NovelToon NovelToon
Menjerat Hati Perjaka Tua

Menjerat Hati Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rossy Dildara

Demi menuruti permintaan terakhir dari sang Ayah, Citra rela menikah dengan seorang pria matang berumur 35 tahun yang bernama Steven Prasetyo.

Dipaksa? Tentu tidak. Citra dengan ikhlas dan senang hati menerima pernikahan itu meski selisih mereka 16 tahun. Bahkan, dia sudah jatuh cinta saat pertama kali bertemu dengannya.

Namun, sebuah fakta mengejutkan saat Citra mengetahui sebuah rahasia tentang alasan Steven menikahinya. Mungkin itu juga sebabnya mengapa sikap Steven selalu dingin dan menjaga jarak selama ini.

Sesungguhnya dia kecewa, tetapi entah mengapa semangat untuk mendapatkan cinta dari pria dewasa itu tak pernah pudar. Malah makin membara. Citra bertekad akan membuat pria yang membuatnya berdebar setiap hari itu jatuh cinta padanya. Bila perlu sampai tergila-gila.

Akankah Citra berhasil menaklukkan hati Steven? Atau justru dia menyerah dan lebih memilih meninggalkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossy Dildara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Apa itu penting?

"Kamu habis makan apa, sih? Kok bisa sakit perut?" tanya Sindi saat melihat anaknya kembali dan duduk di kursinya. Dia dan Fira bahkan sudah selesai makan.

Steven mengusap keringat dinginnya pada area dahi, lalu dia menyesap jus mangga hingga habis tak tersisa. Ternyata ngumpet di dalam toilet membuat kerongkongannya kering. Tetapi syukurlah... dia tak melihat keberadaan Citra, sepertinya gadis itu sudah pulang.

"Aku nggak makan apa-apa kok. Ah, sepertinya aku mau kembali ke kantor ya, Ma."

"Kok kembali ke kantor? Kamu 'kan belum makan siang, Stev!" Raut wajah Sindi terlihat begitu gemas menatap anaknya.

"Aku mau take away saja. Minta dikirim ke kantor. Aku duluan ya, Ma." Steven bangun, lalu mendekati Sindi untuk mengecup keningnya. "Mama hati-hati di jalan, nanti biar aku suruh asistenku jemput."

Setelah itu Steven berlalu pergi meninggalkan dua wanita yang terlihat tengah kecewa itu. Terutama Sindi.

'Ah si Steven ini. Dia seperti menghindar, padahal ada yang ingin aku membicarakan tentang masa depannya,' batin Sindi seraya menatap punggung lebar anaknya yang sudah menghilang dari pintu kaca.

"Fira maafin Steven, ya? Dia memang anaknya gila sama pekerjaan." Sindi mengusap bahu perempuan cantik yang sejak tadi diam sambil tersenyum itu. Jujur saja saat ini Sindi merasa tak enak hati padanya.

"Nggak apa-apa, Tan. Aku bisa memakluminya." Fira tersenyum.

"Terima kasih, Sayang. Ya sudah ... kita pergi yuk, ke mall. Kita belanja." Sindi bangkit dari duduknya, lalu memanggil pelayan untuk membayar menu makan siang mereka. Fira hanya mengangguk saja dan mengikuti permintaan wanita paruh baya itu

***

"Citra, mana Om Ganteng? Kok sampainya kita dulu?" tanya Rosa. Dia menatap pintu apartemen yang tertutup rapat dengan wajah kecewa. Mereka bertiga sampai meminta pelayan restoran untuk membungkus makanan sebab tak sabar ingin pulang dan bertemu Steven.

Sebenarnya Citra lah yang lebih dulu kebelet ingin pulang, karena ingin cepat bertemu Steven. Tetapi kedua temannya mau ikut sebab rasa penasaran dan ingin melihat Steven juga. Mereka ingin memastikan, jika apa yang ucapkan Citra tidak bohong dan hanya halusinasi semata.

"Aku juga nggak tahu. Tapi kalian janji, ya? Kalau habis ketemu dia ... langsung pulang. Dan nggak boleh ada yang naksir Om Ganteng, dia suamiku." Citra duduk di kursi teras, begitu pun dengan kedua temannya.

"Iya, kita pulang. Tapi awas saja kalau kamu bohong, Cit," ancam Rosa.

"Iya, tapi kalau kamu hanya halu, nanti sebagai gantinya kamu traktir kita makan selama sebulan. Iya nggak, Ros?" Lusi meminta sahutan dari temannya. Masih bisa-bisanya mereka memanfaatkan Citra dalam situasi seperti ini, padahal gadis itu terlihat kebingungan menunggu Steven yang tak kunjung datang.

"Iya, aku setuju." Rosa menyahut.

Setelah beberapa menit berlalu.

"Citra, maafkan aku kalau ...." Steven sudah datang, langkah dan ucapannya menggantung kala tiba-tiba Citra menghamburkan sebuah pelukan kepadanya. Gadis itu terlihat sangat senang karena telah berhasil menunjukkan Steven pada kedua temannya.

"Kenapa Om lama sekali? Aku nungguin dari tadi," ucap Citra dengan suara manja, dia mendongakkan wajahnya sambil menatap wajah tampan Steven yang berkeringat.

"Maaf, tadi di jalan macet." Steven segera melepaskan pelukan gadis itu ketika sadar ada dua gadis yang melongo memperhatikan mereka. Bahkan salah satu teman Citra yang berambut pendek sampai meneteskan air liurnya lantaran terpesona melihat ketampanan Steven. "Kalian siapa? Mau cari apartemen?" tebak Steven.

"Bukan, Om. Kami ...." Rosa sampai gugup ingin menjawab, dan pada akhirnya ucapannya dipotong oleh Citra.

"Mereka berdua teman-temanku, Om. Katanya mereka mau melihat Om Ganteng. Tolong beritahu mereka juga kalau kita memang sudah menikah. Iya 'kan, Om?" Citra meraih tangan Steven yang terpasang cincin pernikahan. Dan kedua temannya langsung mengalihkan pokusnya yang semula di wajah kini di tangannya.

"Apa benar Om dan Citra sudah menikah?" tanya Rosa penasaran.

Steven tampak bungkam, dia menatap dua gadis yang terlihat begitu penasaran itu silih berganti.

"Sekarang kamu masuk dan bawa ini semua." Bukannya menjawab pertanyaan, Steven justru melepaskan pelukan erat Citra pada perutnya lalu memberikan beberapa paper bag yang dia bawa.

"Om bilang dulu pada temanku, kalau kita sudah menikah." Citra tak mau masuk jika Steven belum meyakinkan temannya, tetapi sayangnya Steven enggan untuk jujur.

"Kalian pergi saja dari sini. Aku dan Citra ingin makan siang." Steven menarik lengan Citra, lalu membuka kunci apartemen dan setelah itu masuk ke dalam begitu saja. Meninggalkan dua gadis yang masih terlihat kebingungan di depan teras.

"Om kenapa nggak bilang kita sudah menikah? Kenapa Om diam saja?" Citra tampak kecewa, dia duduk dengan wajah kesal dan melihat Steven berlalu pergi menuju dapur, dan berselang beberapa detik pria tampan itu kembali sambil membawa mangkuk, sendok dan piring, kemudian meletakkannya di atas meja.

"Memang untuk apa, sih?" Steven menatap sengit Citra dengan rahang yang terlihat mengeras. "Kamu juga kenapa mesti cerita-cerita ke teman-temanmu? Apa itu penting?"

"Iya, itu penting. Teman-temanku ingin tahu."

"Kamu nggak boleh cerita ke siapa pun kalau kita sudah menikah. Cukup keluargamu dan orang terdekat saja, selain itu kamu nggak perlu memberitahu orang lain." Steven duduk di sofa di samping Citra, lalu menuangkan sebungkus soto ke dalam mangkuk.

"Tapi temanku orang terdekat juga, Om."

"Mereka terkecuali."

"Kenapa? Dan apa alasannya aku nggak boleh cerita kita sudah menikah? Kenapa pakai rahasiaan segala?" Citra menatap Steven dengan binggung.

"Itu karena ...." Steven menggantung ucapannya begitu saja, dia terdiam beberapa saat. Padahal Citra sendiri sudah sangat penasaran. Didetik selanjutnya lantas dia pun meneruskan. "Itu ... itu karena kamu sekarang sedang kuliah."

"Kuliah? Memang kenapa?" Kening Citra berkerut.

"Peraturan di kampusmu kalau ada mahasiswa dan mahasiswi baru masuk kuliah ... itu nggak boleh berstatus menikah, semuanya harus lajang."

"Memang ada peraturan seperti itu? Aku baru dengar." Citra tampak tak percaya dengan apa yang diucapkan pria tampan di sampingnya, entah dia jujur atau tidak. Tetapi wajahnya terlihat begitu meyakinkan.

"Iya, memang itu peraturannya. Itu peraturan baru."

"Om bohong apa nggak?"

"Serius, ngapain aku bohong."

Citra terdiam sejenak seraya memandangi wajah Steven, kini pria itu sudah melahap soto.

"Sudah sih, menurut saja. Apa yang aku lakukan itu untuk kamu juga. Demi masa depanmu." Steven menggeserkan mangkuk soto milik Citra kepadanya. "Sudah makan, nggak usah bahas hal seperti itu. Sekarang fokus saja dengan kuliahmu, jangan memikirkan hal nggak penting."

Citra terdiam sambil memandangi Steven. Pria tampan itu kini tengah makan dengan lahap. 'Nggak penting? Tapi menurutku itu penting. Kalau memang aku kuliah nggak boleh berstatus menikah ... terus kenapa Ayah ingin cepat-cepat menikahkanku dengan Om Ganteng? Apa cuma karena Ayah ingin melihatku menikah sebelum dia tiada? Tapi kenapa Ayah juga berbohong kalau Om Ganteng suka padaku? Padahal nyatanya nggak. Kalau hanya untuk menjaga ... Om Gugun 'kan bisa. Kenapa Ayah memainkan perasaanku? Padahal aku sudah geer duluan dan suka sama Om Ganteng.'

"Eh, kamu kok masuk, Cit?" tanya Steven pada saat Citra berlalu masuk ke dalam kamarnya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan menutup pintu. Tetapi dia sempat melihat sekilas kedua tangan gadis itu menyentuh pipinya yang basah, wajahnya juga tampak sendu.

'Apa Citra nangis? Tapi kenapa? Apa kangen Almarhum Ayah Danu?' Steven terdiam sambil menatap pintu kamar Citra yang tertutup rapat.

1
Dedeh Herawati
mampir ach
Ariyani Ariyani
aku sllu like cuman jarang koment dd othor🙏💪💪💪
visi Sembiring
thor apa anak nissa dan tian bknnya diculik ya sama aulia ms mrk ga sadar juga?
IG: @rossy_dildara: Rahasia kak, nanti terungkap pas mereka dibuat judul baru🤭
total 1 replies
Nayosha
waah udh normal si Stev ternyata
Nayosha
hahaha pisang anaknya ternyataaaa...ngakak dech
Nayosha
mau liat CCTV ya
Nayosha
ih PD banget ya Fira
Nayosha
bener jgn di kasih izin Bu...tuman tuh si Fira...emang ga tau diri
Nayosha
beresin dulu SM Aulia nya Om...supaya aman
Ariyani Ariyani
ko tidak ada ya? mohon infonya 🙏🙏🙏
IG: @rossy_dildara: udah aku pindahin ke aplikasi GN' Kak
total 1 replies
Nayosha
enak aja Lo Fir mau rujuk sm Tian...halu dia
Nayosha
dasar Steven buka puasa nya langsung goyangin Citra kayanya
Nayosha
Fira ya
Nayosha
bagus dech ada kemajuan....tp abis di pukuli Tian jadi ngga Inget...ada yah am esia gitu...ada yg muncul Inget ada yg lupa LG sebagian
Nayosha
amnesia nya udh maju dikit kedepan kayanya ...udh Inget Citra waktu di culik si kumis Lelel soalnya
Nayosha
hahahaha. bagus jg KL di dunia nyata ada Burung seperti Kevin....buat ngasih pelajaran pelakor/Facepalm/
Nayosha
duel
Nayosha
Bikin Stev kelabakan aja LG Cit...ngumpet dl sm si kembar di rumah Om Tian...bisa di liat reaksi Steven gimana
Nayosha
Citra tau tuh Stev chatingan sm si Imel
Nayosha
tuh kan mana tahan Stev ga akan bisa lah....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!