NovelToon NovelToon
THEY ARE GEMSTONES

THEY ARE GEMSTONES

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:571
Nilai: 5
Nama Author: Putri Yais

Keluarga Haven bukanlah keluarga sembarangan. Haven merupakan suami dari perempuan bernama Amber. Mereka memiliki kemampuan supranatural yang sangat tinggi. Mereka memiliki tiga orang putra, dan dua orang putri. Mereka adalah pemilik mata dewa. Ambisi mereka sangat besar untuk menguasai dunia. Sebelum mata dewa itu terbuka, sampai kapanpun mereka tidak akan mencapai tujuan besarnya itu.

Mata dewa hanya bisa dibuka dengan lima batu permata yang memiliki kekuatan sangat dahsyat.

Tidak ada yang tahu jika kelima batu permata itu ternyata berubah menjadi lima gadis cantik dimana mereka akan menjalani aktivitas layaknya manusia biasa, hanya saja ketika dalam keadaan darurat maka kekuatan besar yang tersimpan dalam diri mereka akan muncul.

Kelima gadis cantik itu tinggal di sebuah tempat bernama "Home Blue" dimana pemilik tempat itu adalah seorang perempuan bernama Lin.

Yuk! ikuti perjalanan serunya dalam karya baruku ini. Jangan lupa mampir, like, dan komen. Terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Yais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEJADIAN ANEH DI SEKOLAH

Saat tengah malam, cerita yang mereka dengar dari penjaga sekolah ternyata mereka alami sendiri. Di belakang sekolah, Ruby dan keempat gadis lain melihat ayunan yang bergerak sendiri walaupun tidak ada angin. Awalnya perlahan, tapi lama kelamaan ayunan itu semakin kencang. Semua gadis berlarian ke area depan sekolah untuk menemui yang lain. Selepas itu, kejadian aneh lain di temui oleh kelompok Emerald. Salah satu dari mereka melihat bayangan hitam yang melintas dengan cepat menuju perpustakaan.

"Apa kau melihatnya?" tanya seorang murid.

"Melihat apa?" tanya Emerald.

"Aku melihat bayangan hitam yang baru saja melintas. Dan bayangan itu hilang di depan perpustakaan."

Emerald mulai merinding mendengar perkataan temannya. Dia mengajak teman yang lain untuk mengecek perpustakaan. Saat di lihat lampu di perpustakaan redup. Emerald hanya bisa melihat lewat kaca perpustakaan itu. Tiba-tiba sebuah sosok hitam muncul di kaca itu dan mengagetkan semua orang.

"Aaaa..." teriak semua orang ketakutan. Mereka berlarian menuju depan sekolah.

Di satu sisi, Berlian dan yang lain sedang duduk di bawah pohon besar yang ada di samping sekolah. Mereka tidak merasa takut karena pohon itu diterangi oleh lampu hias gantung. Tepat pukul 01.45 malam, salah satu anggota Berlian merasa ada yang melemparinya dengan batu kecil.

"Apa kau melempar ku?" tanya gadis itu pada temannya.

"Tidak! Dari tadi aku duduk."

"Kenapa memangnya?" tanya Berlian.

"Aku merasa ada yang melempari ku dengan batu kecil," ucap gadis itu.

"Jika bukan di antara kita, lalu siapa?" Bulu pundak Berlian berdiri semua. Secara bersamaan, semua gadis menatap ke atas pohon. Di sana terlihat ada sebuah sosok perempuan yang sedang bergelantungan. Kepalanya berada di bawah dan bajunya dilumuri banyak darah.

"Hi... Hi... Hi... Hi..."

"Lari!!!" teriak Berlian pada semua temannya.

Sementara itu, kejadian aneh lainnya menimpa Kyanite yang berada di lantai atas. Mereka menuju kesana dengan menggunakan lift. Tiba-tiba lift itu berhenti di lantai tiga, yang seharusnya mereka pergi ke lantai lima. Saat ditekan kembali tombolnya, ternyata tidak berfungsi.

"Apa liftnya rusak?" tanya Kyanite. "Ayolah!"

Pintu lift itu terus terbuka. Kyanite dan yang lainnya melihat ada gumpalan asap hitam jauh di depan mereka.

"Apa itu?" tanya teman Kyanite.

Asap hitam itu semakin dekat. Terdengar suara pintu kelas yang dibanting dengan keras. Semua murid terhentak kaget.

"Tolong!!!" teriak seseorang dari sebuah ruangan yang ada di lantai atas.

"Suara apa lagi itu? Apa kalian mendengarnya?" tanya Kyanite.

"Ya, kami mendengarnya dengan sangat jelas."

Tidak lama pintu lift itu tertutup kembali. Mereka kembali ke lantai dasar. Saat tiba, semua orang ternyata sudah berada di sana. Hanya mereka yang terakhir datang. Kyanite menghampiri keempat temannya. Dia memeluk mereka karena masih sangat ketakutan.

"Apa kau mengalami kejadian aneh juga?" tanya Shapire.

"Aku melihat sebuah gumpalan asap hitam di lantai atas. Bukan hanya itu, tetapi juga terdengar suara bantingan pintu sangat kencang. Tidak lama terdengar teriakan seorang perempuan minta tolong," ucap Kyanite.

***

Di rumah Jeff, dia dan keempat pengurus lain terus mengawasi mereka. Jeff baru tahu jika Key School milik ayahnya ternyata sangat horor seperti yang orang bilang. Semua murid itu sampai berlarian ketakutan.

"Aku tidak tahu jika akan menjadi seperti ini," ucap Jeff.

"Kenapa harus merasa bersalah? Itu pelajaran bagi mereka supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi," timbal Arvind

"Benar yang dikatakan Arvind. Lagi pula tidak ada hal buruk yang terjadi. Mereka hanya ketakutan saja," ucap Daren.

"Apa kita perlu kesana menemui mereka?" tanya Jeff.

"Pagi akan datang dalam tiga jam lagi. Besok saja kita temui mereka," timbal Arvind.

"Baiklah."

Jam sudah menunjukkan pukul 02.45 pagi. Langit kembali gelap karena cahaya bulan yang sudah menghilang. Terlihat semua gadis tertidur, kecuali Shapire yang masih terjaga untuk memastikan keamanan mereka semua. Dia memberanikan diri untuk melihat ke luar gerbang. Saat menengok ke arah kanan dan kiri, tidak ada satupun kendaraan atau orang yang lewat di depan sekolahnya.

"Aww.." teriak Ruby kesakitan. Shapire langsung berlari menghampirinya. "Kau kenapa?"

"Tanganku tertusuk tanaman berduri ini," jawab Ruby. Jari telunjuknya berdarah. Saat Shapire akan mengobatinya, tetesan darah itu lebih dulu terjatuh. Seperti yang dikatakan Lin, jika darah kelima gadis itu sampai menetes ke tanah maka bahaya akan datang. Darah itu akan mengundang kelompok para penjahat dari dunia kegelapan dan bangsa siluman.

***

Sementara itu, dunia kegelapan yang tadinya aman, baru saja merasa ada getaran besar. "Apa yang terjadi?" salah seorang pergi untuk mencaritahu. Dunia kegelapan dipimpin oleh seorang ratu bernama Achlys. Dia sosok yang sangat kejam dan ambisius. Sudah lebih dari sepuluh tahun dia bermeditasi di dalam gua dan sebentar lagi meditasinya itu selesai.

"Maaf mengganggumu ratu. Mungkin kau juga baru saja merasakan getaran itu. Selama ini dunia kegelapan baik-baik saja. Belum ada seperti ini sebelumnya."

"Biarkan aku selesaikan dulu meditasi ku," ucap ratunya itu.

"Baiklah ratu," orang itu langsung pergi meninggalkan gua.

Tidak lama Achlys membuka matanya. Dia merasa jika kelima batu permata itu sudah muncul. Hanya kekuatan besar yang berasal dari batu itu yang mampu mengguncang dunia kegelapan. Ini saatnya dia mengerahkan semua pasukannya untuk mencari keberadaan lima batu permata itu.

Bukan hanya dari dunia kegelapan saja, melainkan bangsa siluman juga merasakan kehadiran batu permata itu. Dari bagian bumi selatan, terdapat sebuah kerajaan besar yang dipimpin oleh dewa naga berkepala sembilan bernama Dewa Eris. Semua pasukannya adalah siluman.

Sementara di bagian bumi Utara terdapat kerajaan bangsa harimau yang dipimpin oleh Raja Patra. Dimana bangsa harimau adalah musuh bebuyutan bangsa naga. Mereka sama-sama sedang mencari keberadaan lima batu permata itu.

***

Saat pagi tinggal beberapa jam lagi, tiba-tiba saja Shapire melihat sebuah gumpalan asap hitam yang berubah menjadi manusia, hanya saja bentuk mereka aneh menyerupai siluman. Jumlah mereka terbilang banyak.

"Siapa kalian?" tanya Shapire.

"Hahaha..."

"Kami haus akan darah manusia, kami datang untuk memintanya pada kalian," tampang mereka sangat menakutkan. Shapire langsung membangunkan semua orang.

"Hey bangunlah!"

"Ada apa?" tanya Berlian dengan mata yang masih tertidur.

Saat semua gadis benar-benar sudah bangun, mereka heran dengan orang-orang yang ada di depannya.

"Siapa mereka?" tanya Claudia.

"Rupa mereka sangat aneh," sambung Kyanite. "Jika memang manusia, kenapa di antara mereka ada yang memiliki tanduk dan bersisik?"

"Kami sangat haus, nona. Tolong biarkan kami merasakan darah kalian yang segar."

"Apa mereka bangsa vampir yang suka menghisap darah?" tanya Berlian.

"Hahaha... Bangsa vampir?" ucap Ruby tertawa geli. "Di film-film, vampir itu sangat tampan. Tapi mereka semua itu sangat jelek."

"Apa kau bilang? Kami jelek?" siluman itu sangat marah. Mereka berjalan mendekati para gadis.

Shapire meminta semua orang menggunakan kekuatan mereka untuk mengusir siluman aneh itu. Mereka semakin mendekat. Semua murid sangat ketakutan sehingga mereka hilang fokus dan tidak bisa memunculkan kekuatannya.

"Aku sangat takut..." ucap Claudia yang berlindung di belakang Shapire. Begitupun gadis lainnya. Shapire tidak memiliki cara lain kecuali dia dan keempat temannya yang harus membereskan masalah itu. Keselamatan semua temannya yang terpenting sekarang. Shapire memberikan kerikil kecil pada semua temannya untuk mereka genggam.

"Bersiaplah!" ucap Shapire pada keempat temannya.

Masing-masing dari mereka mengeluarkan kekuatan besarnya. Di mulai dari Ruby yang menggunakan kekuatan api. Saat api itu dilempar pada mereka, jumlah mereka makin bertambah.

"Apa yang salah dengan kekuatanku? Kenapa jumlah mereka semakin banyak?" ucap Ruby heran.

"Mereka adalah penghisap darah. Tubuh mereka sangat panas. Tentu saja mereka bisa menahan seranganmu," timbal Shapire.

Kelima gadis itu menyatukan kekuatan besar mereka sampai-sampai kekuatannya menembus ke langit. Bumi malam itu berguncang seketika.

"Sekarang waktunya!" ucap Shapire.

Kekuatan besar itu diarahkan pada mereka. Tidak lama tubuh mereka terbakar dan meleleh. Akhirnya mereka lenyap menjadi abu.

"Kita berhasil," ucap Berlian.

Saat menengok ke belakang, ternyata temannya yang lain sedang tertidur. Shapire sengaja memberikan kerikil kecil itu supaya mereka tidak bisa menyaksikan kekuatan besar yang ada dalam tubuh kelima gadis itu.

Shapire melihat orang-orang tadi berubah menjadi abu. Hanya saja abu mereka berwarna ungu. "Apa yang salah dengan abu ini? Kenapa warnanya berbeda?" batin Shapire. Shapire mengambil botol bekas dan memasukkan abu itu ke dalamnya. Dia sangat penasaran dengan abu itu. Sesampainya di Home Blue nanti, Shapire akan mencoba melakukan penelitian baru. Itu adalah salah satu kesenangan tersendiri baginya. Siapa tahu abu itu akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi Shapire nantinya.

****

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!