NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Om Tampan

Gadis Kesayangan Om Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rita Tatha

Berawal dari ganti rugi, pertengkaran demi pertengkaran terus terjadi. Seiring waktu, tanpa sadar menghadirkan rindu. Hingga harus terlibat dalam sebuah hubungan pura-pura. Hanya saling mencari keuntungan. Namun, mereka lupa bahwa rasa cinta bisa muncul karena terbiasa.

Status sosial yang berbeda. Cinta segitiga. Juga masalah yang terus datang, akankah mampu membuat mereka bertahan? Atau pada akhirnya hubungan itu hanyalah sebatas kekasih pura-pura yang akan berakhir saat mereka sudah tidak saling mendapatkan keuntungan lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Astaga, cuma rebahan itu ngebosenin banget."  

Menunggu Brian selesai bertemu klien selama hampir dua jam membuat Lily merasa bosan. Ia bahkan tidak bisa keluar karena Brian sengaja mengunci kamar. Lelaki itu bilang, untuk antisipasi karena gadis nakal biasanya suka kabur. 

Lily pun menelepon Ines. Sekedar berkeluh kesah. Selain itu, ia juga penasaran bagaimana keadaan semalam setelah ia pergi dari restoran itu. 

"Hallo." 

"Nes." 

"Lily! Ini elu!" Suara Ines begitu melengking hingga membuat Lily terpaksa menjauhkan ponselnya. 

"Biasa aja. Ngapain sih elu kaget gitu." 

"Ya ampun, Ly. Akhirnya elu ngehubungin gue." 

"Kenapa, sih? Panik banget." 

"Gue mau telepon elu, tapi gue takut ganggu elu sama Tuan Brian." 

"Ganggu apaan? Sekarang Om Tampan lagi pergi, gue dikunci di kamar. Nes, gue mau tau kejadian semalam." 

Terdengar helaan napas Ines. Lalu gadis itu menceritakan kejadian semalam dengan menggebu-gebu. Lily hanya mengangguk sambil mendengarkan dengan seksama. 

"Jadi, Om Tampan belain gue? Baguslah. Seenggaknya gue ngerasa puas Yasmin dapat tamparan tiga kali lipat." 

"Ly, sebenarnya bukan itu yang mau gue katakan sama elu. Ini lebih gawat lagi. Elu tahu enggak kalau ternyata Om Tampan itu adalah Tuan Brian Setya Anggara. Direktur Utama Anggara Group!" 

"Emang!" 

"E-Elu udah tahu?" 

"Udah. Bukankah waktu itu gue ngirim bucket bunga ke Anggara Group. Gue juga mengajukan banding atas ganti rugi itu. Sejak saat itu gue tahu kalau Om Tampan adalah pria kaya raya." 

"Elu beneran gila! Ngapain sih elu nyari masalah sama orang besar seperti itu! Sama aja elu nyari mati. Dia bahkan bisa mecat papanya Yasmin dengan mudah. Gue takut ...."

"Jangan takut, Nes. Semua enggak akan ada masalah. Gue dan Om Tampan udah sepakat. Kita akan menjadi kekasih pura-pura selama setahun. Kita sama-sama mencari keuntungan. Om Tampan berhenti dijodohkan dan gue enggak perlu ganti rugi lagi." 

"What! Ini beneran gila! Elu bikin jantung gue berasa mau copot. Kenapa hal sepenting ini elu baru bilang sekarang, Ly! Gimana kalau ...." 

"Udah, Nes. Enggak perlu kalau-kalau. Selama gue belum bisa bayar ganti rugi, gue bakal ngelakuin ini sesuai alurnya aja." 

"Gimana kalau elu jatuh cinta sama Tuan Brian?" 

"Hahaha!" Lily tergelak keras. "Mana mungkin. Jangankan jatuh cinta, ngebayangin aja susah, Nes! Gue juga sadar diri kalau gue sama Om Tampan itu sangat beda jauh. Ibarat kata bagaimana langit dan bumi. Gue bagai punuk yang merindukan bulan kalau sampai jatuh cinta." 

"Tapi, Ly. Cinta bisa ada karena terbiasa." 

"Ya, tapi gue bakal berusaha untuk enggak jatuh cinta. Kalau hubungan pura-pura ini sudah berlangsung setahun maka gue dan Om Tampan bakal menjadi orang asing lagi. Elu harus percaya sama gue." 

"Baiklah. Semoga aja elu enggak kemakan omongan elu sendiri." 

Kedua gadis itu pun mengobrol banyak hal. Sampai saat terdengar suara pintu terbuka, Lily segera memutus panggilan itu. Brian masuk dan langsung duduk di tepi ranjang. 

"Om, lama banget. Gue hampir mati jamuran di sini! Aduh!" Lily mengusap bibirnya yang sudah disentil oleh Brian. 

"Bicaralah yang baik. Sekarang, kamu ikut aku." 

"Ikut ke mana lagi? Astaga, gue pengen cepet pulang, Om!" 

"Apa kamu tidak ingin melihat musuhmu berlutut di depanmu?" tanya Brian dibarengi senyuman licik. 

"Maksudnya Yasmin akan—"

"Ayo, berangkat." 

Lily hanya menurut saat Brian sudah menarik tangannya. Tidak menolak sama sekali walaupun ia tidak tahu Brian akan membawanya ke mana. 

***

"Kamu masuk dulu. Pak Santoso bilang, Yasmin sudah menunggu. Aku mau terima telepon dulu," perintah Brian. 

Lily mengangguk. Langkahnya ragu saat mendekati Yasmin. Entah mengapa, ia tidak yakin kalau Yasmin benar-benar akan minta maaf padanya. Bukankah wanita itu paling anti dengan kata maaf? 

"Elu udah datang? Di mana Tuan Brian?" tanya Yasmin. Ekor matanya memindai sekitar dan tidak melihat keberadaan Brian sama sekali. 

"Dia enggak datang. Katanya ada urusan. Dia cuma bilang kalau gue harus datang ke sini karena elu mau minta maaf," kata Lily sedikit berbohong. 

"Enggak sudi! Ingat, ya! Walaupun elu ini kekasih Tuan Brian, gue yakin kalau elu cuma jadi penghangat ranjang aja." 

Tangan Lily terkepal erat. "Tahu dari mana elu? Berani bicara seperti itu? Bukankah elu datang ke sini karena mau bersimpuh di depan gue? Kenapa elu malah nyari masalah lagi?" 

"Gue? Bersimpuh di depan elu? Cih!" Yasmin meludah. Membuat Lily mulai naik pitam. "Gue ini Yasmin, mana mungkin bersimpuh di depan gadis miskin dan murahan seperti elu!" 

"Kalau begitu, biar gue bicara sama kekasih gue." Lily hendak menyalakan ponsel, tapi langsung ditepis kasar oleh Yasmin hingga membuat ponsel itu jatuh ke lantai dan pecah berhamburan. 

Lily terkejut. Ponsel itu miliknya satu-satunya. Bahkan, ia harus menabung selama tiga bulan untuk bisa membelinya. Sekarang, benda itu sudah hancur lebur.

"Yasmin!! Apa elu enggak punya sopan santun! Berani sekali elu ngerusak ponsel gue!" sentak Lily. Tidak bisa lagi mengendalikan diri. 

"Kenapa? Hanya ponsel butut seperti itu." Bukannya merasa bersalah, Yasmin justru tertawa puas. 

"Elu emang sialan!" Lily merem*as baju yang dikenakan oleh Yasmin. Membuatnya tercekik seperti hampir mati. 

"Lepasin gue! Jalang sialan!" 

"Elu yang jalang! Semalam elu udah ngasih obat perangsang, elu ngehina gue dan sekarang elu ngerusak benda penting milik gue! Elu emang sialan!" 

"Siapa pun tolong! Ada gadis gila yang mau bunuh gue!" Yasmin berteriak. Mulai cemas karena Lily tidak juga melepaskan dirinya. Jika seperti ini terus, sudah pasti ia akan mati di tangan Lily. 

Namun, beberapa orang yang melihat di sana hanya diam. Sebelum akhirnya keamanan datang dan melerai mereka. 

"Jangan membuat onar di sini! Apalagi sampai melakukan pembunuhan!" sentak salah seorang keamanan itu. 

"Siapa yang membuat onar? Apakah kalian tidak lihat, dia sudah merusak ponselku!" ujar Lily berteriak tanpa rasa takut. 

"Hanya karena ponsel bukan berarti kamu berhak membunuh orang. Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini!" 

Kedua orang itu mencekal tangan Lily. Memaksanya untuk keluar dari sini. Lily meronta dan berusaha melepaskan diri. Sementara Yasmin sudah tersenyum puas. 

"Ada apa ini? Lepaskan wanitaku!" bentak Brian. Melepaskan kedua pria itu dengan paksa. Lalu merangkul Lily dengan erat. "Siapa yang menyuruh kalian untuk melakukan kekerasan pada wanitaku!" 

Dia datang. Mati gue! Batin Yasmin cemas. Ingin diam-diam hendak menyelinap pergi dari sana. 

"Tuan, seharusnya Anda lebih menjaga wanita Anda. Jangan sampai membuat onar apalagi membunuh orang lain di sini!" 

"Oh, ya. Memang dia mau membunuh siapa?" 

"Dia." Salah seorang keamanan menunjuk Yasmin yang sudah hampir pergi dari sana. Dengan gugup, Yasmin berbalik dan tersenyum ketakutan. 

"Tu-Tuan." 

"Kamu benar-benar mau nyari mati!" 

1
Reni Anjarwani
seru
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Restoran sengaja ditutup khusus untukmu Lily 🤗
Rahma Inayah
ines mash.marh Krn arcel suka SM Lily BKN dgn ines.btian sebrnya mau lamar Lily tp masih mentingin ego nya hal hasil berubah JD kado ultah
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Brian mulai mencintai Lily 🤭
Rahma Inayah
knp jg ines i hrs marah SM Lily yg gak tau apa2 lagian pula Lily GK PNY rasa SMA arvel dia sdh cnt.sm Brian
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
sabar Ly
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Hadeuh kenapa dikasih tau 🤫
Anna Adjah
jangan lama² upnya thorrrrr
Rahma Inayah
kasian ines patah hati
Rahma Inayah
bukan obat nyamuk tp pengganguran km
Anna Adjah
thorrrrrr kok lama sih upnya,,ku dah bolak balik nyariin eh baru ketemu hari ini.
Othor Kalem Fenomenal: maaf kak
kemarin habis berduka jadi lama tidak nulis. ini aja belum terlalu fokus
tapi nanti diusahakan update tiap hari lagi 🙏
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
sabar 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
dasar Lily 🤣🤣🤣
Anna Adjah
kok nggak up lagi thor?
Eli Aryanti
Padahal Brian sudah ngomong mau ikut Lily menemani Rama .....
kenapa Lily begitu syok melihat Om tampan datang yang ikut hadir dimalam itu 🤦
Othor Kalem Fenomenal: Lily pergi sama Rama, enggak mau Brian ikut. makanya syok lihat Brian juga datang 🤭
total 1 replies
Anna Adjah
lanjutttt thorrrrrrrrrrrr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
waduh 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Telat 😏
Rahma Inayah
lanjut kn
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Lily jadi rebutan 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!