NovelToon NovelToon
Anak Genius : First Night With CEO

Anak Genius : First Night With CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Irna Mahda Rianti

"Siapa namamu? Kenapa wajahmu sangat mirip denganku?" tanya Gavin spontan tanpa basa-basi.

"Namaku Daniel. Mirip denganmu? Kurasa tidak, Uncle. Kata Mommy, aku sangat tampan! Bahkan, tak ada yang mengalahkan ketampananku."

"Sial! Berani sekali anak kecil ini melawanku,"


Daniel, adalah putra Elleana yang pandai melukis dan mulai tumbuh besar. Kemampuannya dalam melukis, membuat siapapun kagum padanya. Siapa sangka, ia memenangkan lomba melukis di sebuah galeri seni ternama. Rupanya, seorang Gavin Alenxander, sang CEO galeri seni itu, merasa bahwa Daniel mirip dengannya. Apakah Daniel dan CEO itu ada hubungannya?

Sebuah keajaiban terjadi, ketika Daniel menghadiri lelang lukisan terbesar di dunia. Ellea dan Gavin dipertemukan dalam sebuah acara yang sama. Gavin Alexander sangat kaget, mengingat anak kecil yang mirip dengannya, tengah bersama Ellea, wanita yang dulu pernah menjadi masa lalunya.

Apakah hubungan Ellea dan Gavin di masa lalu? Siapakah Ayah Daniel sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irna Mahda Rianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Puzzle

Gavin menarik tangan Ellea, untuk masuk kembali kedalam kamar hotel. Perasaannya begitu luar biasa, ia ingin segera melihat Daniel dan memeluknya. Namun, saat Gavin dan Ellea masuk kedalam kamar hotel, betapa terkejutnya melihat Daniel yang telah terlelap. Daniel memang kelelahan sejak berenang tadi, wajar saja jika ia tertidur di sofa saat menonton televisi.

"Ya Tuhan ... anakku tertidur. Tuan, maafkan Daniel. Aku akan segera membawanya ke kamarku," Ellea bergegas untuk mengambil Daniel, namun tiba-tiba tangan Ellea dipegang oleh Gavin. Gavin menahan Ellea,

"Tak perlu kau pindahkan ke kamarmu, biar aku yang memindahkan anakku ke ranjang empuk milikku!" Gavin berjalan sendiri, mendekati Daniel yang tengah terlelap karena kelelahan.

Ditatapnya Daniel dengan tatapan nanar, Gavin sangat terharu. Ia berulang kali mengusap rambut dan wajah Daniel. Wajah yang sama, kepribadian yang sama, tentu saja hal itu membuat Gavin bahagia. Tanpa perlu melakukan Tes.DNA, Gavin sudah yakin sepenuhnya jika Daniel adalah darah dagingnya.

Cinta satu malam dengan Ellea, karena menuntaskan rasa stres dan sakit hatinya, tak pernah terpikirkan akan berujung memiliki seorang anak yang tampan dan mirip seperti dirinya. Gavin merasa bersalah, karena ia telah melupakan kemungkinan besar ini. Tak pernah Gavin sangka, jika Ellea mampu hamil dan melahirkan anaknya tanpa meminta bantuan ataupun mengemis pada dirinya.

Rasa bersalah itu masih saja menghantui diri Gavin. Bagaimana tidak? anak kecil itu, pernah ia sebut monster kecil, dan Gavin pernah berkata sangat membencinya, juga tak ingin bertemu kembali dengan anak yang ia sebut monster kecil itu. Jika diteliti, sikap dan tutur kata Daniel, memang mengingatkan momen saat Gavin masih kecil. Mata Gavin berkaca-kaca, ia terharu ... karena bisa menyentuh lembut anaknya, darah dagingnya sendiri.

"Aku pernah sangat kesal padanya, saat ia selalu melawan ucapanku. Aku pernah mengatainya monster kecil ... yang ternyata, dia adalah anakku sendiri. Jika aku mengatai dia monster kecil, berarti aku adalah monster besarnya, begitu?" Gavin menatap Ellea.

Ellea berjalan mendekat, ia duduk di sofa samping Daniel terlelap, "Maafkan Daniel, Tuan Gavin. Dia memang pandai berbicara. Dia tak ingin kalah, Daniel sangat-sangat antusias jika sedang berbicara. Aku akan mengajarinya untuk bertutur kata dengan baik dan benar,"

"Bukan salahmu. Gen-ku 90% jatuh padanya. Dia memiliki sifat yang sama denganku. Daniel ... maafkan aku, maafkan sifat burukku yang tak mencontoh perilaku baik padamu," Gavin larut dalam rasa bersalah.

Ellea heran, Gavin yang arrogant, ternyata begitu lembut dan penyayang. Baru kali ini, Ellea melihat sisi lembut dari Gavin yang sama sekali tak sesuai dengan wajah dan kepribadiannya. Ellea semakin tak enak, jika Gavin terus merasa bersalah. Ada baiknya jika Ellea membawa Daniel keluar dari kamar ini. Karena Ellea tetap pada pendiriannya, bahwa sekalipun Gavin tahu bahwa Daniel adalah anaknya, tetap saja Ellea yang memiliki hak asuh paling kuat.

"Tuan, maaf ... aku akan kembali ke kamarku. Aku akan membawa Daniel," pinta Ellea.

"Jangan! Biarkan dia tidur di ranjangku. Setelah dia bangun, baru kau boleh membawanya pergi. Biarkan dia di sini, aku ingin menatapnya lebih lama lagi. Lima tahun ... adalah waktu yang lama, dan selama itu pula, aku belum pernah menyayanginya sebagai anakku." Ucap Gavin, sambil menggendong Daniel menuju kasurnya.

Ellea jadi bingung. Memang iya, saat ini Daniel sedang terlelap, dan Ellea tak mungkin membawa Daniel yang berat keluar dari kamar ini. Tapi, ia jadi tak nyaman berada di dalam kamar ini. Bersama dengan pria yang dulu menggagahinya? Rasanya sangat-sangat tak nyaman. Selepas Gavin menidurkan Daniel di ranjang, ia kembali berjalan mendekati Ellea dan duduk di sofa.

Beberapa detik, Gavin menatap Ellea tiada henti. Ingin sekali menanyakan kabarnya setelah mereka berpisah. Dulu, Gavin tak memedulikan Ellea sama sekali, karena hatinya masih sakit mengetahui kenyataan Nadine yang berselingkuh. Kini, di kamar hotelnya, mendapati bahwa wanita yang pernah ia tiduri memiliki anak dari hasil cinta satu malam mereka, sungguh membuat Gavin merasa bersalah.

"Apa kabarmu? Kau baik-baik saja?" ucap Gavin tiba-tiba.

"Apa? Maksudmu?" Ellea tak mengerti.

"Dua kalimat yang seharusnya aku tanyakan sejak dulu padamu. Aku terlalu egois untuk memikirkan hal itu. Maafkan aku," kata maaf itu terdengar di telinga Ellea.

"Ah, iya ... tak apa-apa, Tuan. Semua ini karena kesepakatan bersama. Tak perlu meminta maaf," ucap Ellea.

"Jangan memanggilku Tuan, aku bukan Majikanmu. Panggil saja Gavin, namaku Gavin Alexander." Jawab Gavin.

"B-baiklah, Gavin. Aku, Elleana Patrice, kau bisa memanggilku El, atau Ellea."

Gavin seketika kaget mendengar nama Patrice. Elleana Patrice? Nama marga itu? M-mungkinkah? Gavin shock, ia melamun.

Ellea menatap Gavin, "Helo, kau kenapa?"

Gavin tersadar dari lamunannya, "Ah ... t-tidak, Ellea. Aku tak apa-apa. Lupakan saja,"

"Ah, iya ..."

Tiba-tiba, pintu kamar hotel Gavin ada yang membuka. Aaron datang. Aaron memang biasanya selalu masuk tanpa mengetuk pintu, karena ia memang sidah biasa melakukannya, apalagi jika ada keadaan mendesak atau darurat.

"Oh My God ... Bos, what are you doing? Siapa dia?" Aaron selalu bicara non formal jika bukan urusan pekerjaan.

"Apa kau tak bisa mengetuk pintu dulu?" sambar Gavin.

"Sorry, Bos. Aku tak tahu, jika ada seseorang di dalam. Ada berita gawat, yang harus aku beritahu padamu!" Aaron sedikit cemas.

"Apa itu?" Gavin mengernyitkan dahinya.

"Tak mungkin aku membicarakannya di sini," Aaron melihat Ellea.

"Katakan saja!" Ucap Gavin seakan tak ada beban.

"T-tapi, Bos ...“ Aaron ragu.

"Katakan!" Ucap Gavin dengan nada tinggi.

"Ah, b-baiklah ... N-nona Cellyn sudah ada di lobi hotel ini."

Gavin kaget, "Apa?"

"Maafkan aku, bukankah sudah aku katakan padamu, Bos?"

Gavin menatap Ellea, ia merasa tak enak pada Ellea akan hal ini. Gavin pun memutuskan untuk pamit meninggalkan kamar hotel ini sebentar.

"Ellea, kau tunggu saja di kamarku. Ada hal kecil yang harus aku urus. Jangan memaksakan untuk pergi, kumohon, tinggal saja dulu di sini sampai Daniel terbangun. Aku akan segera kembali," pesan Gavin pada Ellea.

"Baiklah, aku akan menunggu di sini." Ujar Ellea.

Selepas Gavin dan Aaron pergi, Ellea terdiam. Ia berpikir, mungkinkah Nona Cellyn adalah istri Gavin? Bagaimana kalau wanita itu tahu jika di kamar suaminya ada seorang wanita dan juga anak laki-laki. Ellea semakin resah, ia berpikir untuk segera pergi meninggalkan kamar Gavin. Tapi, haruskah ia menggendong Daniel?

Selang ia berpikir, ponselnya berdering. Terlihat nama Eric Michael memenuhi layar ponselnya. Ellea pun segera mengangkat Eric yang memanggilnya.

"Halo, Ellea ... kau ada di mana? Ada hal yang harus aku bicarakan padamu, dan juga Daniel."

"Mm, a-aku di suatu tempat. Kau di mana, Eric? Biar aku datang ke sana."

"Aku di kamarku. Bagaimana kalau kita bertemu di restoran lantai satu saja? Sekarang, Elle ... apa kau bisa?"

"Ah, baik. Tentu saja aku bisa. Sekarang aku ke sana, Eric. Tunggu aku,"

"Baik Elle, aku pun akan bersiap dahulu."

Ponsel pun dimatikan. Eric tersenyum sinis setelah melakukan semua ini. Ternyata, sangat mudah melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Eric tetap bersikeras, jika ia akan mendapatkan apa yang semestinya didapatkan. Semua hanya tinggal menunggu proses, dan hasil yang akan tiba saat waktunya telah tiba.

*Bersambung*

1
Maizuki Bintang
bgs
Bunga Bunga Liar
Luar biasa
Ayachi
Gooddd
Ayachi
helehhh dasar lakikk, otak omessnya ga abis², giliran di tawarin yg ena² aja langsung di gaskan, hdehhh Gavin.. gavinnn
Ayachi
WOYYY STOPPP WOYY, INI TERLALU MANISSSS THORRR😭😭 DIABETES LAMA² GW NIHHH😭🫠
Ayachi
gw jdi merasa ini sifat Gavin dan ellea kek ketukar gitu🤣 biasanya cewek yg TDK hanya butuh bukti cinta tapi jga ungkapan, nahh ini sebaliknya dgn dewasanya ellea mengatakan klo ungkapan itu ga perlu TPI bukti yg lebih pnting😭🤣
Ayachi
Jordan dan Wina adalah Korban dari Cinta, awalnya Jordan sdh memilih jalan yg benar sama seperti Wina yg menerima garis takdir dari Tuhan, tapi sayangnya disaat mengalami pengkhianatan oleh Merry istrinya(kasus Wina TDK termasuk pengkhianatan, Krena Wina jga di paksa nikah sama Hendrick) Jordan malah memilih membalas dan memilih menjadi orang yg kejam. Karena itu satu²nya yg TDK mendapatkan karma hanyalah Wina, meski dia juga harus terkena imbasnya dgn hidup menderita bersama Hendrick, satu²nya menjadi korban DRI kisah cinta segiempat ini💔
Ayachi
Dosanya benar² dia bayar, dari yg gw cerna sampe chapter ini, selain dia jdi korban awalnya emng TPI ayahnya Gavin sdh minta maaf dan berusaha menjelaskan klo itu bukan keinginannya tapi apa? Dia menghancurkan keluarga org lain yg mulai harmonis, dia menghancurkan keluarganya sndiri secara TDK langsung akibat perbuatannya, bahkan dia memaksa menikahi wanita tak bersalah demi dendamnya pdahal Jordan sdh berusaha menjelaskannya...
Benar² dia bayar lunas karmanya, maybe dia masi bertahan hidup hanya karena menunggu ellea pulang
Ayachi
Satu persatu kena karma dosanya. Hendrick sakit parah, Merry jadi Gila, sedangkan Jordan andaikan stelah dendamnya terbalas dan dia tdk sampai jatuh lebih dalam dgn kasus penggelapan Perusahaan milik banyak org, dia TDK akan sampai dapat karma dgn di penjara.
Hanya Wina Patrice (ibu ellea) yg tersisa Krena mmng dri awal dia selalu menjadi korban, entah itu korban di nikahi secara paksa oleh Hendrick demi balas dendam dan korban diselingkuhi Hendrick slama pernikahan.
Ayachi
SUMPAHH INI KEK ANJIRRRLAHH😭😭 VANNY BERARTI ADEKNYA MEREKA BERDUA WOY😭🤣 SATU AYAH DGN ELLEA, SATU IBU DGN GAVIN😭🤣
Ayachi
sumpah gw tercengang sampe kek chapter ini klo di bikin dark comedy sebenarnya bisaa😭 TPI alur ceritanya emng agak serius jdi yah gitu😭🤣
Ayachi
Rill dahh ini😭 Kalo di bikinin novel pasti judulnya "Cinta yg Tertukar" 😭🤣
Ayachi
plisss Aaron deg tolong Vanny
Ayachi
Ya Tuhan sungguh miris sekali kisah mereka, baru kali ini gw baca kisah se miris ini tentang harus memilih keluarga atau pasangan.
Ayachi
Jujur.. Kasian berada di posisi gavin sangatlah berat, aku hanya berharap ellea sdikit sabar dan pengertian dalam menghadapi gavin, walaupun disini ellea korban tpi jdi Gavin jga pasti berat
Ayachi
Gavin ada benarnya, ini pure bukan kesalahan Gavin seutuhnya, Gavin hanya ingin bersama anaknya, elea hrusnya izinkan karena terciptanya Daniel itu tidak murni kesalahan Gavin/hasil pemerkosaan

saat itu elea yg masuk kamar Gavin, dan dia jga yg nawarin akan lakukan segala hal, dan pas ditawarkan s*x Elea mau jgakan, meski dalam kondisi terpaksa Krena waktu itu dia harus bersembunyi dri org yg ngejar dia, bukan salahnya Gavin jga ga mw bantuin dgn tulus aplgi saat itu kondisi Gavin lgi terpuruk (dia jdi TDK berperikemanusiaan membantu wanita yg TDK di kenalnya yg datang sndiri kepadanya saat itu wajar² sja walau tetap tidak bisa dibenarkan yah!)

Ellea jga ga salah sepenuhnya tapi dia tetap salah karena tujuan awalnya memang menjual diri demi melunasi hutang, hrusnya dia tau konsekuensinya. Intinya mereka harus saling memahami sih
Ayachi
sesuai expektasi thorrr, brewokan dan wajahnya bisalah disesuaikan dgn karakteristik orang² kesenian/seniman gitu, kan biasanya tuh di novel² lain mcnya mafia/CEO bisnis dalam berbagai bidang jdi lebih keliatan kejam banget mukanya☺️
btw thanks visualnya Thor memuaskan, ceweknya jga🫶
Ayachi
Goblok nih pemeran ceweknya, ellea kmu lupa Eric jga udh ada tunangan? Justru sama Eric kmu jauh lebih bahaya, secara Eric bukan ayah anakmu, TPI Eric masi ada rasa sama kamu otomatis kmu jdi pelakor yg sesungguhnya jika sama eric
Ayachi
SUMPAHH GAVIN BENAR² KEREN!!! Ini yg gw mau dri setiap CEO² atau MC² Novel lain, Tegas!!
Zia Sazia
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!