Aku pernah merasakan rindu pada seseorang dengan hanya mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagiku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hyeon Gee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Story 3
“Kenapa?” tanya Seol Hee usai menstandarkan sepedanya.
Jun Su yang telah menunggu sedari lama, langsung berbalik dan tersenyum riang sebelum kemudian berbalik lagi memandangi Pantai Haeundae yang terbentang luas.
“Kau tahu kalau sebentar lagi kami akan ke Seoul? Kami akan melanjutkan sekolah di sana.”
“Iya. Chang Yi sudah memberitahuku,” sahut Seol Hee melemah.
“Kau menyukai Chang Yi? Benar menyukainya?”
Seakan tersentak, Seol Hee sejenak menatap Jun Su yang sama sekali tidak mengalihkan pandangan. Hanya senyum yang terukir di sudut bibirnya yang terlihat jelas detik itu.
“Apa?” tanya Seol Hee heran dan setengah kesal.
“Tidak. Aku hanya ingin memastikan. Apa kau benar menyukai Chang Yi? Karena aku tahu Chang Yi pun sangat, sangat menyukaimu. Tidak sekedar suka, dia sayang. Dan seakan dia mampu memberikan nyawanya untukmu.”
Segera, Seol Hee menghela napas dan kembali mengalihkan pandangannya.
“Aku, merasa tidak layak untuknya. Sudah terlalu busuk. Bahkan bagiku, aku hanya seperti seekor itik buruk rupa.”
“Aku dan Chang Yi bukan tipe yang terlalu mementingkan penampilan. Penampilan bisa diubah dengan make up namun, hati yang tulus itu sulit di dapatkan.”
Lagi, Seol Hee menghela napas.
“Aku tidak sebaik itu.”
“Aku dan Chang Yi pun tidak sebaik itu.”
“Lalu?”
“Lalu, apa benar kau juga menyukai Chang Yi? Detik ini aku bertanya untuk memastikan. Aku ingin melihatmu dan dia sebentar saja bahagia.”
“Kau berucap seolah kau akan mati,” omel Seol Hee.
“Tidak,” sahut Jun Su seraya tersenyum sinis, “aku hanya ingin tahu.”
“Memang kalau kau tahu, kau akan melakukan apa?”
“Akan menjaga apa yang ingin Chang Yi jaga.”
“Haaa…kau boleh berteman tapi, jangan bodoh,” umpat Seol Hee.
“Aku tidak berteman. Ho Chang Yi, Adik sepupuku dan aku lebih tahu keadaannya dibanding orang lain. Termasuk dua kakaknya.”
Untuk kesekian kali Seol Hee diam sesaat.
“Apa Chang Yi menyukaiku?” tanya Seol Hee.
“Sorot matanya bahkan tidak bisa berbohong tentang hal itu,” sahut Jun Su.
“Tapi, kenapa kau melakukan ini?”
“Chang Yi pernah sangat patah hati karena dituduh berselingkuh oleh Soo Bin. Dia putus dengan cinta pertamanya karena Soo Bin.”
Tidak terhitung berapa kali kenyataan yang Seol Hee dengar hari itu. Ada sedikit rasa kecewa dan sakit yang menggores hatinya.
“Kenapa kau mengungkap semuanya di saat Chang Yi tidak memberitahukan apapun padaku?”
“Karena aku tidak ingin baik kau maupun Chang Yi sama-sama terluka. Chang Yi sudah sangat yakin jika hatinya untukmu namun, aku pun harus memastikan kau juga yakin dan percaya pada Chang Yi. Sebab, aku tahu bagaimana sosok cinta pertama Chang Yi serta sifatnya. Ada masa di mana akan goyah, dan kalian akan saling menyakiti. Makanya aku ingin memastikan hatimu.”
“Apa itu berarti ada kemungkinan Chang Yi kembali pada cinta pertamanya dan meninggalkanku?”
“Tidak,” sahut Jun Su seraya menggeleng singkat, “Chang Yi paling benci membahas dan kembali ke masa lalu. Dia suka masa depan dan akan mempertahankan apa yang dia dapatkan dengan sangat baik. Yang aku maksudkan akan goyah adalah kau, bukan Chang Yi.”
“Aku tidak boleh cemburu kalau gadis itu kembali?”
“Boleh. Tapi, aku juga tahu sifatmu yang nekat dibalik wajah tenang itu. Kau bisa sangat mencintai orang lain dan kau pun bisa korbankan nyawamu demi orang itu tetap berdiri di sisimu. Aku benci sisi itu. Kau perlu bahagia dan aku ingin apapun yang terjadi nanti, entah ujian apa yang akan datang. Jangan coba-coba menyakiti dirimu.”
Tidak ada jawaban dari Seol Hee, dan hanya deburan ombak malam yang menemani mereka sampai jam menunjukkan pukul 10.00 malam.
“Masuklah. Terima kasih sudah menemani olahraga malamku.”
“Iya. Hati-hati.”
“Seol Hee?” panggil Jun Su usai gadis itu berbalik ingin masuk ke halaman rumahnya.
“Apa?”
“Jangan katakan pada Chang Yi tentang hal ini. Dia akan marah besar kalau aku bercerita padamu. Sudah, masuklah.”
Hanya anggukan kecil dan Jun Su pun memperhatikan Seol Hee sampai benar-benar masuk ke rumahnya.