Kenangan Lama Dan Baru Mora

Mora menuggu didepan preman itu yang hendak ingin mengatakan sesuatu. Tapi melihat wajah preman itu yang sangat gelisah membuat dia ingin segera pergi dari tempat itu. Tapi preman itu menahan tangan Mora membuat dia tidak bisa berjalan melangkah menjauh. Mora menghela nafas dan bertanya,”Jadi apa yang ingin kamu tanyakan kepadaku, sampai kamu menahanku. Aku tidak bisa berlama-lama disini aku harus pergi ke perpustakaan untuk belajar.”

Preman itu melihat sekitarnya yang tampak sedikit waspada tapi karena merasa takut dia hanya memberikan kontak nomernya.”Tolong hubungi aku segera mungkin,”ucap preman itu yang melihat kawan mereka yang sudah sadar segera pergi dari hadapan Mora.

“Kenapa mereka seperti ketakutan apa yang dia lihat,”ucap Mora yang melihat sekelilingnya. Tapi Mora tidak melihat ada yang aneh. Mora mengabaikan itu dan segera pergi ke perpustakaan. Diperjalanan yang dikira dia tidak akan terjadi hal aneh. Tapi Mora merasa ada yang mengikuti dia dari jauh dan mengawasinya.

”Apa ini preman yang tadi,”guman Mora sambil bersikap santai tanpa mencurigai yang ada disekitarnya.

Di perpustakaan Mora yang dengan santai mencari beberapa buku untuk dia baca. Setelah mencari tempat yang pas untuk membaca, dia melihat sekitarnya.”Kurasa preman itu takut dengan mereka,”batin Mora yang sedikit mengambil gambarnya dari cctv yang sudah dia sadap.

Mora yang melihat kalau tempat dia jalani memang dilewati oleh seorang berbaju hitam. Mora yang juga tidak tahu kenapa mereka mengikutinya hanya bisa mengirim pesan kepada Jaya untuk mencari tahu siapa mereka. Sambil menuggu Mora mengumpulkan semua bahan untuk artikle ilmiah yang baru. Tapi disaat dia hendak membuka buku keduanya Jaya mengirimkan pesan kepada Mora. Pesan itu memberitahukan kalau mereka adalah anak buah dari Sari. Mora yang sedikit bingung melihat ke arah mereka.

“Kenapa ibu tiriku mengawasiku, tapi jika mereka tahu tentang apa yang aku lakukan oleh para preman itu akan menjadi masalah,”kata Mora. Segera mengirim pesan balasan untuk mengirim beberapa orang untuk membungkam mulut mereka agar identitas yang dia sembunyikan tidak ketahuan oleh Sari.

Jaya yang saat itu ada diperkumpulan segera memberitahukan kepada anak buahnya untuk menyelesaikan tugas dari Mora. Segera mereka berangkat pergi ke kota untuk mengamankan para berbaju hitam. Tapi disaat itu Mora sedang duduk santai dan mengabaikan mereka yang sudah di datangi oleh anak buah dari Jaya. Di sela beristirahat Mora melihat berita tentang anak muda yang jenius.

Dimana dia masih SMP yang bisa menyelesaikan karya ilmuah denga rekor yang sangat baik. Mora melihat itu menatap ke salah satu wajah yang tidak asing.”Bela kenapa bisa di situ,”ucap Mora yang sedikit mendengarkan isi dari pertanyaan dari salah satu pembawa acara.

Setelah beberapa menit Mora baru sadar kalau Bela mendapatkan penghargaan dari karya ilmiah yang dia buat.”Untung sendiri tapi akan membawa mala petaka untuk dia sendiri,”ucap Mora yang tidak habis pikir oleh Bela.

Mora dengan buku dan ponsel yang melihat Bela dengan berbagai pertanyaan kebohongan. Tapi anehnya mereka juga percaya dengan apa yang dikatakan oleh Bela. Di sisi lain Bela sebelum acara penghargaan dia sedang duduk berbincang dengan teman sebangkunya. Di saat kelas sedang berlangsung Bela di panggil oleh wali kelasnya. Dimana wali kelasnya memberitahukan  kalau karya ilmiah yang dia buat mendapatkan penghargaan. Setelah selesai sekolah Bela akan di wawancara oleh salah satu berita pendidikan dengan dua dosen di sebuah universitas terkenal di kota. Bela yang mendapatkan kabar itu sangat senang. Dia ingin segera memberitahukan kepada Taizan. Tapi sangat disayangkan Taizan sedang sibuk dengan kelas tambahannya. Bela hanya bisa memberikan pesan kepada Taizan.

Pulang sekolah tiba Bela yang sudah duduk di ruang kepala sekolah dengan dua dosen satu pembawa acara dan kamara yang menghubungian ke televisi dan media yang ada di dunia. Dimana pembawa acara memberikan pertanyaan kenapa Bela membuat karya ilmiah dan sumber dari mana saja dia dapatkan.

Bela yang sudah mempersiapkan semua mengeluarkan semua bahan yang dia ambil dari Mora. Untuk membuktikan kebohongan yang dia buat selama ini tanpa ada perasaan bersalah dia mengarang semua kata-kata untuk menarik para media. Kedua dosen yang juga mendengarkannya ikut percaya tapi di tengah siaran itu berlangsung datang salah satu orang.

Mora yang melihat itu merasa tidak asing dengan wajah itu hinga nama dari orang itu muncul profesor sejarah dunia dan kebumian. Mengundang Bela dalam lomba internasional membuat karya ilmiah. Mora yang terdiam hanya tersenyum hingga dia mendapatkan ide, yang akan membuat malu Bela.”Kurasa aku harus ikut lomba ini,”ucap Mora yang dengan wajah indahnya.

Setelah melihat berita Mora segera mengumpulkan bahan yang dia butuhkan. Tapi kali ini dia membuat lebih dari empat karya ilmiah untuk bisa menjebak Bela kedalam kebohongan dia sendiri. Selama waktu yang dibutuhkan itu Mora mendapatkan beberapa bahan yang dibutuhkan. Jaya yang juga mengirimkan pesan kepada Mora. Memberitahukan kalau mereka yang mengikutinya sudah menyerah dan mau bekerja sama. Mora yang berjalan setelah menyelesaikan semuanya karena waktu dia harus kembali.

Di rumah Mora yang telah meletakan semua barang yang dia bawa termasuk catatan untuk dia jadikan umpan. Mora langsung pergi ke dapur karena telah melihat jam di tangannya sudah waktunya dia menyiapkan makan malam untuk keluarganya. Mora yang sudah biasa dengan pekerjaan itu hnaya bisa santai. Tapi saat dia hendak menaru dia melihat Sari dengan tatapan dinginya.

“Kamu habis pergi kemana tadi, kenapa kamu tidak pulang ke rumah setelah sekolah kamu selesai,”ucap Sari dengan tangan yang sudah mendekap.

“Tadi saya pergi ke perpustakaan untuk belajar ibu. Tapi ada apa ibu mencari saya apa ada hal yang ingin ibu sampaikan kepada saya,”kata Mora yang seperti tidak terjadi apa-apa. Di sela mereka bicara Bela dan Bram telah kembali bersama. Tampak wajah Bram yang senang dengan berita yang di lihat tentang Bela yang mendapatkan penghargaan.

“Lihat dia Bela yang mendapatkan penghargaan tidak seperti kamu yang bisanya menyusahkan saja,”kata Bram yang memuji Bela. Tapi Mora yang mendengarnya sama sekali tidak perduli hingga mereka menuju kamar. Di saat Mora sedang didapur Bela menuju kamarnya dan melihat sekitarnya. Karena tidak ada yang memperhatikannya. Bela pergi ke kamarnya dan mulai menggeledah tas Mora.

Bela yang sudah lama mencari, mendapatkan buku yang menurut dia menarik dia buka buku itu dan dia baca. Disana ada beberapa catatanan ilmiah yang sudah dikumpulkan oleh Mora. Bela dengan wajah liciknya tersenyum,”Mora terima kasih dengan ini aku bisa mendapatkan rekomondasi ke universitas terbaik dan SMA yang terbaik di kota ini.

Bela segera keluar dengan membawa catatan yang dimilik oleh Mora. Bela yang sudah berkumpul dengan orang tuanya makan bersama. Tapi disisi lain Mora melihat lagat dari Bela menebak kalau buku yang dia buat telah diambil oleh Bela. Apa yang akan terjadi setelah ini apa Bela akan masuk ke dalam kebohonga yang dia buat atau malah mendapatkan keuntungan yang lain?.