NovelToon NovelToon
My Angel

My Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:45.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Ziza, Khalid Al Ghifari sangat jauh berbeda dari para sepupu dan sahabat laki lakinya.

Cowo pendiam yang baru dia kenal di penghujung SMAnya, kini malah satu kelas dengannya. Cowo itu lebih suka menghabisksn waktu di kelas atau di perpus.

Dia selalu terluka, bahkan di awal pertemuan mereka, Ziza menempelkan plester di keningnya.

Ini cerita anak anak Kaysar cs. Semoga suka ya...♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang terjadi pada Khalid

"Saat sadar, Khalid ngga akan mengingat apa pun," ucap dokter Damar sambil menatap wajah putus asa sahabatnya.

Anggoro Musri menghembuskan nafas kasar. Dadanya masih sesak.

Dia terpaksa melakukannya. Dia ingin saat putranya terbangun, Khalid bisa melupakan semua kepedihannya.

"Setelah ini apa yang akan kamu lakukan?" Walau ngga sesuai nuraninya, dokter Damar melakukannya dengan alasan kemanusiaan. Dokter Damar ngga ingin saat sadar Khalid mengalami depresi berat, mengingat kematian tragis mamanya.

Lagi pula, dosis yang dia berikan tidak tinggi. Jadi jika saatnya sudah tiba, Khalid akan bisa mengingat semua kenangannya. Perlahan lahan semua ingatannya akan kembali dan dokter Damar berharap, Khalid tidak mengalami guncangan hebat saat memori ingatannya kembali nanti.

"Kami akan memulau hidup baru sebagai orang baru "

"Istrimu bagaimana? Serius ditinggalkan?"

Ya." Bagi Anggoro, dia hanyalah boneka keluarga istrinya itu, bukan menantu yang sudah bekerja keras untuk memajukan perusahaannya

Bodohnya Angoro baru menyadarinya. Sudah sangat terlambat. Kini istrinya sudah tiada, dia akan meneruskan hidup barunya hanya berdua dengan Khalid saja.

Beberapa hari kemudian, dokter Damar mengabarkan hal yang membahagiakannya.

"Khalid sudah sadar!"

Kini dia sedang memeluk putranya dengan tangis yang ngga malu dia ungkapkan.

Khalid hanya diam dengan wajah bingung karena ngga bisa mengingat siapa laki laki paruh baya yang sedang memeluknya dengan penuh guncangan perasaan.

"Aku papamu, Khalid."

Khalid ngga menjawab. Tapi samar samar ingatan yang lainnya bermunculan. Sebuah sketsa yang mirip.dirinya, muncul dan tenggelam di dalam pikirarannya.

"Kamu harus baik baik saja Khalid. Jangan tinggalkan papa," ucap Anggoro berkali kali dalam tangisnya.

Khalid hanya diam saja. Dia masih bingung dengan apa yang sedang terjadi. Tapi kedua tangannya reflek balas memeluk laki laki paruh baya yang ngga henti hentinya menangis sambil menyebut sebuah nama.

Mungkin namanya.

*

*

*

"Namanya Raden Quin Syailendra, nona."

"HAA...! Dia comot gelar pangeran dari mana?" kekeh gadis remaja itu terpingkal pingkal.

Tawanya ngga terbendung mendengar nama yang sangat bertolak belakang dengan kepribadian si songong itu. Juga wajahnya yang kebule bulean dan tingkahnya yang pecicilan. Mana cocok jadi bangsawan keraton yang terkenal agung dan lembut.

Pengawalnya yang melapor sampai menghela nafas berkali kali melihat kelakuan nona mudanya.

Sama sekali ngga menunjukkan rasa gentar.

"Dia memang asli keturunan darah biru keraton Solo, nona."

Tawa gadis remaja itu malah tambah berderai.

"Aku mengerti kenapa dia menolak. Rupanya dia ingin aku sungkem padanya," celanya dalam kekehannya

Kembali pengawal itu menghela nafas, kali ini lebih panjang sebelum melanjutkan ucapannya.

"Selain itu tuan muda Quin juga putra dan cucu dari konglomerat ternama, nona."

Kali ini tawanya baru bisa terhenti begitu saja

"Kamu tidak bohong?" Sekarang nona muda itu mengerti kenapa cowo songong itu menolak tawarannya.

"Mana saya berani, nona Sheren."

Gadis remaja yang bernama Sheren itu mengalihkan tatapnya.

Pantas saja ditolak.

Sayang sekali, padahal dia sudah merasa yakin akan lebih terlindungi jika cowo itu yang jadi pengawal pribadinya.

Tapi ya sudah lah.

"Sebaiknya nona jangan suka pergi pergi tanpa pengawalan lagi. Keadaan masih cukup berbahaya di luar sana. Musuh musuh bisnis orang tua anda berkeliaran dimana mana."

Sheren hanya mengedikkan bahunya.

Sejak papanya mendapat warisan perusahaan kakeknya, banyak saudara kakeknya ngga terima. Karema kakek hanya ingin papanya saja yang anak tunggal sebagai pewaris.

Sehingga mereka sering merencanakan penculikan terhadap dirinya untuk mengancam papa dan kakeknya.

Mungkin kalo Sheren betah dikurung dan dijaga pengawal, semuanya akan mudah dan gampang saja menjaganya. Tapi dia suka bosan dan sesekali menghilang dari pengawasan para pengawal papanya.

Sayangnya kemana pun Sheren berusaha melarikan diri, orang orang dari saudara kakeknya pasti tau keberadaannya.

Memang menyebalkan!

Padahal Sheren sudah sangat berharap sama remaja songong itu. Kemampuan bela dirinya membuat dia langsung saja merasa yakin akan aman jika berada di dekatnya. Dia ngga akan menolak kalo dijaga si songong itu

Sayangnya ditolak!

Sheren mendengus kesal setelah pengawalnya pergi.

Astaga! Dia lupa menanyakan sekaya apa si songong itu, decaknya dalam hati.

*

*

*

Khalid menatap ke arah luar jendela hotel yang terkenal amat megah di Dubai. Guru privatnya barusan pergi.

Papanya memintanya home schooling.

Sebenarnya ada rasa sepi yang Khalid ngga tau kenapa bisa hadir di dalam hatinya.

Dia menyugar rambutnya.

Kemudian Khalid mengambil selembar kertas yang berupa gambar sketsa dirinya di dalam tasnya.

Lukisan sketsa itu

Kata papanya, itu tas punggungnya sebelum.dia mendadak koma.di rumah sakit.

Khalid menemukan sketsa yang selalu mengganggu pikirannya dan membuatnya penasaran.

Siapa yang menggambarnya? Bahkan sangat detil

Khalid merasa lukisan ini sangat penting untuknya. Dan ada debar lembut jika menatap sketsa itu, seolah dia bisa membayangkan pelukisnya.

Pasti orangnya sangat sabar.

Tanpa sadar bibirnya tersenyum sambil mengusap lukisan itu.

Nanti dia akan mencari tau siapa pelukisnya, tekatnya dalam hati.

Ada satu keyakinan aneh di dalan hatinya, kalo pelukisnya seorang perempuan. Karena dia suka memimpikannya. Sayangnya tidak jelas.

*

*

*

Sudah hampir sebulan Khalid tidak datang ke sekolah lagi. Kepergiannya seolah jadi rahasia yang sangat mustahil untuk dikulik.

Kepala.sekolah juga ngga tau dengan pasti keberadaan Khalid. Hanya mengatakan kalo teman yang batu dia kenal itu sudah pergi karena dijemput papanya.

Anehnya Quin dan yang lainnya juga ngga bisa menemukan keberadaan Khalid.

Terlintas di pikiran Ziza kalo Quin dan yang lainnya sudah membohonginya. Ziza dapat rasakan dari sikap dan gerak mata mereka yang tidak selepas duku.

Tapi dia ngga mungkin bertanya. Ziza ngga mau menyinggung perasaan Quin. Begitu juga yang lainnya.

Ziza menepis semua kecurigaan karena mengingat mereka ngga pernah berbohong padanya.

"Melamun lagi."

Ziza tersenyum tipis. Sapaan Ruby mengembalikan pikirannya yang sudah terbang jauh.

"Ziza, kamu keren banget. Bisa lukis, bisa matematika," puji Ruby sambil melihat bolak balik kertas ulangannya dengan Ziza.

Siapa tau gurunya salah mengoreksi. Kan, nilainya bisa berubah.....

Apesnya setelah cukup lama meneliti, ternyata ngga ada satu pun jawabannya yang bisa membuat nilainya bertambah.

Ziza dapat seratus, dia sendiri hanya memperoleh nilai tujuh puluh lima.

Dan yang paling menyebalkan nilai Quin dan yang lainnya ngga ada yang serendah dirinya

Ziza akhirnya ngga kuat juga menahan tawa saat melihat wajah cemberut Ruby.

Ruby memang lemah di bidang hitung hitungan.

"Padahal aku sudah berusaha keras," cicit Ruby lagi.

"Aku tau. Sudahlah, jangan disesali. Tujuh puluh lima juga sudah bagus banget, kok."

Ziza tau, pujian tulusnya ngga cukup mengobati kekecewaan Ruby.

"Standar itu, Za."

Suara nyebelin itu menimbrung.

Quin dan komplotannya.

Ruby melirik kesal, apalagi dia melihat segaris senyum di wajah Theo. Hatinya tambah sewot.

Ngga mungkin dia berharap Theo akan membelanya. Mereka kembar, pasti sifat asli mereka sama. Hoby membuly!

"Makanya belajarnya yang rajin. Jangan pegang kuas terus," kekeh Zian menasehati.

Ruby tambah menaikkan level keangkerannya.

"Bodoh amat," tandasnya sok ngga peduli. Padahal perasaan kecewa begitu mendominasi hatinya.

Tawa pun semakin meledak. Bahkan Ziza pun ikut berderai juga.

"Jangan pikirkan yang mereka katakan," bujuk Ziza di sela tawanya.

"Setiap orang punya kemampuan dan kelemahan. Santai aja."

Ruby menoleh pada Theo yang baru saja berucap demikian.

Tapi saat ini dia ngga butuh kata kata penghiburan. Apalagi wajah Theo juga ngga terlihat bersimpati padanya.

1
Rahmawati
pelukisnya ada di deket km al
Dewi kunti
pelan2 Khalid 👍🏼👍🏼👍🏼
TriAileen
bt vina ngaku aja k Ruby n Ziza kl Vina n Theo bohonga.
hansen
mohon ruby jangan terburu2 untuk menerima endru, ya jika ingin move on bisa aja dengan cara fokus kuliah atau bantu2 kerja nyokap loh by..Karna jika masih belum ada kejujuran kalian berdua yang menjadi mangsa perasaan dan sakit hati itu endru jika ruby menerima cinta nya.
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Panggil Ry aja Kk Han 😁
hansen: benar kak
total 3 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Gk sabar nunggu drama Vina dan Theo
Pengen lihat Theo kesal kalau drama yg Dy buat tdk mempengaruhi sikap Ruby
Om Ocong Vs Mbak Kunti Ngasih Iklan
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Semoga Ruby bisa mengendalikan diri sehingga bersikap biasa dgn drama yg Vina dan Theo buat
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Orgnya ada di samping Khalid
Sri Siyamsih
part"ini bkin nyesek thor, nggk hbs" derita khalid 😥
Sri Siyamsih
pawang si quin nich kyknya
Sri Siyamsih
kasihan khalid 😥
Sri Siyamsih
pk setya nggk peka bgt sih
Sri Siyamsih
mmnya depresikah thor, hingga khalid yg sering jd sasaran 😥
Rahmawati
quin ini posesif bgt, nanti gmn ya kl sama pacarnya
Ina's
up nya jangan lama-2 ya
anggita
☝iklan...like👍buat Quin yg lgi marah" aja.
hansen
bila sampai ke destinasi ruby acuhkan saja theo, ayolah bicara 4 mata kalian berdua perlu speed time bersama hanya berdua
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Akhirnya Quin berkenalan dgn Al
Gk sabar nunggu Kericuhan kedua kembaran Nakal
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih Iklan
Innara Maulida
sabar Quin sabar,,ntar ketemu ko sama pawang nya ,,,masih di umpetin sama ohtor nya,,si bar bar,,,nona muda yg kabur itu apa kabr nya ia
Yuli Ana
ya ampun Quin...Quin...
pertemukan lah Quin dengan jodohnya... biar GK marah2 terus...🥺🥺🥺
😂😂😂
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Akan ada saatnya Yul
Skrg Quin mau fisikkotes Al dulu
total 1 replies
Yuli Ana
kasihan Khalid....n😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!