Perjodohan untuk Aleeza.
aleeza yg terpaksa menuruti kemauan sang kakek untuk menikah dg cucu sahabatnya membuat kehidupan Aleeza berubah 180° tidak ada hari tenang dan damai lagi ia harus menghadapi sang suami yang luar biasa membuat orang darah tinggi
tak hanya itu karena mereka berdua menikah karena perjodohan mereka pun menyembunyikan pernikahannya dari publik sehingga di mata publik
Aleeza dan Albian masih single atau lajang
karena hanya ke dua kelurga besarlah yg tau tentang pernikahan mereka itu pun juga syarat dari pengantin pria dan wanita.
bagaimana kisah rumah tangga yang mereka sembunyikan itu??
jangan lupa mampir di novel pertamaku
maaf jika banyak kekurangannya
jangan lupa likenm dn dukungannya ya
terima kasih😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An ElfArmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Adik Kecil Albian
Ceklekk..
Albi membuka pintu kamarnya dengan Aleeza.
Tak..tak..tak..
Berjalan mendekati sang istri. Duduk di tepian tempat tidur seraya mengelus suray sang istri.
"Kamu pasti lelah dengan pesta pernikahan ini, kenapa kamu tidur tanpa ada rasa khawatir Al? Tidakah kau takut jika aku menyentuhmu dimalam pengantin ini? Aku juga laki-laki normal Al, aku tidak tau sampai kapan aku bisa menahan hasratku kepadamu"Gumam Albian.
"Apa lagi adik kecilku beraksi hanya saat bersamamu."Batin Albian.
CUP....
Mencium kening Aleeza.
"Tidur yang nyenyak sayangku."Ucap Albi lembut.
Setelah itu Albi pun beranjak dari duduknya dan ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak lama kemudian Albi pun selesai membersihkan dirinya, lalu dia segera membaringkan tubuhnya di samping sang istri. Igin memeluk istrinya namun ia tidak jadi albi takut sang adik kecilnya bangun yang akan menyiksa malam lelahnya ini.
...****************...
Keesokan harinya waktu sudah menunjukan pukul 07.00 paginya.
"Eeeuggggg......."Tubuh Aleeza menggeliat.
tanpa Aleeza sadari dari semalam dia tidur dengan memeluk tubuh sang suami, Al terkejut saat tangannya tanpa sengaja menyenggol adik kecil Albi yang tengah berdiri tegak.
"Apaan ini ya keras begini, eeh beridri lagi."Batin Aleeza yang tangannya terus meremas adik Albi yang sangat mengeras.
"Sstthhh..!! Aaaahkkh.."******* pun keluar dari bibir Albian.
Aleeza yang mendengar suara ******* itu langsung membuka matanya. Aleeza sangat terkejut melihat sang suami yang tidur disampingnya tanpa mengenakan baju.
"Aaaaaaaaaahhhhh......."Teriak Aleeza dipagi hari ini.
Sontak membuat Albian terkeju dan langsung membuka matanya.
"Ada apa Al ...? Kenapa kamu berteriak begitu sih?" Tanya Albi dengan suara khas bagun tidur
"Kenapa kamu bisa disini? Terus kenapa kamu tidak pakai baju?" Tanya Aleeza yang masih shock dan langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Ini kan kamar pengantin kita Al. Kalau aku tidak tidur disini terus aku tidur dimana? Masalah aku tidak pakek baju karena aku lupa. Semalam aku langsung tidur." Jawab Albi.
"Terus tadi..taa..dii.. kenapa kamu mengeluarkan suara seperti itu?"Tanya Al lagi pada sang suami.
"Suara apa ?" Tanya Albi yang tak mengerti dengan pertanyaan sang istri.
"Itu suara mesum begitu."Jawab Aleeza polos.
"Terus tadi apa yang aku pegang ya keras begitu? Terus berdiri lagi, itu apa?" Tanya Al polos dengan wajah kebingungan.
"Hah!!! Keras berdiri..??"Ucap Albi yang di buat bingung dengan pertanyaan Al.
Tiiba-tiba Albi teringat akan mimpinya tadi.
"Apa jangan-jangan tadi itu aku tidak sedang bermimpi ? Al benar-benar meremas adik kecilku dan aku kelepasan mendesah keenak adiku disentuh sama dia."Batin Albi yang menatap wajah Aleeza.
"Al kamu benaran mau tau apa yang kamu pegang tadi?" Tanya Albi dengan suara yang serak dan wajah yang menggoda.
Dan dengan polosnya Aleeza pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Beneran?? Tapi jangan marah ya..!"Ucap Albi dengan senyuman dan mata genitnya.
"Iya, emang itu apa Bi ? Dikasur tidak ada yang berdiri keras, cuma ada aku sama kamu saja."Ucap Aleeza dengan wajah penuh rasa penasaran.
"Huuufhhh...." Albi hanya bisa membuang napasnya dengan kasar melihat tinggkah polosnya sang istri.
"Ya ampun istri aku polosnya kebangetan ya, dia di sembunyiin di gua kali sama kai dan kakak-kakaknya."Batin Albi.
"Mana tanganmu?"Ucap Albi.
"Untuk apa tanganku...?"tanya Al bingung karena Albi meminta tangannya.
"katanya mau tau benda yang keras dan berdiri"jawab Albi santai.
Aleeza pun mengulurkan tangannya kepada Albian, Albian pun meraih uluran tangan Aleeza menarik tangannya masuk dalam selimut yang menutupi tubuh bagian Albian. Tak hanya itu Albi pun meletakkan tangannya pada burung kecil miliknya yang tengah tegak dan keras .
"Ahhhh, apa itu hah??" Tanya Al terkejut karena benda itu masih ada.
"Aaakhhh, pelan-pelan Al jangan ditarik begitu sakit tauu." Ucap Albi sambil meringis kesakitan
"itu apa haa??"Tanya Al lagi pada Albi.
"Adek kecil aku "Jawab santai Albi.
"A..Adek kecil..? Kamu punya adek kecil? Tapi kenapa harus ada di dalam situ ? Apa dia bisa bernapas?? Tapi itu tidak seperti seorang manusia Bi." Ucap Al dangan polosnya
"Astaga Al!!! Kamu ini besar dimana sih ? Kamu dulu tidak sekolah ya?"Tanya Albi yang mulai kehilangan kesabarannya.
"Ya besar di bumi lah, dan kalau aku dulu tidak sekolah mana bisa aku kuliah sekarang Bi, pertanyan bodoh macam apa itu..?"Jawab Aleeza kesal dengan Albi.
"Kalau sekolah kenapa kamu tidak ngerti-ngerti sih Al..? Bukankah saat SMA sudah diajarkan tentang Alat reproduksi manusia. masak begitu saja lodingnya lama banget. alat kelamain pria dan wanita kan berbeda Al iya masak aku harus mengulangi pelajaran SMA untuk mu."Jawab Albi yang mulai gemas dengan sang istri.
"Tunggu jadi yang kamu maksut adik kecil itu adalah P****?"Tanya Al gugup.
"Iya betul, apa kamu mau melihatnya dan memegangnya kembali ?"Tanya Albian .
"Tidak mau !!!Jangan mesum ya"jawab cepat Al.
"Tidak apa-apa kok Al, kan ini sudah menjadi milikmu mau kamu apain juga tidak masalah."Ucap Albi seraya menggoda sang istri.
"Kalau aku potong-potong, lalu aku cincang-cicang juga tidak masalah..?"Jawab Aleeza kesal dengan senyuman manis dibibirnya.
"Ya janganlah Al, ini itu masa depan kita tau. Kalau tidak ada adikku gimana kita mau punya anak, terus kita tidak bisa enak-enakkan."Jawab Albi tanpa rasa malu.
"Anakkk!!! Siapa yang mau punya anak Bi...?"Ucap Al dengan Nada tinggi.
"Ya kita Al, emang kamu tidak mau punya anak dari aku?" Tanya Albi dengan raut wajah sedih.
"Aku gak siap dan aku juga masih kecil Bi."Ucap Al cepat.
"Kamu sudah dewasa Al, bukan bayi lagi. Dan kamu harus menjalani kewajibanmu sebagai seorang istri, tidak hanya melayani aku makan dan minum tapi kamu juga harus menlayani aku di atas ranjang, menghangatkan tubuhku saat aku mau."Jawab Albi berbisik di telinga sang istri.
Aleeza yang baru tersadar akan kewajiabannya sebagai seorang istri. Membuat tubuh Aleeza panas dingin.
"Kenapa aku tidak kefikiran sampai kesitu ya ? Ya ampun Al, kamu benar-benar bodoh Aleeza. dan sekarang kamu harus melayani suamimu di atas ranjang juga, Dia akan membobol **** * ku. benda yang aku pegang tadi itu akan masuk didalam diriku apa muat ya ? Emang bisa masuk?"Batin Aleeza.
Blussh...
Wajah Aleeza langsung memerah seketika pikiranya mengarah kearah sensitif itu.
"Malah bengong nih anak, mana mukanya merah begitu apa yang sedang dia pikirkan...?"Batin Albi
Ctakkkk...
Sebuah sentilan mendarat di dahi Aleeza.
Al pun tersadar dari lamunannya.
"Aaahh!! Sakit Bi.." Ucap Al mengusap dahinya yang terasa sakit.
"Apa saja yang kamu pikirkan??" Tanya Albi.
"Tidak ada.."jawab singkat Aleeza.
"Ya sudah, aku mau mandi dulu, ingat ucapanku yang semalam aku sudah membiarkanmu lepas dimalam pertama kita. Jadi nanti malam persiapkan dirimu dengan baik sayang." Ucap Albi menggoda sang istri lagi.
"Wajahnya benar-benar lucu, saat dia malu begitu.."Batin Albi, senyumanya pun terukir diwajahnya.
Sedang kan Al yang mendengar permintaan Albi semakin membuat dirinya panas diging, telinganya memerah wajahnya merah morona.
"Al bawakan aku handuk. Aku lupa tidak membawanya tadi." Teriak Albi dari kamar mandi.
"Iya sebentar...."Jawan Al dengan ekspresi wajah yang sulit di artikan.
"Albi ini handuknya, mau taruh di mana..?"Tanya Al dari luar.
Ceklekk ..
Albi pun membuka pintu kamar mandinya dan mengambil handuk ditangan Aleeza.
"Terima kasih sayang."Ucap Albian, lalu Albi kembali menutup pintu kamar mandinya.
Aleeza cuma bengong berdiri depan pintu kamar mandi.
"Wah badanya lumayan bagus juga, sama kayak badan kakak-kakaku jadi pengen pegang, tunggu kenapa aku jadi mesum begini ya ? Aku sudah sering melihat badan kakakku, tapi biasa aja ini. Kenap hanya melihat tubuh Albi membuat badanku panas ya..? Ada apa ya ? Apa mungkin AC kamar ini rusak yah..? Batin Aleeza.