Perjuangan Putri Qing Xun

"Putriku Qing Xun...,(Ratu duduk di pinggir ranjang sambil mengusap kepala putrinya) kamu itu bandel, tidak dengar apa kata bunda? Sudah di bilang jangan keluar istana! Tapi kamu tetap saja ngeyel. Lihat sekarang, kau berbaring di ranjang!" tegur keras Ratu Xiao Ling kepada gadis cantik yang masih terlentang di pembaringan.

" Jadi ini kedua orang tuaku di kehidupan ini. Keluarga yang aku miliki, mereka kelihatan sekali sayang pada pemilik tubuh ini. Dan aku seorang putri! Haha... Seorang putri. Gila aku menjadi seorang putri." Ucap Qing Xun dalam hati.

 "A... A...A...AKu! Uhuk... Uhuk!" Ucap Putri Qing Xun yang mau memberi jawaban atas teguran Ratu Xiao Ling tapi batuk tiba - tiba datang menyerang.

"Jangan bicara? Tidak usah di jawab!" Raja Qing Xiao menyela ucapan putrinya. Kemudian melihat istri cantiknya , " Ratu, Putri kita Qing Xun sedang sakit. Kenapa kamu malah berkata seperti itu? Apa kamu tidak kasihan padanya? Lihatlah kondisinya?"

"Karena Raja terlalu memanjakannya. Menuruti semua keinginannya. Akibatnya Putrimu ini jadi ceroboh, menganggap semuanya gampang!"

 Saut Ratu Xiao Ling pedas kepada suaminya bukan membela dirinya dan membenarkan ucapannya agar putrinya itu menjadi gadis penurut.

Saat itu lah Putri Qing Xun merasakan sakit kepala. Kepalanya seperti di rajam dan di hantam benda tumpul. Qing Xun memegang kepalanya, wajahnya pucat, keringat dingin mulai membanjir.

Gadis cantik itu tak sanggup lagi menahannya. Akibatnya Qing Xun jatuh pingsan. Melihat Putrinya Qing Xun kembali tak sadarkan diri. Hal ini tentu saja membuat mereka semua yang ada di tempat terkejut.

Raja Qing Xiao dan Ratu Xiao Ling menjadi panik. Para pelayan memanggil - manggil nama Qing Xun. keadaan yang semula tenang dan damai menjadi tegang kembali.

"Putri.... Putri... Putri... Kenapa Putri Qing Xun bisa tak sadarkan diri lagi?" Ucap pelayan satu.

" Ahh... Aku juga tidak tahu Saudari! Aku juga tidak mengerti! Tapi..,bukannya tadi kata Tabib Long masa kritis Tuan Putri telah terlewati? Tapi koq jadi seperti ini!" ucap pelayan dua bingung.

 Sementara itu Ratu Xiao Ling berderai air mata sambil mengguncang tubuh anak gadisnya. "Putriku...Jangan hukum bunda seperti ini karena menegurmu! Bangun sayang! Bunda mohon!"

"Panggil kembali Tabib Long! Cepat.... Segera bawa dia ke sini?" Teriak Raja Qing Xiao sudah tidak sabar.

Pada saat itulah dua orang pemuda tampan bersamaan memasuki kamar tempat Putri Qing Xun di rawat. Dan mereka berdua juga terkejut melihat kepanikan yang ada dalam kamar itu.

"Ayahanda Raja , Apa yang terjadi? Ada apa dengan adikku Putri Qing Xun?" Tanya pemuda tampan yang tak lain adalah Pangeran Qing Fan, kakak pertama dari gadis yang pingsan itu.

 Pangeran Qing Lusan pun ikut bersuara karena penasaran. " Ada apa ini? Kenapa dengan Putri Qing Xun adik cantikku? Bukannya tadi bilang kalau dia sudah siuman."

"Kami tidak tahu Pangeran! Putri mendadak tak sadarkan diri ! Kami tidak mengerti! " Jawab pelayan lima bersungguh - sungguh.

" Apaaaa? Pingsan lagi!" Ucap kedua Pangeran bersamaan.

Di dalam pingsannya, Qing Xun merasa berada di sebuah tempat yang sangat indah tapi begitu sepi , disitu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang tersenyum ramah melihat dirinya.

Gadis itu mirip sekali dengan dirinya. Qing Xun dan gadis cantik itu seperti buah pinang di belah menjadi dua. Mulut Qing Xun sampai terbuka karena terkejut.

Gadis cantik itu mendekat dan akhirnya duduk di samping Qing Xun. Tak berapa lama kemudian dia berbicara, " Kenalkan, aku Qing Xun! (Qing Xun kaget nama gadis itu sama dengan dirinya) Putri dari Kerajaan Qingshe, anak dari Raja Qing Xiao dan Ratu Xiao Ling . Adik dari Qing Fan dan Qing Lusan. Dan diriku sudah meninggal, sudah mati, sudah tidak ada lagi di dunia ini."

Qing Xun tentu saja terkejut mendengar apa yang di ucapkan oleh gadis yang ada di sampingnya ini. Tapi bukankah dirinya dan gadis ini sama saja, sama- sama sudah meninggal.

Masih tersenyum wanita itu kembali lagi berbicara dengan tutur kata yang lembut, " Qing Xun... Sekarang ini ragaku telah ditempati oleh roh kamu. Dan kamu berinkarnasi menggantikan diriku. Aku titip kedua orang tuaku dan kedua kakakku. Jaga dan rawat mereka semua sebagai bagian dari dirimu karena sekarang mereka pun menjadi keluargamu."

Sekali lagi Qing Xun dibikin terkejut oleh gadis cantik ini. Bukankah dirinya dan gadis ini juga tak jauh beda sama- sama roh- nya. Bukannya gadis ini bisa kembali lagi ke dalam tubuhnya sendiri, tapi kenapa malah mengijinkan dan memperbolehkan dirinya yang menempati.

Dari pada penasaran Qing Xun pun bertanya , "Kenapa kamu menyerahkan ragamu padaku? Apa sebernarnya yang Kamu rencanakan? Bukannya sekarang, kamu bisa langsung kembali pada ragamu?"

Gadis cantik itu kembali tersenyum ramah dan dia pun menjawab, "Aku sudah mati! Aku sudah tidak bisa kembali ke dalam ragaku! Bahkan, sebelum ragaku kau tempati, aku sudah lama mati. Jadi sampai kapan pun aku ini tidak akan perna bisa kembali."

Tak lama kemudian gadis cantik itu melihat keatas dan Qing Xun pun ikut melihatnya. Ada sebuah pintu bercahaya dan tak lama kemudian gadis itu pun perlahan- lahan mulai memudar dan menghilang.

Bersamaan dengan itu perlahan Qing Xun tersadar dari pingsannya dan mulai membuka matanya. mengerjap- ngerjap berusaha menyesuaikan diri dengan pencahayaan yang ada di sekitarnya.

"Eemm... Aahh...Uhuk...!"

Begitu mendengar rintihan yang keluar dari bibir mungil Putri Qing Xun. Perasaan sedikit lega di rasakan oleh Raja, Ratu dan juga ke dua pangeran Kerajaan Qingshe.

Pangeran Qing Fan dan Pangeran Qing Lusan mendekat dan ikut juga duduk di pinggir ranjang Putri Qing Xun.

"Putriku....! Jangan lakukan ini lagi nak...! Kamu membuat Bundamu ini ketakutan! "

Ratu Xiao Ling berucap sambil membelai lembut kepala anak gadisnya itu. Tatapan matanya hangat penuh kelembutan.

Wajah Putri Qing Xun yang pucat telah menerbitkan senyum walau masih kecil. Paling tidak itu menjadi pertanda kalau keadaan dirinya sudah lumayan membaik.

"Adiiiik Cantikku sayang. Jangan membuat gege- gegemu ini kwatir. Kau bisa menyebabkan kami mati mendadak karena ulahmu ini!"

Pangeran Qing Lusan berbicara sambil tangannya menyentuh perlahan tangan kiri adiknya Putri Qing Xun dengan lembut.

" Jangan sakit lagi! Hati gege kamu ini lebih sakit lagi bila kamu sakit seperti ini."

Pangeran Fan berucap dengan memelas agar adik kesayangannya itu tahu dan mengerti dengan begitu tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang sama di kemudian hari.

"Putriiiiiiiii! Syukurlah! Anda membuat semua orang jadi cemas , kwatir dan juga ketakutan!" ucap pelayan pribadi Qing Xun yang di angguk- angguki tanpa komando oleh semua para pelayan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...