NovelToon NovelToon
As You Wish

As You Wish

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Unik Muaaa

"Lo gak seistemewah itu."
"Kalau begitu jangan ikut campur urusan gue!."

^-^

Karelio Nathanael
Mantan terberengsek sekaligus mantan terindah bagi Desya.
Mereka sudah berstatus mantan, tetapi tetap saja cowok itu berkeliaran di sekitar Desya seakan Desya adalah pusat hidupnya.

Adesya Sakura Atmaja
Julukan Queen Bee juga sesuai dengan arti nama Adesya 'anak perempuan raja', Bukan hanya dari keluarga old money, Desya juga cantik dan mempunyai otak yang diatas rata-rata sehingga dia selalu dieluh-eluhkan.

Desya mempunyai saudara kembar yang supportif dan menjadi garda terdepan untuknya.

Elio merasa Desya, perempuan yang terlalu sempurna untuk Elio yang bukan siapa-siapa.
________
Dan cerita ini tentang Desya dan orang-orang yang memiliki peran penting dihidupnya. Bahkan sosok Elio yang hanya mantan, susah untuk dihilangkan dari ingatan karena susah untuk di enyahkan.

"As you wish, terserah kamu mau apa!."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kengen

"Jangan pernah lagi mengangkat daku didepan gue, gue Adesya Sakura Atmaja, kalo lo lupa!."

"Siapa lo dan pacar lo itu, berani ganggu dan nyakitin!."

Seandainya kaset yang terus saja diulang-ulang puluhan kali dimenit yang sama, mungkin diputaran ke tujuh atau sembilan kali kaset itu akan rusak dan tidak akan lagi bisa diputar kembali. Beruntung yang terus diputar adalah rekaman vidio Gigi diakun instanya, sehingga meski ratusan kali Elio ulang tidak akan pernah rusak.

Sejak keluar dari restauran dengan Papanya dan Papa Clara, Elio terus menerus mendengar kalimat Desya itu. Kalimat gadis itu kembali menariknya dalam kenyataan, padahal batu beberapa hari lalu sang Ibu menumbuhkan kepercayaan dirinya.

Siapa Elio yang telah menyakiti Desya?, seorang Adesya Sakura Atmaja, anak keturunan keluarga old money Atmaja yang telah malang melintang didunia bisnis dan perhotelan. Bahkan seandainya Elio adalah putra kandung didalam keluarga Baskara, dia masih ada dibawah level gadis itu.

Dulu dia mendekati Desya karena percaya diri dengan tampang, prestasi dan nama keluarga Baskara dibelakangnya, meski dibawah keluarga Atmaja, setidaknya Baskara masih termasuk keluarga yang diperhitungkan, namun sekarang ... Siapa Elio?, hanya pria yang bermodal tampang dan prestasi, bahkan Ares masih lebih berprestasi deri dirinya.

Elio menghela nafas sembari menyeka rambutnya, melirik pada segelas dalgona yang sejak tadi berada di atas meja didepannya. Selalu secangkir dalgona yang akan menemaninya jika dia merindukan Desya karena Desya selalu membuat minuman itu setiap kali bermain keapartemennya. Dan jika saat sangat amat merindukan sosok gadis itu hingga sulit untuk terbendung, Elio akan disini, mengunci diri diapartemennya, mengingat kembali momen bersama Desya yang pernah menginjakkan kaki diapartemen ini.

Setiap minggu mereka akan seharian di apartemen Elio, mengerjakan tugas sekolah mereka, menonton film, memasak dan akan mengantar gadis itu pulang sebelum jam lima sore.

"Ade, aku rindu" ungkap Elio sembari menatap pada segelas dalgona yang sejak tadi tidak dia sentuh.

^-^

Ditempat yang lain.

Dalam kegelapan malam dia duduk termenung sendiri, hanya di terangi oleh cahaya bulan yang menyinari dirinya, ditemani segelas kopi hitam disampingnya dan sekantong snack yang dia pangku namun tidak dia buka.

Perlahan tubuh Desya merosot dan berbaring di kursi kayu panjang yang sengaja diletakkan di rooftop rumahnya, matanya terpejam menahan diri agar tidak meloloskan cairan yang sejak tadi terus mendesak agar mengalis membasahi pipinya.

Terasa tubuhnya diselumuti sesuatu hingga terasa hangat, tidak perlu membuka mata, Desya tahu siapa yang sedang mengganggu kesendiriannya, pasti Sai. Adik bungsu mereka selalu melepas lelahnya setelah belajar malam di rooftop sebelum dia tidur. Dan harum parfum yang biasa Sai gunakan memasuki indra penciumannya.

"Mimpi buruk lagi kak?" Tanya Sai

Kepala Desya menggeleng lemah.

"Lalu kenapa?" Sai masih berusaha memancing Desya untuk bercerita, "Abang Gara tidak bisa tidur juga, dia main game sambil marah-marah sama partnernya dibalkon kamarnya jadi kedengeran kekamarku, menggangguku belajar."

Desya tersenyum kecil mendengar aduan Sai.

Kembali Desya duduk dengan tegap dengan menyilangkan kedua kakinya diatas kursi menatap lurus pada Sai.

"Kalau kakak nangis, kira-kira Abang ikutan nangis gak ya?" Desya malah bertanya.

Sai mengerutkan keningnya, "kalau dilihat dsri yang udah-udah, Kakak kesal akan nangis, maka Abang akan marah-marah untuk ngelampiasin kesal kakak yang dia juga ikut ra Sain."

Kepala Desya manggut-manggut, Ares akan seperti, tidak akan ikut nangis.

"Memangnya kenapa Kakak mau nangis?."

Pertanyaan Sai kembali membuat Desya merasakan kegundahan.

"Kak" panggil Sai.

"Kakak kangen" cicit Desya lirih, "Kakak kangen Kaka" lanjutnya dengan suara serak.

Paham dengan siapa Kakak dan Kaka yang Desya maksud, Sai hanya menghela nafas. Kakak pasti diri Desya sendiri, dan Kaka adalah Elio, Abang Elio pacar Kakak Desyanya.

Desya memeluk sebungkus snack dipelukannya semakin erat lalu memendamkan wajahnya. Perlahan bahu Desya mulai bergetar dan naik turun tanda jika Kakaknya menangis.

Sai hanya bisa menghela nafas.

Jika didepan semua orang Desya adalah Kakak dan sosok seorang gadis yang tangguh, angkuh dan tak tersentuh, namun didepan keluarga gadis itu bisa menjadi gadis manja dan menangis segugukan seperti malam ini. Sai masih mengingat, selain didepan keluarga, Desya pernah menunjukkan sisi lembut, manja dan rapuhnya pada sosok pria yang sudah Sai anggap keluarga juga, Elio, Karelio Nathanael.

"Tuh kan nangis."

Suara dari arah tangga rooftop membuat Desya merengut.

Ares berjalan menghampiri mereka berdua, Duduk dibelakang Desya dan menggoyang-goyangkan tubuh Desya kekanan dan kekiri membiat Desya berteriak kesal.

"Kenapa galau-galauan malem melem gini?, et dah" keluh Ares.

"Kakak kangen Kaka."

Bukan Desya yang menjawab, tetapi Sai yang mengikuti gaya bicara Desya tadi sebelum Desya menangis sesusukan.

"Ih" Ares memiting kepala Desya gemas.

"Ah!, Gara!" Desya kesal dengan kelakuan Ares yang tiba-tiba memitingnya.

Tak ...

Sebelum melepas belitannya, Ares menjitak kening Desya dengan gemas. "Lo baru aja ngomel-ngomel sama Clara dengan percaya diri sok angkuh, sekarang malah letoy begini. Ura, dia udah punya pacar, masak lo kangen ama pacar orang Twin?. Ayolah .... Mana kembaran gue tadi yang bilang 'gue Adesya Sakura Atmaja, kalo lo lupa!. Siapa lo dan pacar lo itu, berani ganggu dan nyakitin!."

Ares meniru gaya bicara Desya, bahkan mengangkat dagu meniru gaya tubuh sang kembaran kala mengatakan kalimat sombongnya didepan Clara dan anggota tim basket putri, tidak .... Sepertinya didepan seluruh orang yang menonton video rekaman diinsta Gigi.

Desya meringis meringsut, menjauh dari Ares, dia tidak percaya dengan apa yang baru saja Ares katakan.

Bagaimana Desya bisa percaya, sedangkan dia sendiri tidak sadar mengatakannya, emosinya sudah sampai pe titik mendidik karena tingkah Clara dan para anggota club basket putri

"Kak Ura ngomong begitu Bang?" Tanya Sai tak percaya.

"Iya, liat aja diinsta kak Gigi, dia ngepost vidio Kak Ura, yang nonton udah ratusan orang."

"OH YA!!" Pekik Desya tak percaya.

"Ck!, coba aja buka instanya, lo juga diteg ama dia."

Desya ternganga mendengar kenyataan itu.

Sai tiba-tiba tertawa ngakak, dikeluarga mereka diajarkan jangan pernah membawa nama Atmaja untuk membanggakan diri, dan salah satu alasan kenapa orang-orang jarang mengetahui siapa keluarga mereka, karena alasan tersebut dan Mummynya selalu menekankan, 'cukup perkenalkan nama panjang kalian tampa Atmaja'.

Ares mengelus puncak kepala Desya tampa gadis itu sadari karena sibuk menonton vidio dirinya bersama Sai diponsel.

Ares tau jika sebenarnya Desya masih belum move on dari Elio, lebih tepatnya Desya masih mencintai pria itu. Ares sengaja mengalihkan fokus Desya pada vidio dirinya sendiri di insta Gigi, mencegah gadis itu kembali bertanya seperti sebelum-sebelumnya pada Ares.

'Aku salah apa?'

'Kenapa Elio mutusin aku?.'

'Apa aku kurang baik?.'

'Aku masih sayang Elio, Gara. Aku kangen Elio, apa Elio kangen aku juga ya?.'

'Elio pasti gak sayang ama kangen Ura lagi ya Gar, dia kan udah punya Clara, terus Ura harus gimana?."

Ares sebenarnya sudah muak mendengar pertanyaan yang sama, pertanyaan yang selalu Desya ajukan tiap kali merindukan Elio atau ... Mengalihkan pemikiran Desya sendiri terhadap mimpi buruknya setiap kali mimpi buruk itu datang.

Desya tidak setangguh dan angkuh diluar, seandainya Elio tahu sisi rapuh Desya yang belum gadis itu tunjukkan pada Elio.

Apa lo kuat ngeliat dia begini?.

^-^

1
evi nurazizah
lanjut thor
amora: semangat kk💪🤗
amora: semangat kk🤗
total 3 replies
bebby vie
rencana berapa episode Thor
Unique: Masih belum tahu 🤗 karena sejauh ini masih 1 konflik yang kebuka uppsss ... 🤭

Terima Kasih sudah mampir 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!