Olivia Xera Hilson, gadis cantik dan berwibawa yang tumbuh dalam bayang-bayang kekuasaan, terpaksa menerima tawaran pernikahan dari Vincent Lucashe Verhaag seorang pria karismatik sekaligus pewaris tunggal keluarga bisnis paling berpengaruh di Amerika.
Namun di balik cincin dan janji suci itu, tersembunyi dua rahasia kelam yang sama-sama mereka lindungi.
Olivia bukan wanita biasa ia menyimpan identitas berbahaya yang dia simpan sendiri, sementara Vincent pun menutupi sisi gelap nya yang sangat berpengaruh di dunia bawah.
Ketika cinta dan tipu daya mulai saling bertabrakan, keduanya harus memutuskan. apakah pernikahan ini akan menjadi awal kebahagiaan, atau perang paling mematikan yang pernah mereka hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky Handayani Sr., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Seorang Gadis cantik tengah berdiri di atas gedung paling tinggi dengan mata indah dan tajam itu seakan siap membidik sasaran yang berada di tengah keramaian di bawah nya.
Ketika perintah terdengar dari earpice, Gadis cantik itu segera menarik pelatuk senapan laras panjang milik nya yang sudah di pastikan arah nya, Peluru itu terbang bebas sebelum mengenai dada sasaran dengan sempurna.
Hanya sepersekian detik setelah ia menarik pelatuk senjatanya peluru itu sudah mendarat di dada target nya.
"Done!"
Ia pun segera membereskan senjatanya dan
meninggalkan gedung itu. Sniper itu masuk ke dalam mobil mewah milik nya.
Gadis cantik itu segera mengemudikan mobil meninggalkan lokasi.
Dia selalu menjalankan misi nya sendiri dan tentu nya di pantau oleh perusahaan yang bergerak di bidang itu
Setelah cukup jauh Gadis cantik itu pun membuka topi dan penutup wajah nya membuat rambut Brown panjang itu pun tergerai
Wanita cantik itu mengikat asal rambutnya yang tergerai. Terlihat sedikit keringat yang membasahi dahinya akibat sedikit berlari turun kebawah tadi.
Lalu dengan cepat Gadis cantik itu segera menuju ke sebuah gedung mewah yang menjadi markas rahasia mereka, dari depan gedung itu seperti tempat biasa karena di gunakan sebagai kantor pajak namun ada ruangan tersembunyi di dalam nya di sana markas mereka sniper andalan negara.
Sesampainya di sana, dia di sambut oleh Capt Joseph, pemimpin agen rahasia elite pemerintah.
"Good job, kemampuan kamu selalu sempurna" Puji atasannya itu
Target mereka malam ini adalah ketua gangster yang cukup terkenal berkewarga negaraan asing dia sering membuat keributan dan dia juga sebagai pengedar narkoba dari thailand.
"Thank's Capt." Ucap Wanita itu sedikit tersenyum manis sebelum melangkah ke dalam ruangan
Olivia Xera Hilson Wanita berparas cantik dengan mata yang tajam iris mata biru muda itu sudah menjadi sniper andalan agen rahasia yang di bentuk pemerintah untuk mengeksekusi secara diam - diam para pemberontak, Mafia,serta gerombolan pengedar narkoba.
Olivia juga sering di sebut dengan mawar hitam, jika bekerja semua orang dilarang memanggil nama nya.
Olivia mengganti pakaian di ruang ganti yang ada di ruangan pribadinya. Olivia yang tadi tampak menakutkan di balik pakaian hitam tertutupnya, berubah menjadi begitu cantik dan anggun dengan menggunakan setelan rok mini dan tengtop di balut dengan blazer hitam dan menggunakan high hells juga tas branded milik nya.
Gadis cantik itu pun keluar dari bangunan itu dan mengendarai mobil nya menuju rumah mewah nya,
Olivia adalah anak sebatang kara, Gadis cantik 26 tahun itu di tinggalkan oleh orang tua nya saat beranjak remaja jadi dia berusaha untuk menghidupi diri nya sendiri dan menggunakan sedikit kekayahan orang tua nya.
Sesampainya di rumah dia di sambut oleh pengasuh nya yang bernama Elli, Olivia sangat menyayangi wanita paru baya itu karena dia yang merawat Olivia dari dulu
"Kamu sudah pulang nona, ayo makan malam dulu bibi sudah memasakan Sup kesukaan kamu" ajak bibi Elli
"Terimakasih bi, ayo temanni Olivia makan malam" ucap nya
Lalu mereka pun menuju meja makan dan makan malam bersama
Setelah selesai Olivia pun naik kekamar nya dan membersihkan tubuh nya lalu tidur.
Olivia gadis yang sedikit tertutup tetapi dia sangat ceria dan hamble jadi siapa pun pasti menyukai nya.
* * * *
Sedangkan di tempat lain, di tengah gelap nya kota, sangat pekat suara tembakan terdengar nyaring dan memecahkan keindahan malam kota Boston.
Dor!!
Dor!!
Dimana keturunan Verhaag meluluhlantakan musuh yang berani mengusik wilayah kekuasaannya. Dengan tenang, dia melangkah mendekat kepada musuhnya yang masih sedikit memiliki kesadaran.
"Kau cukup berani mengusik ku," Ucap nya begitu dingin dan jangan lupakan tatapan tajam nya yang mematikan itu di kedua iris matanya.
"Tapi itu juga bagus karna aku bisa bersenang senang malam ini." Kekeh nya
Tawa dingin yang mengerikan itu keluar dari bibir keturunan Verhaag. Dengan tenang dia mengeluarkan pisau lipat nya yang begitu tajam dan melukiskan karya nya kepada titik lemah musuh yang tersisa ini.
"Arghh." Pekik musuh nya itu dengan keras
Dan membuat darah segar mengalir begitu deras, melihat itu pria tampan nan Misterius ini menyeringai dia sangat suka ketika sudah menyiksa musuh nya hingga menemui ajal nya
Dan terlihat jika musuhnya itu sudah terbujur kaku.
VINCENT LUCASHE VERHAAG, Pria Tampan idamana semua wanita, memiliki badan yang sempurna, wajah yang tegas dan rambut sedikit brown itu pun sangat sempurna, namun di balik sempurna nya seorang VINCENT adalah pemimpin kelompok mafia yang sudah terbentuk belasan tahun yang lalu.
Di usia nya yang sudah menginjak 29 tahun, dia pun sudah sangat sukses memimpin sebuah kelompok mafia bernama BLACK WINGS, yang dia bangun sendiri dari nol ia menjalani dunia bawah itu bersama ketiga sahabatnya dan tentu nya dia juga mempunyai bisnis bersih yaitu di bidang properti.
Setelah melakukan kegiatan nya Vincent dan ketiga sahabat nya pun berkumpul di rumah tua yang mereka singgahi.
"Tuan apakah anda baik baik saja" tanya Max yang melihat Vincent berlumuran darah
"Aku baik baik saja, apakah kalian sudah meratakan markas mereka" tanya Vincent dingin
"Sudah tuan semua sudah beres dan barang yang mereka ambil dari kita hanya tersisah sebagian tuan tapi kami sudah membawa pasokan senjata milik mereka sebagai ganti nya" Jelas Domanic
"Wilayah ini juga sudah menjadi milik kita tuan kami sudah mengurus nya" ucap Louis
"Bagus, sekarang siapkan Helikopter kita akan segera kembali" ucap Vincent dingin
Mereka saat ini berada di bagian timur Amerika.
Setelah semua nya di siapkan mereka pun segera meninggalkan lokasi itu dan kembali menuju New York.
* * * *
Di pagi yang cerah gadis cantik itu bangun dengan penuh semangat, dia bersiap siap untuk pergi bekerja
Wanita itu memakai celana pendek berwarna bone white membuat nya semakin jenjang dan memakai tengtop hitam lalu di tutup dengan blazer hitam panjang, tidak lupa memakai makeup tipis lalu membiarkan rambut nya tergerai dia juga memakai tas branded berwarna hitam dan heels boots
Setelah selesai Olivia pun keluar dari kamar tidak lupa dia menyambar kaca mata hitam dan kunci mobil nya
"Selamat pagi nona, apa nona mau sarapan" sapa bibi Elli
"Selamat pagi bi, Olivia buru buru nanti di kantor Olivia akan sarapan" ucap nya tersenyum manis
"Baiklah nona, hati hati di jalan" ucap wanita paru baya itu yang seolah sudah faham jika Olivia jarang sarapan di rumah
Olivia pun sudah meninggalkan rumah dengan mengendarai mobil nya menuju kantor.
* * * *
Di meja makan seorang pria tampan dan dingin itu tengah sarapan pagi bersama Louis sahabat sekaligus asisten nya
Saat tengah menikmati sarapan nya ponsel pria itu pun berdering
Dia pun dengan malas mengangkat nya setelah melihat siapa yang menelvon
"Hallo" ucap nya datar
"Apa kamu sudah kembali, kamu tidak lupa pesan kakek kan, untuk mencari calon istri" ucap kakek nya tanpa basa basi
Vincent hanya mempunyai satu keluarga yaitu kakek nya, dia di jaga dan di rawat oleh kakek nya WILIAM VERHAAG
"Kek Vincent sedang sibuk" ucap nya tanpa ekspresi lalu mematikan nya begitu saja
"Sialan, punya cucu satu saja susah sekali di atur, bagaimana jika aku mati nanti apa dia akan hidup sebatang kara" kesal pria lansia itu
"Natan bantu aku untuk mencari calon untuk Vincent" ucap nya lagi
"Baiklah tuan" jawab Natan asisten pria tua itu
Sedangkan Vincent sedikit kesal pasalnya kakek nya selalu menyuruh nya untuk menikah Sedangkan dia belum mau melakukan nya,
"Sial kakek selalu saja menyuruh ku menikah" gumam nya.
Louis yang mendengar itu pun sedikit terkekeh.