gea Adisty perempuan berumur 20 tahun harus bisa menerima kenyataan kalau calon tunangan nya meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahidah27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Setelah sampai rumah Gea langsung bergegas ke kamar papa nya.
"Papa papa." Panggil Gea sambil mengetok pintu kamar.
"Ya Ge, masuk aja, pintu nya gak papa kunci."
"Papa lagi ngapain?"
"Ini lagi ngerjain sedikit kerjaan papa, kamu ada apa ke kamar papa, tumben."
"Ini Gea ada sesuatu buat papa."
"Apa itu?"
"Buku."
"Buku." Pak Darmawan mengerutkan keningnya sambi melihat ke arah putri nya itu.
"Iyah pa, buku, coba papa lihat."
"Buku tentang keluarga bahagia." Sembari pak Darmawan membaca label buku tersebut.
"Iyah tadi waktu Gea nemani Rini ke perpustakaan Gea nggak sengaja menemukan buku itu, jadi Gea beli deh siapa tahu papa suka kan papa suka baca buku."
"Papa suka."
"Bener papa suka?"
"Iyah sayang, makasih yah, apa pun yang di belikan anak kesayangan papa, pasti papa suka."
"Gea seneng banget kalau papa suka sama bukunya." Gea memeluk papanya dari belakang sambil mencium pipi pak Darmawan dengan lembut, pak Darmawan pun membalas dengan mengusap rambut Putri tercintanya itu.
"Ya sudah kalau begitu Gea ke kamar dulu ya Pah, Gea mau mandi.
"Iya sayang nanti papa tunggu di meja makan yah."
"Oke pa." Jawab Gea singkat sambil keluar ke kamar pak Darmawan dan menuju kamarnya ke lantai atas, setelah Gea pergi pak Darmawan membuka buku yang dibelikan Gea tadi dan sedikit membolak-baliknya.
"Kok satu harian ini Bara nggak ada ngabarin gue ya, apa jangan-jangan Bara lupa lagi sama gue, Bara mungkin lupa punya pacar kayak gue, ah apaan sih kok gue malah ngarep gue kan nganggepnya Bara itu pacar bohongan gue." Ucap Gea sambil mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Namun tetap saja hati Gea tidak tenang dia berdiri dari kursi meja riasnya, dan mengambil ponselnya yang ada di dalam tasnya, dan segera mencari nomor Bara dia kembali mondar-mandir sambil melihat nomor Bara.
"Telepon nggak yah, telepon enggak, telepon enggak telepon enggak." Ucap Gea kebingungan sambil terus mondar-mandir.
"Ah bodo amat ngapain gue peduli." Gea melemparkan hp-nya ke atas tempat tidur dan segera keluar kamar, menuju meja makan terlihat di sana pak dermawan sudah menunggu Gea.
"Mau makan apa sayang?" Tanya pak Darmawan sambil menyendok kan nasi ke piring nya.
"Ayam goreng aja pa."
"Ok ayam goreng yah, kok wajah kamu kayak kesal gitu, ada apa nak?"
"Gak ada apa apa kok pa?"
"Hemmmmm papa tau nih."
"Tau apa?"
"Kamu sudah punya pacar kan, pasti pacar kamu sekarang gak ngasih kabar kan." Tebak pak Darmawan sambil melirik ke arah Gea.
"Ih apaan sih papa, Gea mana ada pacar." Gea memasukkan nasi ke dalam mulut nya sambil tertunduk.
"Kok papa bisa tau yah." Batin Gea dalam hati nya.
"Papa juga pernah muda loh, jadi papa sudah tau kalau masalah masalah kayak gini, ayo jujur sama papa, siapa pacar kamu, atau jangan jangan pacar kamu Bara yah." Spontan Gea keselek mendengar ucapan pak Darmawan.
"Papa." Gea mengambil air minum dan meminum nya.
"Pelan pelan dong nak, kalau makan."
"Papa nih, Gea lagi makan malah di becandain."
"Kok papa sih, papa kan cuma nanyak."
"Gea gak ada pacar pokok nya titik."
"Iyah iyah deh."
"Ternyata Rini benar, Bara sudah berhasil mengambil hati papa, sampai sampai papa mengira Bara adalah pacar gue." Batin Gea kembali, saat sedang makan tiba tiba ada yang memencet bel rumah Gea.
"Seperti nya ada tamu deh." Ucap pak Darmawan.
"Biar saya saja yang buka kan pak." Ucap bik Iyah.
"Makasih bik." Ucap pak Darmawan, bik Iyah segera ke depan untuk melihat siapa yang datang, setelah di bukakan pintu ternyata yang datang adalah Bara.
"Siapa yah, mau nyari siapa?" Ucap bik Iyah yang melihat Bara berdiri tepat di depan pintu.
"Saya bara buk, mau nyari Gea."
"Oh teman nya non Gea yah mas."
"Iyah buk."
"Panggil bik Iyah aja."
"Oh ok bik Iyah, Gea nya ada?"
"Ada lagi makan malam, sebentar saya panggil dulu non Gea nya."
"Oh ok makasih yah bik." Ucap Bara sambil tersenyum, bik Iyah segera ke meja makan kembali menemui Gea dan pak Darmawan.
"Siapa yang datang bik?" Tanya pak Darmawan.
"Itu teman nya non Gea."
"Siapa bik?"
"Bara nama nya." Gea langsung membelalakkan matanya saat mendengar siapa yang datang.
"Oh suruh masuk aja bik, biar makan malam bersama."
"Ah apaan sih pa, jangan lah."
"Kok jangan, Bara itu orang nya kan baik, papa suka loh sama dia."
"Papa ini, nanti dia ngelunjak loh."
"Sudah bik, suruh masuk saja, kasian lama lama di luar, nanti masuk angin lagi."
"Baik pak." Bik Iyah kembali ke depan menemui Bara.
"Mas Bara, di suruh bapak masuk sekalian ikut makan malam."
"Eh gak usah bik."
"Maaf mas, bibik hanya menjalan kan perintah bapak."
"Ya sudah kalau begitu." Bara masuk ke dalam rumah Gea yang besar bagaikan istana. Mereka langsung menuju meja makan menemui pak Darmawan dan Gea.
"Om." Sapa Bara yang baru datang.
"Ayo duduk, kita makan malam, kamu pasti belum makan kan." Ucap pak Darmawan.
"Hehe iyah om." Bara duduk di samping Gea.
"Gak papa nih om saya ikut makan?"
"Ya gak papa dong, kamu makan apa ambil saja jangan malu malu yah."
"Iyah om, makasih." Bara mengambil makanan dan mulai memakan nya sambil melirik Gea yang hanya diam saja.
"Dari mana Bara?"
"Dari rumah om, sengaja mau ke sini."
"Oh gitu, oh iyah om lupa ini kan malam kamis yah."
"Iyah om."
"Pasti mau ngapel nih." Pak Darmawan melirik Gea.
"Papa apaan sih."
"Loh kok Betek papa kan gak salah, yah Bar."
"Iyah om."
"Ya sudah kalian lanjut kan makan nya, om masih ada kerjaan, om tinggal dulu yah."
"Iyah om." Pak Darmawan pergi meninggalkan Gea dan Bara yang masih makan malam.
"Lo ngapain sih datang ke rumah gue." Ucap Gea sambil mencubit lengan Bara.
"AU sakit." Bara memengang lengan nya yang sakit akibat di cubit Gea.
"Kamu gak dengar apa, tadi papa kamu bilang apa?"
"Oh sekarang lo bisa bisa nya mengandal kan papa gue yah."
"Mana ada, gue gak nyangka aja papa kamu ternyata orang nya baik juga ramah lagi."
"Sekarang tujuan lo kesini apa?"
"Ya mau ketemu sama kamu lah."
"Kenapa seharian lo gak ada ngabarin gue."
"Ciee yang lagi nunggu kabar dari gue."
"Apaan sih."
"Sory sory tadi hape ku lagi mati, baru juga aktiv, tapi kan sekarang aku sudah ada di sini, menemui kamu."
"Hmmmmmm sudah selesai makan nya?"
"Sudah nih, Ge jalan jalan ke taman yok."
"Mau ngapain?"
"Jalan jalan aja, di sana pasti rame."
"Ok deh, gue ganti baju dulu."
"Ngapain ganti baju gini aja sudah."
"Yang bener aja, masak gue jalan jalan pakai baju tidur sih."
"Ya gak papa, cantik kok." Puji Bara sambil tersenyum
"Ok kalau gitu gue ngambil tas aja dulu."
"Gak usah udah gini aja, masalah uang aman gue ada kok."
"Gue heran deh lihat lo, apa emang sifat lo itu tukang maksa orang yah."
"Ah bawel." Bara menarik tangan Gea keluar dari rumah dan menuju motor nya di parkir kan, Gea segera ikut naik ke atas motor Bara, dan mereka segera pergi menuju taman.