NovelToon NovelToon
Sapu Pembunuh Naga

Sapu Pembunuh Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Wanto Trisno 2

Saat terbangun, Chu Zhan mendapati dirinya berada di dunia yang berbeda. Identitasnya adalah seorang tukang sapu di keluarga bangsawan. Suatu ketika mendapatkan sebuah pusaka berbentuk sapu yang diberi nama 'Sapu Pembunuh Naga'.

Chu Zhan yang merasa sebagai pemeran figuran itu pun mulai mengikuti dan melayani Zhuo Ming. Seorang tuan muda yang mengalami nasib buruk setelah kehilangan kultivasinya. Lalu Zhuo Ming mendapatkan guru seorang wanita dalam bentuk roh, Xiang Liu.

Merasa dirinya terjebak dalam plot sebuah cerita, Chu Zhan bertindak setelah Zhuo Ming. Mempelajari dan memahami dunia yang telah membawanya ke dunia kultivasi.

Ranah Kultivasi : Ranah Pemula, Ranah Lanjutan, Ranah Ksatria, Ranah Magis, Ranah Misteri, Ranah Legenda, Ranah Kekosongan, Ranah Kebangkitan, Ranah Keabadian, Ranah Penciptaan, Dewa Suci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyiksaan Neraka

Bukan hanya membawanya ke padang pasir. Chu Zhan juga tidak memberi air dan makanan selama beberapa hari. Membuat Zheng Ziushan kelaparan dan kehausan. Ketika datang, bukannya membawa air minum, Chu Zhan malah membawa air laut.

"Yeyeyey, hari ini apa kabarmu? Aku membawa air yang sangat melimpah di sini." Chu Zhan meletakan satu gentong penuh dengan air laut. Ia tidak mengatakan itu air laut.

Setelah berhari-hari tanpa makan dan minum, Zheng Ziushan merasa senang ketika diberi air. Air yang begitu melimpah, membuatnya melompat dan menenggelamkan kepalanya.

Alhasil, ia meminum air yang terasa asin itu dengan cepat. Tanpa peduli air yang diminum, membuatnya dehidrasi. Air laut tidak bisa diminum ketika mengalami dehidrasi. Jika nekat meminum, bukannya menghilangkan haus. Melainkan menambah rasa haus itu.

"Akh! Haus. Haus sekali. Air ... mana airnya? Ini asin." Zheng Ziushan merasa semakin haus. Tenggorokannya tersedak dan lebih baik ia mati saja.

"Bagaimana rasanya? Aku juga melakukan hal yang sama dengan anak buahmu. Dan tahukah kamu, mengapa aku melakukan semua ini? Ini bukan karena kamu bertarung dengan Zhuo Ming. Melainkan kamu memiliki niat buruk pada wanitaku."

Selama beberapa hari, Chu Zhan terus memberikan siksaan. Hingga berbulan-bulan waktu di dalam formasi, hingga membuat Zheng Ziushan menginginkan kematian. Namun bukannya membunuh, Chu Zhan membiarkannya menderita.

"Ini sudah tiga bulan berlalu. Aku akan memberimu kesempatan. Baiklah, tidak main-main lagi. Ini bahkan belum ada lima menit kamu di formasi ini."

Chu Zhan menggunakan formasi yang sama dengan yang digunakan oleh Huang. Waktu di dalam sangat cepat tapi di luar sangat lambat. Ia memberi kesempatan pada Zheng Ziushan untuk kembali pulih.

"Zheng Ziushan, hari ini adalah hari terakhirmu!" Chu Zhan berkata dengan suara yang lirih dan penuh dengan ketegasan.

Tidak untuk langsung membunuhnya. Melainkan memberikan kesempatan untuk bertahan hidup. Jika tidak, maka kekuatannya yang kurang.

"Kekuatanmu sudah kembali. Anggap saja yang tadi adalah sedikit spoiler di neraka. Hahaha, apa kamu puas, sekarang?" Tatapan Chu Zhan menampakan ekspresi menakutkan.

"Sialan! Beraninya kau mempermainkanku! Aku akan membunuhmu!" Dengan suara gemetar, Zheng Ziushan menantang Chu Zhan.

"Benarkah? Membunuhku? Aku Chu Zhan, akan mengalahkanmu dengan mudah," katanya dengan sombong. Ia juga menghina dengan tawa ringannya.

"Tidak mungkin, Chu Zhan! Aku tidak akan kalah darimu!" Zheng Ziushan menjawab dengan mata yang penuh kebencian. Ia sudah sangat membenci pria pembawa sapu di hadapannya.

Zheng Ziushan menghunus pedang dan menyerang Chu Zhan. Namun serangannya tidak kena dan sebaliknya, gagang sapu yang mengenai kepalanya dengan keras. Membuatnya mundur dan kembali menyerang dengan gegabah.

Pertarungan antara Chu Zhan dan Zheng Ziushan sangat sengit dan berlangsung lama. Keduanya saling serang dan bertahan dengan kemampuan mereka yang luar biasa. Keduanya menggunakan jurus yang seimbang.

Sapu yang menurut sebagian orang tidak berguna untuk bertarung, siapa sangka pertarungan mereka berlangsung lama. Setelah melalui banyak pertukaran, sudah jelas siapa yang lebih unggul. Pedang yang dianggap sangat kuat dan tajam, kalah oleh sapu yang dianggap tidak berguna.

Pertarungan mereka menimbulkan gelombang kejut yang kuat. Zheng Ziushan telah dipukul berkali-kali namun tidak berhasil menemukan kelemahan lawannya.

Meski kultivasi Zheng Ziushan lebih tinggi. Namun, Chu Zhan memiliki kelebihan dalam hal kekuatan dan kecepatan, sehingga ia berhasil mengalahkan Zheng Ziushan. Zheng Ziushan jatuh ke tanah, terluka parah dan tidak bisa bergerak lagi.

"Mengapa kamu begitu kuat, Chu Zhan?" Zheng Ziushan bertanya dengan suara yang lemah. "Kau pasti berbuat curang."

"Aku telah berlatih lebih keras darimu, dan aku memiliki tekad yang lebih kuat," Chu Zhan menjawab dengan suara yang dingin. "Kupikir kamu adalah lawan yang setara. Menghadapi sapu saja tidak bisa."

Zheng Ziushan menatap Chu Zhan dengan mata yang penuh kebencian dan kekecewaan. Ia tidak menyangka akan kalah begitu saja. Selain dirinya, ada juga ketiga penjaga yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

"Oh iya, mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa mereka mati. Kuharap kamu mendengarkan aku dengan baik. Sebenarnya aku tidak ingin membunuh mereka. Namun mereka selalu mengatakan sesuatu yang menyebalkan."

Zheng Ziushan menatap dengan nanar, mereka telah mati demi dirinya. Namun ia hanya seorang yang lemah. Kecewa pada dirinya sendiri, mengapa selalu bangga diri dan kini dirinya hanyalah korban dari kekejamannya sendiri.

Kejahatan apa yang tidak pernah dilakukan oleh seseorang? Tentu saja setiap manusia, memiliki dosanya sendiri. Dengan begitu, mati pun hanya tinggal menunggu waktu.

Chu Zhan berdiri dengan tegak, dengan sapu di tangah yang masih bergetar, merasa lega bahwa pertarungan panjangnya dengan Zheng Ziushan telah berakhir. Ia juga telah membuat pria itu menyadari kesalahannya sebelum kematian.

Chu Zhan kemudian mendekati mayat Zheng Ziushan dan menemukan cincin ruang yang berisi banyak harta. Cincin itu bersinar dengan cahaya aneh, dan Chu Zhan bisa merasakan kekuatan yang terkandung di dalamnya.

"Apa ini?" Chu Zhan bertanya pada dirinya sendiri, sambil memegang cincin itu dengan hati-hati. Lalu melepaskan cincin tersebut.

Tiba-tiba, cincin itu berbicara dalam suara yang halus, "Siapa yang lancang? Membunuh putraku, Zheng Ziushan adalah kejahatan besar. Kamu harus mati."

Suara itu berasal dari cincin ruang dan dengan sendirinya suara itu menghilang. Rupanya orang tua dari orang yang dibunuhnya telah bereaksi. Namun tidak menemukan keberadaannya.

Chu Zhan tersenyum, merasa bahwa ia telah menemukan sesuatu yang sangat berharga. Ia memasukkan cincin itu ke jari tangannya, dan langsung merasakan adanya barang-barang berharga di dalamnya.

"Dengan cincin ini, aku bisa hidup dengan aman," Chu Zhan berkata dengan suara yang penuh kesenangan. "Ah, sebaiknya cincin ini disembunyikan saja."

Semua hasil rampasan telah dimasukan ke dalam Sapu Pembunuh Naga. Ia kembali ke dunia nyata, setelah membereskan mayat-mayat itu. Waktu yang dihabiskan untuk mengurus mereka hanya beberapa menit saja. Meskipun rasanya ada berbulan-bulan di dalam formasi.

Untuk mengaktifkan formasi, membutuhkan lebih banyak batu spiritual. Sehingga formasi bisa aktif dengan waktu yang lama. Kehilangan batu spiritual sebelumnya juga sudah tergantikan oleh hasil rampasan.

"Tuan, apakah kau tidak apa-apa?" tanya Chu Zhan dengan ekspresi khawatir. Ia juga melihat Xiang Liu khawatir juga.

"Kamu tidak bisa menggunakan kekuatanmu selama satu hari. Lebih baik jangan pergi jauh-jauh. Hindari pertarungan yang tidak perlu," kata Xiang Liu.

"Aku terlalu lemah. Ini salahku karena tidak berguna. Kalian tidak apa-apa, 'kan?" tanya Zhuo Ming pada adik dan pelayannya.

"Aku tidak apa-apa, Kak. Kamu yang terluka. Kita istirahat saja dahulu. Kamu telah menggunakan kekuatan besar, tadi. Sekarang energi spiritual di tubuhmu habis." Zhuo Yining merasa sedih dengan keadaan kakaknya.

"Tidak apa-apa. Paling hanya satu hari aku begini. Kita tidak boleh bertarung lagi dalam satu hari ke depan. Sebaiknya kita istirahat di sini saja."

***

1
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat dalam berkarya
Aman 2016
tambah lagi updatenya Thor lanjut terus
wawan jepara
up cuma 1
Rinaldi Sigar
lanjut
Mantap... lanjutkan Tor
Semoga Cerita ini tdk berhenti ditengah Jalan
Laaaanjutkan
Lanjutkan Tor 🙏🙏
Merdeka sdh mendapat hadiah masing2
Kemana Chu Zhan
Teeeruuuuuus
Laaaaanjuuuuut
NEXT
Lanjuutkan
Keren dan benar keren ceritanya makin menarik
Mantap Tor
Lanjutkan
Kena umpan juga Rih cantik...
Pintar juga Zhu Yan
Makin bagus dan lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!