Dia gadis yang periang dan penuh warna, hidup nya selalu penuh dengan kebahagiaan meskipun kenyataan nya dia tidak pernah bahagia.
Nama nya Rain, hanya Rain tanpa nama belakang keluarga besarnya. Karena gadis itu bukan lah terlahir dari keluarga itu.
Rain memiliki Mahendra sebagai ayahnya yang selalu mendukung dan menyanyangi nya dengan penuh kasih sayang tanpa membedakan anak anaknya.
Meski istri nya begitu membenci Rain sejak kedatangan gadis itu dalam kehidupan mereka, Mahendra selalu berusaha menyemangati Rain untuk tetap menjadi anak baik dan menghormati Rekka seperti ibunya sendiri.
Tahun terus berganti gadis itu kini sudah beranjak remaja dan bersekolah di sekolah ternama sama seperti anak anak Rekka.
Dan ini adalah tahun ajaran baru Rain di sekolah menengah atas pertama nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap Sayap Patah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gio Arkha Fernandez
Angel dan Rain memilih duduk di barisan tengah bagian ketiga.
Rain dan Angel bercengkrama dan saling bercerita tentang diri mereka dan juga keluarga mereka, Rain mendengar kan dengan serius setiap cerita yang di ucapan Angel.
Dia adalah pendengar yang baik.
" Kalau lo gimana, pasti dari keluarga berada juga kan?. Gak mungkin lo bisa masuk kesini tanpa dari keluarga berada kan?. " Ucap Angel sembari menyanggah dagunya di antara dua tangan nya.
Rain hanya tersenyum menatap Angel sekilas. Tak lama beberapa OSIS dengan jas merah marun masuk kedalam kelas mereka, terlihat Renatha menatap tajam ke arah Rain.
Sudut mata gadis itu benar-benar tajam dan langsung bisa mendebak keberadaan Rain di antara siswa-siswi itu.
" Pagi ku badmood kalau melihat gadis tidak tahu diri itu. " Batin Renatha memutar bola mata nya kesal
" Selamat Pagi semua, perkenalkan nama saya Ken Sanjaya saya perwakilan dari kakak kakak OSIS yang ingin memperkenalkan diri kami dan juga diri kalian. "
SELAMAT PAGI KAK KEN..
Ucap mereka bersamaan
" Ren, maju gih.. " Gumam Ken menatap Renatha yang sibuk dengan ponselnya.
" Ok. " Renatha berdiri dari duduk nya dan berjalan ke depan sembari menatap satu persatu siswa-siswi baru itu termasuk Rain yang menundukkan wajahnya.
" Saya Renatha, wakil ketua OSIS di sini. Saya harap kalian bisa mematuhi setiap aturan di sekolah internasional ini dan saya harap kalian juga tahu siapa saja OSIS yang berdiri di sini dan kalian harus tahu siapa kami. "
Mereka menatap Renatha dengan ekpresi berbeda dan pikiran yang berkecambuk.
" Di sana dia ketua OSIS kita. " Renatha mengalihkan pandangannya pada seorang laki-laki yang berdiri jauh dari nya.
" Gio Arkha Fernandez, ketua OSIS kita sekaligus Ketua tim basket dan membawa nama besar sekolah kita. Kalian harus tahu itu. "
Laki-laki bernama Gio itu hanya tersenyum tipis dan melambaikan tangan pelan.
" Apa ada pertanyaan?, jika tidak akan ke sesi perkenalkan saja. "
Mereka nampak mengganguk membuat Renatha segera menujuk satu persatu dari mereka untuk memperkenalkan diri mereka.
Gio memperhatikan keberadaan Rain yang hanya menunduk tanpa ingin tahu siapa saja OSIS atau nama nama temannya itu.
" Gadis ekor kuda. " Batin Gio.
" Rain, lo kok diem aja sih?. Kenapa lo takut ma Renatha?. " Ucap Angel menatap Rain yang diam.
" Nggak kok Angel, aku gak takut kok lagian kenapa harus takut?. " Ucap Rain lembut.
" Kamu yang sedang sibuk bicara sendiri, maju dan kenalkan dirimu. " Ken menujuk Angel dan membuat gadis itu langsung berdiri dan maju di depan teman teman sekolah nya.
" Halo nama gue Angela Camellia Wish. " Ucap Angel dengan tegas.
" Ok lanjut sebelah Angel maju dan kenal kan dirimu, setelah itu kalian bisa langsung istirahat . "
Rain mengangkat wajahnya dan langsung beradu pandang dengan Renatha, tak jauh dari sana Gio berjalan mendekati Ken menunggu Rain datang untuk memperkenalkan dirinya.
" Rain, maju entar lo di hukum kalau lama lama. " Angel menyenggol lengan Rain pelan membuat gadis segera maju kedepan.
Rain memiliki kulit yang putih dengan wajah bulat yang cantik di tambah mata hitam dan bibirnya yang merah muda, rambut nya hitam panjang dan di ikat ekor kuda membuat kesederhanaan itu menarik perhatian lawan jenis nya.
" Cantik dan manis sama seperti Kirana, entah bagaimana kabar nya sekarang. " Batin Gio tanpa mengalihkan pandangannya dari Rain.
" Nama saya Rain, hanya Rain. " Gumam Rain dengan lembut.
" Wah berarti kamu lahir pada hujan yah makanya di kasih nama Rain, yah biar gaul gitu hahahha... " Gumam seorang OSIS membuat kegaduhan di dalam kelas.
Hiruk pikuk suara tawa terdengar nyaring. Rain hanya diam dengan tersenyum tipis mendengar lelucon yang terlontar dari mulut mulut senior nya itu.
" Di mana rumah mu?. " Seketika ruangan itu terdengar sunyi saat Gio bertanya kepada Rain.
Rain menatap Gio yang bersandar pada meja guru.
" Rumah, rumah ku?. eeemmz maaf kak, saya rasa rumah adalah hal pribadi yang seharusnya tidak semua orang bisa tahu atau di beritahu. "
Gio terdiam menatap Rain dengan isi pikirannya.
" Kenapa tiba tiba Gio bertanya tentang rumah pada anak punggut ini, jangan samapai Gio tertarik padanya atau dia sengaja membuat Gio penasaran padanya?. " Batin Renatha kesal.
" Ok, tidak masalah. Silakan kembali ketepat mu Rain. " Rain menatap Gio sekilas kemudian berlalu kembali ke meja nya.
Angel mendekatkan duduk pada Rain
"Rain, lo lihat ekpresi Renatha tadi?. Gila serem banget kek dia pengin nelen lo idup idup deh. " Bisik Angel pelan pada Rain.
Rain pun merasa merinding melihat tatapan tajam Renatha padanya sedari tadi, entah apa yang akan di lakukan Renatha saat mereka sudah berada di rumah nanti.
Perkenalkan sudah selesai mereka sudah di perbolehkan untuk pulang karena hari itu hanya ada sesi perkenalkan untuk para OSIS dan juga siswa-siswi baru, sedangkan besok pagi mereka sudah bisa belajar.
Suasa sekolah masih amat ramai dengan para siswa-siswi baru yang hendak pulang dan juga siswa-siswi lama yang sedang istirahat dari jam pelajaran.
Angel mengejar langkah Rain yang sudah di sudah di parkiran.
" Rain, tunggu.. " Gadis itu langsung berbalik dan melihat Angel yang berlari ke arah nya.
" Ada apa Angel?. "
" Lo mau balek, bareng aja yuk gue bawa mobil entar gue anter lo sampek rumah gimana?. " Tawar Angel membuat Rain terdiam.
Di sisi lain dia seneng pulang tidak harus jalan kaki, namun di sisi lain dia takut jika ada orang yang tahu tentang hubungan nya dengan Renatha atau Kanaya.
" Ya elah nie orang, malah ngelamun. " Sunggut Angel kesal.
" Ah, maaf Angel. Tapi sebaiknya aku jalan kaki aja rumah ku tidak terlalu jauh dari sekolah kok hanya 25 menit saja. "
" What, 25 menit lo bilang cuma. Gempor tuh kaki neng udah ayoo ke mobil gue lo tinggal tunjuk arah dan selesai. " Angel menarik paksa tangan Rain membuat gadis itu tidak berdaya.
Angel dan Rain masuk kedalam mobil sport milik Angel dan mereka segera melaju pergi dari sekolah internasional itu, di dalam mobil Rain hanya diam.
" lo kenapa diem aja, udah santai aja kali. Rumah lo di perumahan mana?. "
" Perusahaan permana nomor 35 Angel, tapi nanti aku gak bisa ajak kamu masuk ke rumah ku. Emmzz maaf mama ku galak dan tidak membolehkan ku membawa seorang teman masuk kedalam rumah. " Gumam Rain berbicara sehalus mungkin takut jika Angel bisa tersinggung.
Angel adalah teman baru dan terbaik yang dia temukan. Jadi jika dia kehilangan sosok Angel entah ada kah orang lain yang mau berteman dengan nya lagi atau tidak.
" Yaaa elah santai aja, kalau gue gak boleh ke rumah lo gampang lo aja yang ke rumah gue dah selesai. Nyokap gue orang nya santai kok.. " Angel tersenyum lebar.
" Syukur lah dia gak marah, sebenernya aku pengen aja dia main tapi mengingat mama Rekka seperti itu aku takut Angel akan merasa sakit hati nantinya. "Batin Rain.