NovelToon NovelToon
Dimanja Suami SMA

Dimanja Suami SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Beda Usia
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Sebuah bakti kepada orang tua, mengharuskan perempuan berumur 27 tahun menikah dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya yang selama ini ia anggap sebagai adik. Qila yanh terbiasa hidup mandiri, harus menjalani pernikahan dengan Zayyan yang masih duduk di bangku SMA. “Aku akan membuktikan, kalau aku mampu menjadi imam!” Zayyan Arshad Qila meragukannya karena merasa ia lebih dewasa dibandingkan dengan Zayyan yang masih kekanakan. Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Bagaimana keduanya menghadapi perbedaan satu sama lain? Haloo semuanya.. jumpa lagi dengan author. Semoga kalian suka dengan karya baru ini.. Selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Aku Cemburu?

Hari Senin pagi, Zayyan dengan semangat membuat sarapan di dapur sementara Qila yang tertidur sehabis subuh, bangun saat sarapan sudah siap.

“Ayo makan, Deng!” ajak Zayyan.

“Aku mau mandi dulu biar segar.”

“Kamu tidak mengajakku?”

“Hah?” Qila terkejut dengan pendengarannya.

“Aku juga belum mandi.”

“Mandi sendiri saja!” seru Qila yang segera masuk ke dalam kamar madi dan mengunci pintu dari dalam.

Zayyan tertawa melihat istrinya. Ia semakin suka menggoda Qila karena ekspresi yang dibuat sang istri selalu bisa membuatnya tersenyum dan tertawa. Entah siapa di antara mereka yang dewasa, Zayyan sangat menikmati kehidupan rumah tangganya.

“Jadi mandi, tidak?” tanya Qila yang keluar kamar mandi dengan handuk yang terlilit di kepala.

“Aku sudah mandi.” Jawab Zayyan dengan senyum menggoda.

Qila tidak merasa kesal, seolah sudah terbiasa dengan candaan Zayyan. Hanya saja ia masih belum terbiasa dengan kata-kata gombal atau godaan yang diberikan suaminya.

Keduanya sarapan bersama dan bersiap-siap. Pembagian Rapor akan di mulai pukul 8 pagi, sehingga keduanya berangkat setengah delapan dari rumah.

Sampai di sekolah Zayyan, Qila menunggu suaminya yang memarkirkan motornya di dekat ruang guru. Banyak siswa dan orang tua murid yang berdatangan membuat Qila merasa asing di sekolah yang luas.

Zayyan yang datang, menggandeng tangan Qila dan membawanya ke ruang kelas dimana rapornya akan dibagikan. Beberapa orang tua murid sudah duduk di kelas, memperhatikan kehadiran Qila dan Zayyan.

Tak lama setelah keduanya duduk, wali kelas Zayyan masuk bersama dua murid yang membawa rapor di tangan mereka. Wali kelas mulai membuka pertemuan dengan beberapa kata selamat dan semangat untuk murid-muridnya yang naik kelas.

Beliau juga menyampaikan kepada wali murid, mengenai perkembangan anak-anak mereka. Setelah itu, wali kelas mengumumkan peringkat 3 besar kelas lalu rapor dibagikan sesuai dengan absensi.

“Kita pulang terakhir.” Bisik Qila.

“Tidak. Aku hanya terakhir kedua.”

“Ada nama yang lebih akhir lagi?” Zayyan mengangguk.

“Barisan pertama, kursi keempat. Namanya Zoe.” Qila mengarahkan pandangannya.

“Jangan lama-lama!” Kata Zayyan yang segera mengarahkan pandangan Qila kembali kepadanya.

“Aku bahkan belum sempat melihat wajahnya!” protes Qila.

“Tidak perlu. Cukup tahu saja kalau aku lebih tampan.”

“Percaya diri sekali!” Zayyan tersenyum.

Nama Zayyan akhirnya di panggil dan Qila membubuhkan tanda tangannya di daftar hadir. Saat berpamitan dengan wali kelas Zayyan, beliau sempat bertanya apakah Qila istri dari Zayyan.

Qila menjawabnya dengan tersenyum dan mengangguk. Beliau juga membalas senyuman Qila dan mengatakan semoga pernikahan keduanya langgeng. Qila dan Zayyan mengaminkannya, membuat beberapa orang penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.

Sebelum pulang, Zayyan mengajak Qila ke ruang olahraga untuk mengambil barangnya yang ada di loker.

“Aku tunggu di sana, ya?” kata Qila yang menunjuk kantin.

“Oke. Pesankan aku es teh.” Qila mengangguk.

Setelah memesan es, Qila duduk di kursi yang bisa melihat ke arah Zayyan berada. Segera saja matanya menangkap Zayyan sedang bersama perempuan. Qila memperhatikan interaksi mereka yang terlihat dekat.

Sementara itu, Zayyan sudah merasa jengah dengan Sifa. Sedari dulu, ia tidak pernah menyukai perempuan seangkatannya karena semuanya sama dimatanya. Hanya saja, mereka selalu mengejarnya, meskipun sudah ia tolak.

Dan sekarang ini, dengan alasan akan pindah sekolah Sifa menarik perhatian. Ia yang ingin segera menyusul Qila jadi harus mendengarkan ocehannya.

“Kepindahanmu tidak ada hubungannya denganku!” kata Zayyan setelah Sifa selesai berbicara.

“Apa kamu tidak pernah menyukaiku sedikitpun?”

“Tidak.”

“Kenapa? Aku tidak seperti Nisa yang menarik perhatianmu, aku juga tidak seperti Rara yang pura-pura pingsan hanya karena kamu bertugas di UKS, aku juga tidak seperti Cindy yang selalu mengirimkan surat cinta.”

“Dimataku kalian itu sama saja. Tidak ada yang bisa dipilih. Aku pergi, sudah ada yang menungguku.”

“Siapa perempuan itu?” seru Sifa.

“Siapa dia, apa urusannya denganmu?” jawab Zayyan tanpa menghentikan langkahnya.

“Pandanganmu kepadanya terlihat berbeda. Apa kamu menyukainya?”

“Bukan urusanmu!”

“Apa dia pacarmu?” Sifa tidak menyerah, tetapi Zayyan tidak menjawab.

Sifa berlari dan tiba-tiba memeluk Zayyan dari belakang. Sontak saja Zayyan melepaskan tangan Sifa dan menghempaskannya. Tanpa mengatakan apapun, Zayyan berlari ke arah kantin.

Jika Zayyan merasa marah, berbeda dengan Qila yang melihat dari kejauhan. Hatinya terasa sesak dan matanya berair.

“Aku kenapa? Apa aku cemburu?” batin Qila yang bingung dengan perasaannya.

Qila buru-buru mengusap matanya dan bersikap biasa saat Zayyan mendekat. Segera Zayyan mengambil alih minuman Qila, padahal minumannya ada di hadapannya.

Melihat hal tersebut Qila tidak protes karena sudah terbiasa dengan kelakuan Zayyan. Hanya saja, hatinya masih terasa berat setelah menyaksikan kejadian tadi, sehingga ia hanya diam dan memalingkan wajah.

Zayyan yang merasa aneh dengan sikap Qila, menggenggam tangan istrinya. Tetapi Qila segera melepaskan diri karena kantin sedang ramai orang. Tidak menyerah, Zayyan menarik bahu Qila agar mereka berhadapan.

“Kamu kenapa?” tanya Zayyan.

“Aku tidak apa-apa.”

“Katakan kalau kamu merasa tidak nyaman.”

“Ayo pulang!” ajak Qila seraya berdiri dari kursinya dan berjalan lebih dulu.

Zayyan menghabiskan es nya dengan cepat dan menyusul Qila. Istrinya yang berjalan berlawanan arah dengan tempat parkirnya, membuat Zayyan menggandeng tangan Qila dan membawanya ke arah sebaliknya.

Qila melepaskan tangannya dan mengikuti di belakang. Zayyan tahu Qila sedang kesal, sehingga ia tidak memaksa karena di sekolah bukanlah tempat yang tepat untuk menyelesaikan masalah mereka.

Sesampainya di rumah, Qila masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Entah mengapa ia merasa sesak dan kesal saat ini. Zayyan yang tertinggal mengetuk pintu kamar dari luar, tetapi tidak ada jawaban.

Saat membuka knop pintu, ternyata pintu tidak terkunci. Zayyan masuk dan menemukan Qila sedang memeluk guling bersandar di tempat tidur.

“Apa guling lebih menarik dariku?” goda Zayyan yang tidak menggerakkan Qila.

“Bukannya memeluk suami lebih berpahala?” tanya Zayyan seraya menarik guling dari tangan Qila.

“Apa salahku? Kalau kamu tidak mengatakannya, aku tidak tahu.” Imbuhnya.

“Kamu tidak salah. Kamu memang idola di sekolah.” Kata Qila yang tidak sengaja mendengar percakapan di kantin.

“Jadi, istriku baru sadar kalau aku ini idola?” bukannya membuat Qila tenang, kata-kata Zayyan justru semakin membuat Qila kesal.

Qila berdiri dan beranjak, Tetapi Zayyan menghentikannya dan memeluknya dari belakang.

“Maaf. Aku tidak bermaksud membuatmu marah. Kamu adalah perempuan satu-satunya yang aku sukai. Selama ini memang banyak yang mengejarku, hanya saja aku tidak pernah menghiraukan mereka karena aku tidak tertarik.” Jelas Zayyan.

“Lalu, siapa yang memelukmu?” tanya Qila dengan nada lirih.

Zayyan tercengang. Ternyata bukan karena idola yang membuat Qila kesal. Tapi tunggu dulu!

“Pelukan? Apa istriku ini kesal karena cemburu?” batin Zayyan yang tersenyum dengan pemikirannya.

1
indy
lanjut
indy
sweet...
indy
lanjut
indy
sweet banget
indy
banyak yang hati, teman sekolah zayyab dan teman kerja qila
Mudrikah Ikah
lanjutan nya mana
Meymei: Sabar ya kak 😁
total 1 replies
Susanti
mampir thor
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
Rian Moontero
qu mampir kak mey🖐🤩🤸🤸
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
indy
hadir
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!