System Level Up Super Rich

System Level Up Super Rich

BAB 1

[System Level Up Super Rich]

[Rabu, 1 Maret 20xx Negara B]

Sebuah pondok kecil yang sederhana di pinggir padang rumput hijau nan luas. Matahari dengan bangganya memancarkan sinar ultravioletnya, menerangi bumi dengan cahaya yang lembut.

Seorang remaja pria bergegas berangkat ke sekolah menyusuri jalan setapak. Di kiri dan kanan hanya ada hamparan rumput yang masih basah oleh embun. Remaja itu adalah Ferzo.

Perjalanan beberapa menit, Ferzo pun keluar dari jalan setapak dan bertemu dengan kendaraan yang berlalu lalang.

Setiap harinya, Ferzo berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Uang gaji dari menggembala kambing ia gunakan untuk bayar sekolahnya dan kebutuhannya sehari-hari meskipun itu terkadang tidak cukup.

Ferzo berharap setelah tamat sekolah nanti ia bisa mencari pekerjaan yang lebih layak lagi. Tidak seperti saat ini, setiap hari selalu saja ia di ejek karena pekerjaannya, di permalukan dan di hina, ingin rasanya Ferzo membalas mereka, akan tetapi ia berusaha menahannya, ia harus bertahan hingga tamat sekolah.

Sesampainya di sekolah, Ferzo masuk ke dalam kelasnya, semua mata memandang ke arah Ferzo dan mereka mulai cekikikan. Ferzo menundukkan kepalanya agar ia tak terpengaruh oleh mereka yang mulai menjahilinya.

"Lihatlah, siapa yang datang," ucap salah satu teman kelasnya yang bernama Yun, ia adalah anak orang kaya, ayahnya seorang pejabat, dia yang sering kali menjahili Ferzo.

"Tentu saja si miskin penggembala kambing," sahut Iyan yang merupakan teman dari Yun, mereka tertawa cekikikan. Ferzo hanya diam. Dari pada meladeni mereka, ia memilih mengeluarkan buku lalu membacanya.

Karena merasa di cuekin, ia tak puas hati. Yun berdiri dan merampas buku di tangan Ferzo lalu merobeknya.

"Hey! Apa yang kau lakukan!" teriak Ferzo yang langsung berdiri, matanya sudah mulai berkaca-kaca. Ia mengengam tangan dengan erat, ingin rasanya ia mencabik-cabik tubuh Yun saat ini juga, tapi ia tak mampu. Atau ia ingin lari saja dan berhenti sekolah, tapi mengingat nasib dirinya kedepannya, tidak selamanya ia akan menjadi pengembala kambing, ia juga ingin sukses seperti yang lain suatu hari nanti.

"Lihatlah, lihatlah, dia mulai menangis," ejek Yun sambil tertawa.

Ya, air mata Ferzo jatuh ke meja, rasa sakit itu tak bisa ia tahan, tapi Ferzo memilih duduk kembali dan membaringkan kepalanya ke atas meja sambil menangis dalam diam.

"Huh! Dasar cengeng," ejek Yun melempar buku yang di sobek itu di kepala Ferzo lalu pergi duduk di kursinya. Mereka kembali bercanda seperti biasa tertawa bahagia.

Ferzo menatapnya geram, setelah membuli orang apa mereka tidak merasa bersalah? Tidakkah mereka merasakan penderitaannya? Sejak kedua orang tua Ferzo meninggal dunia karena sakit, dirinya yang seharusnya masih butuh keberadaan orang tuanya harus menelan pahitnya hidup. Bagaimana anak seumurannya harus tinggal sendiri? Mencari makan untuk kebutuhan hidupnya dan membayar uang sekolah sendiri? Ini lah yang harus ia alami saat ini. Kini ia juga harus menghadapi teman sekolah yang setiap hari membulinya.

Pak guru masuk ke dalam kelas, ia melihat mata Ferzo yang sedikit memerah seperti sehabis menangis.

"Ferzo, kamu kenapa?" tanya Pak guru membuka kaca matanya yang menggantung di hidungnya.

"Saya tidak apa-apa pak, hanya kelilipan," jawab Ferzo mengucek-kucekkan matanya seolah-olah ucapannya benar. Dari bangku nomor dua, terlihat Yun yang menyeringai, Ferzo mengalihkan pandangannya dan memilih fokus belajar.

Saat pelajaran Selesai, para murid berhamburan keluar kelas, karena saling berdesakan, Ferzo tak sengaja menyenggol Yuli hingga ia terdorong keluar.

"Hey! Kau punya mata tidak! Beraninya kau menyenggol ku, kau itu bau kotoran kambing tau! Jangan dekat-dekat sama orang! Sungguh menjijikkan! Pulang nanti aku harus mandi bersih nih, kalau nggak bau kambingnya nggak bakal hilang!" ucap Yuli mendengus kesal, ia adalah gadis tercantik di lokalnya, ia juga anak orang kaya, ayahnya seorang pengusaha sukses di kotanya.

"Maaf aku tidak sengaja," ucap Ferzo menundukkan kepala beberapa kali sebagai tanda permintaan maaf.

"Permintaan maaf mu tidak aku terima, kamu harus bersujud di kaki ku, baru aku akan memaafkan mu," ucap Yuli menatap tajam Ferzo sambil bercekak pinggang.

Para murid melihat kejadian ini sedang menonton layaknya pertunjukkan seru, di tambah lagi Yun datang mendekati Yuli, ini akan menjadi tontonan menarik.

"Ada apa?" tanya Yun.

"Dia itu menyenggol ku, lihatlah dirinya yang jelek dan bau itu, beraninya di mendekatiku," ucap Yuli berlaku manja di hadapan Yun.

Ferzo pun berusaha melarikan diri untuk lepas dari permasalahan ini meskipun ia tahu besok akan ada hari buruk yang menunggunya. Sayangnya ia di tarik oleh Iyan dan Mul, ia di seret ke hadapan Yuli dan Yun.

"Cepat kamu sujud di hadapan Yuli!" teriak Yun menekan kepala Ferzo dengan kuat hingga kepalanya menyentuh lantai.

"Cepat!" teriak Yun lagi, mata Ferzo memerah menahan sakit dan sakit hati yang mendalam. Yun menekan kuat kepada Ferzo dan Yuli mengulurkan kakinya dan meletakkan kakinya di wajah Ferzo. Sungguh penghinaan yang mendalam baginya.

Sayangnya tidak ada yang melapor pada guru karena asik menonton. Kantor juga cukup jauh dari kelasnya sehingga tidak ada guru yang menyadari.

Akhirnya Yun melepaskan kepala Ferzo setelah Yuli puas melumati kepala Ferzo dengan kakinya, mereka pun pergi meninggalkan Ferzo yang kesakitan.

Ferzo berusaha berdiri, air matanya menetes, ia berjalan menuju arah pulang dengan menangis. Kapan penderitaan akan berakhir? Sedangkan sekolah masih ada satu setengah tahun lagi, selamat itu ia harus bertahan dan harus menahan pembulian.

Sesampainya di pondok tempat tinggalnya, di sana ada majikan dan beberapa orang yang sedang berkumpul, wajah mereka tampak berubah dan sangat marah.

"Ada apa Pak?" tanya Ferzo mendekat.

"Kamu lihat itu di kandang, kambing ku hilang beberapa ekor! Karena tidak ada yang menjaganya, aku rugi besar dan yang hilang itu adalah kambing yang sudah siap jual, bagaimana kamu akan bertanggung jawab!" hardik majikannya itu.

Ferzo sangat terkejut, ia berlari ke kandang dan mendapati 5 ekor kambing yang besar-besar hilang. Hati Ferzo sangat terenyuh, ia sungguh tak percaya atas apa yang menimpanya, ia sama sekali tak punya uang untuk mengantikan kambing yang hilang sebagai pertanggung jawabannya.

Dengan wajah yang lesu, ia menundukkan kepalanya. "Maaf pak," ucapnya pelan.

"Maaf? Kata maaf tidak bisa mengantikan kambing ku yang hilang! Karena kamu sudah berbuat kesalahan fatal dan tidak bisa di maafkan lagi, jadi kamu lebih baik pergi, aku akan mencari pekerja yang benar-benar menjaga kambing ku dengan baik, ini uang kerja kamu, jadi jangan pernah datang lagi," ucap pak Keri menyerah sebuah amplop berwarna coklat yang berisi uang 500 ribu.

"Pak tolong berikan aku kesempatan sekali lagi, aku janji akan menjaga dengan baik," ucap Ferzo memohon.

"Tidak! Tidak! Tidak! Tidak ada kesempatan! Lebih baik kamu angkat kaki sekarang juga!" usir pak Keri melempar amplop itu itu di bawah kaki Ferzo. Dengan tangan yang bergetar Ferzo memungutnya lalu menyimpannya.

Ferzo mengemasi barang-barangnya dengan tubuh yang lemas, lalu membawanya pergi. Sebelum pergi ia melihat pondok yang penuh kenangan itu. Antara rasa tak rela, akan tetapi tetap saja ia harus pergi.

"Kemana aku akan pergi?" tanya Ferzo yang terluntang-lantung sendirian di jalan seperti seorang gembel, ia berhenti di jembatan dan duduk di pinggir sambil memandangi langit.

"Siapa lagi yang hidupnya lebih menderita dari ku! Siapa lagi yang peduli dengan ku! Kurang kah penderitaan ku ini! Sudahlah tak punya orang tua, miskin lagi!" teriak Ferzo dengan beruraian air mata.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-04-30

0

Mas Bos

Mas Bos

derita membawa bahagia

2024-04-26

0

GILANG PRATAMA PUTRA HERMAWAN

GILANG PRATAMA PUTRA HERMAWAN

dia belum tau harga kambing kli

2024-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BSB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BSB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!