NovelToon NovelToon
Batas Waktu Bersamamu

Batas Waktu Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Meyliana

Rayyan mendadak menceraikan Ayu begitu saja sepulangnya dari tempat pekerjaannya sambil membawa Wanita yang sedang hamil. Akankah Ayu bertahan dengan pernikahannya yang sudah berjalan selama 16 tahun itu, atau lebih memilih untuk berpisah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meyliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Tamu di Pagi hari

Pagi yang baru pun tiba. Ayu nampak sibuk membantu Bu Ratna berkutat di dapur membuatkan sarapan pagi untuk anggota keluarga mereka. Sementara itu, Pak Bayu sudah berada di tempat duduknya setia menunggu kehadiran kedua cucunya untuk sarapan bersama.

Ketika Bu Ratna selesai dengan kegiatan memasaknya, Ayu segera menata makanannya di atas meja makan. Bu Ratna pun duduk di samping Pak Bayu. Tidak lama kemudian Reva dan Davin dengan seragam sekolahnya keluar dari kamar. Keduanya tersenyum kearah Ayu kemudian menghampirinya, memeluk Ayu bergantian.

"Selamat pagi, Bu." ucap keduanya bersamaan.

"Pagi, sayang." sekilas Ayu mengusap kepala keduanya.

"Bagaimana tidur kalian tadi malam, apakah nyenyak ?" setelah melepas pelukannya Ayu menatap Reva dan Davin secara bergantian. Reva dengan manjanya memeluk lengan Ayu kemudian berkata,

"Tentu saja nyenyak Bu. Tapi, akan lebih nyenyak lagi jika tidur bersama Ibu." mendengar ucapannya Davin melotot ke arah Reva kemudian dengan cepat berkata,

"Kak, kamu tidak salah bicara kan ? Perasaan tadi malam Kakak tidurnya nyenyak banget loh." Reva tersenyum jahil mendengar ucapan adiknya itu.

"Masa sih Dek, kenapa Kakak tidak ingat ya ?"

Bu Ratna dan Pak Bayu tersenyum melihat interaksi diantara mereka. Setelah beberapa saat Pak Bayu berkata,

"Kalian duduklah. Segeralah sarapan, sebentar lagi Hana kemari untuk menjemput kalian."

"Apa benar begitu, Bu ?" Davin menoleh ke arah Ayu berusaha memastikan kebenaran yang di ucapkan Pa Bayu.

"Iya sayang, apa yang di katakan Kakek benar. Mungkin sebentar lagi Kak Hana sampai."

setelah mendengar ucapannya keduanya pun kemudian duduk dan segera menikmati sarapan pagi mereka.

Hana adalah anak kedua dari Mia, putri Sulung Pak Bayu dan Bu Ratna. Saat ini usianya menginjak 15 tahun, berada di atas Reva satu tahun. Kebetulan mereka bersekolah di sekolah yang sama. Karena kebersamaan mereka ketiganya sangat dekat satu sama lain.

Setelah beberapa saat terdengar suara kendaraan bermotor yang berhenti di depan rumah. Bersamaan dengan itu, Reva dan Davin selesai dengan sarapan paginya.

"Itu pasti Kak Hana deh, ayok Dek sebaiknya kita berangkat." Reva dan Davin segera bangkit dari duduknya kemudian melihat kearah Ayu yang baru saja menyelesaikan sarapannya. Ayu tersenyum kepada keduanya kemudian berkata,

"Ayo, Ibu antar kalian ke depan." setelah itu ketiganya berjalan menuju teras depan rumah, di belakangnya Pak Bayu dan Bu Ratna mengikutinya.

Reva dengan semangat menghampiri Hana yang baru saja memasuki teras rumah kemudian memeluknya erat.

"Kak Hana. Akhirnya kita bertemu juga." Davin menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kakaknya itu. Bukankah hari kemarin ketika disekolah, mereka pun bertemu ?

"Ya ampun Reva, jangan bilang kalau kamu merindukan Kakak ?" mendengar ucapannya, Reva melerai pelukannya.

"Tidak. Aku hanya senang saja, akhirnya Kak Hana menjemput kami kemari."

"Kak, jangan aneh aneh deh. Hari kemarin kalian bertemu disekolah kan ?" Reva dan Hana menoleh ke arah Davin yang melipat kedua tangannya di dada, kemudian keduanya tertawa bersamaan melihat tingkah Davin yang menggemaskan.

Melihat kedatangan Ayu, Hana menghentikan tawanya dan segera menghampirinya kemudian mencium punggung tangannya.

"Tante. Apa kabar ?"

"Baik, Hana. Mamah mu mana ?" Ayu sekilas mengusap kepalanya, tersenyum kearahnya.

"Oh ya Mamah bilang sebentar lagi bakalan kesini. Tante siapin saja cemilan yang banyak untuk mendengarkan ocehannya nanti." Ayu menepuk lengannya sekilas mendengar ucapannya.

"Kamu ini. Hana, Tante titip anak anak ya, sama kamu. Nggak apa apa kan ?"

"Siap. Tante tenang saja, aku bakal jagain kedua adikku yang manis ini. Lagipula kita searah dan satu tujuan, iya kan Re ?" setelah mengatakannya menoleh kearah Reva yang langsung mengangkat kedua jempol tangannya.

Setelah berpamitan kepada Ayu, Bu Ratna dan Bayu, ketiganya segera berangkat ke sekolah. Hana membonceng kedua adiknya itu dengan sepeda motornya.

* * *

Setelah memastikan Hana beserta kedua anaknya berangkat sekolah, Ayu beserta Pak Bayu dan Bu Ratna kembali masuk ke dalam rumah. Ayu kembali ke dapur untuk membereskan bekas sarapan mereka, kemudian mencuci piring dan peralatan bekas memasaknya.

Sementara Pak Bayu dan Bu Ratna sudah bersiap untuk pergi ke sawah. Sebelum keduanya berangkat, Bu Ratna menghampiri Ayu terlebih dahulu.

"Yu, Ibu dan Ayah pergi ke sawah dulu ya. Kamu baik baik dirumah. Ingat, jangan keluyuran. Kalau Marni ngajakin kamu jalan jalan, mending untuk saat ini kamu tolak dulu deh. Suruh saja dia kesini, sebentar lagi Mbakmu juga datang kan ?"

"Iya Bu, Ayu ngerti." setelah itu, Bu Ratna beserta Pak Bayu pun berlalu pergi. Sementara Ayu kembali melanjutkan pekerjaannya.

* * *

Saat ini Ayu sedang duduk di sofa menonton televisi menikmati waktu istirahatnya setelah selesai dengan pekerjaan rumahnya.

Tak lama kemudian terdengar keributan di depan pintu rumah. Karena rasa penasarannya, Ayu pun segera bangkit dan bergegas menuju pintu depan. Sebelum membuka pintunya, Ayu melihat situasi di luar rumah melalui kaca di samping pintunya. Alangkah terkejutnya Ayu ketika melihat siapa sosok yang sedang adu mulut di depan pintu rumah.

Ayu pun segera membuka pintu, membuat kedua sosok yang saling melemparkan ejekan satu sama lain itu menoleh bersamaan kearahnya.

"Ayu." ucap keduanya bersamaan. Mereka tersenyum, kemudian menghampiri Ayu yang hanya berdiri mematung ditempatnya. Keduanya memeluk Ayu bergantian dengan eratnya.

"Apa yang sedang kalian lakukan disini ?" Ayu menatap keduanya bergantian.

"Ah, itu. Ibu juga tidak tahu kenapa Ibu bisa sampai disini, padahal tadi niat Ibu mau ke pasar loh. Ha ha sepertinya Ibu jadi lupa jalan ke pasar deh."

"Halah Bu. Masa iya sih niat mau ke pasar, eh malah sampai di mari ? Ibu ini, jangan aneh aneh deh."

"Kamu ini dibilangin dari tadi kok tetap nggak percaya sih. Itu memang kenyataannya begitu. Ayu, kamu tidak akan nyuruh Ibu masuk ?"

"Hah ? Aduh maaf Bu, saking kagetnya Ayu sampai lupa nyuruh Ibu masuk. Ayo Bu, kita masuk." Ayu berbalik masuk kembali ke dalam rumah sambil menggandeng tangan Bu Lastri. Ya sosok itu adalah Bu Lastri. Ayu menoleh ke belakang sesaat,

"Marni, kamu juga masuk."

* * *

Saat ini Ayu bersama Marni dan Bu Lastri sedang duduk di sofa ruang tamu. Ayu sudah mengambilkan minuman beserta camilan untuk keduanya.

Ayu duduk berdampingan dengan Bu Lastri dan Marni. Ayu duduk di antara keduanya. Mereka seolah tidak mau berjauhan dengan Ayu. Ada apa dengan tingkah mereka pada pagi ini ?

Ayu menoleh kearah Bu Lastri.

"Apakah orang rumah tahu jika Ibu sedang disini ?" Bu Lastri hanya menggelengkan kepalanya. Ayu menghela nafas melihat jawabannya.

Baginya kunjungan Marni tidaklah mengherankan karena mereka sudah lama tidak bertemu. Tapi bagaimana dengan Bu Lastri, entah apa yang ada di pikirannya ? Ayu sama sekali tidak bisa berpikir jernih.

"Ayu ! Kamu pasti belum sarapan kan ? Karena aku sangat perhatian, nih aku bawain kamu makanan kesukaanmu." Ayu menoleh ke arah Marni, yang entah sejak kapan sudah menyajikan sepiring goreng singkong di atas meja. Melihatnya, Ayu tersenyum.

"Makasih ya, Marni. Maaf jadi ngerepotin. Tapi, aku tadi sarapan bareng anak anak."

"Ah, sama sekali tidak ngerepotin, Yu."

"Wah, ternyata enak nih. Eh Marni, Ibu juga mau dong dikasih yang beginian sama kamu." mendengar ucapannya, Ayu dan Marni menoleh kearah Bu Lastri yang sedang lahapnya memakan goreng singkong yang dibawakan oleh Marni. Marni melotot melihatnya, padahal dia sengaja membawakan hanya untuk Ayu saja.

1
Rafkalia28
Jelasin semua dengan detail
Godoy Angie
Saya merasa seperti berada di dalam cerita itu sendiri. 🤯
Meyliana Firdaus: Terimakasih Kak, semoga suka.
Maaf apabila ada kata/kalimat yang kurang pas, sy masih amatiran 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!