Lanjutan dari novel GADIS MISTERIUS
"Apakah kau mencintaiku?" tanya Satya pada Salwa
"Aku akan mencintai suamiku dengan sepenuh hatiku dan aku mencintai suamiku karna Allah" kata Salwa tersenyum
Satya diam dengan segala penyesalan nya. Satya benar benar menyesal telah menyia nyia kan wanita sebaik Salwa. Betapa bodohnya Dia selama ini memilih Bella yang bahkan tidak mencintai nya dengan tulus dan malah menyia nyiakan Salwa yang mencintai nya dengan tulus.
Kisah rumah tangga yang banyak penghiatan di dalam nya. Kesabaran dan ketulusan seoarang istri akan membuat nya sadar. Inilah kisah Satya dan Salwa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
Salwa terbangun saat adzan subuh. Salwa merasa tubuhnya remuk. Satya semalam benar benar ganas, Satya melakukan lebih dari 4 pelepasan ke rahim Salwa. Tapi Salwa sangat bahagia dan berharap semoga benih yang di tanamkan oleh Satya akan segera tumbuh di rahim nya.
Salwa segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil air wudhu. Setelah selesai mandi Salwa turun ke bawah dengan mengguna kan kimono yang tersedia di kamar mandi tamu. Salwa masuk ke kamar nya untuk berganti pakaian.
Salwa telah selesai shalat subuh dan Dia masih duduk bersimpuh di atas sejadah nya. Tangan nya sudah menengadah ke atas, kali ini tidak ada air mata di dalam doa nya.
'Ya Allah semoga dengan terjadinya malam tadi hubungan hamba dan Mas Satya bisa lebih baik lagi. Hamba mohon perkenankan lah hamba untuk mengandung anak suami hamba. Riddhoi lah keluarga hamba Ya Allah. Amin ' Doa Salwa dalam hati
Satya baru saja membuka matanya, Dia melihat dirinya yang tidak memakai sehelai benang pun. Satya tentu saja ingat apa yang terjadi tadi malam.
"Sial. Kenapa gue gak bisa nahan diri semalem sampe melakukan nya beberapa kali. Rasanya wanita itu sangat menggoda. Ahhh Sial " Satya memegang kepala nya dengan kedua tangan nya frustrasi
"Kenapa juga Bella memberi gue obat perangsang Si. Apa sebenarnya tujuan Dia?" tanya Satya pada diri sendiri
Satya pun akhirnya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tapi Satya tidak shalat. Satya bukanlah laki laki yang taat agama. Tapi setidaknya dulu Satya masih suka melaksanakan shalat meskipun masih jarang. Tapi sekarang semenjak Bella kembali hadir di kehidupan nya Satya malah tidak pernah sama sekali untuk shalat.
Salwa sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya. Tak lama kemudian Satya turun dengan setelan kantor nya. Salwa menyambut nya dengan senyuman hangat. Tapi Satya tidak membalas senyuman Salwa, Dia memasang wajah datar.
"Sarapan dulu Mas" kata Salwa tersenyum
"Hmmm" Satya langsung duduk di kursi meja makan
Salwa berniat mengambilkan sarapan untuk suaminya. Awalnya Salwa berfikir suaminya akan berubah setelah kejadian tadi malam. Tapi kenyataan nya berbeda, Satya tetap membenci nya.
"Jangan kamu fikir saya akan berubah setelah kejadian tadi malam ya. Sampai kapan pun saya tidak akan sudi mempunyai istri penggilla uang seperti mu yang rela menjual harga dirimu demi uang 70 juta. Dasar wanita murahan" kata Satya sinis
"Anggap saja semalam adalah bayaran kamu untuk uang 70 juta itu" kata Satya lagi
Salwa hanya menunduk dengan air mata yang sudah mengalir deras. Hancur semua mimpi dan harapan nya. Kenyataan nya Satya tetap membenci nya. Tidak ada yang berubah setelah kejadian tadi malam.
Salwa pergi ke kamar nya untuk menumpahkan segala sesak di dadanya. Salwa menangis sejadi jadi nya. Suara isakan Salwa terdengar sangat menyakitkan bagi siapa saja yang mendengar nya.
Satya bahkan masih menikmati sarapan tanpa menghiraukan istrinya yang sedang menangis di kamar nya. Satya benar benar tega dan tidak punya hati nurani. Satya menganggap Salwa adalah cobaan dalam hubungan nya dengan Bella.
Satya langsung pergi ke kantor setelah selesai sarapan. Di perjalanan Satya masih memikirkan tentang kejadian tadi malam.
Sesampainya di kantor Satya segera menuju lift khusus CEO. Satya menuju lantai paling atas yang memang khusus ruangan CEO. Satya mengerutkan keninga nya saat melihat Reno dan adik nya Vano yang sedang menunggu nya.
"Ada apa kalian sampe nunggu saya disini?" tanya Satya setelah sampai di hadapan mereka
"Kita masuk dulu Bang. Ada yang mau kita bicara kan" kata Vano
Satya mengerti kalau yang akan dibicarakan bukan lah urusan kantor. Tapi masalah pribadi. Mereka pun masuk ke ruangan Satya dan langsung duduk di sofa.
"Ada apa?" tanya Satya
"Gue mau lo tinggalin sarang tawon" kata Vano tegas
Satya sudah tidak terkejut lagi karna sudah sering adik nya dan para sahabat nya mengatakan itu padanya.
"Lo itu cuma di manfaatin sama si annabell itu Sat" Reno menimpali
"Gue gak bisa ninggalin Bella. Gue cinta sama Dia" kata Satya
"Sadar dong Sat yang lo rasakan bukan cinta. Tapi hanya rasa nyaman saja karna sudah terlalu lama selalu bersama Bella. Lo gak cinta sama sarang tawon Sat" Reno masih memaksa Satya
"Gue beneran cinta sama Bella Ren" Satya membantah ucapan Reno
"Bang lo udah punya istri. Inget istri lo Bang" kata Vano kesal dengan sikap kaka nya
"Gue gak pernah cinta sama Dia. Lagian Dia nikah sama Gue cuma demi uang kan" kata Satya dingin
"Lo bakal nyesel nanti Bang. Gue harap penyesalan lo gak akan terlamabat" kata Vano yang berlalu pergi ke luar ruangan Satya
"Suatu saat lo bakal tau mana yang bener bener tulus sama lo dan mana yang cuma manfaatin lo" kata Reno yang menyusul Vano pergi keluar ruangan Satya
Satya hanya diam merenungkan semua ucapan dari adiknya dan sahabat nya itu. Satya bingung kenapa mereka sangat menyukai Salwa sementara sama Bella mereka sangat benci. Sampai saat ini Satya masih belum sadar juga dengan sikap Bella tadi malam yang sengaja memberinya obat perangsang. Satya benar benar sudah di bodohi oleh Bella.
Kamu pasti dibohongi lgi sama bpk mu tdk sakit Salwa entah utk apa uang itu mendingan utk biaya berobat adik dan dirimu