Diana Larasati, harus rela mengorbankan masa mudanya karena menikah dengan cucu dari keluarga konglomerat, Dion Abraham. Diana pikir setelah menikah ia akan mendapatkan nasib hidup yang lebih baik. Namun ternyata sehari setelah mereka menikah, Diana baru menyadari jika dirinya hanyalah istri kedua.
Lantas bagaimana nasib Diana setelah menikah dengan Dion ? Simak ceritanya dalam novel "ISTRI KE DUA" karya Dewi KD, jangan lupa berikan dukungan kalian berupa like dan komentar 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
"Kamu dari mana ?" tanya Maya dengan menatap tajam Dion. Dion baru kembali ke mansion dimalam hari setelah dari apartemen bersama Diana.
"Ada pekerjaan mendadak di kantor !" kata Dion berkilah, ia tak mungkin berkata jujur kalau dirinya habis bersama Diana bahkan sempat menyentuh Diana.
"Pembohong !" sarkas Maya.
"Sayang, Kamu tahu sendiri pekerjaan ku, kan ?" kata Dion meyakinkan.
"Iya aku tahu pekerjaan mu, dan mulai saat ini aku juga tahu kalau Kamu punya dua istri ! Kamu pasti dari tempat wanita itu, iya kan ?!" tebak Maya
"Ayo jawab ! Jangan diam !" kata Maya tak sabaran menghadapi suaminya.
"Sayang, kita sudah membahas ini puluhan kali. Sudahlah !" kata Dion mencoba meraih tangan Maya, namun dengan cepat Maya menepisnya.
"Kamu pasti sudah tidur dengannya !" kata Maya yang membuat Dion mengusap kasar wajahnya.
"Bagaimana rasanya tidur dengan wanita perawan ? Apa Kamu mulai candu pada tubuhnya sampai-sampai Kamu lupa akan istri pertama mu !" ucap Maya yang membuat Dion kesal mendengarnya.
"Maya sudah lah !" Dion mencoba tak ingin berdebat dengan Maya.
"Pasti Kamu mulai tergila-gila dengannya, iya kan ! Ngaku Kamu !" Maya mendorong tubuh suaminya hingga mundur beberapa langkah.
"MAYA CUKUP !!!!" Dion membentak Maya hingga suaranya terdengar sampai ke luar kamar dan di dengar oleh Fiona yang lewat di depan pintu kamar mereka.
"Mereka pasti bertengkar lagi !" gumam Fiona, kemudian Fiona membuka ponselnya dan membuka pesan yang dikirimkan oleh seseorang padanya.
"Video ?" ucap Fiona pelan, ia kemudian membuka video tersebut, Fiona melihatnya dan menutup mulutnya kala melihat video tersebut.
"Hah...tidak mungkin !"
Fiona mencoba mencari Ibunya namun ternyata Ibu dan Ayahnya sudah pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan. Tiba-tiba Riana yang baru keluar dari kamarnya memanggil Fiona.
"Fiona ?"
"Ah...iya bibi !" balas Fiona
"Ada apa ?" tanya Riana
"Kak Dion dan Kak Maya bertengkar lagi, Bibi ! Dan Aku ada berita penting yang harus ku tunjukkan pada Ibu, tapi Ibu sudah pergi ke luar kota dengan Ayah. Aku rasa Aku harus bertemu dengan Kakek !" kata Fiona menjelaskan.
Riana mengernyitkan dahinya "Untuk apa bertemu Kakek ? Apa yang ingin Kamu sampaikan padanya ?" tanya Riana ingin tahu.
"Ini menyangkut Kakak ku !" jawab Fiona pelan ia pun tak mungkin menunjukkan pada Riana tentang apa yang sudah ia lihat barusan di ponselnya. Sebab ia sudah di beritahu pada Shella jika Riana hanyalah orang lain di mansion meskipun ia adalah istri almarhum Pamannya. Shella selalu mengatakan pada Fiona jika masalah keluarga mereka cukup mereka saja yang tahu tidak perlu ada yang tahu termasuk Riana.
"Kakak mu ?"
"Ah...sepertinya Aku menunggu Ibu dan Ayah pulang saja ! Selamat malam Bibi !" kata Fiona pelan pamit dari hadapan Riana.
Riana menatap punggung Fiona yang menjauh dari pandangan matanya. Riana menyipitkan sebelah matanya dan mulai berprasangka seakan ingin tahu apa yang disembunyikan oleh Fiona darinya.
Kembali pada Dion dan Maya, keduanya masih saling berdebat dan membuat Dion muak mendengarnya.
"Maya cukup ! Apa Kamu tidak bisa memahami Aku sedikitpun ? Aku hanya ingin menunjukkan bakti ku pada Kakek !" kata Dion dengan suara meninggi hingga membuat Maya semakin menjadi marah pada Dion.
"Iya...Kamu memang harus berbakti pada Kakek mu ! Terus saja ikuti kemauan Kakek mu !" balas Maya
"Maya...!"
"Apa ?!"
"Aku harus bagaimana ? Kamu sendiri yang belum siap untuk punya anak ! Sedangkan Aku adalah pewaris utama di keluarga ini ! Seharusnya Kamu bisa memahami Aku, siapa Aku di keluarga ini ! Kamu jangan keterlaluan Maya ! Aku sudah banyak bersabar selama ini !" kata Dion menimpali, ia kemudian lebih memilih menghindari Maya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dan menenangkan dirinya.
Sedangkan Maya ia hanya menahan amarahnya agar tidak meluap-luap pasalnya jika ia sudah tidak bisa menahannya ia seperti biasa akan menghancurkan seisi kamarnya membanting apapun yang ada di dalam kamarnya.
...****************...