NovelToon NovelToon
DARAH SOKA

DARAH SOKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Penyelamat
Popularitas:464
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Shinkai. Sosok lelaki berusia 25 tahun. Ia tinggal di sebuah rumah sewa yang terletak tepat di sebelah toko bunga tempat ia berada saat ini. Toko bunga itu sendiri merupakan milik dari seorang wanita single parent yang biasa dipanggil bu Dyn dan memiliki seorang anak laki-laki berusia 12 tahun. Adapun keponakannya, tinggal bersamanya yang seringkali diganggu oleh Shinkai itu bernama Aimee. Ia setahun lebih tua dibanding Shinkai. Karena bertetangga dan sering membantu bu Dyn. Shinkai sangat dekat dengan keluarga itu. Bahkan sudah seperti keluarga sendiri.

Novel ini memiliki genre action komedi yang memadukan adegan lucu yang bikin tertawa lepas, serta adegan seru yang menegangkan dari aksi para tokoh. Adapun part tertentu yang membuat air mata mengalir deras. Novel ini akan mengaduk perasaan pembaca karena ceritanya yang menarik.

Yuk, baca kisah lengkap Shinkai dengan aksi kerennya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Hari yang terik. Dua gerobak kayu penuh dengan berbagai jenis bunga. Ada banyak sekali pesanan yang tertunda. Sehingga, mereka bekerja keras untuk hari ini. Aimee sudah meronta sejak tadi. Khawatir jika kulitnya gosong.

Gerobak pertama ditarik oleh Shinkai, dibantu Neptune di bagian belakang. Sedangkan gerobak satunya dibawa oleh May sebagai penarik, dan Aimee di posisi yang sama dengan Neptune.

“Ini semua gara-gara kau. Kita jadi harus membawa pesanan berkali-kali lipat!” Aimee menyalahkan Shinkai.

“Kau saja yang lembek. Lihat, kau sampai membiarkan anak kecil seperti May yang menarik gerobaknya.”

Tentu saja itu karena kemauan May. Sejak Shinkai melihat keahlian May dalam menangkap udang di sungai kala itu, itu membuatnya yakin bahwa gadis kecil itu memang terbiasa hidup di tengah-tengah hutan. Entah dia benar-benar gelandangan atau bukan. Yang jelas, May memiliki keahlian bertahan hidup di alam liar yang luar biasa. Sekalipun Shinkai sebenarnya masih menyimpan banyak tanya kepada May, namun selagi semuanya terkendali dan baik-baik saja. maka ia tidak perlu terlalu memikirkannya. Ada banyak hal yang lebih penting untuk dipikirkan.

“Kak Aimee dari tadi berisik sekali. Aku yang jauh lebih muda darimu saja dan masih tergolong anak kecil sudah lebih kuat darimu. Sebentar lagi aku sudah bisa mengikuti kak Shinkai ke tambang berlian,” timpal Neptune.

“Oh, ya. Anak manja sepertimu berniat untuk ke pertambangan? Baru terkena pecahan kecil berlian saja kau sudah menangis dan pulang untuk meminta pelukan pada ibumu.”’

Hanya May yang pendiam dala perjalanan itu. Ia akan terlihat lebih normal sampai ketika ia hanya berdua dengan Shinkai. Maka ia langsung menjelma menjadi bocah paling dimurkai Shinkai.

Jalan demi jalan dilalui. Rumah pelanggan satu hingga rumah pelanggan ke sekian sudah didatangi dan dilakukan transaksi jual-beli. Akhirnya mereka akan melakukan perjalanan pulang. Perjalanan lumayan panjang yang berisi keributan tiada henti.

Hari ini Aimee tampak lebih sensitif. Ia kedatangan tamu bulanan sehingga suasana hatinya benar-benar tidak terkontrol. Semua yang bersamanya dijadikan pelampiasan. Ia tidak segan untuk meladeni perdebatan tidak berguna dari anak kecil seperti Neptune.

“Setidaknya, jaga harga dirimu dari pertengkaran remeh dengan seseorang yang usianya setengah dari usiamu. Kau masih ingin menjadi bayi besar, tante?” tegas Shinkai pada Aimee.

Tatapan tajam mengarah pada Shinkai. Perempuan itu tanpa segan menjambak rambut Shinkai. Tidak peduli dengan ramainya penduduk yang melihat.

“Apa kau bilang, rambut sarang burung? Apa kau mau melihat serigala berbulu merah muda itu benar-benar muncul di hadapanmu dan mencakar wajah kalian semua, hah?”

“Kak Aimee selalu seperti ini sekali sebulan,” bisik Neptune pada May.

May mengangguk tanda mengerti.

Beberapa langkah berikutnya. Aimee memalingkan wajahnya untuk memperbaiki suasana hati.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah yang berlari dari arah belakang mereka.

“SHINKAI!” panggil seseorang.

Mereka semua menoleh. Helai.

Penampakan seorang gadis yang membuat Shinkai bernapas berat. Satu karena malas dengan kehebohan Helai, satu lagi karena khawatir jika tiba-tiba ayah dari Helai muncul.

Selang beberapa detik, Shinkai menatap sekitar. Sepertinya tidak ada tanda-tanda dari pria itu.

“Kalian habis pergi mengantar pesanan?” tanya Helai dengan suka cita.

“Benar. Kami sedang dalam perjalanan pulang,” jawab Shinkai.

Aimee masih dalam posisi mengalihkan pandangan. Pikiran usil Neptune mulai bekerja.

“Hei, kau tahu. kak Aimee sedang cemburu karena kak Shinkai sedang berbincang dengan seseorang yang menyukainya secara ugal-ugalan,” bisik Neptune pada May.

“Kak Aimee cemburu?” May bertanya dengan suara yang terdengar sampai telinga Aimee.

Ekspresi murka langsung tercurah. Aimee menatap galak pada Neptune. Anak itu hanya bisa pasrah sambil bersembunyi di balik punggung May.

“Kenapa kalian tidak mampir saja? Hari ini ibu membuat kue dengan selai buah pir.”

Seketika mata Shinkai berbinar setelah mendengar tawaran menggiurkan dari Helai. Namun Aimee teringat pesan bu Dyn agar mereka segera pulang setelah pesanan diantar karena khawatir jika menu makan siang mereka segera dingin.

Maka dari itu, Aimee langsung menarik lengan Shinkai sebelum pemuda itu menyetujui tawaran Helai. Ia menyeret Shinkai agar mengikuti langkahnya untuk melanjutkan perjalanan pulang.

“Hei, apa yang kau lakukan, Aimee?”

“Bu Dyn sudah susah payah memasak makan siang untuk kita. Jangan hancurkan kebaikannya,” bisik Aimee.

May dan Neptune langsung menyusul di belakang.

“Shinkai, bagaimana dengan kue selai buah pirnya?” tanya Helai dari tempat.

Shinkai menoleh. Jarak mereka sudah sekitar 7 meter, “Maaf, Helai. Kami harus segera pulang. Lain kali saja, tolong minta ibumu membuat lebih banyak lagi. Aku akan memakannya dengan lahap. ”

BUKKK.

Aimee memukul Shinkai, “Dasar tidak tahu malu!”

“Eh, kak Aimee semakin kepanasan dengan keakraban kak Helai,” ucap Neptune lagi pada May.

May mengangguk dengan senyuman tipis.

“Aku bisa mendengarmu, anak manja!”

“Baiklah, Shinkai. Datanglah kapanpun kau mau. Ibuku akan membuat ratusan Loyang untukmu,” jawab Helai dari kejauhan.

Shinkai mengangguk.

Tawa Neptune langsung pecah, “Kak Shinkai akan selalu menjadi raja di rumah kak Helai. Seharusnya, kau tinggal di sana saja kak Shinkai.”

“Perempuan itu sangat menyukai tuan Shinkai, lebih dari mencintai dirinya sendiri.”May berkata.

Suara napas Aimee terdengar berat.

“Kak Shin pasti lebih banyak mendapatkan kasih sayang di sana.”

“Hei, tutup mulutmu! Bu Dyn sudah bersusah payah untuk memungut Shin. Jika tanpa bu Dyn, mungkin sekarang Shin sudah mati kelaparan. Apa kau lupa bagaimana dulu Shin bisa tinggal bersama kita, hah?” seru Aimee kepada Neptune.

“Entahlah. Waktu itu aku masih terlalu kecil. Sedangkan kau memang sudah tua dari dulu.”

Tangan Aimee terkepal. Namun ia harus lebih kuat mengontrol emosi agar tidak terkena serangan balik dari Neptune.

“Sudahilah mulut berisik kalian itu, heh. Aku sedang butuh ketenangan sekarang!” timpal Shinkai.

“SHINKAI!!!”

Semua menoleh. Tampak di sana ada Helai yang sedang berlari ke arah mereka berada. Ia membawa sebuah wadah berisi kue berukuran sedang.

“TUNGGU, AKU MEMBAWA KUE!”

Karena hal itu, Shinkai dengan berserah diri membiarkan tubuhnya seperti patung untuk menunggu datangnya makanan terlezat itu.

“Ah, dia pejuang wanita sejati,” ujar May sambil melirik Aimee.

“Dia jelmaan serigala berbulu merah muda yang asli.” Shinkai berkata sambil tersenyum.

“Padahal lebih indah jika kau menyebutnya sang bidadari penolong,” tambah May.

“Cih, dia hanya membuang tenaga,” ucap Aimee.

Saat semua menghentikan langkah demi menunggu Helai, pada jarak beberapa langkah lagi di hadapan Shinkai. Helai malah tersandung batu yang membuat kue itu terbang dan mengenai wajah seorang kakek-kakek yang melintas di belakang Shinkai.

Sirna sudah surga dunia itu. tubuh Shinkai langsung lemas, “Aku bukan penggemar penyedap rasa dari wajah kakek-kakek.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!