Love at First Sight

Aarav ******* dalam bibir Arabella, ciuman lembut namun bergairah itu berhasil membuat Arabella kembali terbuai. Wanita itu memejamkan matanya menikmati ciuman lembut yang diberikan oleh Aarav.

Aarav melepaskan ciuman nya karena tidak mau lepas kontrolnya. "Ambilah ada di dalam laci bawah," Ucap Aarav tersenyum yang membuat Arabella terpana sebentar melihatnya.

"Bisakah kau saja yang mengambilnya." lirih Arabella pelan dan meremas ujung bajunya karena merasa malu.

"Tidak! Aku ingin kau sendiri yang mengambil nya." Jawab Aarav karena dia ingin membiasakan wanita itu sebab kedepannya hanya Arabella yang boleh melayani nya.

Arabella menghembuskan nafasnya dan ia pun kembali memasuki walk in closet dan membuka laci bawah lemari dimana tempat kumpulan pakaian dalam milik Aarav.

Arabella mengigit bibirnya kala ingin mengambil barang itu. Lalu ia pun memberanikan diri mengambil salah satu nya dan keluar memberikannya kepada Aarav.

"Ini!" Ucap Arabella malu-malu sembari mengulurkannya kepada Aarav.

Pria itu pun mengambil nya dengan tersenyum lebar melihat wajah Arabella yang salah tingkah dan Aarav semakin gemas melihatnya .

"Terimakasih, my sweety." Ucap Aarav dengan senyuman manisnya.

Arabella tidak menjawab nya, dan tidak menghiraukan panggilan sayang dari Aarav. Dia justru berjalan dengan cepat masuk kedalam kamar mandi setelah memberikan benda tersebut kepada Aarav.

*Dasar pria menyebalkan, kenapa aku juga harus menyiapkan pakaian dalamnya sih* batin Arabella memegang dadanya yang berdegup dengan kencang.

*sungguh memalukan sekali* lanjut nya yang langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Arabella juga bingung dengan dirinya sendiri, kenapa dia menuruti perintah pria itu.

Aarav tertawa melihat Arabella berlari kedalam kamar mandi. "Menggemaskan sekali." Ucap Aarav.

Setelah selesai memakai pakaiannya, Aarav mengambil ponselnya yang berada di atas nakas samping tempat tidur. Dan menghubungi seseorang.

Setelah lima belas menit, Arabella tampak keluar dari kamar mandi menggunakan baju kimono pendek.

"Kau sudah selesai?" Seru Aarav yang duduk di sofa dengan mata fokus ke layar laptopnya.

Arabella terkejut mendengar suara Aarav yang masih berada di dalam kamar tersebut. *dia belum pergi?" Batin Arabella kaget.

Arabella tidak menjawab ucapan dari Aarav, dia berjalan dengan cepat ke ruang walk in closet dan mengambil pakaiannya secara acak lalu membawanya kedalam kamar mandi.

Aarav menatap heran tingkah wanita tersebut, lalu ia kembali fokus ke laptopnya lagi.

Lima menit kemudian Arabella keluar lagi dari dalam kamar mandi dan dia masih melihat Aarav di dalam kamar tersebut yang sedang berkutat dengan laptopnya.

*kenapa pria ini masih disini* batin Arabella.

Aarav melihat kearah Arabella yang sudah selesai bersiap. "Kau sudah selesai, kemari dan duduk lah." Ucap Aarav.

Arabella pun berjalan kearah sofa dan duduk di depan Aarav sehingga dia berhadapan dengan Aarav dan membuat jantungnya kembali berdegup kencang.

"Tunggu aku menyelesaikan pekerjaanku sebentar ya, lalu nanti kita turun sarapan." Ucap Aarav lembut.

Arabella tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya. Aarav pun kembali fokus ke laptopnya.

Arabella menelan saliva nya melihat ketampanan pria didepan nya yang benar-benar terlihat tampan itu. *bagaimana ada pria se tampan ini* batin Arabella.

Dia terus memandangi wajah pria itu, seakan sudah terhipnotis dengan pancaran ketampanan dari pria tersebut.

Beberapa menit kemudian, Aarav menutup layar laptopnya dan melihat kearah Arabella sehingga wanita itu langsung memalingkan wajahnya dari pria tersebut karena malu sebab dia sedari tadi terus memandangi pria itu.

"Maaf membuatmu menunggu lama." Ucap Aarav lembut.

"Tidak apa-apa, toh ini kan kediaman milikmu." Jawab Arabella yang benar adanya itu.

Kenapa juga Aarav harus minta maaf, ini kan kediaman pria itu dan suka-suka pria itu mau melakukan apa, pikirnya.

"Ingatlah, milikku berarti milikmu." Ucap Aarav yang membuat Arabella langsung menoleh kearah pria tersebut.

"Hah??" Ucap Arabella.

"Sudahlah, ayo kita turun dan sarapan." Ucap Aarav tersenyum.

BERSAMBUNG.