"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Emiliana nampak bersiap-siap untuk bertemu Kapten Zayden.
"Hari ini harus mi' ada keputusan ta' Kak Zayden tidak lama mi' kodong na' berangkat ma' kembali ke Korea Selatan ini" gumam Emiliana seraya merapikan make up nya
"Dijemput ki' sama Zayden Nak?" tanya sang Papa yang sedang membaca diruang tengah
Letkol Adiyaksa Pratama salah satu Komandan di Lanud Hasanuddin Makassar,merupakan petinggi yang punya posisi penting dan bergengsi. memiliki dua orang anak,yang pertama Emiliana Annisa dan kedua seorang lelaki bernama Angkasa Artavha.
Istri Letkol Adiyaksa Pratama,Ibu dari Emiliana yaitu Ibu Muria Ambarsari,salah satu petinggi di Kementrian Kesehatan,merupakan Ketua Asosiasi Perlindungan Anak dan Wanita Lembaga Makassar.
Emiliana pun duduk dihadapan sang Papa
"Iye' Pa,ini saya tunggu ki' dulu,hari ini mau saya minta kepastiannya Kak Zayden,tentang ikut ke Korea Selatan setelah kami menikah nanti,harus bikin ki' perjanjian,satu tahun dari sekarang target pernikahan kami Pa" jawab Emiliana
Pak Adiyaksa hanya menarik nafas panjang lalu meletakkan bukunya. ditatapnya sang putri dengan lekat.
"Emilia,dengar ki' Papa Nak,kamu betul-betul sayang ji' itu Zayden?" tanya sang Papa
"Maksud ta' Pa? sudah dua tahun mi' sama-sama ka' ini eee Pa,kalau bukan cinta,apa ji' pale' " jawab Emiliana
"Kalau sayang itu Emilia tidak punya target,karena tanpa kita minta pun,hal semacam ini akan datang dengan sendirinya juga" ucap sang Papa
Emiliana hanya diam
"Coba ki' tukar posisi ta' sama Zayden,kira-kira mau ki' kalau na minta ki' Zayden ikut sama dia kemana pun dia tugas,tinggalkan semua karir ta' tinggalkan Papa sama Mama,atas dasar sayang dan cinta tanpa logika? Kapten Zayden Khaled sekarang berada di posisi cemerlang karirnya sebagai Kapten Penerbang yang handal di Skuadron Lanud Hasanuddin Makassar, prestasinya luar biasa Nak,pria yang mau kita ajak menikah bukan pria sembarangan Emilia, tidak sesimpel itu hidup nya,Kapten Zayden itu Prajurit milik Negara Nak,mungkin tahun ini naik ki' pangkatnya itu jadi Mayor sekaligus Komandan Tertinggi Skuadron 33 Lanud Hasanuddin Makassar,dan asal kita tahu Nak,tidak akan sejauh ini hubungan ta' sama seorang pria kalau bukan Kapten Zayden orangnya" ucap sang Papa
Emiliana pun menarik nafas panjang mendengar itu,dia sangat paham maksud sang Papa.
"Assalamu'alaikum Pak,Hormat" sebuah suara mengejutkan mereka didepan pintu utama
Nampak Kapten Zayden berdiri.
"Ya,Waalaikumussalam... santai mi' Zayden, di rumah ji' ini,ayo masuk, jawab Pak Adiyaksa
" Siap Pak" ucap Kapten Zayden seraya masuk kedalam
"Ayo duduk ki' Kak" ucap Emiliana
Kapten Zayden pun duduk didepan Emiliana dan sang Papa.
"Bagaimana kabar ta' Pak?" tanya Kapten Zayden dengan hormat
"Alhamdulillah baik ji',bagaimana kabar orangtua ta'?" tanya Pak Adiyaksa
"Alhamdulillah baik Pak" jawab Kapten Zayden
"Pa,bisa mi' kah kami pergi sekarang di', sudah sore,takut kemacetan Pa" ucap Emiliana
"Ohhh... oke,silahkan tapi hati-hati yaaa..." ucap Pak Adiyaksa
"Siap saya ijin bawa Emiliana dulu Pak" ucap Kapten Zayden seraya menyalami Pak Adiyaksa
"Baik,hati-hati ya Zayden" ucap Pak Adiyaksa lagi
"Siap Pak" ucap Kapten Zayden
Zayden dan Emiliana pun melangkah keluar dari rumah.
"Kemana ki' ini sayang?" tanya Kapten Zayden seraya membuka kan pintu mobil untuk Emiliana
"Hhhmmm... ke PiPo mi' saja Kak,mau ka' bakso PiPo kurasa" jawab Emiliana seraya naik keatas mobil
"Oke Ibu Negara" ucap Kapten Zayden
Mereka pun melaju menuju Mall PiPo.
Pak Arkana sudah sampai di Kediaman Ibu Dewi Anjani.
"Assalamu'alaikum" sapa Pak Arkana kepada Wa' Tati yang sedang menyiram tanaman
"Waalaikumussalam" balas Wa' Tati
"Maaf Bu,ada ji' Ayra nya?" tanya Pak Arkana
"Ohhh ada ji',Puang Ayra itu selalu di rumah, tidak pernah ji' jalan" jawab Wa' Tati
"Oh iye' " ucap Pak Arkana
"Mari ki' masuk,saya panggil ki' dulu Puang Ayra" ucap Wa' Tati
Pak Arkana pun masuk kedalam rumah.
Wa' Tati pun memanggil Ayra,tak lama kemudian Ayra pun muncul.
"Ayra,maaf kalo mengganggu ka' " ucap Pak Arkana
Ayra hanya mengaguk pelan
"Hhhmmm... seperti yang ku bilangi ki' kemarin, maksudku mau ketemu sama kita Ayra,jadi... maksudku,sudah ada mi' kah pria yang kita ajak untuk berkomitmen,maksudnya ada hubungan begitu?" ucap Pak Arkana terbata-bata
Ayra menarik nafas panjang dan menggeleng pelan.
"Tidak ada ji' Pak" jawab Ayra pelan
"Bisakah kira-kira kalau saya ini... mau ajak ki' berkomitmen Ayra,yaaa bukan ji' pacaran karena terlalu berlebihan kalau disebut pacaran,mau ka' kenal ki' lebih dekat,dan saya harap bisa ki' kenal ka' lebih dekat juga,dan in shaa Allah ada kecocokan,sekiranya bisa ki' lanjut ke jenjang yang lebih tinggi lagi,pernikahan misalnya" ucap Pak Arkana lagi
"Ha... per... pernikahan..." ucap Ayra terkaget
"Janganki' langsung kaget begitu Ayra,tenang ki' dulu,tidak dalam waktu dekat ji' ini,yaaa... mungkin bisa ki' awali dengan pertunangan lebih dahulu" ucap Pak Arkana
Ayra kembali menarik nafas panjang.
"Belum pi' bisa ka' jawab ki' Pak,biar ku pikir-pikir dulu ini" ucap Ayra bimbang
"Ohhh iye' tentu saja,pikir-pikir mi' dulu,saya tunggu sampai siap ki' menjawab" ucap Pak Arkana
Jam menunjukkan pukul sepuluh,saat mobil Kapten Zayden tiba di garasi rumah mereka. Kapten Zayden pun turun dari mobil dan masuk melalui pintu samping rumah,tak sengaja menoleh kearah kolam renang,nampak Ayra sedang duduk di tepi kolam renang merenung.
Kapten Zayden pun berniat menyapanya,namun tangannya tiba-tiba tertarik. dia pun menoleh
"Ma..." ucap Kapten Zayden
