Karena pengkhianatan yang di lakukan sang suami , ana sang istri malah berpikiran akan membalas pengkhianatan sang suami dengan kembali berkhianat dengan laki-laki lain . Ana tidak memikirkan dampak dari yang dia lakukan , setelah membalas pengkhianatan sang suami dengan kembali berkhianat lagi . Justru masalah muncul lebih rumit lagi , setelah pengkhianatan itu terjadi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mileaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Dibalas Pengkhianatan
Cek lek
Ana seketika membeku saat membuka ruangan temannya nya yang berada tidak jauh dari ruangan yang dulu pernah ana tempati , ana melihat suami serta temannya tengah bercumbu dan memadu kasih .
Ana bisa melihat dengan jelas , adegan demi adegan yang kedua pasangan itu lakukan . Sungguh hancur berkeping-keping perasaan ana , melihat pasangan laknat yang ada di depan matanya . “ Astagfirullah , Astagfirullah ______ “ ucap ana dengan menutup mata dan memegang dadanya yang mendadak sangat sesak di rasanya .
Ternyata suara istighfar ana , terdengar di telinga kedua pasangan laknat itu . Juna dan angel pun saling memandang karena kaget , ada yang mengetahui perbuatan mereka berdua di dalam kantor . Tapi saat tahu siapa orang nya , baik Juna mau pun angel kembali melanjutkan adegan yang tidak seharusnya mereka berdua lakukan di hadapan ana langsung .
Ana membuka mata nya kembali dan menghirup udara dalam - dalam sebelum menerus kan langkah nya keluar dari ruangan yang seperti neraka ini . Ana yakin kedua pasangan laknat itu menyadari kehadiran nya , karena suara istighfar ana cukup keras . Jadi gak mungkin pasangan laknat itu tak mendengar suara ana , pasangan laknat itu pasti sengaja dan berpura-pura tak melihat kehadiran ana berada di ruangan yang sama dengan mereka .
“ Silahkan kalian mengabaikan kehadiran gue di sini , tapi ingat gue akan balas pengkhianatan kalian berdua . “ ujar ana sebelum keluar dari ruangan angel .
Brug
Ana membanting pintunya dengan keras saat keluar , ana tak langsung kembali ke Maladewa , melainkan masuk ke ruang kerjanya yang dulu untuk menghilangkan perasaan sedih nya dan mengobati rasa rindu pada ruangan yang pernah menjadi saksi bisu perjalanan karier ana selama 3 tahun menjabat sebagai manajer marketing di perusahaan kripala .
“ Permisi , maaf aku hanya mampir sebentar kok . “ ucapnya saat masuk ke ruang kerja yang dulu , ana takut sudah ada orang yang menggantikan dirinya berada di ruang kerja nya yang dulu . “ ternyata masih sama , tidak ada yang berubah kok . “ ucapnya dengan terus melihat - melihat ruangan nya .
Sudah puas melihat - lihat , ana melangkah kan kakinya menuju kursi dimana dulu pernah ana tempati . Meskipun tempat duduk nya lebih kecil dibanding tempat duduk nya yang sekarang di Maladewa , tetap ana lebih nyaman di tempat ini , karena banyak sekali kenangan nya . Ana duduk di kursi kebesaran kemudian menumpuk kedua tangan nya di atas meja dan menyandarkan kepalanya di atas tumpukan tangan nya dan menangis . Sungguh sakit hati nya , mengetahui kenyataan jika suami yang dicintai sepenuh hati nya ternyata malah berkhianat . Meskipun ana tadi sempat mengatakan akan membalas pengkhianatan yang di lakukan suami dan temannya , tetap saja pada kenyataannya nya hatinya sangat - sangat sakit .
Di usia pernikahan nya yang baru seumur jagung , ternyata sudah di bumbui pengkhianatan yang di lakukan oleh sang suami dengan temannya . Mungkin ana bukan istri yang sempurna , tapi sungguh ana sangat berharap pernikahan nya dengan Juna bisa selamanya terjalin sampai maut memisahkan mereka . “ Tuhan , lalu aku harus apa sekarang ? “ gumamnya di sela - sela tangisannya .
Setelah puas menumpahkan rasa sedihnya dengan menangis , ana menghela napas dalam-dalam untuk menghentikan tangisan nya . Ana harus segera kembali ke Maladewa untuk bekerja , karena waktu istirahat nya hampir habis . “ Oke ana , tenang , tenang lo pasti bisa menghadapi nya . “ ujar ana dengan mensugesti dirinya , meski ana tidak tahu keputusan apa yang akan dia ambil untuk rumah tangga nya .
Ana beranjak dari kursi , ana mengedarkan pandangan nya ke penjuru ruangan , sebelum meninggal ruangan yang penuh dengan memori . Mungkin ini yang terakhir kalinya ana datang ke ruangan yang pernah menjadi saksi perjalanan karier ana selama beberapa tahun selama bekerja di kripala .
Ana sama sekali tidak tahu pengganti dirinya , karena ana merasa bukan urusan nya lagi mengetahui siapa pengganti dirinya setelah mengundurkan diri dari kripala . Sedangkan Juna sendiri sama sekali tidak mengatakan apapun tentang kenaikan jabatannya atau siapa yang menggantikan ana menjadi manager marketing . “ Nanti aku tanyain Yola deh , sekalian balik . “ ujarnya kemudian keluar dari ruangan yang penuh dengan kenangan .
Yola mantan anak buahnya yang selalu patuh saat ana masih menjadi managernya , dia bekerja di bagian marketing dan ana sudah menganggap Yola itu adik sendiri .
Ana pun langsung menuju ke ruang staf untuk mencari Yola terlebih dulu , sebelum dia kembali ke Maladewa . Sampai di ruang staf , Ana melihat Yola berada di mejanya . Melihat Yola tetap bekerja , di saat yang lain berhamburan keluar untuk mengisi perutnya , Yola malah setia mengerjakan pekerjaan sendiri . Yola sangat mirip dengan nya , yaitu sama-sama gila - gila kerja . Mungkin karena memiliki kesamaan yang sama , ana begitu klop dengan Yola , meskipun umur mereka berdua berbeda jauh . “ Dek , kamu gak keluar ? “ sapa ana
Yola menghentikan pekerjaan nya dan menengok ke belakang untuk melihat siapa gerangan yang menyapanya . “ Mbak ana . “ Yola langsung memeluk ana dengan sangat erat , saat tahu yang memanggilnya mantan atasannya .
Ana sampai batuk - batuk , karena yola terlalu kencang memeluk nya . “ Dek lepas , Mbak gak bisa napas ini . Kangen sih kangen tapi gak sampai Mbak gak bisa napas juga kali . “ ujarnya setelah Yola melepas pelukan nya .
“ Hehe , maklum Mbak kangen banget sama Mbak tahu . “ balas yola dengan cengengesan .
“ Sudah lah . Gimana kabar kamu dek ? “ tanya ana
“ Alhamdulillah baik aku Mbak . Keadaan mbak sih gimana , Mbak ganti nomor lagi yah ? “ ujar Yola .
“ Kabar mbak juga alhamdulillah baik dek . Iya mba ganti nomor lagi , soalnya nomor yang dulu ke blokir . Oh iya mbak mau nanya , siapa sekarang yang menduduki posisi manager marketing di sini dek ? “ Yola malah mengernyit kan dahinya , saat ana bertanya seperti itu . Masa suaminya yang menggantikan , kok istri nya gak tahu .
“ Mbak ini jangan - pura-pura gak tahu deh , kan yang menggantikan posisi Mbak ana itu suami Mbak sendiri .
...Bersambung...