Malam temaram, cahaya siluet datang menyambar. Detak jantung berlarian ke segala arah. Menimpali ubin yang kaku di tanah.
Di sana, seorang anak kecil berdiri seperti ingin buang air. Tapi saat wajah mendekat, Sesosok hitam berhamburan, melayang-layang menatap seorang wanita berbaju zirah, mengayunkan pedang yang mengkilat. Namun ia menebas kekosongan.
Apakah dimensi yang ia huni adalah dunia lain? nantikan terus kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asyiah A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghilang
Anak kecil itu bernama Lucy. Raja dan Ratu memerintahkan seluruh pelayan untuk taat dan patuh pada Lucy. Calon pewaris tahta kerajaan.
Tak terkecuali, para pengawal. Salah satu pengawal setia kerajaan, anaknya sering bermain dengan Lucy, bernama Kick.
"Nak, jika terjadi sesuatu pada putri Raja, bawalah dia menjauh dari istana. " Pesan sang ayah, dia memegang pundak anak kecil yang masih ingusan.
"Baik, Ayah. "
Bocah kecil yang sedang duduk memainkan ketapel, sejenak beringsut, membelakangi ayahnya.
Kemudian berbalik badan dan memeluk ayahnya.
"Memangnya kenapa ayah memberi pesan begitu padaku? Apakah akan terjadis sesuatu yang buruk?"
"Nak, kita harus selalu waspada dan hati-hati. Walaupun tidak hari ini, belum tentu esok kita akan luput dari bahaya. Maka, kau harus selalu ingat pesanku ini. Jika terjadi sesuatu di istana, bawalah putri Lucy pergi. Kau bisa berjanji padaku kan? "
"Laki-laki sejati tidak pernah melanggar janji, Ayah! " Ucap bocah itu sembari berlari meninggalkan sang Ayah.
"Dasar... Sudah berlagak seperti orang dewasa saja! " gumamnya.
Hari ini, siang yang terik tiba-tiba tertutup awan. Raja dan Ratu berpamitan dengan putri mereka, Lucy. Raja sudah membawa sebuah kalung.
"Lucy, jadilah anak yang baik. Kalau ada masalah katakan saja kepada tabib Zhu. Kalau kau kesepian, bermainlah dengan Kick. Kau bisa mempercayai mereka, seperti mempercayai kami berdua. "
Raja memeluk pundak Lucy yang tampak melemah. Sedikit tertunduk, Lucy menggigit bibirnya.
"Lucy, pakailah ini! " Sang ayah memakaikan kalung kristal berwarna senada dengan bola matanya. Pantulan cahaya itu mewakili diri Lucy.
"Cantik sekali..... Terima kasih, Ayah! " Lucy memeluk sang ayah.
"Kalung itu simbol kesetiaan, kepercayaan, kekuatan dan kepribadian yang kuat. Jadilah seperti kalung itu, menyinari seluruh alam dengan kekuatanmu. Kau harus sekuat baja. Kau yang akan memimpin negeri ini!" Raja menatap dalam-dalam manik mata itu.
"Aku berjanji, Ayah. Aku akan selalu mengingat semua pesanmu. " Lucy mengalungkan tangannya pada leher sang Raja.
Kini Ratu memeluk Lucy, seperti perpisahan terakhir. Tangin Lucy meledak. Rasa sedih nya seketika menguar.
"Ibu.... "
"Iya, Sayang... Jaga dirimu baik-baik ya. Setelah itu kita akan bertamasya bersama. Memetik apel di kebun, mencari semangka, berburu kunang-kunang. Kau mau kan?? "
"Mau.... Hemmmmm. " Lucy menangis sesegukan. Ratu memeluk dengan sangat erat.
"Cepatlah kembali. Ibu, Ayah.... " Lucy menangis, air matanya tak terbendung.
"Iya, Sayang. " Jawab Raja dan Ratu.
......................
Tabib Zhu menemui Raja. Dia ingin menyampaikan sesuatu.
"Ada apa kau ingin bertemu denganku? Apakah ada yang penting? " Raja duduk di singgasananya.
Sebelumnya, seluruh pelayan sudah meninggalkan ruangan. Hanya ada beberapa pengawal yang berjaga di sekitar pintu yang berhias gorden dari beludru berwarna hijau keemasan.
"Ini tentang putri Yang Mulia, Lucy. "
"Katakan padaku! "
Suasana menjadi menegang. Tabib Zhu menimbang kata demi kata yang akan dia keluarkan.
"Yang Mulia, sebelum aku datang ke istana, Lucy sudah dirasuki oleh iblis itu. Tetapi kekuatan nya tak terhingga. Sulit bagi iblis itu menguasai tubuh Lucy. Sehingga saat pingsan, iblis hanya bisa mengambil bayangan Lucy saja.
Kekuatan Lucy juga hilang. Bukan hanya aku yang dikutuk iblis itu, tetapi putrimu juga kehilangan kekuatan. "
"Lalu bagaimana mengembalikan kekuatan putriku dan kekuatanmu? Apakah ada cara? " Tanya Sang Raja.
"Ada. Obat herbal yang berusia lebih tua dari Kerajaan ini. Gingseng herbal berusia 100 tahun. "
"Dimanakah bisa mendapatkan tanaman yang sudah langka itu? "
"Mustahil, Yang Mulia. Sekarang tidak ada yang memperjual belikannya. Barang itu sudah sangat langka. Beberapa minggu yang lalu, ada sepasang suami istri, istrinya akan melahirkan, namun bayi tak kunjung keluar, mereka meminta bantuanku untuk menemukan gingseng itu, aku berusaha mencari di hutan terlarang. Namun nihil. "
"Baiklah.Jika di perjalanan aku menemukannya, aku akan segera membawanya pulang. " Ucap Raja.
"Baik, Yang Mulia. "
"Bagaimana dengan kekuatanmu? "
"Aku... Jangan khawatirkan aku, Yang Mulia. Aku memiliki keterampilan akupuntur saja sudah sangat bersyukur. Kekuatan itu bagiku seperti trauma. Aku tidak ingin merasakannya, tapi dia selalu datang. "
"Bila memang sudah waktunya kekuatanku kembali, pasti aku akan menerima nya. "
"Baiklah kalau begitu. "
Raja berlalu. Raja menuju pintu utama.
KREKKKK
Pintu terbuka. Raja dan Ratu bersiap untuk pergi menuju daerah perbatasan.
BUMMMMMM....
Bunyi kaca pecah, tanah retak, seperti asalnya dari dalam tanah.
"Apa yang terjadi? " tanya Raja.
Bumi berguncang. Sesuatu yang tampaknya bergeser itu menghasilkan suara nyilu.
"Yang Mulia. Ada bahaya menghadang. " Ayahnya Kick berbicara.
Dia dan beberapa pengawal awalnya menuju ruang bawah tanah. Tempat menyimpan persediaan barang, seperti jarum, jerami dan besi lainnya.
Sebuah retakan mengalir dari tanah yang mulai memunculkan sinar. Sinar kemerahan, seperti darah.
"Yang Mulia. Aku melihat, seperti seekor kuda, tapi seperti iblis. Bentuknya buruk rupa. Ada tanduk di sebelah kanan. Hanya satu tanduk saja.
Dia memperlihatkan kepalanya, menatapku dengan tatapan haus darah. Seperti ingin menerkamku, tetapi tak jadi karena dia tersangkut.
"Jadi suara dentuman itu-" Kata-kata Raja terpotong.
"Itu suara keluarnya makhluk mengerikan itu. "
"Tabib Zhu, Kick, bawa Putri Lucy pergi!!! " Perintah Raja.
Mereka mencari di ruang utama istana. Tidak menemukan Putri Lucy.
"Ayah, Lucy tidak bisa ditemukan. Aku akan mencarinya di lantai tiga. Dia pasti berada di dalam kamar! " Seru Kick.
"Jangan... Biarkan aku saja! " Cegah sang ayah, namun Kick sudah lebih dahulu berlari.
BUMMMM.....
Sebuah dentuman kembali mengguncang istana. Seorang anak kecil yang sedang duduk di bawah meja belajar, rasa takut menyelimutinya.
KREKKKK
Kick mendekati Lucy dan berkata, "Ayo pergi dari sini! " Kick menarik lengan Lucy sebelum Lucy melihatnya.
Ayah Kick dan beberapa pengawal mengawal Putri penerus kerajaan.
Sebuah bayangan berdiri di lorong menuju lantai ke dua. Bayangan itu semakin mendekat, terlihat seperti sesosok yang bungkuk dengan duri-duri di atas punggungnya, melangkah dengan kaki di bawah dan kaki atas seperti bersiap menerkam.
HAAARGGGGGGHHHHH....
Suaranya lolos, seperti auman, seperti meminta sesuatu. Ada bahaya yang mengancam di depan mereka.
"Putri Lucy, di belakangku. Jangan mendahuluiku." Perintah sang ayah.
"Kick bawalah Putri Lucy lari. Aku akan menangani iblis ini! "
Kick berlari dengan menarik tangan Putri Lucy. Mereka berlari tepat saat sang iblis melihat.
HAAAAARGHHHHHH...
Iblis itu menuju ke arah Lucy. Seketika itu, SREEETTTTT....
Pedang menebas kaki atas sebelah kanan yang bersisik itu.
"LARIIIIIII!!!! " Pekik Ayah Kick.
Kick menangis, dia menatap Lucy. Lalu berlari dengan secepat kilat.
Sementara ayah dan para pengawal sudah berhadapan dengan tiga iblis yang tak sebanding kekuatan.
Satu tebasan, satu cakaran dan satu tendangan dari iblis berhasil menumbangkan tubuh mereka.
Beberapa tubuh terkoyak, beberapa lagi tertusuk duri dari punggung iblis.
Lucy dan Kick berlari ke ruang utama. Di sana sudah disiapkan tandu yang akan mereka naiki.
Tabib Zhu sudah menunggu, menarik tangan Lucy dan Kick melompat naik ke atasnya.
Sementara itu Raja dan Ratu menutup pintu istana. Para pelayan dan pengawal, mengedarkan pandangan. Menyiapkan diri untuk bertaruh nyawa. Setiap tangan memegang benda tajam.
HAAAARGHHHHH...
Iblis sudah tiba di lantai utama. Mereka saling menatap. Tiga iblis itu membabi buta menyerang para pengawal.
Sementara di luar istana, sebuah segel sudah Tabib Zhu pasang. Dia mengerahkan seluruh kemampuannya, sebelum pergi ke istana, dia sudah menyiapkan jimat, untuk melindungi diri. Tak disangka saat ini, seluruh kekuatannya hilang.
Tabib Zhu menyegel istana. Tandu bergerak semakin menjauh, sementara suara-suara auman dan denting pedang semakin menjauh.
"Ayahhh, Ibu...... " Lucy berteriak histeris. Kick dan Tabib Zhu mengencangkan ikatan. Memegangi tangan dan kaki Lucy.
Hingga akhirnya, Raja dan Ratu tewas tertusuk duri-duri tajam dari iblis.
Iblis meronta. Dia tak bisa keluar. Akhirnya bersama dengan jasad-jasad, para iblis menghilang kan jejak. Membawa istana menuju dimensi lain.
Sebuah tempat yang akan dikunjungi oleh Lucy, Stella dan Kick.
...****************...