Terjerat Pesona Dokter Tampan

Terjerat Pesona Dokter Tampan

Part 1

Suara ban yang berdecit menggesek aspal membuat seketika mobil itu berputar tak terarah hingga menimbulkan asap yang mengepul dari kup depannya. Pengemudi lainya, untuk menghindari tabrakan bahkan oleng ke semak-semak pinggir jalan.

Kompak, keduanya keluar dari mobil dengan raut muka kesal yang siap memuntahkan isi hatinya. Berjalan cepat menghampiri satu sama lain.

"Heh! Bisa nyetir nggak sih! Bikin simnya di kelurahan ya, nggak bisa bawa mobil? Nyetir yang bener dong, situ membahayakan nyawa orang lain!" bentak gadis berparas ayu itu penuh amarah.

"Maaf, saya buru-buru, tetapi seharusnya saya yang marah, bawa mobil nggak pakai rambu-rambu lalu lintas, Anda sengaja mencari keuntungan di jalan ya?" jawabnya dingin. Lengkap dengan tatapan tajam mematikan.

"Astaga! Kamu pikir ini sirkuit balap apa? Jelas-jelas mobil saya tuh mau belok, kok situ nyolot, pokoknya saya nggak mau tahu ganti rugi mobil saya lecet-lecet."

"Kamu pikir kamu doang yang buru-buru, saya juga! Enak aja mau memeras saya, kamu nggak lihat mobil saya sampai nabrak, untung kepala saya aman," jawabnya kesal.

"Wah nyolot nih orang, ayo kita sama-sama menyelesaikan di kantor polisi, biar jelas!"

"Ayo, siapa takut, terus kita ke bengkel kita hitung biaya mobil masing-masing. Kamu bayarin kerugian mobil aku dan sebaliknya aku bayarin kerugian mobilmu!"

Rania melirik mobil pajero sport yang sepertinya juga rusak. Perempuan itu akhirnya berpikir ulang untuk menuntutnya.

"Ya ampun ... ini sih parah!" batin Rania menggerutu kesal.

Di tengah perdebatan mereka, vibrasi ponsel pria itu memekik, membuat Rania bertambah kesal melihat mukanya yang datar saja.

"Sorry, saya tidak ada waktu untuk berdebat, kamu bisa hitung saja kerugiannya berapa, nanti bisa konfirmasi ke nomor yang tertulis di kartu nama."

Rania menatap kesal kepergian cowok yang cukup menyebalkan itu. Diamati kartu nama yang ada di tangannya. Membaca dengan teliti dan benar.

"Hmm. dr. Rayyan Akfarazel Wirawan, Sp. B. Owh ... dia seorang dokter?" gumamnya seraya berpikir untuk menghubungi bengkel. Mengedikkan bahunya acuh lalu segera menyambungkan ponselnya dengan bengkel untuk datang ke lokasi mengecek mobilnya.

Rania memasukan kartu nama itu ke dalam tasnya asal, lalu memesan ojek on-line. Rayyan juga nampak sibuk melakukan hal yang sama. Memesan ojek online untuk menjemput dirinya. Waktu bergulir semakin siang, jelas Rayyan semakin gusar.

"Ini kenapa nggak dapat-dapat juga sih, bikin kesel aja," gerutu Rayyan gusar. Menatap jam di tangannya hampir jam sembilan, ada nyawa pasien yang dipertaruhkan.

"Yes, pesanan gue datang," pekiknya girang. Rania melangkah cepat, namun lebih gesit dari pemuda yang dengan sembrononya main nikung saja.

"Pak jalan Pak, cepet ke RS Medika, cepet Pak saya harus menangani pasien darurat," ucapnya horor bin menyakinkan.

"Eh, astaga itu pesanan gue, woe!" pekik Rania kesal.

"Sialan tuh orang!" gerutu Rania sembari menendang ban mobil yang tidak berdosa.

Gadis itu nampak sibuk dengan ponselnya, lalu menghubungi seseorang. Dalam sekejap, suara khas cowok bersahaja di sebrang sana langsung menyahut, sebenarnya Rania sedang mode kesal, tetapi namanya juga butuh, ya sudahlah, marahnya mbok pending tahun depan.

"Jo, bisa jemput aku nggak? Masih di jalan mobil aku kena apes, kamu datang bisa? Alamat aku share," ujar perempuan itu menutup teleponnya.

Rania mendesah resah menunggu jemputan Jo. Lumayan, dalam waktu kurang dari tujuh belas menit, pria itu datang lengkap dengan helmnya.

"Ra, mobil kamu kenapa?" tanya Jovan seraya menyodorkan helmnya.

"Kan tadi udah dijelasin, bisa jalan sekarang?" jawabnya ketus bin datar.

"Judes amad neng, kesel sama siapa marah sama siapa?"

Sementara Rayyan, begitu sampai di parkiran langsung melakukan pembayaran, setengah berlari menuju ruangnya. Pria itu akan melakukan operasi pagi ini, dengan gesit melakukan persiapan dan segera menuju ruang operasi.

Setelah beberapa jam usai operasi, Rayyan kembali ke ruangannya. Pria itu mendaratkan bokongnya pada kursi kebesarannya dengan santai, sembari menyambar ponselnya. Netranya melebar mendapati banyaknya panggilan di ponselnya dari nomor tidak dikenalinya.

"Siapa?" gumam Rayyan cuek, tak minat untuk menghubungi balik. Pria itu bergegas mengemas meja, hari ini akan pulang ke rumah mama untuk menghadiri makan malam.

Sebenarnya pria itu cukup malas pulang ke rumah, karena orang tuanya terus mendesak agar segera menikah.

"Malam Ma," sapa pria itu mencium punggung tangan mamanya, lalu pipinya, menyusul menyapa Pak Wira di sebelahnya lalu melakukan hal yang sama.

"Malam ini menginap di rumah ya? Ada banyak hal yang pingin Mama obrolin," ujar Bu Wira seraya menyiapkan hidangan di meja makan.

"Lihat nanti Ma," jawab Rayyan datar.

Usai merampungkan makan malam, Bu Wira mengutarakan keinginannya. Rayyan sudah hafal betul dengan kegundahan hati kedua orang tuanya yang menginginkan anaknya segera berumah tangga.

"Ray, umur kamu itu sudah kepala tiga, Mama sama Papa juga sudah tua dan sakit-sakitan begini, siapa yang akan meneruskan harapan keluarga kalau kamu tak kunjung menikah," bujuk Bu Wira sedikit mendesak.

Gagal beberapa kali dalam urusan asmara, membuat pria itu tidak percaya lagi dengan cinta dan setia. Bahkan, pria itu sedikit tidak minat dengan perempuan, membuatnya benar-benar trauma berat.

"Nanti kalau sudah ketemu dengan orang yang tepat, Rayyan pasti menikah, Ma," jawab pria itu tenang.

"Nanti kapan? Nunggu kamu sampai tua, kamu masih mengharapkan anaknya Pak Asher? Ayolah sayang, biarkan Bintang bahagia dengan pilihan keluarganya, begitupun denganmu, Mama mohon kamu mau move on, banyak wanita yang mau sama kamu, jangan menutup diri terus hanya karena pernah gagal. Mama tahu semua prosesnya sakit."

"Beri aku waktu, Ma, Rayyan akan membawa calon mantu untuk Mama," ucapnya menyakinkan.

Rayyan sangat jarang pulang ke rumah, dan lebih memilih tinggal di rumahnya sendiri. Lebih nyaman tentunya, walaupun dalam kesendiriannya suka merasa kesepian, Rayyan sudah mulai akrab dengan yang namanya kesepian.

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

aku mampir

2024-03-04

0

AyLien Ar Rahman

AyLien Ar Rahman

nengokin kisah cinta opa oma nya babang cakra dulu. kangen bgt sama tingkah nya dr.rayyan modusin dr.rania

2024-02-20

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Lho berarti udah lepas dr cerita sama Bintang ya,Pasti Bintang di jodohin sama Alan, sahabatnya Disya,sepupunya Sky ya..

2024-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Bab 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Parr 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Promo novel Ridz
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Promo novel Mama Reni
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Promo Novel Asri Faris
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Promo novel
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Bab 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Parr 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Promo novel Ridz
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Promo novel Mama Reni
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Promo Novel Asri Faris
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Promo novel
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!