rvina
Luar biasa
Carlinaayuwulan
sampek sakit perut aku bacanya karena ketawa trs hhahahah lucu banget si au...
Sophia Aya
mammampir thor
Elprida wati tarigan: Terima kasih Kak😘😘
total 1 replies
Danah
maspus lu kania
Sinar Mentari
banyak typo thor namanya ketuker trus.... tetap semangat
Sinar Mentari
thor ko aku bingung ya arif siapa ya ronal siapa ya
Elprida wati tarigan: ronal papanya raffi kak. maaf aku lupa nama tokoh di tengah jalan🙏🙏
total 1 replies
Juragan Jengqol
tetep aja wil, yang digodain bisa baper. dan itu juga masalah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!