NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Hai tuan sinis jangan tegang begitu dong" cengir vito. "Bagaimana tidak tegang, aku tidak suka kamu membicarakan latar belakang keluarga ratna" ketus Bhima. "Bhima, kita ini dulu satu sekolah, siapa sih yang tidak ratna, sudah cantik, baik, punya banyak prestasi, kalau kamu suka langsung saja nyatakan perasaan cinta padanya, perempuan itu sulit ditebak, jangan sampai kamu menyesal kalau dia lebih dulu menjadi milik orang lain" ucap vito. "Maksud kamu apa bicara seperti itu, kamu juga suka ratna" ucap Bhima dengan mata berkaca-kaca. "mungkin saja" jawab vito singkat. "Awas saja kalau berani bilang suka sama ratna" Bhima memukul lengan vito. "Yasudah, kamu kan lebih mengenal nya, meskipun begitu aku tau dia itu dari kamu" ucap vito mengusap lengan yang terasa sakit akibat pukulan dari Bhima.

Bhima tertawaan kecil melihat tingkah vito.

"Kamu sudah makan atau belum" tanya vito. " Sudah tadi" jawab bhima. "Ayo kita pulang ini sudah besok aku kuliah pagi" ucap vito mengambil tas ranselnya yang ada di bangku lain dan memakainya. Bhima mengerutkan kening dan beranjak berdiri menuju meja kasir untuk membayar makanan dan minuman yang di pesan tadi. Sementara vito menemui temannya di meja bilyard untuk pamit pulang lebih dulu.

"Sudah Bhima" ucap vito di meja kasir. "Sudah kamu mau apa di sini" tanya Bhima. "mau bayar makanan" ucap vito menyerahkan uang pada kasir untuk membayar sejumlah makanan yang telah di pesan sebelum nya bersama temannya. "Ayo" ajak vito keluar dari kafe.

Bhima dan Vito akhirnya keluar dari kafe dan berjalan menuju tempat parkir.

"Bhima jangan lupa mampir ke rumah, dan temui papa beliau kangen sama kamu" ucap vito dalam langkanya. "Iya kapan-kapan saja" ucap Bhima. "Kapan-kapan itu kapan, waktu bibi siti datang ke rumah kamu tidak ikut, papa itu ingin memastikan gantengan mana antara kamu yang sebenarnya dan foto yang pernah kamu kirimkan" ucap vito. "Nantilah kalau ada keinginan pasti datang temui pakde" ucap Bhima meyakinkan. "Motor kamu mana" ucap Bhima sesampainya di tempat parkir. "Itu motor aku" Jawab vito menunjuk pada motor N warna hitam. "Wah sama dong punyaku juga hitam" ucap Bhima. Motor Bhima dan Vito merupakan hadiah dari pak Mustafa papanya Vito dan pakdenya Bhima sebagai hadiah atas selesainya operasi wajah Bhima dan juga atas kelulusan vito karena berhasil meraih nilai tertinggi ke delapan besar dari keseluruhan siswa kelas dua belas yang lulus tahun dua ribu dua puluh empat, dimana peraih nilai tertinggi pertama adalah ratna kelas dua belas jurusan bahasa.

"Oke kamu duluan" ucap Bhima pada Vito. Mereka mengendarai motor dengan menelusuri jalanan, tidak membutuhkan waktu lama sampailah mereka di sebuah perempatan mereka pun berhenti sesaat sebelum berpisah. "Bhima ingat pesanku tadi pendidikan itu penting, jangan sia-sia kan waktumu" pesan vito pada Bhima. "Iya akan akan aku pertimbangkan ucapamu tadi" jawab Bhima. Yasudah aku duluan ya hati-hati di jalan" vito mengangguk dan tersenyum. Bhima kemudian berbelok ke sebuah gang sementara vito berjalan lurus.

##

"Sayang mainya sudah ya, kita pulang sekarang, besok kakak harus sekolah" ucap mira langsung menggendong andra dari permainannya. "Mami besok main ke sini lagi ya" ucap andra. "Pasti kalau kamu tidak nakal dan tidak rewel, besok kita kesini lagi" ucap mira. "Bu kita pulang sekarang" ucap mira. "Baik tapi sebelum pulang kita mampir dulu kesitu ibu lapar" ucap Bu saroh menunjuk warung makan pecel lele jumbo. "Sayang kita beli makanan dulu ya setelah itu kita langsung pulang" ucap mira pada maya dan yang lainnya.

Mereka pun masuk ke warung tersebut dan memesan masing masing satu menu makanan di warung itu. "Mbak pesan satu lagi dibungkus ya" ucap Bu saroh. "Baik Bu ditunggu sebentar" ucap pelayan warung. "Ini Bu pesanan nya" ucapnya memberikan satu kotak nasi pecel lele jumbo pada Bu saroh. "Mira bayar semuanya termasuk yang dibungkus" ucap Bu saroh. "Putri ayo kita keluar lebih dulu" bahasa gerak tangan Bu saroh. "Maya ayo kita temuin papa dulu sebelum pulang berikan ini pada papamu ya sayang" perintah Bu saroh kemudian pergi lebih dulu bersama putri dan maya. "Lagi lagi aku yang harus membayar" ucap mira kesal lalu membayar semuanya. "berapa Mbak" ucap mira pada kasir. " Semuanya seratus enam puluh ribu rupiah" ucap bagian kasir. Mira membayar sesuai dengan jumlah nominal yang tercantum dan menyusul mereka yang berjalan lebih dulu. "Sanjaya ibu dan yang lainya pulang dulu, kalau sudah waktunya pulang cepat pulang" ucap Bu saroh. "Iya Bu kalian hati hati pulangnya" ucap Sanjaya. "Pa ini tadi dibelikan sama eyang" ucap maya memberikan satu kotak nasi pecel lele jumbo pada papanya. "Alhamdulillah terima kasih ya sayang" ucap Sanjaya menerima kotak tersebut. "Saya pulang dulu ya mas" ucap mira mencium tangan sanjaya. "Assalamualaikum" ucap Bu saroh. "Waalaikum salam" jawab sanjaya.

Sanjaya memperhatikan langkah keluarganya yang meninggalkan departemen store hingga mereka semua berbelok dan tidak terlihat lagi.

***

Hari telah berganti pagi itu setelah melaksanakan sholat shubuh Bhima yang masih mengantuk melanjutkan tidur dan seperti biasa Bu Siti memasak ditemani mbak mirna menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri dan juga para pekerja di kebun. "Alhamdulillah semua sudah siap" ucap Bu Siti. "Bu makanan ini saya antar sekarang" ucap Mbak Mirna pembantu Bu Siti. "Iya, kamu juga jangan lupa sarapan" ucap Bu Siti. "Baik Bu, saya antarkan ini dulu mereka mungkin sudah menunggu" ucap mbak mirna. mirna kemudian berangkat ke kebun guna mengantarkan jatah makan untuk para pekerja.

"Bhima kamu tidur lagi, bangun sayang, waktunya belajar" ucap Bu Siti membangunkan Bhima.

"Iya Bu" ucap Bhima dari balik selimutnya. "Bhima bangun kalau kamu sekolah ini jelas sudah telat" teriak Bu Siti. Bhima bergegas bangun dan melangkah ke dapur mengambil air minum setelah itu pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri agar jiwanya yang masih mengantuk kembali bugar dengan siraman air. "Sarapan Bhima" ucap Bu Siti begitu Bhima keluar dari kamar mandi. "Alhamdulillah segar Bu" ucap Bhima. "Semalam kamu tidur jam berapa, sudah bangun kok tidur lagi" ucap Bu Siti.

"Yang penting sudah sholat subuh Bu" ucap Bhima. "Sekarang sarapan dulu setelah itu susul ibu ke kebun" ucap Bu Siti yang bersiap menyusul mbak mirna kebun. "Bu Bhima pingin sekolah lagi saja apa masih bisa" ucap Bhima membulatkan matanya. "Apa kamu mau sekolah lagi" ucap Bu Siti menghentikan langkahnya dan duduk kembali. "Bagaimana ya Bhima, ibu sudah membayar belajar privat kamu pada pak Karim selama satu tahun ke depan, tapi tidak apa-apa nanti ibu akan bicara lagi pada pihak sekolah, mungkin pak Karim Bhima membantu kamu kembali ke sekolah" ucap Bu Siti.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!