Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gugup
"Cantik, Non. Sangat cantik," puji MUA yang membantu Freya merias wajah.
Freya hanya menanggapi dengan senyum tipis. Dia termangu di depan cermin sambil mengamati penampilannya malam ini. Cukup glamor dan terlihat lebih dewasa. "Terima kasih karena sudah membuat saya terlihat istimewa malam ini," ucap Freya seraya menatap stylish dan MUA yang baru selesai membereskan barang-barangnya.
"Terima kasih karena sudah memakai jasa kami. Semoga Nona suka. Kami permisi."
Freya kembali mengembangkan senyum saat mereka berdua berpamitan. Lantas, dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju almari untuk mengambil handbag. Sekali lagi istri Alexander itu mengamati penampilannya dari pantulan kaca almari.
"Duh ... cocok gak sih pakai dress ini?" gumam Freya. Tak lama setelah itu dia memutuskan keluar dari walk in closet.
Freya menghentikan langkah di ambang pintu penghubung kamar dan walk in closet. Entah mengapa dia menjadi gugup saat melihat Alexander berdiri membelakanginya di depan jendela kaca. Freya belum siap jika nanti Alexander mengkritik penampilannya.
"Alex," panggil Freya.
Alexander tersadar dari lamunan setelah mendengar suara Freya. Dia membalikkan badan dan seketika mematung saat melihat penampilan istrinya itu. Tatapan mata Alexander menjelajah dari ujung rambut sampai ujung kaki Freya. Dia tidak menyangka jika ternyata penampilan istri yang dianggapnya 'bocil' itu terlihat sangat menawan. "so pretty," gumam Alexander saat berjalan menghampiri Freya.
"Bagaimana? Apakah ada yang kurang?" tanya Freya sambil membenarkan gelang yang melingkar di tangannya.
Sementara Alexander hanya diam sambil mengamati Freya. Dia mengelilingi Freya tanpa mengalihkan pandangan ke arah lain. Malam ini Alexander sangat kagum dengan Freya. Pembawaan seperti gadis manja hilang sudah hanya karena outfit yang dikenakan Freya malam ini.
Freya memakai backless dress berwarna hitam pekat yang dihiasi swarovski. Leher dan punggung yang mulus terekspos jelas hingga mengusik pandangan Alexander. Sekali lagi Alexander mengagumi kecantikan istrinya saat ini. Sepertinya predikat 'bocil' tidak cocok untuk Freya.
"Jadi bagaimana? Kita jadi berangkat atau kamu hanya ingin menilai penampilanku saja?" tanya Freya tanpa berani menoleh ke belakang. Pasalnya Alexander masih ada di balik punggungnya.
"Pakai mantelmu." Hanya itu yang diucapkan Alexander sebelum menjauh dari Freya.
Detik demi detik berlalu begitu saja. Setelah membelah kemacetan di jalanan kota, mobil yang membawa Alexander dan Freya akhirnya tiba di salah satu hotel bintang lima. Alexander segera keluar dan berjalan mengelilingi mobil. Dia membukakan pintu untuk Freya.
"Tumben?" tanya Freya seraya mengembangkan senyum tipis.
"Sebagai hadiah karena kamu mau menemaniku malam ini," jawab Alexander dengan diiringi senyum kalem.
Tak bisa dipungkiri jika malam ini Freya merasa bahagia karena sikap manis suaminya itu. Dia tidak ragu melingkarkan tangannya di lengan Alexander. Mereka tampak serasi meski Freya harus memakai high heels cukup tinggi. Tak lupa dia mengembangkan senyum manis saat memasuki ruang resepsi.
"Aku malu, Al. Mereka pasti para pebisnis hebat 'kan? Nanti aku harus bicara apa?" bisik Freya setelah duduk di salah satu sudut ruangan.
"Biasa saja tidak perlu gugup," ucap Alexander. Putra semata wayang Wiratama itu terlihat sangat berwibawa.
Suasana pernikahan semakin ramai karena ada sesi dansa. Pengantin turun dari pelaminan dan bergabung dengan beberapa tamu. Alunan musik romantis mulai terdengar hingga membuat beberapa pasang tamu undangan yang hadir ikut berdansa di sana.
"Ayo," ajak Alexander seraya mengulurkan tangannya ke arah Freya.
"Are you sure?" Freya mengernyitkan kening karena tidak yakin dengan ajakan Alexander.
"of course," jawab Alexander tanpa ragu.
Beberapa kali Freya menghela napas berat karena gugup. Dia dan Alexander ikut bergabung dan mulai mengikuti alunan musik yang terdengar di sana. Freya salah tingkah saat tatapan matanya beradu pandang dengan Alexander. Tatapan mata itu sangat dalam hingga mampu menggetarkan hati Freya.
"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Freya karena tidak tahan dengan tatapan mata Alexander.
"Kamu sangat cantik malam ini," puji Alexander tanpa ragu.
Seketika Freya mengembangkan senyum tipis setelah mendengar pujian yang dilayangkan oleh suaminya itu. Wajahnya bersemu merah karena salah tingkah. Hidungnya kembang kempis karena tidak bisa menahan perasaan aneh yang hadir dalam sanubari.
"Gombal," gumam Freya tanpa berani menatap wajah Alexander.
Alexander semakin mengeratkan dekapannya. Beberapa kali Alexander mengusap lembut punggung mulus Freya hingga membuat sang empu semakin tak karuan. Freya memejamkan mata merasakan debaran serta angan yang semakin liar.
"Ya Tuhan. Apa sebenarnya yang diinginkan Alex. Apa ini salah satu tanda jika dia menginginkan aku? Lalu aku harus bagaimana? Aih! Sangat membingungkan," batin Freya saat kembali merasakan usapan lembut di punggungnya.
...🌹TBC🌹...
Takut Freya terus barengan sama Rama dan g bisa mengawasi jarak dekat
Pasti berkesan dan g bisa di lupakan
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
tumben