NovelToon NovelToon
The Killer?

The Killer?

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Cherry_15

Sebuah kasus pembunuhan berantai terus saja terjadi di tempat yang selalu sama. Menelan banyak nyawa juga membuat banyak hati terluka kehilangan sosok terkasih. Kasus tersebut menarik perhatian untuk diselidiki. Namun si pelaku lenyap tanpa sebab yang jelas dan justru menambah kekhawatiran penyelidik. Kasus ini menjadi semakin rumit dan harus segera dipecahkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherry_15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Perbincangan Tegang

Hari ini aku kembali berkerja di rumah Leo sebagai koki. Sedari pagi hingga malam kami bekerja dengan semangat mengisi perut orang lapar. Sungguh menyenangkan rasanya bisa melayani para pelanggan dengan senyuman manis dan melihat mereka ikut tersenyum karena senyumanku. Hal yang lebih menyenangkannya lagi, adalah ketika melihat pelanggan baru yang betah seharian menetap di kedai ini sejak dua hari lalu datang kembali kemari.

Selain karena pria itu adalah pelanggan yang rela membeli banyak makanan di kedai kami, kakak yang kemarin mengaku namanya Arron ini juga harus membayar hutang jawaban dari pertanyaan yang ku lontarkan padanya dua malam lalu. Jika mengingat tentang percakapan kami dengan kak Arron yang terpotong malam itu, aku jadi merasa penasaran denganya.

Kak Arron… pria berandal pemabuk itu sepertinya sangat membutuhkan informasi tentang pelanggan yang keracunan makanan di kedai tempatku bekerja sebelumnya. Entah apa yang membuatnya membahas kasus itu dan bertanya kritis tentangnya. Dia tak ingin memberitahu hubungannya dengan si korban secara jelas dan hanya ingin mencari jawaban dari kami.

Jika dibilang dia hanyalah orang yang penasaran dengan kasus ini, tak mungkin ia membahasnya secara mendalam seperti malam itu. Dan dilihat dari caranya memojokkan juga selalu mencari kesalahan kami, sepertinya dia tak rela mengakui bahwa kami bukanlah pelakunya. Menyebalkan! Mengapa banyak sekali orang yang salah paham pada kami terutama padaku tentang kasus pembunuhan berantai itu!? Bagaimana caraku menjelaskan pada mereka bahwa kami bukan pelakunya?

Sepertinya hari ini aku harus menyelesaikan kesalahpahaman dengan kak Arron hingga tuntas. Siang hari tepatnya saat jam makan siang, aku memutuskan untuk kembali mengajak kak Arron berbincang. Ku hampiri pria dengan gaya baju berandalnya yang sedang duduk di bangku pelanggan sambil memperhatikan ku itu. Ku kira ia masih menaruh curiga dan waspada padaku hingga tak pernah melepas mata elangnya dariku, cukup sebal rasanya melihat sorot mata tajam seperti itu, namun senyuman termanisku tak pernah luntur.

“Selamat siang kak Arron, senang melihat anda kembali lagi kemari. Apakah hidangan spesial yang saya berikan pada anda dua malam lalu sudah dimakan? Bagaimana rasanya? Ada keluhan kah?” Sapaku dengan ramah dan sopan sambil tersenyum manis.

“Ada, kuenya terlalu besar dan lezat hingga menarik perhatian laba-laba di kulkasku yang kosong!” Jawabnya dengan nada bicaranya yang ketus, membuatku ragu apakah dia sedang bercanda atau serius.

“Ah, begitu? Sepertinya laba-laba di dalam kulkas anda ingin menemani makan bersama agar anda tidak kesepian,” jawabku masih dengan ramah dan tersenyum manis, mencoba mengajaknya bercanda.

“Ku harap laba-laba itu bisa berubah menjadi manusia berwujud wanita cantik untuk menemaniku,” celetuknya mengatakan hal yang jelas tak mungkin terjadi. Sepertinya rasa sepi membuat imajinasinya menjadi liar.

Aku sedikit tertawa kecil lalu berkata “Sepertinya laba-laba itu juga mengharapkan hal yang sama, bisa menemani pria keren seperti anda.”

“Terimakasih, memang aku keren! Tapi anehnya tak ada satupun wanita yang tertarik padaku,” sahutnya menyombongkan dirinya sendiri, membuatku sedikit geli mendengarnya. Namun sepertinya ia mirip denganku, memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Aku tidak bisa kesal padanya yang bersikap mirip denganku.

“Apakah anda sudah pernah mencoba mencarinya?” Tanyaku melanjutkan percakapan yang entah apa fungsinya ini.

“Sepertinya aku tertarik dengan wanita yang berekja dengan kalian, mengapa aku tak pernah melihatnya?” Kak Arron justru kembali memberikan pertanyaan yang tidak aku mengerti.

Wanita yang bekerja dengan kami? Selama ini aku hanya bekerja bersama Leo, lalu wanita mana yang ia maksud? Dari mana pula ia mendapatkan kabar miring bahwa kami bekerja dengan wanita? Pria ini! Apa alkohol merusak sistem otaknya dan membuat sebuah delusi? Mengapa dia malah menanyakan sosok yang tak pernah ada di sini? Keningku sempat berkerut dan netraku menatapnya heran.

“Mohon maaf kak, tapi kami hanya berdua di sini. Wanita mana yang anda maksud?” Tanyaku sambil berusaha tersenyum manis walau pandanganku tak bisa menyembunyikan rasa heran.

“Bagaimana dengan Taira? Apa wanita itu cantik?” Tanyanya sedikit membuatku tersentak.

Apa-apaan ini!? Mengapa topik pembicaraannya jadi membahas Taira? Apa pula maksud pandangan dan senyuman jahilnya itu? Apa dia punya niat yang tidak baik terhadap Taira? Tapi mengapa? Dia bahkan belum pernah melihat secara langsung wujud Taira dan hanya mendengar namanya dari ceritaku dua malam lalu. Lantas apa yang membuatnya tertarik dengan wanita misterius itu? Fikiranku mulai berkecamuk.

“Pfftt! Ada apa dengan ekspresimu itu? Pucat sekali! Jangan takut, aku hanya asal sebut nama yang pernah kudengar darimu dua malam lalu. Jika dia tidak bekerja dengan kalian, bolehkah aku bertemu dengannya? Kau menyuruh ku mencari wanita kan? Bantu aku agar bisa menemui wanita yang kau panggil dengan nama Taira itu! Aku tertarik dengannya,” lanjutnya sedikit tertawa melihat wajah terkejutku yang sebelumnya.

Justru pernyataannya ini akan membuatku semakin takut kan? Dia mengincar Taira? Mana bisa seperti itu!? Dari banyaknya wanita di dunia ini, mengapa harus Taira yang dia incar? Tak bisa ku biarkan dia menemui Taira sampai kapanpun! Taira hanya boleh bertemu denganku, karena akulah yang lebih dulu menemuinya! Takkan ku relakan Taira bertemu dengan pria lain!

“Maaf kak, tapi dia adalah wanita pemalu yang tak mau bertemu siapapun. Kemarin saja ku ajak dia bertemu dengan Leo, wanita itu menolak keras. Kurasa ia tidak akan nyaman jika bertemu dengan anda,” jawabku kembali berusaha tersenyum manis.

“Apa ini? Sepertinya kau sangat mengenalnya? Apa kalian jadi sering berjumpa setelah bertemu di gunung itu? Apa kau menyukainya? Atau jangan-jangan kalian sudah menjalin hubungan cinta?” Kak Arron memberiku berbagai pertanyaan dengan nada menyebalkannya. Dasar berandal! Tak bisakah ia berkata lebih lembut sedikit?

“Sudahlah! Daripada banyak bertanya tentang wanita itu, bukankah masih ada pertanyaan yang belum anda jawab sedari dua hari lalu?” Aku mencoba mengarahkan topik pembicaraan sesuai rencana awalku, tentu saja lengkung bulan sabit selalu setia menaik di bibirku dengan manis.

“Ah, tentang hubunganku dengan korban yang keracunan di kedai kalian dulu ya? Dia adalah satu-satunya orang yang memperlakukanku seperti keluarga semenjak kedua orang tuaku berbisah. Sejak dia tewas, aku jadi tinggal sendirian deh. Sungguh terpuruknya aku selama ini…” jawabnya dengan nada bicaranya yang sengaja dibuat mendayu seolah sedang bersedih.

Jelas sekali aku bisa merasakan kebohongannya! Menyebalkan! Mengapa dia tak pernah mau jujur!? Siapa dia sebenarnya? Dan apa alasannya mencari informasi tentang kasus itu? Apa dia diminta oleh seseorang untuk menyelidiki kasus ini? Aku memejamkan mata dan mencoba untuk fokus mendengarkan hal yang tak dapat didengar oleh orang biasa dengan kemampuanku ini. Terdengar samar-samar isi fikiran kak Arron yang berisik.

Banyak hal dan kecurigaan yang ia fikirkan didalam kepalanya, aku tidak bisa mendengarnya denga spesifik, tapi sepertinya ia diperintah oleh seseorang untuk menyelidiki kasus ini entah dengan alasan apa. Ada orang yang mencurigai ku sebagai pelaku pembunuhan berantai dan entah apa yang membuat kak Arron semakin percaya dengan kecurigaan tersebut. Mungkinkah kak Arron yang mengikutiku seharian kemarin? Menyebalkan! Kesalahpahaman ini harus segera diluruskan!

“Mohon maaf kak, sepertinya saya paham dengan informasi yang sedang anda cari. Saya bisa memberikan anda informasi yang menarik, namun mungkin kita tidak bisa membicarakannya di sini. Mau makan siang bersama di kedai dekat sini? Kali ini biar saya yang bayar,” ucapku menawarkannya hal yang mungkin akan berguna bagi kedua belah pihak.

“Woy Picho! Ga di kedai lama, ga di sini, kau selalu jadi penghianat ya!? Harus berapa kali ku bilang, jika ingin makan beli lah dari tempatmu bekerja sendiri!” Seru Leo dari arah dapur, lagi-lagi melarangku membawa pelanggan pada kedai lain, bagai sebuah dejavu.

“Berisik! Biarkan aku mencari inspirasi menu dari tempat lain! Toh kak Arron juga sudah beli banyak makanan dari sini!” Geramku pada Leo.

“Apa informasinya serahasia itu sampai harus dibahas di tempat lain?” Tanya kak Arron dengan nada dan tatapannya yang menyebalkan.

“Saya rasa informasi ini berhubungan dengan rahasia yang sedang anda coba tutupi sejak dua malam lalu. Saya hanya ingin menyelamatkan rahasia anda,” jawabku semakin menambahkan kadar gula pada senyuman. Kak Arron sempat tersentak dan mempertimbangkan tawaranku sejenak, hal itu cukup membuat perasaanku sedikit tegang.

“Menarik! Sepertinya aku akan suka dengan hal yang ingin kau katakan setelahnya. Baiklah! Mari kita makan di tempat lain!” Akhirnya kak Arron menyetujui tawaranku. Aku tersenyum lega.

“Leo, ku serahkan kedai ini padamu ya!” Seruku sambil menarik tangan kak Arron pergi bersamaku.

“Oy! Mana bisa aku mengurus kedai ini sendirian, sialan!” Amuk Leo yang tidak aku hiraukan, aku terus berlari bersama kak Arron sambil tersenyum riang.

1
Amelia
waduh bahaya enggak tuh 😰😰
Amelia
salam kenal ❤️🙏 semangat terus
Cherry: Salam kenal juga, Terimakasih, kamu juga semangat 🥰
total 1 replies
Husna Alifah
akhirnya author update, udh ditunggu tunggu.. btw happy birthday ya thor 🥳🥳🥳
Cherry: Makasih 🥰
total 1 replies
Husna Alifah
senang nya dpt kabar dah mau update, di tunggu ya thoor🥳
Cherry: Makasih masih mau nungguin Author yang ga konsisten ini huwuuh… 😭🙏🏻
total 1 replies
Mpit
bilang aja pemiliknya itu gk mau bayar karyawan nya ahahah
Cherry: Bisa jadi 😁😂
total 1 replies
Mpit
Iyah ayolah,, MC jngn naif/Sweat/
Mpit: rada" wkwk
Cherry: Naif kah dia?
total 2 replies
Mpit
ga tau knp, gw ngerasa Phico punya kepribadian ganda,, nebak doang 🗿
Cherry: Hayo, Picho jenis orang seperti apa? 😄
total 1 replies
Mpit
selagi enak ya gaskennn🗿
Cherry: Tim penyuka pedas, gaskeun 🤩
total 1 replies
Mpit
loh,, gak telpon polisi/manggil warga sekitar gitu?? :(
Cherry: Namanya orang panik, mana kepikiran ke situ? 😁
total 1 replies
Mpit
kan emang jatoh dari sepeda :v ga salah sih
Cherry: Ga salah kan? Hehe 😁
total 1 replies
Mpit
bisa disebut "gadis kecil" aj sih haha
Cherry: Hehe, memang kecil dan mungil sih dia
total 1 replies
Mpit
daripada koma, lanjut dialog,, lebih enak dibacanya klo ditulis dialog, lanjutannya di bawah aja
Cherry: Terimakasih atas sarannya kakak, akan ku jadikan pelajaran di karya-karya berikutnya. 😊🙏🏻
total 1 replies
Mpit
dijadiin bakso enak tuh daging
Cherry: Kalau jual bakso daging manusia, ada yang mau beli ga ya? 😂
total 1 replies
Mpit
Hooo ku kira cewek wkwk

tipe cowok gondrong, kah? /Hey/
Cherry: Hehe, aku emang suka cowok gondrong 😁
total 1 replies
Husna Alifah
huhuu, di tunggu kelanjutannya thorr
Husna Alifah: ehehe, iya maaf ya thor, lama udah ga baca, karena terlalu sibuk 🙏🏻
Cherry: Eh? Kamu masih baca karyaku? Yaampun! Aku rindu banget, udah beberapa hari tak tinggalkan jejak di sini, huhu… 😭 Makasih masih setia menunggu 😊🙏🏻
total 2 replies
Husna Alifah
gapapa thor, tetap semangat yahh
Cherry: Siap, makasih 🥰🙏🏻
total 1 replies
Husna Alifah
aku Thaira thoor...
Cherry: Ok Ok, kita coba tunggu komen dari yang lain ya… kalau belum ada yang komen lagi sampe besok, aku bakal coba bikin Picho sama Taira, hehe. Makasih dah komen
total 1 replies
Husna Alifah
terus up thor.. sedih bngt sama episode ini TwT
Cherry: Besok up lagi. Sedihnya ini episode malah kejadian beneran sama dunia nyataku. Mirip tapi ga persis. #malah curhat /plak/ 😂
total 1 replies
Husna Alifah
update terus thor.. ga sabar kelanjutannya
Cherry: Terimakasih… Jangan bosen baca ceritaku ya 🥰🙏🏻
total 1 replies
Anita Jenius
Lanjut baca dulu
Cherry: Ok, selamat membaca 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!