NovelToon NovelToon
Becoming A Poor Princess

Becoming A Poor Princess

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Tamat / Cinta Paksa / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kutukan
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Itha Sulfiana

Diana Steel yang baru saja menemukan sang tunangan bersama sahabat baiknya tengah berselingkuh, kembali pulang ke rumah dengan perasaan yang hancur. Diperjalanan, seorang Nenek tua menawarinya membeli sebuah novel tua bersampul hijau yang terlihat aneh di mata Diana.

Karena desakan sang Nenek dan rasa kemanusiaan yang tinggi, akhirnya Diana pun membeli novel yang menurut Nenek adalah novel yang mampu merubah kehidupan Diana. Apakah Diana percaya? Tentu tidak. Namun, kenyataan lain menampar Diana selepas menuntaskan cerita novel itu dalam satu malam. Dipagi hari berikutnya, dia terbangun di tempat lain dengan identitas sebagai Putri Diana Emerald. Sosok gadis malang, yang terasing sejak kecil dan malah akan berakhir mati ditangan suaminya sendiri, yaitu Kaisar Ashlan.

Menyadari hidupnya diambang bahaya, Diana memutuskan untuk menciptakan alur yang baru untuk kisahnya sendiri. Dia akan membuat Kaisar Ashlan jatuh cinta terhadapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ledakan

"Jangan cari tahu apapun, Yang Mulia! Cukup menjadi Ratu yang tidak tahu apa-apa maka Anda akan tetap aman."

Bab 15

Silau matahari yang menerpa wajah membuat Diana harus menutup wajahnya dengan telapak tangan. Hangat. Itu kesan pertama yang ia rasakan kala menikmati kesendiriannya di balkon kamar baru yang belakangan menjadi tempat istirahat ternyamannya selama terdampar di negeri antah berantah ini.

Kicau burung yang sedang bermain di dahan pohon terdengar menenangkan. Semilir angin yang sedikit terasa membuat airmata gadis itu menggenang lagi. Ya, dia rindu rumah. Diana hanya ingin pulang. Semewah apapun tempat yang sekarang ia huni, namun rumah sederhananya masih menjadi tujuan utama untuknya pulang. Setidaknya, dirumah kecilnya masih tersisa setumpuk kenangan tentang kedua orangtuanya di setiap sudut. Sementara disini? Ia tak punya apapun untuk didekap demi meluruhkan sedikit resah yang berkecamuk dalam diri.

"Aku rindu rumah...," lirihnya sambil tersenyum getir menatap burung-burung kecil yang asyik bercengkrama di dahan pohon. Alangkah irinya Diana melihat hewan-hewan kecil itu. Mereka bisa terbang bebas kemanapun tanpa beban. Tak seperti dirinya yang harus hidup dalam sangkar emas entah sampai kapan.

"Yang Mulia...,"

Mendengar sapaan Mulanie yang baru saja datang, Diana buru-buru menghapus airmatanya. Sementara, Mulanie hanya bisa menatap iba. Cukup lama sebenarnya dia sudah berada didalam kamar itu. Namun, mungkin karena Diana terlalu fokus melamun sehingga pemilik netra kehijauan itu tak menyadari kehadiran Mulanie.

"Lanie, kapan kau datang?" tanya Diana basa-basi. Ia tersenyum. Berusaha menegaskan bahwa dia baik-baik saja.

"Baru saja, Yang Mulia!" jawab Mulanie. "Kenapa mata Anda sembap lagi?"

Diana mengusap kedua matanya. "Tidak apa-apa." Ia tersenyum. Senjata pertahanan yang ia pasang untuk menyembunyikan luka.

"Anda rindu rumah?" tanya Mulanie lirih.

Diana mengigit bibir bawahnya. Haruskah dia menjawab jujur?

"Ya, sedikit."

"Anda tidak betah berada disini?"

Gadis berambut kecoklatan itu menggeleng. "Tidak," jawabnya parau.

Mulanie menarik nafas panjang. Tiba-tiba, gadis itu memeluk Diana sambil menepuk-nepuk punggung sang Ratu. "Bertahanlah, Yang Mulia! Saya tahu Anda wanita yang kuat."

Kembali, bening menetes dari sepasang mata indah milik Diana. Ia tak mampu menahan haru kala Mulanie menawarkan sandaran untuk dirinya yang memang tak lagi memilikinya. Baik didunia manapun ia berada, tetap saja dia selalu sendirian.

"Aku tidak betah disini, Lanie. Aku... hanya ingin pulang!" lirihnya dalam tangis yang tak menimbulkan suara.

*

Setelah merasa sedikit lebih tenang, Diana akhirnya bersiap untuk memulai hari. Mulanie dengan telaten membantunya berpakaian dan berhias diri. Sedikit demi sedikit, Diana sudah terbiasa dengan rutinitas barunya itu. Jika di kehidupan nyatanya, ia jarang sekali berdandan, maka di dunia ini ia nyaris 24 jam terbungkus make-up yang Diana sendiri merasa risih memakainya. Namun, apa mau dikata? Ia juga tak bisa menolak.

"Anda ingin jalan-jalan keluar, Yang Mulia?" tanya Mulanie yang bermaksud ingin menghibur Diana.

"Kemana?"

"Alun-alun kota. Sedang ada festival perayaan hari jadi Ibukota Bern hari ini."

"Benarkah?" Mata indah Diana seketika berbinar. Wanita cantik itu tersenyum lebar. Secepat kilat ia membuka laci meja riasnya. Mengambil beberapa permata lalu memasukkannya ke dalam kantong kain sebelum berdiri dan menarik lengan Mulanie setengah berlari.

"Yang Mulia, jangan tergesa-gesa," ucap Mulanie yang sedikit kesusahan mengimbangi langkah Diana.

"Cepat sedikit, Lanie! Aku tidak sabar untuk menyaksikan acara di kota kalian!" balasnya tanpa mempedulikan kondisi Mulanie yang sedikit kesusahan.

"Tapi, kita harus meminta izin terlebih dahulu kepada Yang Mulia Kaisar!"

Langkah Diana mendadak terhenti. Wanita bergaun biru muda dengan aksen pita di bagian leher tersebut mendengkus kasar dengan bola mata yang memutar jengah. Malas sekali dia berurusan dengan satu nama itu. Bahkan, andai bisa, ia ingin mengalami lupa ingatan agar tak lagi tahu apa-apa soal Ashlan.

"Apa harus?" tanyanya.

Mulanie mengangguk dan Diana menghela pasrah. Dengan langkah yang menyentak kesal, ia pun berjalan menuju ke sisi istana dimana Ashlan sedang berada. Mulanie yang mengikuti dari belakang tampak menggeleng pasrah. Nampaknya, sifat dan sikap Diana akan sangat sulit untuk dirubah.

"Ratu!" sapa Ksatria Bennett yang kebetulan berpapasan dengan Diana tepat didepan pintu kamar Ashlan.

"Ashlan ada didalam?"

Ksatria Bennett membulatkan matanya sementara Mulanie tersedak ludahnya sendiri saat mendengar Diana memanggil Ashlan tanpa embel-embel 'Yang Mulia Kaisar'. Sementara, yang melakukan tampak bingung melihat ekspresi dua orang itu. Namun, sepersekian detik berikutnya ia paham apa yang membuat Ksatria Bennett dan Mulanie berekspresi begitu. Seketika,ia pun meralat ucapan tersebut.

"Maaf, maksudku, apa Yang Mulia didalam?"

Ksatria Bennett tersadar dari lamunannya dan langsung menjawab, "Ada. Silahkan Ratu masuk saja!" ucapnya mempersilahkan.

Diana menggeleng. "Aku disini saja. Tapi, bisakah aku meminta tolong?" tanyanya penuh harap.

"Meminta tolong apa, Yang Mulia?"

"Beritahu Yang Mulia Kaisar bahwa aku ingin jalan-jalan bersama Mulanie ke alun-alun kota."

"Hanya berdua saja?" tanya Ksatria Bennett ragu.

Diana mengangguk.

"Lebih baik Anda sampaikan sendiri, Yang Mulia!" saran Ksatria Bennett.

Lagi, Diana menggeleng. "Aku sedang tidak ingin bertemu dengannya."

"Tapi...,"

"Alarick...," tanpa diduga Ksatria Bennett, Diana langsung meraih tangan lelaki itu dan menggenggamnya erat. "Tolong bantu aku. Sekali ini saja," mohonnya penuh harap.

Ada rasa yang lain dihati Ksatria Bennett kala tangan lembut sang Ratu menggenggam erat jemarinya. Ada debaran aneh yang perlahan merasuk ke dalam dada. Matanya tak lepas memandang jemari lentik yang sedang menyentuh jarinya tersebut.

"Ba-baiklah! Saya akan bantu," ucapnya gugup seraya menarik paksa tangannya sebelum rasa terlarang itu benar-benar tumbuh.

Diana tersenyum senang. Tak terlalu peka pada kondisi Ksatria Bennett meski wajah lelaki itu sudah sedikit memerah. Yang ia pikirkan hanyalah ingin segera ke alun-alun dan bersenang-senang disana. Tak memerlukan waktu lama, Ksatria Bennett kembali muncul dari balik pintu kamar. Dan, tanpa pikir panjang, Diana lekas mendekat dengan tatapan penuh binar harap.

"Yang Mulia mengizinkan asal Anda dan Mulanie dikawal oleh beberapa Ksatria," ucap Ksatria Bennett.

"Ck, kenapa harus seperti itu, sih?" Diana berdecak dengan bibir mengerucut.

Tanpa sadar, Ksatria Bennett tersenyum melihat tingkah sang Ratu yang sedang kesal. "Peraturannya memang seperti itu, Ratu! Terserah, Anda mau atau tidak," jawabnya sembari mengendikkan bahu.

Tak ada pilihan lain, Diana mengikuti perintah dari Ashlan. Jadilah ia berangkat bersama Mulanie dengan mengenakan jubah dan didampingi oleh 4 orang Ksatria bawahan Ksatria Bennett.

"Diantara Ratu dan pelayannya, yang mana yang berhasil membuatmu tersenyum sepanjang pagi, Rick?" tanya Ashlan kepada Ksatria Bennett sembari memperhatikan suasana perayaan dari atas sebuah gedung bertingkat tiga. Ya, lelaki itu memang turut serta menyaksikan perayaan hari ini demi mengawasi jalannya acara. Jangan sampai ada hal yang buruk yang terjadi apalagi sang Ratu juga sedang ada dibawah sana bersama rakyatnya yang lain.

Beberapa Ksatria bayangan sudah berpencar di setiap sudut kota. Melapor secara berkala kepada Ashlan tentang kondisi lapangan sekaligus menjadi mata-mata kegiatan sang Ratu.

Tak banyak hal yang dilakukan oleh Diana sebenarnya. Wanita itu hanya membeli beberapa potong roti dan beberapa botol susu untuk dibagikan kepada anak-anak miskin yang masih bertebaran di gang-gang kecil kota. Ia juga sengaja menukarkan beberapa permata yang ia bawa dengan beberapa karung gandum untuk dibagikannya kepada keluarga miskin agar turut merasakan bahagianya suasana perayaan. Mulanie yang melihat itu tentu berdecak kagum. Ia mengira, Diana membawa beberapa permata berharga untuk ditukarkan gaun. Namun,nyatanya tidak. Permata-permata itu malah bertukar dengan beberapa kebutuhan pokok yang justru diberikan kepada rakyat-rakyat kurang mampu.

"Apa maksud Anda, Yang Mulia?" tanya Ksatria Bennett seraya menatap sang sepupu dengan perasaan bersalah. Beruntung, ia berdiri dibelakang Ashlan sehingga lelaki itu tak melihat ekspresi wajahnya.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan, Rick! Tapi, haruskah wanita 'itu'? tanya Ashlan dengan senyum miring.

"Bukankah Anda bilang tidak ingin mencintainya? Jadi, apa salahnya jika justru saya yang melakukan hal itu?"

"Rick," geram Ashlan.

"Maaf, Yang Mulia! Tapi, Anda jangan terlalu egois. Jika tak ingin mencintainya, sebaiknya lepaskan. Saya siap menerima dengan tangan terbuka."

BUGH!!

Pukulan tiba-tiba mendarat di rahang Ksatria Bennett hingga lelaki itu tersungkur ke lantai. Sudut bibirnya berdarah namun ia hanya tertawa seraya menatap santai ke arah Ashlan yang justru kini malah melihatnya dengan amarah yang berkobar.

"Jangan jadi pengecut, Ash! Akui saja kalau kau mencintainya, atau tidak...,"

BOOM!!

Belum selesai ucapan Ksatria Bennett, tiba-tiba terdengar ledakan yang cukup keras. Saking kerasnya, gedung yang ditempati oleh Ashlan dan Ksatria Bennett pun ikut bergetar sesaat. Tak lama kemudian, seorang Ksatria datang dan langsung melapor dengan wajah yang panik.

"Tembok pertahanan kota terkena ledakan, Yang Mulia. Dan banyak korban yang terluka," lapornya dengan wajah penuh rasa bersalah.

Benak Ashlan seketika kosong. Lalu, ia tiba-tiba teringat akan seseorang yang menurut laporan terakhir sedang bermain bersama anak-anak tepat didepan gerbang pertahanan kota.

"Diana…," lirih Kaisar Ashlan yang langsung bergerak cepat menuju ke tempat Diana berada bersama Ksatria Bennett.

1
Bzaa
hadirrrrr....
semangat diana
Sufiaa Ulfaa
Luar biasa
sunflower01
marathon baca novel mu 2 hari Thor baru nemu kemarin ya di gass terus Thor 🔥😀 karyanya bagus..🌟👍. happy ending... 🥰❤️makasih Thor...🙏 lanjut baca karya mu yg lain ...🏃🏃
Anonymous
Suka ma ceritanya kereeenn
Uci Umami
bagus ceritanya suka....akhir nya juga pass
gaby
Intinya Ashlan anak pelakor kalo di dunia nyata. Emaknya Ashlan menikahi pria beristri
gaby
Jgn mau disentuh dulu dong sblm tau apa alsan Kaisar membunuh Diana dulu sblm Diana dr masa dpn dtg.
gaby
Kaisar bukannya menolak Verona, tp baru mau buka baju, dah kburu kegep sm bininya🤣🤣
gaby
Yah, masa kaisar takut sm bawahannya, sampe2 berani ngamuk ke istri. Masih mending suamiku dong, walau kluarganya menghinaku, suamiku langsung pasang badan. Bahkan adik perempuannya ditampar karena menghinaku
Oi Min
aq penasaran ma jati diri nenek Anneth......
Oi Min
wah..... ternyata Vanya itu Verona
Oi Min
Erick ma Lanie...... sprt dulu
Oi Min
gembor donk...... terkedjoet donk.....
Oi Min
hloooo..... nenek Anneth apa moyangnya Diana???
Oi Min
ikut g sabar aq ma pertemuan mereka
Oi Min
apa Erick=Alarick???
Oi Min
kuwapuwok...... dasar benalu, parasit menjijikkan
Oi Min
tenang Di...... tunggulah Ashlan akan datang padamu
Oi Min
apa Diana kmbali ke dunia modern nyusul Ashlan???
Oi Min
Ashlan kek nya jg ada di dunia modern dan koma. apa Ashlan akan kmbli sblm Diana??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!