NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Tu kan, bener Putri di sembunyikan makhluk halus" sahut Erika

"Ya udah, Pak. Yang penting Putri selamat" kata Yang lain

"Nih gue beliin nasi bungkus, mending loe makan dulu sebelum kita pulang. Loe pasti laper, apalagi udah dua hari ulang" ujar Beni sembari menyerahkan nasi bungkus yang di belinya di rumah warga situ

Meski dalam keadaan sakit, Beni tetap peduli dengan teman-temannya karena baginya semua temannya adalah tanggung jawabnya, Putri menatap nasi bungkus itu dengan jijik karena tak pernah makan nasi padang.

"Gue gak nafsu makan" jawab Putri enggan menerima nasi bungkus itu

"Loe hilang selama dua hari, gak makan, apa gak lemes? Makan sekarang, entah loe sakit. Seharusnya loe bersyukur bisa selamat" bentak Beni kesal

"Ya udah sih, galak amat" kata Putri cemberut

Putri terpaksa tetap makan nasi bungkus itu meski terlihat jijik, harap di maklum Putri anak orang kaya jadi tak pernah makan nasi bungkus pinggiran jalan seperti itu karena biasa makan di restoran mewah.

"Perasaan kemaren loe pake baju warna putih, Put. kok hari ini jadi warna cream" celetuk Dinda memperhatikan Putri

"Masak sih? Gak kok baju gue emang warna cream tapi kalau malam memang kelihatan putih"

Dinda masih tampak bingung, Putri menghilang dua hari terasa begitu aneh tapi seperti tak terjadi apa-apa, teman-temannya tak bisa berpikir hal yang aneh-aneh karena mereka semua merasa sangat lelah.

"Iya kali, mungkin gue lupa" jawab Dinda

Selama perjalanan akhirnya mereka semua tiba di bus sekolah yang akan membawa mereka kembali ke kota, namun Beni justru memuntahkan semua isi perutnya membuat semua temannya jadi khawatir.

Setelah semua isi perutnya keluar, Beni tumpang tak sadarkan diri. Segera Pak Irwan dan murid laki-laki lainnya mengangkat tubuh Beni ke Bus sekolah dan meminta semuanya naik karena akan pergi ke rumah sakit dekat.

Tak ingin terjadi sesuatu dengan ketua kelas X.IPA.1 itu, tiba di rumah sakit Beni langsung di bawa ke UGD untuk di tangani dan di periksa, ternyata asam lambung Beni naik mungkin karena Beni kelelahan mencari Putri.

Jadi telat untuk makan, maklumlah Beni ketua kelas yang bertanggung jawab, salah satu teman Beni menghubungi kedua orang tua Beni untuk mengabari keadaan Beni saat ini yang berada di rumah sakit.

"Bagaimana keadaan Beni, Dok?" tanya Erika

"Dia harus di rawat inap selama tiga hari ke depan untuk di observasi lebih lanjut"

Erika sedih melihat Beni harus di rawat inap, bahkan Erika meminta untuk tinggal di rumah sakit ingin menjaga Beni, namun Pak Irwan melarang karena mereka semua butuh istirahat, orang tua Beni sudah di perjalanan.

.

.

Satu minggu setelah kejadian itu, semua murid kembali sekolah seperti biasa namun ada yang berbeda, Nara tak pernah masuk selama satu minggu karena abinya melarang keras kalau lukanya belum sembuh.

Tapi selama satu minggu Nata tetap belajar meski di rumah, jadi Nara tetap tidak ketinggalan mata pelajaran, jika abinya sudah berkata maka Nara tak bisa membantah sedikitpun apalagi ini demi kebaikannya.

Hari ini abinya tak bisa lagi melarang Nara untuk berangkat ke sekolah karena lukanya sudah sembuh meski masih berbekas, seperti biasa Nara berpenampilan baju kebesaran dan jilbab menjulang panjang.

Namun ada yang berbeda kali ini, Nara sengaja memasang kamera kecil di sepatunya, dengan begitu apapun aktivitasnya akan terekam, itu juga Nara lakukan untuk menjebak Selina dan geng-nya.

Nara tiba di kelas lebih awal, tak berapa lama para murid lainnya masuk satu persatu. Erika yang melihat Nara akhirnya sekolah begitu senang, Erika juga menginterogasi Nara kenapa tak masuk sekolah selama seminggu.

Nara yang malas menjelaskan melipat lengan seragam sekolahnya, terlihat disitu lebam yang masih ketara lalu Nara juga menyingkap roknya dan menurunkan kaos kakinya terlihat bekas sulutan rokok baru kering.

"Astaga!!! Siapa yang lakukan itu semua, Nara?" tanya Erika

Saat Nara hendak menjawab, kedua matanya memandang keluar pintu bertepatan Selina dan geng-nya lewat dengan wajah terkejut karena melihat Nara masih berani untuk sekolah setelah apa yang terjadi.

Erika ikut melihat ke arah pandangan Nara, saat melihat Selina. Kini Erika tau jawaban dari pertanyaannya tadi, Selina dan geng-nya lah yang telah melakukan hal sekejam itu pada Nara, Erika pun tak banyak tanya lagi.

Tidak ada lagi pembicaraan antara Nara dan Erika sampai jam istirahat, Erika mengajak Nara ke kantin namun Nara menolak dengan alasan ada pekerjaan penting yang akan Nara lakukan yaitu membuat Selina marah.

Setelah Erika pergi, Nara pun beranjak hendak pergi juga mencari Davin. Namun tak sulit mencari Davin, karena selama satu minggu Nara tak masuk Davin berulang kali ke kelasnya ingin memastikan keadaannya.

"Nara, bagaimana keadaan loe?" tanya Davin ketika mereka bertemu di koridor sekolah

Ada binar cerah di mata laki-laki di hadapan Nara, Nara membalasnya dengan tersenyum dan menjawab bahwa Nara baik-baik saja, tak lupa juga mengucapkan terima kasih lagi karena telah menolongnya waktu itu.

"Mau ke kantin?" tanya Davin

Nara menggeleng cepat sembari menunjukkan kotak bekal yang ada di tangannya, Davin yang paham langsung mengangguk lalu menawarkan diri untuk menemani Nara makan.

"Mau ya? Pasti mau?" kata Davin seolah tak memberi kesempatan pada Nara untuk menolak

"Makan di sana aja, gimana?" ujar Nara menunjuk tempat duduk yang ada di koridor

Davin mengangguk tanda setuju, Davin dan Nara berjalan beriringan menuju tempat duduk yang di maksud oleh Nara tadi, keduanya tampak seperti sepasang kekasih jika tengah berdua seperti saat ini.

Nara terpaksa melakukan ini, semua demi menjalankan misi untuk menjebak Selina dan geng-nya. Nara yang memang sengaja membawa dua bekal segera memberikan pada Davin, tentu Davin senang.

Apalagi bisa menyicipi nasi goreng spesial buatan uminya Nara, meski uminya sibuk dengan sekolah TK milik beliau tapi tugas memasak uminya sendiri, ART hanya di tugas untuk membersihkan rumah saja.

"Wah, ini enak sekali" puji Davin dengan tulus

"Tentu, umiku yang membuatnya"

Benar dugaan Nara, Selina dan geng-nya akan melintas di depan Nara dan Davin. Mata Selina menatap Nara dengan tajam, tampak api kemarahan membara sangat besar dan siap menghanguskan apapun yang ada disitu.

"Kak Davin, aku udah kenyang. Aku ke kelas duluan ya" kata Nara ingin segera melanjutkan misinya

"Gue temenin ya?"

"Gak usah, aku cuma mau ngerjain PR" jawab Nara terpaksa berbohong pada Davin

1
hazel
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Putra Pratama
GK sesuai judulnya.
Umma Ais dan Abib: iya memng gak sesuai
total 1 replies
Yuni Lestari
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Anonymous
ok
Nita Anita
katanya suhu ko di bully diem aja .klo cuma sekali dua kali ga apa apa ,karena Nara ny juga di bully diem aja temen ny jadi pada ngelunjak .
senja
davin e juga laki tolol😀
senja
bikin bisu aja sekalian biar ga bisa ngomong ,kalau udah mau mati baru nanti gaya pendekarnya keluar😀
Maria Lina
yh nama nyo bodoh wkwk
Simba Berry
mencarj bukti kok harus mengorbankan diri dulu.ada2 aja ni cerita.wkwkkwkk
DaRk KiNg
autornya kayaknya penggemar sinetron ikan terbang. ceritanya agak muter².
Umma Ais dan Abib: sayangnya di rumah author gk punya TV, jadi gak pernah nonton sinetron ikan terbang
total 1 replies
Paiman S
si putri ngidam tuh
💕SCR💞
percuma pinter karate
💕SCR💞
balesan nya tar cma di unjukin vidio aja gak di gebukin balik enak dong blsnya nyw gwk setimpak
💕SCR💞
sabar jg gk gitu2 amat di sakitin diem trus thor
Phijey 1233
di tunggu kelanjutannya
Umma Ais dan Abib: insyaallah kk
total 1 replies
Phijey 1233
tingkatkan, SPOPL dalam cerita sudah sangat baik bahkan menurut saya cukup baik dari pada beberapa cerita novel yang lainnya.
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya dan pendapatnya
total 1 replies
Sandisalbiah
kelakuan Selina ini udah termasuk tindakan kejahatan loh.. apa lagi di lingkungan sekolah...
Sandisalbiah
nara ini kan pinter alias cerdas, jago karate juga tp diam aja saat di bully dan di pukuli.. jangan² dia mengidap kelainan ya.. yg senang saat tubuhnya di sakiti.. 🤔🤔🤔 kalau org normal itu kan langsung trauma sekali di sakiti, nah dia ini bolak balik loh tp menikmatinya...
Sandisalbiah
emang di sekolah gak ada cctv... lagian de gebukin sampai babak belur justru merasa puas... nara²..cuma buat cari bukti 🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
hah.. menikmati pembullyan sampai rela berbohong dgn Abi nya.. luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!