Jodoh tidak ada yang tahu kapan datangnya dan dengan siapa.
Seperti Mario ia tak menyangka bertemu dengan Mentari di Desa Suka Merindu saat ia tersesat di Desa tersebut. Pertemuan mereka cukup singkat namun siapa sangka mereka malah berjodoh dan menikah.
Hubungan keduanya tidak seperti pasangan suami istri normal pada umumnya, karena keduanya menikah bukan berlandaskan cinta tapi karena sebuah keterpaksaan satu sama lain.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita Mario dan Mentari ? Akan kah keduanya saling jatuh cinta dan menerima pernikahan mereka setelah melewati beberapa waktu bersama ?
Simak ceritanya dalam Novel "GADIS DESA MILIK PRESDIR" Karya : DEWI KD
Jangan lupa untuk memberikan dukungan pada author dalam bentuk like dan komentar sebanyak-banyaknya yaa.. 😘😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AFTER WEDDING
“Dua hari lagi Abah dan Umi akan menyusul kalian.” Sarif memeluk putrinya saat putrinya hendak dibawa oleh keluarga mertuanya ke kota setelah acara resepsi pernikahan putrinya selesai.
“Janji ya, Abah.”
Mentari memastikan Abahnya karena sebagai anak satu-satunya dan tentunya kesayangan kedua orang tuanya, ini adalah kali pertama dalam hidupnya harus berpisah dengan kedua orang tuanya terlebih ia akan tinggal dan menjalani hari-harinya bersama suaminya, Mario.
“Iya Abah dan Umi janji, yo wes jangan nangis. Nanti cantiknya hilang.” Jamilah melepas pelukannya pada putrinya tersebut.
“Mentari ndak tahu ini, kenapa tiba-tiba jadi sedih begini. Hiks…” Mentari merasa mellow alias mewek kala harus berpisah dengan kedua orang tuanya.
“Abah jangan lupa kasih makan sapi Ku, dan jangan lupa ganti rugi sapi Ku yang abah sembelih sepuluh ekor, satu ekor dua puluh juta kalau dikalikan sepuluh berarti dua ratus juta, hiks, hiks.”
Mentari mengatakan itu disela tangisannya hingga membuat Sarifudin yang awalnya ikut sedih melepas kepergian putrinya kini berubah ekspresi masam dengan putrinya tersebut. Apalagi Mentari membahas soal janjinya tempo hari.
“Ingat, Abah. Duit bulanan Ku, tiga puluh juta sebulan. Jangan lupa di transfer tepat waktu.” Mentari mengingatkan uang saku bulanan yang dijanjikan oleh Abah untuknya, Abah nya berjanji akan memberikan Mentari uang saku tiga puluh juta sebulan untuk keperluan kuliah dan lainnya selama di kota.
“Duit tiga puluh juta, kecil. Nanti ku berikan tiga digit sebulan !” Mario ikut bicara.
“Ya iyalah, nanti Kau harus kasih duit yang banyak karena Aku kan istri Mu !” jawab Mentari cepat.
“Ndok, ganti panggilan suami Mu dengan sopan.” Jamilah memberi nasehat pada Mentari, untuk mengganti panggilannya pada Mario.
“Iya, Umi !” Mentari mendengus kala harus mengganti panggilannya pada Mario.
“Aku titip putri Ku, ya Jeng.” Jamilah berkata pada Helena.
“Tentu saja, Jeng. Aku pasti akan menjaganya seperti anak Ku sendiri.” Helena pun memeluk Jamilah.
“Jaga Putri Ku, Mario.” Lirih Sarif
“Iya, Abah.” Jawab Mario singkat.
Setelah acara perpisahan yang penuh haru biru tersebut usai, Mentari dibawa oleh keluarga Syeh Scherzinger pergi ke Kota dan tinggal di kediaman Scherzinger.
... …………....
Mentari menatap bangunan rumah yang begitu megah bak istana dimana rumah tersebut adalah milik keluarga Scherzinger. Rumah mewah yang lengkap dengan fasilitas di dalamnya. Mentari menatap kagum dengan apa yang ia lihat saat ini bahkan matanya tak berkedip saking.
“Selamat datang Nona Muda.”
Mentari disambut oleh lima belas pelayan yang bekerja di kediaman Scherzinger. Lagi-lagi ia seolah merasa terpanah dengan penyambutan dirinya di kediaman Scherzinger.
Mario pun mengajak Mentari menuju kamarnya yang berada di lantai empat.
Begitu mereka sampai dikamar, lagi-lagi Mentari menatap kamar Mario dengan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun saking terpanah dengan kamar Mario yang begitu luas dan mewah.
“Ini rumah apa lapangan bola ?” batin Mentari belum lagi Mario menujukkan kamar ganti dimana sudah tersusun rapi pakaian Mario bahkan Helena pun sudah menyiapkan pakaian Mentari dua lemari penuh lengkap dengan tas dan juga sepatunya.
“Semua ini untuk Mu. Mommy yang menyiapkannya.” Mario menujukkan dua lemari besar lengkap beserta isinya pada Mentari.
“Hah ?” Mentari sampai membelalakkan matanya kala melihat pakaiannya yang begitu banyak untuknya.
“Kau lihat-lihat saja sendiri, aku mau mandi. Dan itu kado dari Mommy untuk Mu.” Mario menujukkan jarinya pada paper bag bewarna putih yang ada di atas meja sebelum ia pergi meninggalkan Mentari.
Mentari pun membuka paperbag tersebut dan mengeluarkan isinya yang berupa kotak hitam di dalamnya, lalu membuka kotak tersebut dimana terdapat secarik pesan disana.
“Selamat menempuh hidup baru, untuk Menantu Kesayangan Ku.”
Mentari kemudian membuka apa yang ada di dalamnya, sebuah lingerie bewarna baby pink yang begitu sexsi.
“Ini baju apa ? Kenapa seperti saringan kelapa ?”
... ……………....
kerwn thoor...🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🔥🔥🔥🔥
keder nih si othor..😄😄😄
ngakaakkk paraahhh....