Quinsha (Nona Muda Tersembunyi)

DEG

' dia kan yang aku tabrak kemarin,tapi gak mungkin dia mengenali penampilan ku' batin quin panik.

' dia, siapa ya, perasaan nggak asing, apa aku pernah bertmeu ?' batin narendra.

" silahkan duduk tuan aldebaran dan asisten kevin, oh maaf sebelumnya. Perkenalkan beliau adalah CEO kami, QUINSHA ADIPATI. Nona, ini adalah CEO baru dari A.D Group , tuan narendra aldebaran dan asisten pribadi nya, tuan kevin aldebaran. " kata nakula memperkenalkan mereka bertiga.

" ehem, mohon bantuan nya tuan, saya quinsha adipati, panggil saja 'quin' " sahut quin sambil menjulurkan tangan untuk berjabat tangan, narendra menyabut tangan quin dan tak sengaja ia mencium aroma strawberry dari tubuh quin yang sedikit membungkuk di depan nya.

DEG

' aroma ini, aroma yang sama dengan gadis kemarin, dan tadi namanya juga sama, quin ' batin narendra.

" senang bertemu dengan anda nona, saya narendra, panggil saja rendra " sahut narendra. Kevin terbengong dengan sikap sang tuan muda sekaligus sahabat nya ini, sejak kapan bos nya ini au menyambut uluran tangan dari seorang gadis. Memang sih dia akui, perempuan di depan mereka ini cantik, sangat cantik malah. Ahh andaikan kau tau kev, perempuan ini adalah gadis yang kau sebut dengan bocah songong. ha ha ha.

" ehem , saya kevin nona muda, asisten tuan narendra " ujar kevin memutuskan jabatan tangan antara narendra dan quin. kedua nya tersenyum canggung.

" ehm, quin om.. eh tuan kevin. " jawab quin hampir keceplosan.

' duh, hampir ae, ni mulut emang susah di rem deh ' batin quin. quin menetralkan raut muka polos nya kembali ke stelan datar.

" mari tuan tuan, silahkan duduk. " nakula mempersilahkan klien nya untuk duduk.

seketika suasana menjadi tegang dan serius saat kedua belah pihak melakukan kesepakatan dalam perpanjangan kontrak. pihak quin merasa puas dengan kualitas bahan pokok yang di sedia kan oleh pihak narendra, begitu pula dengan pihak narendra yang puas dengan setiap proses pembayaran dari pihak quin yang selalu tepat waktu. akhirnya setelah perdebatan yang ringan mereka taken perpanjangan kontrak. nakula terlihat pamit sebentar untuk menelepon, rupa nya nakula menghubungi pihak dapur untuk menghidangkan menu makan siang.

" hallo, naya. bilang ada chef prapto, eksekusi sekarang," terdengar nakula memberi perintah. narendra dan kevin mengernyit bingung mendengar bahasa ' eksekusi ' dari nakula. quin terlihat mendekat ke arah nakula dan berbicara.

" teh nay, bilangin ke mas prapto, pesanan quin jangan lupa , hi hi hi " kikik quin. nakula geleng - geleng kepala mendengar kata - kata quin.

" oke makasih nay, kami tunggu " sahut nakula sembari memasukkan kembali ponsel ke saku jas nya.

" maaf tuan tuan, sekira nya untuk menunggu sekalian kita makan siang, bukan kah sudah masuk jam makan siang. " pinta nakula sopan. narendra dan kevin lega mendengar bahwa definisi eksekusi dari nakula adalah menghidangkan makanan. terdengar seram.

" hi hi pasti om om kaget ya, dengar kata ' eksekusi' " celoteh quin tanpa sadar memanggil narendra dan kevin dengan sebutan om. narendra dan kevin kaget. narendra semakin yakin jika perempuan di depan nya adalah perempuan yang tempo hari menabraknya. sedangkan kevin hanya bengong, ia juga merasa dejavu dengan panggilan om.tapi ia tak mengingatnya.

" upss, " quin menutup mulut dan menepuk nepuk pelan mulut nya. kenapa ia begitu ceroboh ke ceplosan memanggil mereka om.

" maafkan nona quin tuan tuan, sebenar nya usia nya msih muda, ya masih ada sisa - sisa sifat kekanakannya " kata nakula menjelaskan. nakula mendelik ke arah quin yang hanya di balas cengiran dan tanda peace dari tangannya.

' gadis yang menarik, dia menyembunyikan identitasnya ' batin narendra.

" tidak apa- apa tuan nakula, kalau boleh tahu berapa usia nona quin " secara tidak sadar narendra menyunggingkan senyum. kevin melotot, lagi dan lagi dia terkejut melihat fenomena langka ini. untuk kesekian kali nya narendra mengucapkan kosa kata yang banyak dan bahkan tersenyum. sungguh - sungguh langka.

" nona kami baru berusia 23 tahun tuan, ya memang nasih muda dan suka bersikap ke kanak kanakan, iseng dan terkadang usil. tapi beliau bisa menempatkan diri dalam situasi, inti nya, dia bisa menyesuaikan sikap nya tergantung bagaimana situasi nya. ya sama seperti ini, saat raat dan membahas pekerjaan dia akan terlihat sangat serius sampai - sampai saya begitu segan. tapi jika sudah santai ya seperti tadi, manja dan usil. " jelas nakula sambil menyorot ke arah quinsha yang sedang terkikik lucu karena sedang main game di ponsel nya. merasa sedang di perhatikan, quin mendongak kan tubuhnya dan melihat ke arah nakula dan narendra sambil menjulurkan lidah nya ke arah nakula dan balik main ponsel lagi.

" ha ha ha, lucu sekali " ucap narendra tanpa sadar. seketika dia diam, narendra merasa aneh dengan diri nya sendiri. bagaimana dia bisa tertarik pada 1 gadis sedangkan selama ini dia begitu menghindar.

kevin yang sedari tadi memperhatikan narendra beringsut mendekati laki laki itu. dia mencondongkan tubuh nya ke arah telinga narendra.

" kau tertarik pada nya,dude?" tanya kevin meyakinkan.

" bicara apa kau ?" elak narendra canggung. kevin melihat setitik rona merah di wajah tuannya dan terkekeh. kevin masih tak habis pikir dengan perubahan narendra.

" jangan mengelak ren, lo hari ini banyak berubah, sedikit lebih seperti manusia " bisik kevin lagi.

" ****, jadi maksudmu selama ini gue bukan manusia " geram narendra. kevin tertawa pelan.

" nah nah, ini nih biasa nya lo cuma jawab, 'hm' , ' iya' ' hn' , tapi sekarang? lo banyak bicara man," pungkas kevin. narendra terdiam dan berpikir, benar kata kevin.

" apa lo nggak merasa familiar dengan nona muda adipati ini,kev ?" tanya narendra mengalihkan pembicaraan.

" hmmm, sedikit. entahlah aku lupa " kevin mengendikkan bahu nya acuh. aneh, kevin adalah orang terpeka menurut rendra. seperti nya quin berhasil mengelabuhi si mata tajam kevin.

beberapa saat kemudian, makanan datang. yang mengantar adalah dodi dan 2 rekan perempuan nya.

" silahkan no,..

" ssstttt " potong quin saat dodi hampir memanggilnya non quin seperti biasa. quin mengedipkan mata nya ke arah dodi tanda dia jangan memanggilnya non karena dia tidak ingin narendra dan kevin mengetahui siapa diri nya. tapi sayang, narendra memperhatikan interaksi dodi dengan quin sehingga menguatkan dugaan nya tentang quin.

dodi mengulum bibir nya kedalam dan memberi tanda resleting ke arah bibirnya. dia dan rekan nya segera menghidangkan makanan. nampak terlihat ada rawon daging sapi, salad buah, es cendol, pecel sayur, ayam ungkep dan air mineral tertata rapi di meja.

" silahkan dinikmati tuan tuan dan nona " pamit dodi keluar setelah menyelesaikan tugas nya. quin menatap es cendol penuh binar.

" jangan minum cendol lagi quin, tadi sudah minum kan " peringat nakula. quin mencebik.

" tapi.. tapi.. tadi kan baru setengah gelas kak kula, boleh lagi ya " rayu quin dengan puppy eyes nya. nakula menghela napas, dia paling tidak bisa jika quin bertingkah imut seperti ini.

" ok, tapi setengah gelas saja, habis itu minum air putih banyak - banyak " akhirnya nakula mengijinkan.

" ayay captain " sigap, quin menghormat sepaket tangan nya yang membentuk formasi hormat. narendra dan kevin memperhatikan tingkah kedua nya.

" ups maaf tuan, hi hi hi silahkan dinikmati . ini rekomendasi di kafe ini, ini namanya rawon, dan yang ini adalah pecel sayur. " ucap quin sambil memperkenalkan nama nama makanan yang tersaji di meja. narendra dan kevin menganggukkan kepala karena mereka baru pertama kali menikmati makanan ini. maklum, dari kecil mereka tinggal di luar negeri. mereka akhirnya bersiap menyantap makanan. saat narendra ingin menyendok nasi di pecel sayur nya, quin menyela.

" no no no tuan ren, cara makannya jangan seperti itu, coba cara seperti saya, pakai tangan " jelas quin sambil mempraktekkan cara makan pakai tangan. narendra terbengong.

" pakai tangan ?" tanya nya lagi sambil melihat cara quin.

" yup, coba lah.. aaaa " kata quin sambil menyuapkan tangan nya ke arah narendra. kevin lagi lagi terkejut. narendra menyambut suapan quin. quin yang tersadar dengan perbuatannya tersipu malu.

" maaf tuan, saya refleks, abis nya gemas melihat anda makan pecel pakai sendok " tunduk quin malu.

" benar - benar lebih nikmat, ajarkan saya lagi " tanpa di duga, narendra malah menyukai suapan quin dan malah meminta quin untuk mengajari nya. quin yang tidak mengetahui akal licik narendra yang ingin mendekati nya pun antusias mengajari narendra.

nakula dan kevin melihat adegan ini dengan geleng - geleng kepala. mereka melanjutkan makan sampai selesai tanpa ada suara selain dentingan sendok.

💨💨💨

setelah makan, mereka mengakhiri pertemuan dan berjalan keluar untuk kembali ke kantor masing - masing. quin berjalan di belakang sejajar dengan narendra. mereka masih berbicara seputar masalah bisnis. hingga tiba - tiba ..

" jadi ' non quin' apa yang menyebabkan anda menutupi identitas dan pura - pura baru bertemu dengan ku " celetuk narendra menyentil quin. quin terhenti diikuti oleh narendra dengan seringai di bibirnya..

quin terhenti ..

...****************...

Rawon (Aksara Jawa:ꦫꦮꦺꦴꦤ꧀) adalah masakan Indonesia berupa sup daging berkuah hitam dengan campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek.

Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil, utamanya adalah bagian sandung lamur. Bumbu sup nya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, kemiri, serai, kunir, cabai, kluwek, garam, serta minyak nabati. Semua bahan ini dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek. Di luar negeri, rawon disebut sebagai black soup.

Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge berekor pendek, telur asin, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng (empal), dan sambal. Beberapa pelengkap lain yang juga dapat dihidangkan bersama rawon adalah olahan jeroan dan di daerah Pasuruan rawon juga lazim dikonsumsi dengan mendol (perkedel tempe) dan disajikan di atas daun pisang. Kunci lezat rawon juga berada pada olahan kuahnya yang berasal dari kaldu daging yang digunakan, baik dari lemak daging, tulang muda, maupun kulit.