Dania terpaksa menggantikan posisi kakak tirinya, Adelia sebagai seorang mempelai wanita dari seorang lelaki yang bernama Daniel Dirgantara.
Tanpa sepengetahuan Dania, ternyata Daniel memiliki kelainan mental. Ia mengalami Intermittent Explosive Disorder, di mana ia tidak bisa mengontrol kemarahannya. Ia bisa membanting dan menghancurkan apa saja, bahkan ia bisa melukai siapapun yang berada di dekatnya.
Hal itu pula lah yang membuat Adelia memilih kabur dan meninggalkan Daniel, beberapa hari sebelum hari pernikahan mereka.
Bagaimana nasib Dania yang akhirnya berada di bawah kungkungan Daniel?
#Cerita ini hanya lah fiktif belaka, jika ada yang tidak masuk akal, mohon sekiranya dimaklumi. ❤❤❤
💗Terima kasih 💗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tante Riska
"Daniel," sapa seorang wanita cantik nan modis yang kini berusia 40 tahun. Yang merupakan Istri dari Om Tommy, pamannya Daniel. Karena tidak bisa hadir di pernikahan Daniel, wanita itu memutuskan untuk menjenguk keponakan suaminya itu hari ini.
Saking dekatnya hubungan Daniel dan Tantenya itu, Daniel bahkan menganggapnya seperti Ibunya sendiri, begitu pula sebaliknya.
"Tante Riska," balas Daniel sembari menghampiri wanita itu kemudian memeluknya.
"Maafkan Tante yang tidak bisa hadir di hari pernikahanmu, Daniel. Ada masalah di toko Tante dan mau tidak mau, Tante pun harus turun tangan," tutur Tante Riska.
"Ya, Tante. Om Tommy juga bilang begitu," sahut Daniel. "Ehm, Tante sama siapa? Sama Om, ya?" tanya Daniel kemudian.
"Tante bersama Selly. Nah, tuh dia!" jawab Tante Riska sembari menunjuk ke arah Selly yang kini berlari kecil ke arah mereka.
"Hai, Kakakku yang tampan nan rupawan. Apa kabar? Ngomong-ngomong, di mana istrimu?" tanya Selly dengan napas terengah-engah dan bergelayut manja di lengan kekar Daniel.
"Heh, lepaskan tanganku!" ketus Daniel dengan wajah menekuk menatap Selly yang memang suka bermanja-manja dengannya. "Sebaiknya kamu temui dia di kamar," lanjut lelaki itu.
"Siap, Kak!" Setelah mendapatkan izin dari Daniel, Selly pun kembali berlari kecil menuju kamar utama. Di mana Dania masih berada di ruangan itu.
Sepeninggal Selly, Daniel mengajak Tante Riska ke ruang pribadinya. Tempat, di mana ia merasa nyaman ketika mencurahkan keluh kesahnya bersama tantenya itu.
"Daniel, Om-mu sudah menceritakan semuanya tentangmu dan Tante ikut bersedih," ucap Tante Riska sembari menepuk pelan pundak Daniel.
Daniel tersenyum kecut saat bersitatap dengan wanita itu. "Semuanya? Termasuk soal kepergian Adelia?"
"Ya," jawab Tante Riska dengan wajah sendu.
Daniel menghembuskan napas berat. "Nasibku benar-benar miris. Ternyata kekayaan serta ketampanan itu tidak menjamin seseorang bisa mendapatkan cintanya dengan mudah. Lihatlah aku! Aku memiliki segala-galanya dan tampangku pun tidak kalah dari orang-orang. Namun, sayangnya nasib cintaku tidak seberuntung orang lain."
"Oh, Daniel! Kemarilah," ucap Tante Riska sembari meraih Daniel ke dalam pelukannya.
Entah kenapa, setiap kali Tante Riska memeluknya, Daniel merasakan ketenangan. Hatinya yang tadinya panas, seketika menjadi hangat dan nyaman.
"Lalu, bagaimana dengan gadis itu? Gadis yang menggantikan posisi Adelia?" tanya Tante Riska sembari melerai pelukannya bersama Daniel.
Daniel tersenyum sinis. "Gadis aneh itu?"
"Loh! Kok, gadis aneh? Sekarang 'kan dia sudah menjadi istrimu, Daniel," protes Tante Riska.
"Tapi dia memang gadis aneh, Tente. Sebaiknya Tante tidak usah menemuinya. Aku takut Tante jatuh pingsan ketika melihat gadis itu," sahut Daniel dengan wajahnya yang terlihat serius.
"Astaga, Daniel. Kamu ini bisa aja. Ehm, soal Adelia ... apa kamu masih mencintainya?" tanya Tante Riska dengan sangat hati-hati, takut menyinggung perasaan keponakannya itu.
Daniel terdiam untuk sejenak. Kenangan indah bersama wanita itu kembali terbayang-bayang di kepalanya.
.
Di ruangan lain.
Ternyata Selly tidak menemukan Dania di kamar utama. Saat itu Dania tengah asik berbincang bersama para pelayan yang sedang sibuk melakukan pekerjaan mereka. Para pelayan begitu senang, karena sosok Nyonya besar mereka yang baru sangat ramah dan tidak memandang mereka sebelah mata.
"Nona Dania, saat ini Tuan Daniel sedang kedatangan tamu. Nyonya Riska, Tante Tuan Daniel yang tinggal di luar negeri. Apa Nona Dania tidak ingin menemuinya?" ucap salah satu pelayan kepada Dania.
"Benarkah? Aku sama sekali tidak tahu karen Tuan Da ... ehm, maksudku Mas Daniel tidak memberitahuku. Apa sebaiknya aku menemui mereka, ya?" sahut Dania sambil menatap lekat pelayan yang tadi mengajaknya bicara.
"Ya, sebaiknya begitu, Nona. Kalau Nona sudah bertemu dengan Nyonya Riska, Nona pasti akan menyukai beliau. Nyonya Riska itu sangat baik dan tidak sombong. Dia selalu ramah kepada siapapun, termasuk pada kami yang notabenenya hanya seorang pelayan," tutur pelayan itu.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan segera menemuinya," ucap Dania sembari bangkit dari tempat duduknya.
"Mereka sedang berada di ruang pribadi Tuan Daniel, di lantai dua, Non," sahut pelayan.
"Oh, ok. Terima kasih." Dania pun bergegas pergi dari ruangan itu dan baru saja Dania pergi, Selly malah masuk ke ruangan dapur dan mencari keberadaannya.
"Kalian lihat Dania?" tanya Selly kepada para pelayan.
"Barusan Nona Dania keluar, Non Selly. Sekarang Nona Dania ingin menemui Ibunya Non Selly," jawab pelayan.
Mendengar jawaban Pelayan tersebut, Selly pun segera menyusul Dania. Sementara Dania sudah tiba di depan ruangan pribadi Daniel. Dania melihat pintu ruangan itu tidak tertutup rapat dan ia masih bisa mendengar obrolan kedua orang yang ada di ruangan itu dengan jelas.
"Melupakan seseorang yang kita cintai, tidak semudah membalikkan telapak tangan, Tante. Apa lagi aku," tutur Daniel dengan wajah tertunduk. "Aku adalah sosok lelaki yang sulit untuk jatuh cinta, tetapi jika aku sudah jatuh cinta, maka akan sulit pula untukku melupakannya."
Dania yang tadinya berniat mengetuk pintu tersebut, tiba-tiba terdiam setelah mendengar penuturan Daniel. Walaupun ia tahu bagaimana posisinya di samping lelaki itu. Namun, jika selamanya hati Daniel hanya untuk Adelia, jadi untuk apa ia bertahan bersama lelaki yang tidak pernah berkeinginan membuka hati untuknya.
...***...
"suamiku"
dania munafik kalau kau sadar punya suami apa pantas kau pergi dengan lelaki lain, berinteraksi kayak sepasang kekasih lagi kencan
dania munafik kalau kau benarkan kelakuan menjijikan mu dengan erick berarti suami juga boleh dong punya teman wanita lain dan berinteraksi sepertimu
untuk para author, belajar lagi mana benar mana salah, buka pikiran mu apakah seorang istri bebas berteman dan pergi berduaan dengan lelaki lain kayak sepanjang kekasih itu itu kalian anggap sesuatu yang benar, klo kalian benarkan perbuatan dania berarti boleh donk suami kalian punya teman wanita dan pergi berduaan dengan wanita lain
walau uji hanya novel tapi pakai juga pikiran dan hatimu biar bisa membedakan mana salah mana benar
Aku pasti,Sam punya yg lain diluar sana selain Adelia...👏👏👏