Terikat Kesalahan Gus Zayn

Dosa tidak berkenalan terlebih dahulu pada siapa ia akan datang. Tidak perduli dari keturunan siapa, tidak juga memandang ilmu yang di miliki seseorang.

Zayn benar-benar akan tersesat malam ini. Bahkan tubuhnya yang polos sudah menatap gadis di bawahnya dengan tatapan memangsa. Zayn sudah tak memperdulikan apapun lagi, tak perduli yang ia lakukan selanjutnya adalah kesalahan.

Zayn sudah mengambil alih permainan, tidak hanya mengecup. Tangan Zayn bahkan sudah aktif menjamah tubuh indah Alexa.

Pria yang tidak pernah tersentuh dengan wanita manapun kini dengan sangat liar menyentuh gadis di bawahnya. Zayn layaknya seorang pria sudah mahir memperlakukan dan menyenangkan wanita, nalurinya sebagai seorang pria muncul begitu saja.

Tatapan Zayn benar-benar menggelap, tertutup kabut gairah yang sedari tadi melingkupinya.

Alexa menyambut dengan baik sentuhan demi sentuhan yang Zayn berikan padanya. Tidak sekalipun Alexa menolak, memang sejak tadi ia menginginkan sentuhan seorang pria.

"Alexa?"

"Hmmm ..."

"Siapa aku?" sekali lagi Zayn bertanya, ia ingin memastikan Alexa memandangnya sebagai siapa. Jangan-jangan Alexa berhalusinasi melihat dirinya sebagai Adam.

"Kau amnesia kau melupakan namamu sendiri?" Alexa menjawab pria di atasnya.

"Aku hanya memastikan. Siapa aku Alexa?" Zayn kembali bertanya, tak puas dengan jawaban Alexa yang malah balik bertanya.

"Kau Kak Zayn."

Zayn tersenyum karna Alexa memandangnya bukan sebagai orang lain, melainkan sebagai dirinya sendiri.

Pria itu kembali membenamkan ciuman pada pada bibir Alexa, malam panjang antara pria dan wanita itu akan benar-benar terjadi.

Setelah puas menikmati seluruh tubuh Alexa, dengan mulut dan bibirnya, kini tiba saatnya Zayn akan memulai permainan intinya, ia sudah memposisikan miliknya tepat di hadapan pintu masuk menuju surga dunia.

Zayn bahkan meraba terlebih dahulu pintu maduh itu hingga membuat Alexa mengeluarkan suara seksinya.

Zayn juga menepukan miliknya beberapa kali tepat di milik Alexa.

"Aku akan masuk." Zayn memberitahukan pada Alexa. Alexa hanya mengangguk.

Akal sehat Zayn entah menguar kemana, hawa nafsunya mengalahkan segala pemikiran Zayn.

Zayn tak menyangka jika hal ini adalah yang pertama untuk Alexa, mengingat pergaulan gadis itu yang luas, serta Alexa kemarin memiliki kekasih.

Perlahan Zayn memasukan miliknya, ia merasa sangat sulit untuk menembus bagian tubuh Alexa.

"Pelan-pelan." Alexa mencengram tangan kekar Zayn, hingga kuku tangan Alexa melukai kedua lengan kekarnya. Alexa bahkan meringis kesakitan.

"Sakit, Kak."

"Kau masih perawan?" Zayn merasa ada yang salah dengan miliknya yang sulit menembus pintu masuk Alexa.

Alexa mengangguk membuat Zayn tersentak. Zayn hendak menarik diri, tapi Alexa menahannya. "Lanjutkan saja. Ku mohon jangan berhenti!" Alexa menatap Zayn dengan tatapan memohon.

Zayn melabuhkan kembali ciuman di bibir Alexa untuk mengurangi dan mengalihkan rasa sakit Alexa. Zayn sedikit banyak mengetahui jika pertama kali melakukan hal itu akan terasa sakit bagi seorang wanita.

Beberapa kali Zayn kesulitan. Mungkin dirinya yang tak berpengalaman.

Jleb ...

Akhirnya Zayn mampu membenamkan diri sepenuhnya.

Zayn memejamkan matanya, menikmati sensasi yang sulit untuk ia jelaskan. Ini nikmat, ini indah dan Zayn tak ingin melewatkan dengan cepat.

Zayn dapat melihat bercak-bercak darah yang keluar di antara penyatuan mereka, bahkan ada pula yang mengotori seprai.

Suara demi suara semakin jelas terdengar, saling bersahutan sangat erotis.

Mereka terhanyut dalam kesalahan satu malam yang mereka lakukan.

Tidak hanya sekali Zayn bahkan melakukan hal itu dua kali. Zayn mengulang kesalahannya, dengan sadar dan tanpa paksaan Zayn melelehkan cairannya tepat di dalam tubuh Alexa. Akal sehatnya benar-benar telah hilang, ia tidak tau resiko yang akan di timbulkan dari dosa yang mereka lakukan malam itu.

Baik Zayn maupun Alexa keduanya tak berpikir jernih atas apa yang telah mereka lalui.