NovelToon NovelToon
Cinta Sumpit Bambu

Cinta Sumpit Bambu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Duda / Matabatin / Berbaikan / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hum@ira211

Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang pria yang sedang kelaparan malah di suguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.

Bagaimana kisahnya mari kita ikuti bersama.

Oh iya, ini cerita author yang perdana.. jadi maklumin ya kalau masih belepotan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hum@ira211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta pada pandangan pertama

Pagi itu Sulastri sudah bersiap untuk berangkat ke kantor, Ia turun dari kamarnya yang ada di lantai 2 dan mendapati kakeknya yang sudah duduk di meja makan menghadapi hidangan makan pagi.

Sang kakek yang sudah menunggu Sulastri segera saja memanggilnya untuk bergabung, ia pun mendekati sang kakek dan memberikan ciuman hangatnya.

Kakek Soedono sangat menyayangi Sulastri, dan begitu pula sebaliknya, Sulastri sudah menganggap kakeknya sebagai pengganti kedua orang tuanya yang telah lama meninggal.

Sulastri mengambil tempat duduk di seberang meja berhadapan dengan kakeknya, dan segera mengambil sepotong roti tawar, mengolesinya dengan selai nanas di mix dengan selai srikaya, *ya begitulah sarapan orang kaya, kalau author sarapannya langsung yang berat.."nasi lemak".. hehehe..*

Setelah meminum segelas susu Sulastri pun berpamitan, hari ini schedule nya begitu padat, sehingga perlu persiapan yang lebih..

"Lastri berangkat dulu ya kek.." pamit Sulastri

"Koq buru buru amat Las.." tanya kakek Soedono

"Iya kek, hari ini jadwal Lastri banyak banget... Ada meeting pagi pula.." jawab Sulastri.

"Ya udah.. Hati hati ya Las.." Kata kakek... " Oh ya... Nanti pulangnya jangan terlalu malam ya.. Ada sesuatu yang mau kakek bicarakan..." pinta Kakek Soedono..

"Deg..."perasaan Sulastri mendadak tidak enak

"Iya kek, Lastri berangkat dulu ya.." pamit Sulastri sambil bergayut di pundak kakeknya.

Setelah memberikan cipika cipiki Sulastri pun berangkat dengan benak dipenuhi pertanyaan.. Apa yang mau disampaikan kakeknya itu?? Hatinya hanya menerka nerka namun tak bisa mengambil kesimpulan.

Sesampainya di kantor, Nina yang sedang menyiapkan beberapa berkas menyambut kedatangan Sulastri dengan lemparan senyumnya yang khas, membuat setiap lelaki yang memandangnya terpesona, terutama lelaki yang duduk di sudut sana yang selalu memperhatikan Nina.

Lelaki yang mengajak Nina dansa di malam pesta perayaan Sulastri itu kini hubungan mereka semakin dekat, kayaknya sih mereka sudah berpacaran.

"Sudah disiapkan semuanya Nin?" tanya Sulastri pada sahabat sekaligus bawahannya itu.

"Siap bos..'"jawab Nina menggoda

"Haha.. Baiklah, kali ini jangan sampai membuat kesalahan.. Klien kita yang ini sangat spesial.." Sulastri mengingatkan..

"Oke Las, kita usahakan yang terbaik " jawab nina tegas. Matanya melirik ke sudut ruangan..

Sulastri yang kebetulan melihat mata itu, menoleyke arah yang dituju Nina.. Senyuman terukir di wajah Sulastri..

"Jangan sampai yang itu mengganggu konsentrasi mu Nin...hihi.."giliran Sulastri menggoda

"Emmm....ish.." Nina yang tersadar jadi salah tingkah..

"Ennggaak koq, apaan sih Las?" Nina masih gugup.

"Sudahlah, aku tahu.. Aku udah peringatkan yah..hahaha" goda Sulastri sambil masuk ke ruangannya..

Nina mengutuk dirinya dalam hati karena telah ketahuan sedang jatuh cinta, namun dalam hatinya merasa lega sepertinya Sulastri juga mendukungnya. "hihihi..."dalam hatinya Nina tertawa geli, wajahnya pun bersemu merah menahan malu.

****

Beberapa saat yang lalu..

Meja makan itu terbuat dari papan kayu jati pilihan, tebalnya sekitar 12 cm dengan lebar lebih kurang 100cm, sedangkan panjangnya kira kira cukup untuk berjajar 5 orang di satu sisinya, sebuah karya artistik yang jarang di temukan, mengingat sudah sulit sekali menemukan kayu jati yang berdiameter lebih dari 80 cm, kecuali dipedalaman hutan yang masih asri.

Kakek Soedono duduk di salah satu kursinya yang juga terbuat dari papan kayu jati. Menunggu cucu kesayangannya untuk sarapan bersama, ia teringat saat anak dan menantunya masih sering kali duduk bersama untuk sarapan dan makan malam, namun semua itu hanya tinggal kenangan.

Dering ponselnya mengejutkan lamunannya, kakek Soedono meraih telpon genggam itu, melihat siapa yang telepon sepagi ini ia pun merasa heran..

"Ya.. Ada apa?" tanya kakek Soedono agak kesal.

"Maaf kek, sepagi ini saya sudah mengganggu kakek" jawab orang di seberang sana

"Ya sudah, katakanlah" kata kakek singkat

"Soal perjodohan saya dengan Sulastri kek, apakah bisa segera dilanjutkan ke pernikahan kek?" tanya orang itu yang ternyata David.

"Ya, nanti kakek bicarakan dengan Sulastri ya.." jawab kakek mengambang..

"Tapi kek..." David menimpali

"Maaf David, saya sedang menikmati sarapan...jadi tolong, bicaranya nanti yah.." ucap kakek Soedono memotong pembicaraan dan langsung menutup telponnya. Saat itulah terlihat Sulastri sedang menuruni anak tangga dan melangkah menuju ruang makan.

Kakek Soedono pun tersenyum menyambut cucu kesayangannya itu dan menyantap makan pagi bersama.

****

"Sialan.... Mengapa kakek mengabaikanku.." gerutu David ketika sambungan teleponnya dengan kakek Soedono terputus.

"Aku harus melakukan sesuatu agar pernikahan ku dengan Sulastri dipercepat.. Bisa berantakan semua kalau pernikahan ini ditunda... apalagi jika sampai gagal.." pikiran licik sudah terlintas di benak David.

Lamunan David seketika pudar ketika sepasang lengan melingkar di dada bidangnya, David pun menengok ke belakang dan mendapati sosok yang semalam menemaninya hingga pagi, dia hanya mengenakan selimut yang terlilit menutupi sesikit bagian tubuhnya hingga menampakkan sebagian besar kemolekannya yang mebuat darah David berdesir.

David yang hanya memakai sehelai handuk, karena tadinya berniat untuk mandi tak berdaya melihat godaan di depannya dan apa yang terjadi selanjutnya sudah bisa dipastikan..permainan semalam yang kembali terulang..

"Sonia...kapan kau membelikan aku mobil?" Tanya David masih memainkan titik hitam di dada Sonia..

"Kamu boleh pilih sesukamu, mobil yang kamu inginkan..tapi kamu cari sendiri saja yah...jangan sampai ada yang melihat" kata Sonia

"Baiklah..."

"Bawalah kartu ini,..jangan lupa nanti malam..." kata Sonia sambil menyodorkan kartu warna hitam yang tentunya berisi nominal uang fantastis..

"Terimakasih sayang....kau memang wanita paling cantik deh..." rayu David melambungkan hati Sonia.

David beranjak dari tempat tidur, ia hendak pergi mandi, Sonia pun mengikutinya dari belakang..

"Apa kau mau mandi bersamaku?" tanya David..

Sebagai jawaban, Sonia langsung menariknya kedalam kamar mandi mereka mandi hujan bersama sambil sesekali memainkan sesuatu yang membuat candu keduanya, dan mereka melakukannya kembali di dalam sana seakan tidak pernah merasa puas.

****

Di kantor Sulastri

"Kerja bagus Nina, klien kita sangat puas dengan proposal kita.." kata Sulastri seusai meeting dengan klien penting

"Ini semua berkat kau Las,.. Dan juga.." Nina tak melanjutkan kata katanya tapi melirik ke sudut ruangan..

"Hemmm... Ini perlu dirayakan Nin, ...bagaimana kalau nanti pas makan siang?" usul Sulastri..

"Boleh juga Las.."jawab Nina antusias

"Tapi harus ada yang beda ..." kata Sulastri dengan nada menggoda.

"Apaan sih Las..." tanya Nina yang sudah bisa menerka maksudnya..

" Kau harus mengajaknya.." kata Sulastri sambil menggoyangkan kepalanya ke arah sudut..

Wajah Nina bersemu merah, ia tak menyangka Sulastri akan mengetahui secepat itu hubungannya dengan pria itu. Seseorang yang telah mencuri hatinya semenjak perkenalannya malam itu, hingga kini hubungan mereka semakin dekat.

Sulastri menahan senyumanya melihat perubahan wajah sahabatnya itu, ia mencubit kecil lengannya sambil berlalu sehingga membuat Nina terlonjak dan memekik tertahan.

"Auw... Dasar nakal..." pekik Nina sedikit kesal namun bahagia.. sepertinya sahabatnya itu merestui mereka..

Nina kembali ke tempat duduknya sambil tersenyum sendiri..sesekali ia mencuri pandang ke arah pria idamannya itu, dan disaat yang sama mata pria itu beradu dengan matanya membuat hati Nina semakin dag...dig...dug... dibuatnya ...

"Hmmmmm.... Inikah yang dinamakan cinta??" gumam Nina

****

Bagaimana kisah cinta Nina dengan pria idamannya itu? Apakah akan indah pada akhirnya?

Kalian boleh kasih masukan koq, jangan lupa ditulis di kolom komentar yah..

Ditunggu komen dan like nya loh... Thanks..

1
Maya Lestari
semangat authorrrrrr, aku nunggu up nya yaa
Maya Lestari
Thor, jgn lama amat flashback nya yaa. mau tau kelanjutannya yg dimasa mereka sekarang/Smile/
Amin Wahyudin: ok kak, mungkin sekitar 2 atau 3 episode lagi
total 1 replies
Agustini Sunarto
karyanya bagus ayo dilanjut
Amin Wahyudin: masih dalam proses kak..
total 1 replies
Agustini Sunarto
Kecewa
Amin Wahyudin: kalau boleh tahu apa yang membuat kaka kecewa?
total 1 replies
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Menarik perhatian.
tecna kawai :3
Seru banget, berasa ikutan karakternya!
Amin Wahyudin: terima kasih kak atas support nya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!