Lin Kai, murid Sekte Giok Sunyi yang gagal total, menemukan teknik terlarang: Sutra Neraka Penyerapan Astral. Dengan menyerap fondasi jiwa murid lain, kultivasinya melonjak instan. Tapi ia segera terjerat rantai spiritual oleh Elder Yami, kultivator iblis yang memaksanya menjadi pion perburuan jiwa.
Lin Kai kini harus bersembunyi di balik statusnya yang lama, karena ia menjadi target pengawasan intensif dari Mei Li, Suster Senior jenius yang yakin bahwa Lin Kai adalah kunci hilangnya murid sekte.
Untuk bertahan hidup, ia dipaksa Elder Yami untuk mengincar target bernilai tinggi berikutnya: Gu Jun, dalam sebuah perburuan terbuka di tengah Ujian Murid Inti Sekte Giok Sunyi. Lin Kai harus membunuh untuk tetap hidup, tapi setiap langkahnya diawasi oleh jenius yang mencurigainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14: Bayangan Jiwa Baru Lahir dan Pengorbanan Iblis
Residu Jiwa Penjaga Sekte. Mata spiritual raksasa yang terbuat dari kabut es murni itu menatap Lin Kai. Itu adalah jejak jiwa abadi dari Pendiri Sekte Giok Es, sebuah entitas yang memancarkan aura Tahap Jiwa Baru Lahir.
Tekanan spiritual itu bukan lagi sekadar penindasan, tapi belenggu absolut yang melilit setiap meridian Lin Kai. Fondasi Tingkat Sembilan yang baru ia kristalkan, yang baru saja membuatnya bangga, terasa seperti pasir yang siap hancur. Lin Kai lumpuh, tidak mampu menggerakkan satu jari pun, bahkan untuk mengirimkan transmisi kesadaran.
Di belakangnya, Elder Yami untuk pertama kalinya dalam hidupnya merasakan kepanikan yang dingin.
{Sial! Tahap Jiwa Baru Lahir! Kekuatan semacam ini jauh melampaui Formasi Inti. Ini adalah kekuatan yang dapat menghapus keberadaan kita hanya dengan satu pikiran. Lin Kai, pionku, kini adalah mayat yang tertunda. Misi harus dibatalkan!}
"Teknik Penyerapan Astral? Sebuah noda di hadapan kemurnian. Kau tidak akan lolos dari Formasi Jiwa Tahap Jiwa Baru Lahirku," raung suara purba itu, suaranya menggema di seluruh aula batu giok.
Mata spiritual Residu Jiwa itu mulai memadat, membentuk pusaran es kecil yang mengarah ke dada Lin Kai, siap untuk menghancurkan inti spiritualnya dan melarutkan fondasi curian Gu Jun.
Lin Kai tahu, dalam sepersekian detik berikutnya, riwayatnya akan tamat.
Tiba-tiba, Elder Yami melepaskan jubahnya. Energi kegelapan Formasi Inti miliknya meledak, bukan untuk menyerang, tapi untuk sebuah pengorbanan yang disengaja.
"JIWA KEKACAUAN PURBA!" Elder Yami meraung.
Dia mengarahkan telapak tangannya ke dada sendiri, dan gumpalan Qi kegelapan yang stabil-sepuluh persen fondasi Gu Jun yang ia curi dan stabilkan-ditarik keluar, dilemparkan ke hadapan Residu Jiwa itu.
Gumpalan Qi itu, yang merupakan perpaduan antara kemurnian Nascent Qi dan aura iblis yang murni, meledak di udara, menciptakan distorsi spiritual singkat di aula. Itu adalah Qi paling chaotic yang pernah ada.
Mata spiritual Residu Jiwa Penjaga Sekte itu berkedip. Itu terkejut, bukan karena kekuatan, tapi karena anomali logis.
{Qi murni yang dikotori oleh kegelapan. Kekacauan yang stabil. Formasi Jiwa Baru Lahir ini tidak bisa memproses anomali semacam ini. Aku hanya punya satu detik!} Monolog Elder Yami terdengar panik dan putus asa.
Kekacauan itu hanya bertahan selama sepersekian detik, tapi itu sudah cukup. Belenggu spiritual yang menahan Lin Kai melonggar.
"Sekarang, Lin Kai! Ambil artefaknya! Lari!" perintah Elder Yami melalui transmisi kesadaran yang nyaris pecah.
Lin Kai, yang kini mendapatkan kembali kendali atas tubuhnya, tidak ragu. Dengan kecepatan maksimal dari fondasi Tingkat Sembilan yang terkristal, dia melesat ke Sumur Inti Giok. Ujung jarinya menyentuh Mutiara Kuno Pembentuk Jiwa, yang bersinar memikat di dasar sumur.
Sring!
Mutiara itu disedot ke dalam cincin spasial Lin Kai.
Tepat pada saat itu, Residu Jiwa Penjaga Sekte berhasil memecahkan keanehan Chaos Qi yang baru saja dilemparkan Elder Yami. Kemarahan Tahap Jiwa Baru Lahir meledak, jauh lebih besar dari sebelumnya.
"Beraninya kau, KULTIVATOR IBLIS!" raung suara itu.
Gelombang spiritual yang luar biasa kuat menghantam Lin Kai dan Elder Yami, melontarkan mereka dari aula, menembus dinding batu giok yang tebal, dan menjatuhkan mereka ke halaman sekte utama. Lin Kai merasakan fondasinya bergetar hebat, hampir retak, sementara Elder Yami batuk darah, jubahnya robek.
Mereka telah lolos dari aula, tapi mereka kini terekspos di tengah Sekte Giok Es.
/////////////////
Di tengah halaman sekte yang sunyi, Lin Kai dan Elder Yami berusaha bangkit dari benturan. Kerusakan yang disebabkan oleh Residu Jiwa telah memicu alarm. Lonceng perak Sekte Giok Es mulai berdentang liar, menandakan invasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Mutiara itu... Mutiara itu sudah kudapatkan," kata Lin Kai, mencengkeram dadanya.
"Bagus. Sekarang, kita harus lari!" desak Elder Yami, suaranya serak. "Seluruh Sekte akan segera mengepung kita. Tetua Jing akan segera kembali!"
Tepat saat Elder Yami hendak mengaktifkan Formasi Pelarian, sebuah cahaya giok murni melesat dari langit, mendarat di hadapan mereka.
Itu adalah Mei Li.
Dia tiba lebih cepat dari yang diperkirakan, didorong oleh kecurigaannya yang memuncak. Dia melihat Lin Kai, seorang buronan yang dicari, berdiri di samping seorang kultivator berjubah hitam yang terluka parah. Dia melihat debu di jubah Lin Kai yang berasal dari Sumur Inti Giok. Semua kecurigaannya kini menjadi kenyataan yang brutal.
"Lin Kai," bisik Mei Li, pedang spiritualnya terhunus. Wajahnya dipenuhi amarah yang membara. "Aku tahu kau pasti akan datang ke sini. Kau telah mengkhianati Sekte Giok Sunyi, mencuri fondasi Gu Jun, dan sekarang kau menodai Sekte Giok Es. Kau adalah aib yang harus kubersihkan."
Lin Kai menatapnya. Di dalam dirinya, rasa sakit yang ditekan dari Gu Jun berdenyut. Lin Kai tahu, dia harus menghentikan Mei Li sebelum dia menyerang.
"Mei Li, kau benar-benar pemburu yang gigih," balas Lin Kai, suaranya dingin, namun ada nada kesedihan yang asing. Dia mengaktifkan Kecerdasan Curiannya untuk menusuk titik terlemah Mei Li. "Kau sangat mencintai Gu Jun, bukan? Tapi apakah kau tahu dia hanya mencintai sekte ini? Kami datang ke sini untuk mengungkap kebohongan di balik sekte-sekte ini."
"Diam! Kau tidak berhak menyebut namanya!" raung Mei Li, siap melancarkan serangan Formasi Inti yang mematikan.
Tiba-tiba, dari arah gerbang utama, sebuah gelombang Qi es yang menindas melesat kembali ke sekte. Itu adalah Tetua Jing.
"Siapa yang berani menyerang Sekte Giok Es! Aku merasakan Residu Jiwa Penjaga Sekte telah terganggu!" suara Tetua Jing menggelegar di seluruh benteng.
Tetua Jing mendarat di samping Mei Li, matanya yang tajam menatap Lin Kai. Dia melihat Lin Kai, si 'penjahat regional', dan Elder Yami yang memancarkan aura iblis.
"Itu dia, Yang Mulia Tetua Jing!" seru Mei Li, menunjuk Lin Kai. "Dia adalah pencuri itu! Dia telah mencuri Mutiara Kuno Pembentuk Jiwa! Tangkap dia!"
Tetua Jing tidak ragu. Dia melihat kekacauan di aula utama dan aura iblis Elder Yami yang tidak bisa disembunyikan.
"Serahkan artefak Sekte! Aku akan menguburmu di bawah es abadi!" raung Tetua Jing, mengangkat tangannya. Kekuatan Formasi Inti Tahap Menengah berkumpul, membentuk lembing es raksasa di udara.
Lin Kai tahu, dua Formasi Inti pada saat yang sama, dan dengan Tetua Jing yang berada di tahap yang lebih tinggi, adalah akhir dari perjalanannya.
"Sekarang, Elder Yami!" teriak Lin Kai.
Elder Yami, meskipun terluka, mengangkat tangannya dan merobek jubah lain, memperlihatkan Formasi Teleportasi Darurat yang terukir di kulitnya.
"Aku akan kembali dengan kekuatan Tahap Jiwa Baru Lahir, Mei Li," janji Lin Kai, menatap mata Mei Li dengan campuran kekejaman dan kerinduan Gu Jun yang menyakitkan. "Dan kau akan menjadi saksi kehancuran sekte-sekte yang kau cintai!"
Cahaya hitam Formasi Teleportasi Darurat meledak, menyelimuti Lin Kai dan Elder Yami.
Lembing es raksasa Tetua Jing menghantam Formasi itu hanya sepersekian detik sebelum mereka menghilang. Energi benturan itu merobek halaman sekte, meninggalkan kawah besar dan puing-puing batu giok.
Mei Li menatap puing-puing itu dengan rasa putus asa. Dia telah gagal. Lin Kai telah lolos, membawa Mutiara Kuno Pembentuk Jiwa, dan sekarang dia memiliki artefak yang dapat membawa gurunya ke Tahap Jiwa Baru Lahir.
"Sialan!" raung Mei Li, meninju tanah. Dia gagal, tapi dia telah membuat musuhnya menjadi buronan bagi Sekte Giok Es.
Tetua Jing menatap Mei Li dengan curiga. "Mutiara itu... Kau tahu tentang Mutiara Kuno Pembentuk Jiwa, Suster Senior Giok Sunyi? Mengapa kau begitu tahu tentang harta terlarang Sekte kami?"
Mei Li mendongak, matanya yang tajam kini kembali dipenuhi kepintaran yang dingin. "Karena kami tahu, Yang Mulia Tetua Jing. Kami tahu bahwa artefak sekte utara adalah target bagi Iblis dari selatan. Kami memburu mereka untuk mencegah kehancuran di seluruh alam kultivasi. Saya telah gagal hari ini, tapi saya mendapatkan Mutiara itu ada di tangan mereka. Sekarang, kita harus bekerja sama untuk memburu mereka ke mana pun mereka pergi."
Mei Li menipu Tetua Jing sekali lagi, tapi dia tahu, dia telah mengambil risiko besar. Lin Kai kini memiliki Mutiara itu. Dan Elder Yami sebentar lagi akan menjadi kultivator Tahap Jiwa Baru Lahir.
{Lin Kai, kau telah mengambil pilar kekuatan sekte dan sekarang kau memiliki kunci ke Tahap Jiwa Baru Lahir. Tapi aku akan terus memburumu. Aku akan mengambil Mutiara itu kembali.}
Bersambung...