Leira Anggara sang pemimpin dunia gelap bawah tanah terpaksa harus menjadi pengantin pengganti adik kembarnya demi menuntut balas pada kekasih pria yang di jodohkan dengannya. Ia terus mengumpulkan bukti kejahatan Flomy yang telah membayar orang untuk memperkosa adik kembarnya yang bernama Leika hingga Leika memilih untuk bunuh diri. Sampai ia mendapatkan bukti, ia menghukum Flomy dan mengirimnya ke penjara.
Namun dalam mencari bukti tersebut, Leira mengalami banyak kesulitan karena Bima Putra sang suami sangat mencintai dan mempercayai Flomy. Apapun yang ia lakukan selalu di tentang oleh suaminya sendiri. Hingga pada akhirnya Leira harus menjauhkan keduanya dengan membuat Bima jatuh cinta padanya.
Bagaimana kehidupan Leira dan Bima setelah itu? Apakah Leira memilih pergi dan melanjutkan kehidupan yang sebenarnya atau ia memilih melanjutkan hidup bersama Bima?
Yuk dukung kisahnya mau sad ending atau happy ending tergantung suport dari readers ya. Terima kasih..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IDENTITAS YANG TERBONGKAR
Jam sebelas malam, Bima dan Leira masih terjaga. Keduanya sibuk dengan ponsel ponsel masing masing. Sesekali Bima mencuri curi pandang kepada Leira yang menurutnya begitu cantik dan menawan.
" Nggak usah lirik lirik gue, entar jatuh cinta, lagi."
Glek..
Bima menelan kasar salivanya, ia tidak menyangka kalau Leira tahu dia meliriknya. Ia tidak menjawab, ia kembali fokus pada ponselnya.
Leira mengepalkan erat tangannya melihat kiriman video dan gambar yang di kirimkan oleh Felix. Semua bukti bukti kejahatan yang Flomy lakukan serta bukti penyiksaan para ketujuh pelaku yang rupanya sudah tertangkap.
Ting...
Sebuah pesan masuk ke nomer Leira. Pesan yang di kirim oleh anak buah Leira yang ia tempatkan untuk berjaga di depan rumah sakit. Ia sedang merancang sebuah pertunjukkan untuk di lihat Bima secara langsung.
Nona Flomy datang bos
Leira tersenyum. Ia menatap Bima, " Akhirnya mangsa masuk perangkap juga. Nggak sia sia gue kirim pesan ke Flomy lewat ponsel Bima tadi hi hi." Batin Leira.
Ya, tadi Leira mengirim pesan pada Flomy menggunakan ponsel Bima ketika Bima di kamar mandi.
Flomy tolong bilang ke mama, minta mama menunggu nenek di rumah sakit soalnya aku dan Leika mau pulang ke rumah mama Nia. Mama Nia sakit nggak ada yang jaga
" Mau lihat pertunjukkan?" Tanya Leira.
Bima pun menatapnya, " Pertunjukkan apa?" Bima mengerutkan keningnya.
" Pertunjukkan yang bisa membuat jantungmu langsung copot dari tempatnya." Sahut Leira.
" Apa maksudmu?" Tanya Bima.
" Kita lihat saja, tapi syaratnya kau harus diam. Ikuti semua perintahku, gimana?"
" Pertunjukkan apa itu? Tidak menguntungkan." Sahut Bima.
" Kita tidak punya banyak waktu karena pertunjukkan ini akan segera di mulai. Kamu mau melihat atau tidak? Kalau tidak, silahkan pergi dari sini sekarang juga." Desak Leira keburu Flomy sampai, pikirnya.
" Oke oke aku mau lihat." Sahut Bima. Ia penasaran dengan pertunjukkan yang akan di tunjukkan oleh Leira.
" Baiklah sekarang ikut aku." Ujar Leira.
Leira dan Bima beranjak, Leira mematikan lampu lalu menarik tangan Bima bersembunyi di balik sofa.
" Kenapa kita bersembunyi? Apa ada maling?" Tanya Bima.
" Sttt!!! Jangan berisik. Kita lihat saja siapa yang akan datang." Sahut Leira berbisik.
Bima menganggukkan kepalanya. Jantungnya merasa deg deg an berada sedekat ini dengan Leira.
" Leika kalau tidak pakai kaca mata tebal cantik juga. Sekarang dia pandai merawat diri tidak seperti sebelumnya yang kelihatan kumel den cupu." Batin Bima.
Ceklek..
Tiba tiba pintu di buka, seseorang masuk ke dalam.
" Siapa yang masuk ke dalam?" Bisik Bima.
" Stt diam." Sahut Leira ikut berbisik.
Tap tap tap
Orang yang di yakini sebagai Flomy mendekati ranjang nyonya Mita.
" Selamat malam nenek."
Deg...
" Flomy." Bisik Bima.
" Iya." Sahut Leira berbisik.
" Kenapa kamu masih hidup nenek? Bukan kah seharusnya kamu udah pergi ke neraka jahanam."
Deg...
Lagi lagi jantung Bima berdetak kencang mendengar ucapan Flomy yang menurutnya sangat kasar. Bukan kah selama ini Flomy begitu menghormati neneknya? Tapi kenapa sekarang Flomy bisa mengatakan hal sekejam itu pada neneknya? Ada apa ini? Pikir Bima.
" Tapi tidak apa apa. Karena kamu bersikeras untuk tetap hidup dan mau mengatakan yang sebenarnya kepada kak Bima, maka aku akan membantumu menuju jalan ke neraka itu."
Bima sudah panik mendengar ucapan Flomy, ia takut Flomy mencelakai neneknya. Tapi kenapa? Apa alasan Flomy melakukan semua itu? Pikir Bima.
" Aku tidak mau kak Bima sampai tahu kalau aku yang membayar orang orang itu untuk memperkosa Leika."
Deg...
Bima benar benar terkejut, spontan ia menatap Leira. Leira menganggukkan kepala.
" Kau akan tahu siapa dia sebenarnya." Bisik Leira di balas anggukkan kepala oleh Bima.
Keduanya kembali fokus pada Flomy. Meskipun lampu utama mati, namun lampu dekat tempat tidur nyonya Mita menyala. Mereka bisa melihat dengan jelas apa yang akan di lakukan Flomy.
" Sebelum aku mengirim nenek ke neraka, aku ingin memberitahu alasanku melakukan semua itu. Aku terpaksa membayar orang untuk melecehkan Leika, karena aku tidak mau sampai Leika merebut kak Bima dariku. Aku tidak mau berpisah dengan kak Bima, nenek. Aku pikir, kak Bima bakal batalin pernikahannya dengan Leika ketika dia tahu kalau Leika sudah tidak suci lagi. Tapi apa nyatanya? Kak Bima tidak mempermasalahkan hal itu. Dia tetap menikahi Leika di depan kita semua. Sungguh beruntung jalang itu. Tadinya aku berpikir jalang itu sedikit punya rasa malu, setidaknya kalau kak Bima tetap menikahinya, dirinya sendiri yang harus tahu diri. Tapi nyatanya sama saja. Aku sudah mendambakan posisi ini sejak dulu nenek. Aku ingin menjadi nyonya Bima Putra satu satunya yang akan mewarisi seluruh hartanya. Kalau tidak, aku tidak akan repot repot bersandiwara sebagai penyelamatnya dulu."
Deg...
Bima mengepalkan erat tangannya. Ia tidak menyangka jika selama ini ia telah memelihara seekor ular.
" Aku rasa benar kata Leika, dia lah penyelamat yang sesungguhnya. Ah tapi aku rasa dia bukan Leika yang asli nenek, karena dia mengenaliku sebagai Nina."
Bima langsung menatap Leira saat ini, mata Leira melotot menatap Bima membuat nyali Bima menciut.
" Tapi aku tidak peduli siapa dia, yang aku pedulikan sekarang tidak boleh ada yang tahu kalau aku dalang di balik semua ini. Sekarang saatnya kamu pergi ke neraka nenek. Selamat tinggal."
Telihat dari belakang Flomy mengangkat bantal. Tanpa menimbulkan suara, Leira beranjak menuju saklar lampu yang ia matikan tadi. Dan..
Pyar...
Lampu menyala terang bersamaan dengan Flomy yang sedang membekap wajah nyonya Mita menggunakan bantal.
" Mampus lah kau nenek tua!" Ucap Flomy.
" Apa yang kau lakukan Flomy!!!"
Melihat itu Bima langsung melompati sofa, ia mendekati Flomy lalu mengambil bantal yang menutupi seluruh wajah neneknya.
" Ka.. Kak Bima." Flomy nampak gugup, sedangkan Leira langsung memasang selang oksigen ke hidung nyonya Mita. Beruntung nafas nyonya Mita masih stabil.
" Rupanya aku telah salah menilaimu. Aku memelihara wanita ular sepertimu, aku menyesal Flomy!!!" Bentak Bima menatap Flomy dengan nyalang.
" Kak, kau salah paham. Aku cuma mau.. "
" Tutup mulutmu Flomy! Aku sudah tahu semuanya. Aku sudah mendengar semua kejahatan yang kau katakan. Kau mau membunuh nenek, kau mau mengelak apalagi hah!!!!"
" Tidak kak Bima, kamu pasti salah dengar. Aku tadi.. "
Plak....
Tiba tiba Leira menampar pipi Flomy dengan keras membuat tidur nyonya Mita terganggu. Sebenarnya bukan tidur tapi pura pura tidur. Ia sudah bekerja sama dengan Leira untuk mengungkap kebusukan Flomy di depan Bima langsung.
" Kau memang wanita jahat Flomy. Selain kau mau mencelakai nenek, kau juga telah mencuri identitasku dan kau telah membuat aku di lecehkan oleh banyak pria. Kau bajingan!!!!"
Plak...
Leira menampar satu pipi lagi.
" Argh!!!!!" Teriak Flomy menyentuh pipinya.
Flomy menatap Leira, " Ya, aku memang melakukan itu." Ucap Flomy. " Aku melakukan itu karena aku membencimu, Leika. Kau merebut kak Bima dariku, aku tidak suka itu. Aku dan kak Bima saling mencintai, seharusnya kau pergi jauh dari kami. Aku yang lebih dulu kenal sama kak Bima, tapi kenapa kamu yang dia nikahi. Aku membencimu Leika." Teriak Flomy mendorong Leira.
" Memangnya siapa kau?" Leira membalas mendorong Flomy. " Bima hanya salah mengenalimu, tapi kau memanfaat semua itu. Yang kenal dengan Bima lebih dulu itu aku, bukan kamu. Jika bukan aku yang memberikan cincin itu padamu, kau tidak punya kesempatan untuk masuk ke keluarga Putra." Ucap Leira.
" Yang memberiku cincin itu nona Rosse, apa kau nona Rosse? Jika kau nona Rosee itu artinya kau bukan Leika. Kau palsu Leika!! Kau telah membohongi semua orang termasuk kak Bima." Teriak Flomy. Beruntung ruangan VVIP ini di lengkapi dengan peredam suara. Jadi suara teriakan mereka tidak terdengar dari luar.
" Ya, aku memang bukan Leika tapi aku Leira!!!!"
Jeduarrrr....
TBC....