Bagaimana jadinya jika seorang wanita yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu menyukai seorang pemuda yang usia nya jauh berada di bawah nya?
Itulah yang di rasakan oleh Airyn Xylena Prameswari. Dia menyukai seorang pemuda bernama Arjuna Reksa, kedua nya bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe yang dimana, Juna bekerja disana.
"Aku menyukai mu, Jun."
"Apa yang Nona katakan? Anda tidak mungkin menyukai saya yang hanya pegawai cafe."
"Aku tidak peduli dan mulai saat ini, kau harus menjadi kekasihku dan aku tidak menerima penolakan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 - Gak Jadi Pulang
"Sayang, aku pulang dulu ya."
"Iya, hati-hati di jalan nya." Ucap Juna sambil tersenyum, dia ikut mengantarkan Airyn keluar dari kost an nya.
"Oke, besok aku mampir ke cafe buat makan siang sama Maudi."
"Iya, sayang. Aku di cafe itu sampai jam dua siang, setelah itu aku harus bekerja di restoran." Jelas Arjuna. Airyn menganggukan kepala nya mengerti.
"Yaudah, aku pulang dulu. Kamu hati-hati juga disini, jangan nakal."
"Iya, sayangku juga jangan nakal ya?"
"Enggak, aku bakalan nakal kan aku udah punya kamu." Jawab Airyn sambil mencubit gemas hidung mancung Juna.
"Hidung aku merah nanti, yang. Kebiasaan deh kamu mah."
"Soalnya aku iri, hidung kamu mancung banget. Lah aku?" Ucap Airyn sambil mengusap hidung minimalis nya.
"Kamu cantik apa adanya, sayang."
"Iya, gapapa deh. Hidung kamu mancung begitu, buat memperbaiki keturunan nanti nya." Jawab Airyn membuat Juna tergelak. Ada-ada saja Airyn ini, padahal dia juga sudah sangat cantik seperti idol Korea.
"Aku pulang dulu, besok ketemu lagi ya. Bakalan kangen sih sama bocil yang satu ini."
"Bocal bocil, aku bukan bocil yaa. Aku dah gede, sayang!" Tegas Juna membuat Airyn terkekeh.
"Iya, bocil mesuumku."
"Aku gak mesuum!"
"Iya iya deh, enggak mesuum tapi kamu normal." Jawab Airyn. Dia pun mengecup singkat pipi kanan Juna dan berjalan menjauh dari kost an menuju mobil sedan hitam mengkilat miliknya yang terparkir tak jauh dari kost an Juna.
Juna melambaikan tangan nya saat melihat mobil Airyn mulai melaju, menjauh dari kost an nya. Setelah memastikan sang kekasih pergi, Juna pun masuk ke dalam kost nya dan membereskan beberapa barang yang di belikan oleh Airyn untuk nya, termasuk sabun dan pasta gigi.
Juna juga menata makanan dan cemilan yang lagi-lagi di belikan oleh Airyn. Di kost an ini memang ada sebuah kulkas mini, jadi Juna tidak khawatir kalau makanan nya akan basi. Juna menyimpan roti dan mie instan di rak khusus, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
Di perjalanan, Airyn mendapatkan telepon dari papa nya, Jonathan. Pria paruh baya itu masih bersikukuh untuk menjodohkan Airyn dengan Arsen, padahal pemuda itu juga sudah memiliki kekasih dan menolak mentah-mentah perjodohan ini. Tapi entah apa yang ada di dalam pikiran Jonathan, dia tetap saja menekan putri nya agar mau di jodohkan dengan pria pilihan nya. Benar-benar egois bukan? Dan itu membuat Airyn sangat muak.
Dia mengabaikan panggilan itu dan fokus mengemudikan kendaraan nya ke apartemen. Tapi sialnya, ternyata dia melihat ada orang-orang Jonathan di sana, beruntung nya mereka belum menyadari kedatangan nya, jadi dengan cepat Airyn memutar balik mobil nya dan mengurungkan niat nya untuk pulang ke apartemen.
"Sial sial sial, kenapa harus ada mereka sih? Daddy sangat menyebalkan!" Gerutu Airyn sambil memukul setir nya. Kalau sudah begini, jelas sekali dia takkan bisa pulang ke apartemen untuk sementara waktu karena dia tidak ingin unit apartemen miliknya di ketahui oleh sang Papa.
"Aku harus kemana sekarang? Tak mungkin rasa nya jika aku harus balik lagi ke kost an nya Juna kan ya?" Gumam Airyn. Tapi sepertinya tidak ada pilihan lain lagi, jadi dia kembali mengemudikan kendaraan roda empat nya ke arah kost an Juna, sang kekasih.
Airyn pun memarkir mobil nya di parkiran seperti tadi, dia keluar dan berjalan dengan langkah anggun nya. Membuat para pemuda yang baru saja pulang bekerja dan sedang nongkrong di teras kost an masing-masing itu memusatkan perhatian mereka pada satu titik. Perempuan berwajah cantik dengan penampilan yang sangat menarik.
"Hai cantik.." Goda mereka, membuat Airyn mendelik kesal. Dia memang suka menggoda Juna, tapi saat di godai seperti ini oleh orang lain, jujur dia tidak suka.
Airyn mengetuk pintu kost an Juna dengan perlahan, membuat pemuda yang sedang memasak untuk makan malam itu segera mematikan kompor dan pergi ke depan untuk membuka pintu. Siapa kira-kira orang yang datang bertamu petang-petang begini?
Arjuna membuka pintu nya, dia terkejut saat melihat ternyata Airyn yang datang dengan penampilan yang masih sama seperti tadi.
"Lho, sayang. Kok pulang lagi? Ada apa?"
"Aku jelaskan nanti, bisakah aku masuk, sayang?" Tanya Airyn, jujur saja dia risih saat melihat tatapan mesuum pemuda yang terlihat sedang berkumpul itu.
"Masuk saja, sayang." Jawab Juna, dia pun membuka pintu kost an nya lebar-lebar dan membiarkan Airyn masuk. Perempuan itu pun masuk dan Juna menutup pintu nya.
"Yang.."
"Iya, kenapa sayang?"
"Enggak, cuma.."
"Tadi aku udah mau pulang ke apartemen kan, eeh ternyata disana ada orang suruhan Daddy. Bikin aku males, yang." Jelas Airyn.
"Ohh begitu ya?"
"Iya, jadi aku balik lagi kesini deh. Gapapa kan kalau aku nginep lagi disini malam ini?"
"Tentu saja tidak apa-apa, sayang. Tapi tidur nya di karpet tipis ini lagi, gapapa?"
"Gapapa, kalau masalah dingin kan aku punya pelukan kamu yang ngangetin." Jawab Airyn sambil tersenyum.
"Ya sudah, kamu bersih-bersih dulu sana. Itu baju nya belum di ganti."
"Gak bawa baju ganti, yang. Lupa aku.."
"Kamu pakai kaos punya ku saja, bagaimana?" Tanya Juna.
"Celana nya?"
"Aku punya celana panjang olahraga kok, cuma aku gak punya dalamaan nya. Kamu gapapa?"
"Gapapa, kalau tidur biasa nya aku gak pakai dalamaan kok." Jawab Airyn membuat Juna terhenyak, wajah nya seketika memerah. Pikiran kotor nya kini memenuhi isi kepala nya, tanpa dalaaman? Yang benar saja.
"Kamu ngeblushing? Kenapa?"
"Enggak kok, sana mandi. Biar aku yang siapin baju nya buat kamu."
"Iya, sayang." Jawab Airyn. Dia pun meletakkan tas nya di atas karpet dan masuk ke kamar mandi dengan handuk kecil berwarna putih yang biasa Juna kenakan.
Juna menepuk-nepuk wajah nya, bisa-bisa nya dia berpikiran kotor disaat seperti ini.
"Kenapa aku menjadi semesuum ini ya? Pantesan aja dia bilang aku bocil mesuum, ternyata aku memang mesuum."
......
🌻🌻🌻🌻