NovelToon NovelToon
Dan Cinta Itu, Kamu

Dan Cinta Itu, Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Duniahiburan / BTS / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Persahabatan
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Amalia Shah

Jatuh cinta lewat mimpi? Apa itu bisa?Apalagi jatuh cinta pada seseorang yang hanya ditemui lewat mimpi. Itulah yang dialami oleh Yoongi. Jatuh cinta pada seorang gadis yang belum pernah ia temui di dunia nyata.

Persahabatan lawan jenis memang sering kali menimbulkan rasa cinta, entah dari salah satu pihak, atau bahkan keduanya.
Seperti halnya Rangga, sudah lama dia mencintai sahabatnya, Khumaira. Sudah dua kali Rangga menyatakan cintanya pada Khumaira, namun selalu ditolak. Hingga akhirnya mereka bekerja sebagai programmer di salah satu perusahaan di Seoul, Korea Selatan.
Takdir mempertemukan mereka dengan BTS, salah satu boy grup terkenal disana. Antara senang dan tidak percaya, Yoongi menganggap pertemuan itu adalah sebuah keajaiban dari Tuhan.
Siapakah gadis yang ada dalam mimpi Yoongi?
Akankan Rangga mempertahankan cintanya pada Khumaira?
Lalu, siapa sebenarnya yang dicintai Khumaira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lebaran Terakhir Bersama Rangga

29 Ramadhan 2016. BTS mengosongkan jadwal, karena mereka ingin full membantu Khumaira memasak hidangan untuk lebaran esok. Ketupat/lontong, opor ayam, sambal goreng dan tak lupa kerupuk udang.

Seperti biasa, yang membantu Khumaira memasak hanya Yoongi dan Jin. Yang lain lebih asik bermain game dan menonton film. Rangga memilih membuat stup roti dan puding, kali ini Hobi menawarkan diri untuk membantu Rangga.

"Kau puasa, Yoon?"

Yoongi yang sedang memotong-motong ayam, menoleh pada sumber suara.

"Iya. Kenapa?" Yoongi tersenyum sangat manis.

"Tidak apa-apa. Kalau misal tidak kuat, nanti kau bisa ikut makan dengan yang lain." Khumaira sibuk menumis bumbu sambel goreng. Yoongi hanya mengangguk.

"Jangan menyerah Hyung. Tiga jam lagi juga magrib." Hobi menyemangati. Rangga melirik sekilas kearah Hobi.

"Nuna. Untuk makan malamnya aku pesankan saja ya." Jin memutuskan.

"Boleh." Jawab singkat Khumaira. Dia masih sibuk dengan sambal goreng nya.

"Coba kau cicipi, apa ada yang kurang?" Khumaira menyuapi sambal goreng pada Hobi.

"Kurang asin sedikit."

Khumaira kembali menambahkan garam. Lalu meminta Hobi untuk mencicipinya lagi. Hobi mengangkat kedua jempolnya.

Kurang lebih satu jam kemudian, semua masakan sudah matang. Makanan yang dipesan juga sudah datang dan disiapkan. Hanya tinggal menunggu adzan Maghrib.

"Berhubung semuanya ada, aku ingin berbicara pada kalian semua."

Semua menghentikan aktivitas masing-masing. Memperhatikan Rangga. Khumaira yang tahu apa yang akan Rangga bicarakan, dia memilih tertunduk.

"Soal apa Hyung?" Tanya Jin.

"Kontrak kerjaku habis setelah lebaran nanti. Dan bulan depan, aku akan pulang ke Indonesia."

"Apa tidak diperpanjang Hyung?"

"Tidak Hobi-ah. Kedua orangtuaku memintaku untuk pulang saja."

"Apa nuna juga ikut?" Wajah Jungkook memelas. Dia merasa takut kalau Khumaira juga akan ikut pulang ke Indonesia.

"Tidak. Kontrak kerjaku habis tahun depan."

"Ahh syukurlah." Jungkook menghela nafas, begitu juga Taehyung.

"Aku titip Khumaira pada kalian semua." Meskipun mengatakan hal itu pada semua member, tapi tatapan Rangga lebih tertuju pada Yoongi. Pria itu mengangguk pelan.

"Hyung tenang saja. Nuna pasti akan baik-baik saja bersama kami." Taehyung meyakinkan.

"Hm." Rangga manggut-manggut.

Adzan magrib berkumandang dari handphone Khumaira dan Rangga. Sebelum makan, semua berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Mereka makan tanpa ada yang berbicara. Selesai makan, Rangga dan Khumaira sholat magrib berjamaah. Dari ruang makan sekaligus ruang tamu, terlihat jelas keduanya tengah sholat di dalam kamar. Ya, kebetulan memang sengaja tidak ditutup pintunya. Yoongi terus memperhatikan.

"Hyung, apa kau menyerah?" Bisik Namjoon.

"Tidak." Mata Yoongi masih tertuju pada Rangga dan Khumaira yang sedang khusyuk sholat.

"Apa kau mau...?"

"Kalau orangtuaku merestui keputusanku, aku akan mengejarnya sampai kemanapun." Yoongi menatap tajam Namjoon. Dia tahu apa yang akan ditanyakan oleh sang leader.

"Kau yakin Yoon?"

"Yakin Hyung."

Semua saling pandang.

"Jadi, sewaktu di sungai Han waktu itu benar, kau dan Rangga Hyung mau bersaing mendapatkan nuna?"

"Kau benar, Jimin-ah."

"Rangga Hyung akan kembali ke Indonesia, apa dia kalah?"

"Aku rasa belum. Bukankah cinta tidak mengenal jarak dan waktu?" Yoongi menatap Taehyung.

"Semangat Hyung, aku mendukungmu." Jungkook merangkul Yoongi.

...****************...

Lebaran 2016. Masih sama seperti tahun sebelumnya, mereka memakai baju kurta. Khumaira memakai Anarkali. Namun kali ini warnanya berbeda-beda, tidak satu warna seperti tahun-tahun sebelumnya. Khumiara memilih warna kuning cerah. Rangga dan Jin warna maroon. Yoongi dan Jungkook warna hitam. Hobi dan Namjoon warna coklat muda, sedangkan Taehyung dan Jimin warna abu-abu.

Ketujuh member sudah tiba di rumah kontrakan Khumaira. Kehebohan mereka membuat suasana menjadi lebih meriah. Khumaira sudah tidak lagi harus menangis sesenggukan karena jauh dari keluarganya. Sebelum acara makan, mereka berfoto terlebih dulu. Berbagai pose mereka potret, dari pose formal sampai ke pose random. Supaya adil, kedelapannya kebagian foto berdua bersama Khumaira. Saat bagian Yoongi yang berfoto dengan Khumaira, pria itu terlihat kaku tidak seperti biasanya.

"Rileks saja Hyung. Ini bukan sedang foto prewedding." Celetuk Jimin cekikikan. Yang lain ikut tertawa. Wajah Yoongi sudah memerah. Sedang Khumaira menatap tajam Jimin.

"Jangan marah nuna. Aku hanya becanda." Jimin mangkat dua jarinya berbentuk huruf V.

Keduanya kembali berpose. Tidak bersentuhan, sedikit berjauhan.

"Cepat foto, itu sudah bagus." Jin berkata pelan pada Hobi.

"Baik Hyung."

Sesi foto selesai. Mereka bergegas ke dapur mengambil makanan yang sudah disiapkan. Bukan hanya makanan berat. Ada camilan serta, ada beberapa buah juga. Jeruk, pisang dan stroberi.

"Nuna, boleh aku nambah?"

"Ya! Jungkook-ah! Apa perutmu masih muat?" Protes Namjoon. Jungkook mengangguk meyakinkan.

"Ambillah." Balas Khumaira.

"Kau lapar apa rakus?" Tegur Taehyung.

"Aku tidak bisa melihat makanan enak, Hyung. Rasanya ingin aku makan semua." Jungkook kembali sibuk dengan makanannya.

"Makannya pelan-pelan, takut tersedak." Khumaira mengingatkan. Kemudian beranjak menuju dapur.

"Nuna, biar nanti kami saja yang mencuci piringnya." Hobi menunjuk Jimin dan Taehyung.

"Baiklah." Khumaira ke kamar mengambil handphone nya. Mengirim pesan pada adiknya.

"Aku mau video call dengan keluargaku. Kalau kalian sudah selesai makan, bergabunglah."

"Baik nuna."

"Oke."

Video call tersambung. Terlihat wajah ibu, dan kedua adik, serta adik iparnya.

"Assalamualaikum. Ibu sehat?"

"Wa'alaikumsalam. Ibu sehat. Kami semua disini sehat. Kamu sendiri gimana nak?"

"Aira sehat Bu."

"Apa mereka bersamamu?"

Khumaira segera mengarahkan handphone nya pada kedelapan pria yang sedang sibuk makan. Kedelapan ya menyapa ramah dan tersenyum hangat.

"Ibu, apa mamah sama papah ada disana?" Rangga nimbrung.

"Tadi aja mereka kesini. Sekarang mereka sudah pergi. Katanya mau ke makam nenek kakekmu. Kalian sehat?"

"Ibu bertanya, apa kalian sehat?" Khumaira mengulangi ucapan ibunya dalam bahasa Korea. Maklum, ibu Khumaira tidak bisa berbahasa Korea.

"Sehat ibu." Jawab semuanya kompak, termasuk Rangga.

Obrolan demi obrolan terus berlanjut. Khumaira dan Rangga bergantian menjadi penerjemah diantara member BTS dengan keluarga Khumaira. Ziya dan Zayid yang fasih berbahasa Inggris tidak bisa membantu banyak. Karena dari member BTS pun, hanya Namjoon yang lancar berbahasa Inggris.

...****************...

Satu bulan kemudian, hari kepulangan Rangga. Semua member bergantian berpelukan dengan Rangga.

"Titip Aira. Jangan pernah menyakitinya." Bisik Rangga saat berpelukan dengan Yoongi.

"Apa kau sudah menyerah Hyung?"

"Menurutmu?" Rangga melepas pelukannya. Menatap tajam mata Yoongi. Pria itu mengangguk. Dia tahu, tidak semudah itu Rangga akan menyerah. Satu yang ditakutkan Yoongi, ketika Khumaira kembali ke Indonesia, wanita yang dicintainya itu malah akan menikah dengan Rangga.

Yang mengantar Rangga ke bandara hanya Khumaira dan Yoongi. Sedang yang lainnya pergi ke rumah kontrakan Khumaira. Lima belas menit berlalu, tidak ada percakapan diantara ketiganya. Khumaira yang duduk di kursi belakang, sesekali melirik Yoongi dan Rangga bergantian.

"Apa kalian sedang bermusuhan?"

"Tidak." Jawab Rangga dan Yoongi kompak. Rangga menoleh kebelakang.

"Lalu kenapa kalian saling diam?"

"Hm itu, aku hanya tidak tahu harus bahas soal apa." Yoongi beralasan.

Mobil sudah sampai di parkiran bandara. Ketiganya turun, bergegas masuk. Yoongi seperti biasa memakai penyamarannya, masker dan topi. Dia membantu membawakan koper milik Rangga. Pria berpipi chubby itu menuju area check in. Setelah selesai, dia kembali menemui Khumaira dan Yoongi sebentar.

"Jaga diri baik-baik. Jangan pernah tinggalkan sholat ya." Rangga mengusap kepala Khumaira. Wanita itu sudah tidak bisa menahan tangis. Air Matanya seketika jatuh.

"Jangan nangis donk." Rangga mencoba tersenyum, meski matanya berkaca-kaca. Sebenarnya dia tidak mau jauh dari Khumaira. Tapi dia juga tidak bisa menolak keinginan kedua orangtuanya untuk kembali ke Indonesia dan membuka usaha disana.

"Sudah Aira-ya. Apa kau tidak malu dilihat orang?" Yoongi menepuk pelan pundak Khumaira. Wanita itu segera menghapus air matanya.

"Salam untuk ibu, kedua adikku dan juga orangtuamu."

"Hm. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Mereka saling melambaikan tangan. Langkah Rangga seakan berat. Saat berjalan, dia lebih sering menoleh ke belakang, melihat Khumaira yang masih berdiri memperhatikannya. Rangga terus membawa langkahnya menuju ruang tunggu dekat dengan gate keberangkatannya.

Ketika punggung Rangga sudah tidak terlihat, Khumaira dan Yoongi kembali ke parkiran. Masih terlihat jelas kesedihan di wajah Khumaira. Yoongi menoleh, menggenggam tangan Khumaira. Sontak Khumaira menoleh. Mata keduanya bersirobok. Yoongi tersenyum dibalik maskernya, itu terlihat karena matanya semakin sipit.

1
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
saidah nafisah
next k❤
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
total 1 replies
Siti Nina
padahal cerita nya bagus tapi yg like nya dikit bgt,,,🤔
Amalia Shah: semoga nanti bertambah yg like nya. makasih sudah support 😊💜
total 1 replies
saidah nafisah
next k
Amalia Shah: ok. makasih dukungannya 💜🤗
Amalia Shah: ok siap 💜
total 2 replies
Suzanne Milla
Aku selalu menantikan update dari cerita ini. Jangan sampai berhenti menulis, thor!
Amalia Shah: ok. terimakasih 💜
total 1 replies
Gato Piola
Keren abisss! Ga sabar nunggu cerita selanjutnya.
Amalia Shah: terimakasih 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!