NovelToon NovelToon
Tambatan Hati CEO Dingin

Tambatan Hati CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: chery red

warning menandung konten dewasa
bijaklah dalam membaca
Elena gadis muda mandiri berparas cantik harus menelan kekecewaan ketika menangkap basah Dika tunangannya berselingkuh dengan Mulan adik tirinya Merencanakan membalas rasa sakit hatinya kepada mereka yang menyakitinya mempertemukannya dengan Anthony.
Pertemuannya dengan Anthony seorang CEO dingin dan angkuh yang tak sengaja membantunya bangkit dari keterpurukannya, menumbuhkan rasa tertentu di hati Anthony.
Dengan segala usaha Anthony berusaha menutupi perasaannya.
Akankah usaha Anthony berhasil dalam menutupi perasaannya dan menyembunyikan rahasianya pada Elena?
Apa yang akan Elena lakukan untuk membalaskan semua sakit hatinya terhadap mereka yang menyakitinya?
Ikuti perjalanan dan lika liku perjuangan mereka dalam mencapai keinginan mereka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Pergi

Nyeess.. bagaikan sembilu merejam hati Nana mendengar semua perkataan Abraham barusan. Dengan menahan air mata Nana menjawab tak kalah sengit.

"Selama ini aku terus bertahan dan berharap agar papa bisa menyayangiku, tapi ternyata... harapan tinggal harapan.. sebegitu bencinya papa kepadaku sampai tak mengakuiku sebagai anak kandung.." ucap Nana dengan suara bergetar.

"Kurang pengertian apa aku terhadap duo j****g kesayangan papa. Saking pengertian nya bahkan aku merelakan tunanganku tidur dengan j****g muda kesayangan papa dan juga merelakan tunanganku menikah dengannya. Kurang mengalah apa aku membiarkan j****g kesayangan papa meneruskan konsep pernikahan impian ku yang susah payah aku susun? Kurang apa lagi pa?" sambungnya lagi.

"Masih kurang pa? Sejak kecil aku selalu mengalah dan merelakan apa pun untuk j****g muda kesayangan papa. Semua yang aku miliki di rebutnya, bahkan sampai makanan pun aku harus rela memakan apa yang tidak dia mau. Sekarang papa meminta aku untuk mengalah dan mengakui semua kesalahan dan perbuatan yang bahkan tidak pernah aku lakukan?" jerit Nana memenuhi ruang tamu.

Mulan yang berlindung di balik punggung Shinta kembali menambahkan dan menaburkan garam di atas luka hati Nana. " Eh perempuan udik kamu bilang kamu tidak melakukan kesalahan? Trus kamu pura-pura amnesia jika tadi di kafe kamu menyiram mukaku dengan jus hingga mambasahi pakaianku ? Banyak tuh saksinya.. jangan mengelak."

"Bukannya kebalik.. kamu yang menyiramku pakai jus? kamu bilang aku iri kepadamu? WTF ... Kamu menginginkan Dika? Silakan kamu ambil dan kamu kekepin lelaki itu. Papa.. sekarang papa dengar kan jika aku menyerahkan dika kepada j****g kesayangan papa. Puas sekarang papa ? Puas aku mengalah dan merelakan semua yang aku miliki untuk di berikan kepada dia?" ucap Nana dengan suara dan raut kesakitan yang tidak dapat dia sembunyikan.

"Wajar jika kamu harus mengalah dan merelakan semuanya. Karena kamu bukanlah anak kandung papamu. Jika kamu ingin mencari siapa yang salah.. Maka salahkanlah Kamila ibu kandungmu." bentak Shinta.

"Jangan pernah kamu menyalahkan ibu kandungku j****g tua. Jika bukan karena hasutan dan fitnah yang kamu katakan pada keluargaku maka semua ini tak akan pernah terjadi." jawab Nana dengan lantang.

Plak... Kembali Abraham menampar pipi Nana. " Cukup.. jangan pernah kamu menyebut istriku j****g..Dasar anak tak tau diri.. Pergi..PERGIIIII DAN JANGAN PERNAH KEMBALI JUGA JANGAN PERNAH MENGINJAKKAN KAKIMU KE RUMAH INI LAGI" dengan suara yang menggelegar Abraham mengusir Nana, mendorong keluar tubuh Nana dengan kasar.

"Baik aku akan keluar dan tidak akan pernah lagi menginjakkan kakiku di rumah ini. Ingatlah kelak suatu saat nanti jika anda mengetahui kebenarannya jangan pernah anda datang dan meminta maaf kepadaku..." ucap Nana sambil memegang pipinya yang bengkak.

"Eh perempuan udik.. sudah di usir pun masih pula banyak cingcong. Berharap mas Dika akan membelamu? cuuuiiihh pede sekali kamu.." ucap Mulan yang berlindung di balik punggung Shinta.

Sementara Dika yang sedari tadi hanya diam memperhatikan pertengkaran di keluarga itu tersenyum senang melihat Nana menjadi sasaran umpatan keluarganya. Perlahan Dika menghampiri Mulan dan merangkulnya, pandangnnya tak lepas dari wajah Nana yang bengkak seraya berkata " Cih.. mana mau aku membela dia sayang.. Dia bukanlah siapa-siapa aku.. Jangan harap aku membela dia setelah apa yang dia lakukan di kafe tadi."

"Dia tidak penting.. Perempuan udik macam dia mana ada yang mau bela. Sudahlah pa .. ma.. jangan hiraukan perempuan udik tak tau diri itu. Lebih baik kita masuk ke dalam dan kembali membahas pesta pernikahanku dengan mas Dika."ujar Mulan sambil tersenyum sinis pada Nana.

Blam.. ceklek.. pintu rumah pun di tutup dan di kunci dari dalam setelah Abraham mendorong Nana keluar dengan keras hingga Nana terjatuh di teras.

Dengan tersaruk-saruk menahan sakit hatinya Nana pun memasang helm kemudian menstater motor nya dan mulai melajukan motornya ke arah kampusnya.

Tak dihiraukan nya rasa sakit di kakinya akibat terkilir sewaktu didorong papanya. Juga tak dihiraukannya rasa sakit di bagian wajahnya akibat tamparan orangtuanya. Sakit di tubuhnya tak seberapa sakit dibandingkan sakit dan perih hatinya akibat perkataan Abraham dan Shinta. Wajah cantik Nana memerah dan bengkak, perlahan air matanya turun dan Nana mulai teringsak dengan hebat.

Sekian lama berharap jika papanya akan sedikit saja memberikan kasih sayang juga perhatian dan cinta kepadanya hari ini Nana di hadapkan pada kenyataan pahit. Kenyataan yang bener-bener menyakitkan jika selama ini ternyata papanya tidak sedikitpun menyayangi dan mencintainya.

Sementara itu setelah mengakhiri meeting internal di perusahaannya, Anthony membereskan semua pekerjaannya yang tertunda. Tiba-tiba saja hapenya bergetar menandakan ada pesan yang masuk, dengan acuh tak acuh Anthony membuka pesan yang datang dan tersenyum tipis.

Segera setelah memerima pesan itu Anthony memanggil Sam dan memerintahkan Sam agar membereskan sisa pekerjaan yang tak sempat dia kerjakan. Bergegas meninggalkan kantornya Anthony pun menuju apartment nya.

Sesampainya di apartment Anthony dengan cepat mengganti

pakaian nya dengan "baju dinas" dan tak lupa memakai kupluknya.

Memacu kendaraannya di tengah arus lalu lintas yang mulai memadat Anthony tiba di tempat yang strategis untuk mengintai mangsanya.

"Akhirnya.. setelah sekian lama muncul juga biang kerok satu itu... Hhhhmmmmm.... malam ini cukup aku awasi saja tingkah laku dan kebiasaan barunya... Setelah itu baru aku habisi dia.." bisik Anthony.

Setelah kurang lebih empat jam mengintai Anthony merasa cukup mengintai targetnya, dia pun perlahan pergi meninggalkan tempat pengintaiannya dan menjalankan mobilnya dengan santai..

Ciiiitt.. Anthony menginjak rem dengan tiba-tiba, dengan gusar dia bergegas keluar dari mobilnya dan mendapati pengendara motor yang tiba-tiba muncul di balik belokan yang hampir saja di tabraknya itu terduduk di samping motornya yang tergeletak didepan mobil Anthony.

" Cari mati kamu.. Punya mata engga sih kamu? Dulu waktu bikin SIM lewat jalur samping ya mangkanya seenaknya aja belll...." bentakan Anthony terputus di tengah kalimat begitu dia melihat pengendara motor yang hampir menabrak mobilnya barusan. "Lho Beb.. ke..ke.. kenapa kamu ? Wajah kamu kenapa Beb ? Siapa yang telah melukai kamu sayang?" tanpa sadar Anthony memanggil Nana dengan panggilan yang dia sematkan sewaktu siang tadi di kafe.

"Beb.. beritahu aku sayang.. siapa yang telah melukai kamu Beb.." ulang Anthony dengan nada geram melihat wajah Nana yang bengkak dan mata Nana yang memerah juga linangan air mata serta ingsak tangis Nana yang memilukan.

Hati Anthony terasa sakit melihat wajah Nana seperti itu, hatinya terasa teriris mendengar ingsak tangis pilu Nana.

Tanpa banyak bicara Anthony mengambil ponsel dan menghubungi Sam.

"Sam..... aku tak perduli kamu sedang apa sekarang.. ....segera datang ke sini.. bawa Pak Mansur..... alamatnya?...aku kirimkan posisiku sekarang.... engga pake lama...." Setelah mematikan ponselnya segera Anthony mengirimkan lokasinya, kemudian memeluk dan menenangkan Nana yang semakin pilu tangisannya. Berusaha menenangkan Nana yang seakan tak peduli dengan sekitarnya, Anthony membujuk Nana untuk masuk ke mobilnya.

"Nana.. Beb.. Sayang.. masuk ke mobil dulu ya Beb.. ayo.. jangan di tengah jalan seperti ini.." bujuk Anthony sambil memeluk Nana. Nana yang teringsak di pelukan Anthony perlahan menengadahkan wajahnya. " Pak Anthony... Hu.. Hu.. Hu.. hiks..hiks..Saya.. hiks..sakit..pak.. hu.. hu.. hiks... hiks.. pi.. pi.. sa..ya.. sa..kit.. pak..hiks.. hiks.. to.. long.. hiks.."ucap Nana di tengah ingsak tangisnya terbata-bata berusaha menjelaskan rasa sakitnya kepada Anthony.

" Sssstt..ssstt... Tenanglah... kamu aman sekarang.. Jangan takut.. Ada aku.. Kamu engga perlu cemas.. Tak akan ada yang berani menyakitimu lagi Beb.." bisik Anthony sambil memeluk dan mengusap punggung Nana sesekali dikecupnya pelipis Nana.

" Sekarang masuk ke dalam mobil dulu ya.. Aku mau menepikan dulu motormu.

Ayo Beb masuk ke mobil." sambil berkata seperti itu Anthony menuntun Nana memasuki mobilnya.

Setelah Nana masuk ke mobil, Anthony segera mengamankan motor Nana ke pinggir jalan. Tak lama berselang Sam datang bersama Pak Mansur sopir pribadi Anthony.

" Untung saja aku lagi di sekitar sini coba kalo udah dalam perjalanan pulang ke apartment.. bisa sejam lebih kamu nunggu di sini.. Ada apa sih?" omel Sam sambil menghampiri Anthony yang sedang berusaha membujuk Nana yang tangis nya makin menjadi.

" Ssstt.. Beb.. tenang .. jangan menangis lagi... "

"Beb..?" ujar Sam terkaget-kaget mendengar Anthony berkata seperti itu.

"Astagadragon gondrong.. Mbak Nana kenapa mbaaaakk? Itu muka bisa bengep kaya di entup tawon ? Eh bentar-bentar.. kamu kenapa peluk-peluk mbak Nana segala?" terkaget-kaget Sam melihat Anthony yang memeluk Nana.

1
Ipunkjr4
Luar biasa
Masjaya Maseg
cara ngomong orgnya terlalu lebay, bnyk bgt umpama² yg panjang banget, lama² MLS bacanya
Batara Kresno
lagi donk thor lagi seru tp makasih udah uo thor keren
Mike Simons
kereeen
Mae Nanza Dannis
kenapa critanya LBH dominan ke keluarga Nana yg menjijikkan,
Elizabeth Zulfa
judul babnya phk tpi kok gak jelas siapa zg di phk
Batara Kresno
ceritanya bagus
Batara Kresno
upnya cuma 1 pdhal cerita bagus ditunghu upnya lg thor maksih dah up
chery red
terimakasih telah membaca dan atas dukungannya ..
saya di usahakan update setiap hari ya..Salam kenal ya..
Maximilian Jenius
Aku setia menunggu, please jangan membuatku menunggu terlalu lama.
𝑪𝒉𝒆𝒓𝒓𝒚🍒✨_
Setiap kali baca cerita ini, pasti bikin aku ikutan senyum-senyum sendiri hehe 🥰
chery red: terimakasih .. senang bisa membuat readers tersenyum..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!