🥈 Juara 2 Super System Season 2
EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORAN!
Seorang pria bernama Ferzo adalah anak miskin yang tinggal di sebuah gubuk milik orang lain, sedangkan kerjanya adalah menjadi pengembala kambing milik majikannya. Di sekolah ia di buli oleh teman sekelasnya, sayangnya ia tak berani melawan dan memilih untuk diam.
Bukan itu saja, saat ia baru saja pulang sekolah, ia langsung di pecat oleh majikannya, karena 5 ekor kambing yang siap jual hilang. Ferzo pun di usir dari tempat tinggalnya yang sudah bertahun-tahun ia tinggali. Dengan berat hati ia pun pergi dari tempat itu.
Keberuntungannya datang, ia mendapatkan sebuah system super canggih yang membantunya memenuhi harapannya. Setelah ia mendapatkan system', ia mengerjakan misi yang sudah di programkan oleh system untuknya.
Ia membangun perusahaannya dari saldo yang ia dapatkan. Meskipun ia sudah kaya, tapi tetap membantu orang yang sudah dan menolong orang yang membut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Setelah mengendarainya, itu terasa lancar. ia mengendarainya dengan baik.
"Wah, seperti ini rasanya naik motorz ini sangat seru," ucap Ferzo mengangguk-angguk senang.
Berhubungan Ferzo sudah punya motor, ia pun berniat untuk menjual sepeda rusaknya. Ferzo menyusuri jalan mencari tempat menerima jual sepeda seken.
Sampailah di suatu tempat, khusus bengkel sepeda. Ia pun masuk ke pekarangan bengkel itu. Di sana ada beberapa orang yang sedang memperbaiki sepeda yang sangat banyak.
"Permisi pak, apa mau membeli sepada saya?" tanya Ferzo kepada salah satu pekerja di sana.
"Coba lihat sepedanya," ucap pekerja itu. Ferzo mengambil sepedanya lalu meletakkan di depan pekerja itu.
"Hm … sepertinya ini masih baru ya, pelaknya aja masih berkilat gini, tapi kenapa bisa rusak?" tanya pekerja itu.
"Di rusak sama orang usil yang nggak punya kerjaan," jawab Ferzo.
"Sebenatr ya aku telpon pemiliknya dulu," ucap pekerja itu mengambil ponselnya dan menelpon bosnya. Ferzo duduk di kursi yang sudah di sediakan, sepertinya mereka menerima sepeda rusak lalu di perbaiki dan kemudian di jual.
"Sebentar ya, bos bentar lagi akan datang," ucap pekerja itu melanjutkan pekerjaannya.
"Iya." angguk Ferzo. ia melihat para pekerja itu sedang memperbaiki sepeda-sepeda, ada yang di ketok, mengecatnya biar terlihat seperti baru lagi, memperbaiki rantainya dan lain-lain.
Tak lama kemudian, pemilik bengkel itu pun datang dengan sepeda motornya.
"Mana sepeda yang mau di jual itu?" tanya pemilik bengkel.
"Itu bos, dia pemiliknya," ucap karyawannya menunjuk ke arah Ferzo.
"Oh kamu, kenapa mau di jual?" tanya pemilik bengkel melihat sepeda Ferzo.
"Sudah rusak, lagi udah punya motor juga," jawab Ferzo jujur. Pemilik bengkel itu melihat-lihat sepeda Ferzo.
"Kelihatan banget ini masih baru banget, ini kalau tidak peleknya yang bengkok mungkin harganya bisa tinggi, kamu yakin ingin menjualnya dan tidak ingin diperbaiki saja?" tanya pemilik itu.
"Iya, aku ingin menjualnya saja." angguk Ferzo yakin.
"Baiklah, ini jika aku kira-kira harganya cuma 3 juta, nggak apa-apa jual seharga itu?" tanya pemilik bengkel memastikan.
"Iya, nggak apa-apa pak."
"Baiklah kalau begitu, sebentar ya," ucap pemilik toko itu berjalan masuk ke dalam bengkelnya.
"Minta uang 3 juta," pinta pemilik bengkel kepada anaknya yang bekerja sebagai kasir.
Anak perempuan itu yang sudah kuliah itu mengambil uangnya lalu memberikan kepada ayahnya.
Pemilik toko itu berjalan mendekati Ferzo dan menyerahkan uangnya.
"Terima kasih Pak," ucap Ferzo setelah menerima uangnya.
"Iya sama-sama." angguk bapak itu dan Ferzo pun pergi meninggalkan bengkel tersebut.
"Anak itu pasti sudah merusak sepedanya agar dia punya motor baru," ucap pemilik bengkel menggeleng kepala.
"Hm … kira-kira duit ini aku belikan ke apa ya, duit dari Yun 3 juta, uang jika sepeda 3 juta, semuanya 6 juta," ucap Ferzo berpikir sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
Karen terlalu lama berpikir ia pun sampai di suatu tempat, yaitu sebuah tempat penjual hewan piaraan.
"Wah, bagaimana jika aku memelihara hewan saja sebagai teman, karena rasanya tidak ada yang ingin berteman dengan ku," ucap Ferzo melihat hewan itu sedang mlari sana lari sini ingin keluar dari kandang.
Ferzo mendekati hewan tersebut dan melihat-lihat kira-kira hewan mana yang cocok untuk ia pelihara.
"Mau hewan yang mana dek? Mau burung? Kelinci? Kucing anggora? Anjing? Burung merpati? Hamster? Kura-kura? Kodok? Ayam? Burung Pipit? Bebek? Tupai? Ular? Iguana?" tanya penjual hewan itu.
"Anjing berapa pak?" tanya Ferzo melihat seekor Anjing yang kecil dan imut.
"Ini 2 juta," jawab penjual itu.
"Lalu kucing itu?" Ferzo menunjuk seekor kucing yang berbulu lebat berwarna Oren.
yg ada di sini mau gak di pukul trus dapat sistem???